Birtish Petroleum
adalah investor asing terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang minyak
bumi. Birtish Petroleum telah beroperasi selama 35 tahun. Birtish Petroleum
sebuah perusahaan minyak bumi yang bermarkas di London yang merupakan salah
satu dari 4 besar perushaan minyak bumi di seluruh dunia. Birtish Petroleum
juga memproduksi berbagai macam oli seperti castrol. Jadi bisa dipastikan BP
merupakan perusahaan berskala internasional dan tidak hanya beroperasi di
Indonesia tetapi di perkirakan lebih dari 880 negara lainnya.
Kegiatan didominasi oleh eksplorasi dan bisnis produksi, terutama
LNG Tangguh di Papua Barat. BP juga memiliki kepentingan di hilir petrokimia
san pelumas BP Indonesia saat ini mempekerjakan lebih dari 1200 orang, yaitu
sebagian besar bekerja di sekitar ibukota jakarta atau dekat dengan aset
utamanya di Papua Barat. Britis Petroleum adalah bisnis yang paling substansial
di Indonesia. Ini melibatkan pengembangan dari 6 ladang gas di PSC Wriagar,
Berau, dan Muturi di Teluk Bintani, Papua Barat. Diproduksi melalui platform
lepas pantai, gas dibawa ke darat, diolah menjadi has alam cair (LNG) dan
dimuat untuk pengiriman ke Asia Timur dan Amerika Utara pasar. Tangguh
menyajikan BP dengan kesempatan yang luar biasa dan tantangan besar. Cadangan
gas di bawah Teluk Bintuni dapat memberikan sumber berharga energi, tetapi
untuk mencapai dan mengekstrak energi kita harus mengatasi berbagai isu
lingkungan dan sosial karena daerah teluk bintuni yang kaya keanekaragaman
hayati dan merupakan salah satu yang kurang dikembangkan di daerah Indonesia.
Ada
beberapa konflik yang terjadi di Papua Brat di perushaan Beyond Petroleum.
Pihak yang terlibat dalam konflik tersebut harus saling cerdik menutupi
keburukan mereka dengan berbagai cara dan spekulasi agar tidak menjadi pihak
yang salah. Konflik yang melibatan polisi dan militer indonesia serta rakyat
papua sudah berlangsung cukup lama namun jarang sekali terekspos oleh media
nasional. Sehingga kasus ini berlarut-larut hingga kini.
Konflik
ini diawali dari pembukaan lahan sebuah perusahaan minyak asal inggris yang
membangun tambangnya di papua yaitu Beyond Petroleum. Rakyat papua yang
mendengar hal itu marah melihat tanah mereka di eksploitasi dan lagi-lagi oleh
pihak asing. Sedangkan dari pihak militer dan polisi indonesia malah menganggap
pembukaan perusahaan asing di tanah papua tersebut bisa saja menjadi pemasukan
tambahan bagi mereka. Polisi dan militerpun akhirnya saling berlomba untuk
menyususn siasat agar perusahaan tersebut memilih mereka sebagai pasukan
pengamanan pertambangan tersebut dengan kontrak yang tinggi.
Tanpa
menunggu lama pihak militer langsung menjalankan siasat buruk mereka. Pada
suatu malam dia membantai puluhan polisi secara brutal di dekat daerah perusahaan
tambang tersebut. Saat pihak BP menyadari terjadi sesuatu hal yang tidak biasa
terjadi, militerpun datang ke BP dan menawarkan sebuah kesepakatan. Militer
mengatakan bahwa papua sangat tidak aman., di tengah hutan para pemberontak
bersembunyi dan suatu saat mereka menyerang, pembantaian polisis pun dituduhkan
kepada masyarakat papua sebagai pihak yang harus bertanggung jawab. Militerpun
kemudian menawarkan diri agar dikontrak dengan harga yang tinggi. Menyadari
bahwa keamanan adalah faktor penting bagi suatu perusahaan akhirnya perusahaan
BP mengiyakan apa yang militer inginkan.
Setelah
lama mengontrak militer. BP pun merasa terjadi sebuah pemerasan yang dilakukan
oleh militer pada perusahaan mereka di London. Disana pihak BP membeberkan
tindakan pemerasan yang dilakukan militer terhadap perusahaan mereka dan kasus
pembunuhan polisi yang memngkambinghitamkan masyarakat papua.
Masalah
lain yang terjadi yaitu laporan terbaru LSM.. LSM setempat dan para wartawan
yang telah berkunjung ke wilayah itu mengatakan situasi di daerah atau di
sekitar wilayah Teluk Bintuni. Begitu tegang meskipun BP sudah melakukan
berbagai upaya agar dapat berhubungan baik dengan penduduk setempat. Sedangkan
pada saat yang sama, penduduk desa terpecah diantara pihak yang menginginkan
agar proyek itu terus berjalan sambil berharap mendapatakan kompensasi tanah,
pekerjaan dan keuntungan bagi masyarakat. Sementara pihak lainnya menolak.
Meskipun kehidupan mereka akan terpengaruholeh proyek itu, namunn sedikit
sekali peluang bagi mereka mendpatkan kompensasi karena instalasi pproyek itu
tidak bertempat di lahan mereka.
Persoalannya
adalah sejauh mana mereka memiliki pilihan dan sejauh mana mereka menyadari
pengaruh proyek tersebut bagi kehidupan mereka? Para ahli lingkungan mengatakan
bahwa penduduk lokal di pedesaan yang terpengaruh proyek itu mendapatkan
informasi yang hanya berasal dari Beyond Petroleum atau LSM yang dibayar oleh
BP dan pemerintah indonesia. Sedangkan orang lain yang ingin membahas masalah
itu dengan rakyat setempat kemungkinan besar akan ditangkap.
Jarak
tempat proyek yang jauh, ini juga yang menjadi alasan mengapa kematian bayi
yang tragis 48 bayi di desa Weriagar pada tahun 1996 tidak pernah tersebar
luar. Para ahli lingkungan mengatakan bahwa bayi-bayi tersebut meninggal
setelah perusahaan, yang kemudian berganti nama menjadi ACCO, mulai melakukan
pengeboran gas di sungai yang sebelumnya merupaka sumber daya air masyarakat
adat. Ada laporan yang menyatakan bahwa penduduk desa sesungguhnya ingin
melaporkan kematia bayi-bayi mereka kepada pemerintah daerah, namun ketika
pasukan tiba utnuk melindungi tempat pertambangan, mereka paham bahwa sikap
diam mereka merupakan langkah terbaik bagi keselamatan mereka.
Untuk
mencari cara penyelesaian, kemudian dilakukan suatu pertemuan yang diikuti oleh
LSM, wakil masyarakat setempat, pejabat BP. Pertemuan ini menyepakati agar
kemudian dipilih pihak yang lebih independen yang bertugas melakukan
investigasi terhadap peristiwa kematian tersebut. Namun berdasarkan laporan terbaru
bahwa langkah itu menemui jalan buntu karena LSM yang bertugas melakukan
investigasi tidak memiliki dana dalam menjalankan kegiatannya. Selain itu,
penduduk desa keberatan apabila mayat anak bayi mereka di gali kembali untuk
kepentingan forensik.
Menurut
Yesaya Koteka Goo, mahasiswa yang menjadi aktifis papua merdeka mengatakan
bahwa situasi papuasaat ini yang di perhadapkan oleh bernagai persoalan dalam
berbagai segi kehidupan baik dari aspek ekonnomi politik maupun sosial dan
kebudayaan tidak terlepas dari sejarah perkembangan kehidupan rakyat papua.
Jika kita menyimak bagaimana awal gagasan pembentukan papua oleh kaum
intelektual papua pada dekade 1960an tentunya mereka memiliki cita-cita agar
rakyat papua dapat membangun bangsa dan tanah airnya dengan baik, lebih
demokratis, lebih adil dan lebih manusiawi dan lebih sejahtera negerinya.
Namun
kita tahu bahwa Soekarno melancarkan sebuah usaha untuk menanggalkan lahirnya
papua yang mana setelah deklarasi kemerdekaan bangsa Papua Barat 1 desember 1961,
kemudian pada tanggal 19 Desember 1961. Indonesia melalui Soekarno mengumumkan
TRIKORA. Yang diikuti oleh mobilisasi militer dan para militer untuk menguasai
papuadari tangan Belanda. Sejak saat itu. Indonesia selalu menggunakan militer
sebagai tameng untuk menghadapi perlawanan rakyat papua yang tidak menghendaki
kehadiran Indonesia,.
Hingga
saat ini bisa kita lihat bahwa marginalisasi terhadap rakyat Papua dari segi
ekonomi terjadi di depan mata kita. Bagaimana perilaku aparat militer Indonesia
terhadap rakyat Papua, bagaimana tanah-tanah adat dijdikan investatsi,
bagaimana tinnginya kematian di tanah Papua khususnya kematian ibu dan anak,
bagaimana lapangan kerja yang ada hanya PNS dan buruh perusahaan milih negara
Imperalis, bagaimanana minimnya tenaga guru dan prasarana pendidikan di daerah-daerah pelosok, dan
masih banyak lagi persoalan-persoalan lain yang sedang membelenggu rakyat papua
saat ini.
Terbelenggunya
rakyat papua dalam sebuah penjajahan, penindasan dan diskriminasi dikarenakan
dihhadapkan pada musuh bersama rakyat papua yang menghambat laju kemajuan dan
perkembangan hidup rakyat papua. Yaitu kolonialisme Indonesia artinya kebijakan
dari prkatek perluasan kontrol atas masyarakat lemah atau daerah. Tujuan utama
kolonialisme adalah menguras habis sumber kekayaan sedangkan kesejahteraan dan
pendidikan daerah koloni tidak diutamakan.
Kolonialisme
Indonesia di Papua Barat di mulai pada 1961 TRIKORA dengan pembentukan komando
Mandala untuk meluncurkan operasi “Mandala” yang di pimpin oleh Letjen
Soeharto bertujuan untuk perluasan
wilayah Indonesia. Ini dilakukan berdasarkan klaim yang tidak logis dari pihak
Soeharto, bahwa jauh sebelum Indonesia lahir. Papua adalah bagian dari kerajaan
Majapahit dan beberapa klaim lainnya nyatanya ketika dalam Konfrensi Meja
Bundar (KMB) meliputi Hindia Belanda (Sabang sampai Ambonia) tidak termasuk
Papua Barat.
Kedua,
Imperealisme adalah tahapan tertinggi dalam kapitalisme monopoli. Sedangkan
kapitalisme adalah paham yang meyakini bahwa pemilik modal dapat melakukan
usahanya untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Tidak hanya menghisap
kaum buruh tetapi juga menguasai wilayah-wilayah penghasil bahan mentah bagi
industrinya secara tidak langsung. Kepentingan Imperealisme Papua atas papua
dengan ciri-ciri konsentrasi produksi dan kapital sehingga menciptakan monopoli
yang berperan penting dalam kehidupan monopoli. Konsentrasi produksi hanya
berpusat di negara kapitalis. Mereka menguasai pasar dan menentukan harganya,
pembentukan kapitalisme monopoli internasional dan pembagian dunia diantara
mereka.
Dari
penjelasan ciri-ciri diatas menunjukkan bahwa Papua saat ini sedang berada
dalam cengkraman negara-negara Imperalis. Hal ini ditunjukkan dengan masuknya
berbagai perusahaan-perushaaan berskala Multy National Coorporation (MNC)
seperti BP di Bintuni, Freeport, LNG Tangguh di Sorong Selatan serta pembukaan
lahan perkebunan skala luas seperti MIFEE di Merauke. Untuk mengamankan
keberlangsungan aktifitas eksploitasi perusahaan milik Imperialisme ini, militer
selalu di gunakan untuk menghalau perlawanan rakyat. Nyatanya,
perushaan-perushaan tersebut tidak dapat mensejahterakan seluruh rakyat Papua
yang berjumlah kurang lebih tiga juta jiwa.
Dari
pemaparann diatas dapat disimpulkan bahwa kita sebagai mahasiswa harus peka
terhadap persoalan-persoalan yang ada di Papua. Papua memiliki tanah yang kaya
akan sumber daya alam yang dikelola oleh nnegara asing tetapi papua tidak bisa
menikmati dan merasakan kesejahteraan disana. Papua selalu terbelenggu diatas
tanah yang kaya
0 comments:
Post a Comment