Pengenalan Argumentative Essay
Pada
pertemuan kali ini, pembahasan mengenai argumentative essay. Diawali dengan
pngenalan apa itu argumentative essay, lalu perbandingan dengan expository
writing, dan kemudian penjabaran mengenai argumentative essay.
Argumentative
essay merupakan jenis tulisan yang mengharuskan siswa untuk menyelidiki topik;
mengumpulkan, menghasilkan dan mengevaluasi bukti; dan membangun posisi pada
topik secara ringkas. Juga argumentative essay dapat dimaknai sebagai salah
satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan
untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisan argumentative, isi
dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana disertai
contoh, analogi dan sebab-akibat.
Beberapa
kebingungan mungkin terjadi antara argumentative essay dan expository essay.
Yang mana expository essay merupakan paragraf yang bertujuan memaparkan,
menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan dan menerangkan sesuatu tanpa
disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya. Paragraf
eksposisi biasa digunakan untuk menyajikan pengetahuan/ ilmu, definisi,
pengertian, langkah-langkah suatu kegiatan metode, cara, dan proses terjadinya
sesuatu.
Argumentative
essay dan expository essay merupakan dua jenis yang sama, tetapi argumentative
essay berbeda dengan expository essay dalam jumlah pra-menulis (penemuan) dan
penelitian yang terlibat. Argumentative essay biasanya ditugaskan sebagai
puncak atau tugas akhir dalam satu tahun pertama atau komposisi mata pelajaran
lanjutan dan melibatkan waktu yang panjang, penelitian terperinci. Expository
essay kurang melibatkan penelitian dana dalam jangka waktu yang lebih pendek.
Expository essay biasanya digunakan dalam tugas atau latihan kelas menulis,
seperti GED atau GRE.
Menurut
Fitzpatrick (2005), dalam menulis argumentative essay kita harus membujuk dan
meyakinkan pembaca untuk mempertimbangkan point of view kita, bahkan membuat
mereka setuju dengan kita. Ini memrlukan perhatian dan keahlian. Kita butuh
untuk menunjukkan respek untuk point of view yang berlawanan, kita harus
memilih vocab dengan hati-hati, dan selain itu juga kita harus menulis secara
jeas dan logis.
Dengan
demikian, dapat kita lihat perbedaan antara Argumentative essay dan expository
essay. Yang mana expository itu hanya memberikan informasi. Sedangkan,
argumentative essay itu harus ada “deep research”nya. Dengan kata lain, harus
ada yang diperdalam. Deep research di sini yaitu sebuah fenomena menjadi sebuah
data.
Adapun
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam argumentative essay. Petama, define
the topic. Kedua, limit the topic. Ketiga, analyse the topic. Keempat, write a
thesis statement. Pertama, yaitu mengenai define the topic. Beberapa topik itu
memperlukan definisi. Contohnya, jika topik kita “should schoolprovide moral
education” maka kita harus menjelaskan apa itu moral education.
Kedua,
limit the topic. Topik yang kita fokuskan dalam membuat argumentative essay
memerlukan batasan. Contohnya, jika topik kita “letter grade” dan tesis kita
mengatakan “teacher should not use letter grade”, pembaca mungkin
bertanya-tanya apa yang kita maksud itu “all teacher at all levels from
kindergarten through college” atau “just certain teacher” tidak harus
menggunakan itu. Jika mengenai papua maka kita itu melihat papua itu apa dan
ada apa dengan Papua. Misalnya, papua itu satu-satunya ras hitam di Indonesia.
Ketiga,
analyse the topic. Sebelum kita menentukan point of view, kita harus
menganalisis persoalan seutuhnya. Kebanyakan topik argumentative essay
mempunyai 2 point of view yaitu for dan againts dan dapat dinyatakan seperti
yes/no question, seperti “should high school students work during the school
year?”. Akan tetapi, apabila kita hanya mempunyai 1 point of view, kita harus
tetap membacanya secara detail dari sudut ke sudut. Kemudian, sample of
opinion. Kita harus bergerak dari opini yang banyak. Lalu, suggestion. Sebelum
membuat keputusan akhir tentang point of view kita, ada lebih baiknya jika kita
mengevaluasi kekuatan dan alasan pendukung yang telah kita daftarkan. Alasan
yang kuat merupakan salah satu yang dapat dipercaya/terpercaya, relevan dan
penting. Untuk mengetes alasan yang kita daftarkan kita dapat mempertanyakan
beberapa pertanyaan kepada diri kita sendiri seperti: Is it true? Is it clearly
connected to my topic? Does it matter, or does it have real consequences?
Dengan begitu kita akan yakin point of view yang kita pilih.
Keempat,
write a thesis statement. Dalam membuat thesis statement yang berbeda dengan sebelumnya.
Opini harus muncul terlebih dahulu. Opini biasanya diekspresikan dengan modal
verb “should” atau evaluatif seperti “good” dan “bad”. Misalnya:
-
Teenagers should
have part-time jobs.
-
Part-time work
is good for teenagers.
Adapun contoh opini lain seperti “ Papua
harus tetap menjadi bagian dari Indonesia”. Kita harus memperkaya thesis
statement. Should berarti menunjukkan opini kemudia memunculkan supporting. Hal
ini karena thesis statement juga mungkin mengandung alasan atau pendukung
argumen. Thesis statement juga mungkin mengandung opposing view. Opposing view
biasanya menggunakan kata while.
Kemudian,
dalam membuat argumentative essay kita harus tahu format dasarnya. Struktur
argumentative essay terdiri dari 3 bagian, yaitu introduction, body dan
conclution. Dalam introduction, mencantumkan definition the topic, limited he
topic, analyse the topic dan write a thesis statement. Dalam bagian analyse
boleh langsung memasukan alasan inti seperti melepaskan papua atau
mempertahankan papua. Dalam body harus mencantumkan point-pointnya lalu
suporting infonya juga. Akan tetapi, sebelum masuk ke inti harus penjelasan
sedikit terlebih dahulu. Untuk opini dapat dilihat di buku Halliday, yang mana
tercantum “modalitas itu tidak hanya opini tetapi best speaker juga”.
Dalam
argumentative essay kita hrus mampu mempengaruhi pembaca. Maka dari itu kita
harus mempunyai alasan yang kuat atas point of view kita. Kemudian mengenai
conclution. Di dalam conclution kita dapat mencantukan summary, solution,
prediction, juga recomndation.
Adapun
beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar paragraf dikembangkan dengan
baik. Pertama, hindari perasaan menguatkan. Misalnya jangan berkata nobody does
this, atau it is impossible to disagree with me. Kedua, gunakan generalization
(penyamarataan). Misalnya people say/believe/consider. Akan tetapi, dalam
penggunaan generalization jangan gunakan kalimat seperti “ everybody believes
that...”. ketiga, jangan gunakan strong personal expression seperti “ I think”.
Keempat, gunakan linking word seperti therefore, although, dan however. Kelima,
gunakan sequence, seperti firstly, secondly, lastly. Keenam, beri contoh untuk
memperkuat argumen.
Jadi,
dapat kita simpulkan bahwa dalam argumentative essay harus mampu membujuk dan
meyakinkan pembaca untuk mempertimbangkan point of view kita, bahkan membuat
mereka setuju dengan kita. Struktur argumentative essay terdiri dari
introduction, body dan conclution. Dalam introduction harus mampu menerapkan
define the topic, limit the topic, analyse the topic dan write a stesis
statement. Dalam body harus memuat mengenai point-point disertai supportingnya.
Dalam conclution, dapat berisi summary, solution, prediction ataupun
recomendation. Kemudian, hal yang perlu diperhatikan yaitu mengenai penggunaan
generalization, lingking word, sequence, reference dan contoh untuk memperkuat
argumen.
0 comments:
Post a Comment