Lambaian
Sosok Argumentative Essay
Suatu teks apabila tanpa sumber, teks
tersebut patut dipertanyakan. Begitu pula dengan suatu wacana yang
mengungkapkan suatu peristiwa, akan tetapi data dan acana infonya kurang, maka
wacana tersebut akan diragukan oleh pembaca. Begitupula dengan pembahasan kita
kali ini yang akan mengulas sedikit mengenai argumentative essay.
Dalam writing, argumentative essay
dipelajari dengan tujuan untuk meyakinkan pembacamengenai suatu hal. Adapun
pengertian argumentative essay berdasarkan (baca: https://owl.english.perdue.edu/owl/resource.com) menyatakan bahwa:
“Argumentative essay is a genre of writing that requires the
student to investigate a topic; collect, generate, and evaluate evidence; and
establish a position on the topic in a concise manner.”
Pernyataan di atas sudah jelas apa
yang dimaksud dengan argumentative essay. Yang harus kita ingat adalah dalam
penulisan argumentative essay harus lebih mendalam dan detail untuk research.
Catatan penting di sini ialah
sebagian besar orang atau siswa dibingungkan oleh sosok argumentative essay dan
expository essay. Padahal kelau dipelajari lebih dalam, memang kedua genre ini
sama atau bahkan mirip, akan tetapi bagi argumentative essay yang dalam
konteksnya ialah sebelum menulis (pre-writing) atau invention dan research
involved.
Expository lebih bersifat umum, akan
tetapi apabila argumentative essay lebih cenderung spesifik dan researchnya
lebih mendalam. Contoh untuk argumentative essay yaitu Phenomenon (kasus Eben di tanah Papua). Dalam penulisannya juga
laporannya harus berdasarkan research dan data yang dapat meyakinkan reader.
Berbicara mengenai expository essay
yang lebih cenderung membahas sesuatu yang lebih umum dan tidak terlalu
mendalam untuk sumber dan data yang akan ditulis. Berbeda dengan argumentative
essay yang cenderung ke final projectin the first year writing dan massa
pencarian datanya juga bisa dikatakan lama atau panjang dan tidak lupa pula
bahwa dalam argumentative essay lebih diperuntukan bagi detailed research dan
sangat berbeda dengan expository essay yang lemah akan researchnya dan tidak
dipastikan lama atau pendeknya proses pencarian datanya. Expository essay
biasanya digunakan untuk in-class writing exercise.
Argumentative merupakan proses
menulis dimana dengan tujuan memberikan informasi kepada audience. Dalam
argumentative essay kita dituntut untuk “persuade the audienceto consider your
point of view” dan hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa pada akhirnya ada
audience yang tidak sependapat dengan pendapat penulis.
Note:
“...to persuade your audience to
consider your point of view,...”
-Fitz Patrick 2005-
Writers harus bekerja keras untuk
mencari informasi mengenai topik yang akan dibahas. Hal tersebut akan
benar-benar menguji kepedulian dan kemampuan writer dan ditekankan menggunakan
vocabulary yang memadai dan berhati-hati dalam menggunakannya, kemudian tulis
sejelas-jelasnya yang sekiranya masuk akal. Berkaitan dengan argumentative
essay, akan lebih baik apabila tahu langkah-langkah yang harus dilakukan agar
tidak kehilangan arah ketika hendak membuatnya, di antaranya:
v Define the Topic
Pilih salah satu topik yang akan dibahas dan pastikan bahwa
topik tersebut menarik untuk dibahas. Akan tetapi, pencarian topik bukanlah
perkara yang mudah karena topik harus: narrowed down, contain an argument,
(baca: http://www.bouwl.boun.edu.tr. and written by Oya Ozagac,
september 2004). Apabila sudah ditemukan topiknya, maka definisikan topik
tersebut.
v Limit the Topic
Some argumentative topics require limiting. Gunakan topik
yang sebenar-benarnya sehingga menarik dan kalimat yang digunakan tidak terlalu
bjektif.
v Analyse the Topic
Sebelum menentukan point of view, writer diupayakan untuk dapat
mnganalisa topik atau issue yang sedang ramai diperbincangkan. Dan sebagian
besar topik mempunyai 2 point of view (for and againts). Sebelum menyelesaikan
penyajian terakhir, alangkah baiknya kita untuk mengulang agar supporting reasons yang kita cantumkan di list memiliki
kekuatan yang dapat diyakini oleh para reader.
Note:
Organization à all argumentative topics have PROs
and CONs. Before starting writing, it is imperative to make a list of the ideas
and choose the most suitableones among them for supporting and refuting.
v Thesis Statement
Thesis statement yang ditulis dalam argumentative essay harus
disesuaikan atau bagiandari opini. Dan adapun tiap opini biasanya menggunakan
modal verb ”should” atau “good” dan “bad”.
Contoh:
-Teenagers
should have part-time jobs
-Part-time
work is good for teenagers
Dalam hal ini, jangan lupa untuk melengkapi alasan-alasan
yang masuk akal atau biasa disebut dengan “supporting arguments”.
Contoh:
“...Employers
should hire teenagers because they are eager to work, there are flexible, and
the have the knowledge and skill required to do many entry-level jobs...”
Note:
Supporting
our ideas à this is the most important part when persuading others. We
should be supporting our ideas with such facts. (baca: http://spot.pcc.edu)
v An Oppoing View
Note:
Before
we start saying that the opponents are wrong, we should specify their opposing
ideas.
Adapun mengenai struktur penulisan dalam argumentative essay
ialah:
1.
Introduction
2.
Body
à first point and supporting info,
second point spporting info, third point and supporting info.
3.
Conclusion.
Dari emua penjelasan di atas mengenai
argumentative essay, dapat disimpulkan bahwa tidak semudah membalikkan telapak
tangan ketika akan menentukan topik yang hendak dibahas dan semua itu butuh
kerja keras yang mendalam dalam pencarian data-datanya.
0 comments:
Post a Comment