The Next Challenge in Sight
The challange in sight now is
argumentative essay, something new and
fresh but need extra power to conquer it. Argumentative here is an essay genre
of writing that allows students to investigate a topic; collect, generate, and
evaluate evidence; and establish a position on the topic in a concise manner. Jika dibandingkan dengan jenis teks lainnya,
bisa jadi argumentatif ini yang paling sulit dan kompleks.
Jika dibandingkan dengan expository ataupun exposition jelas berbeda
karena expository hanya sekedar informing saja, sedangkan argumentasi
menyediakan deep research yang didukung oleh data dan fakta dari fenomena yang
ada. Seperti yang dikatakan Mr.Lala
bahwa argumentatif essay berbeda dengan expository dalam jumlah
invention (pre-writing) dan penelitian yang dilibatkan. The argumentative essay
is commonly assigned as a capstone or final project in first year writing or
advanced composition courses and involves lengthy, detailed research.
Expository essay melibatkan penelitian
yang lebih sedikit dan bentuk tulisan yang lebih pendek. Expository essay ini
biasanya digunakan untuk latihan menulis di kelas atau tes.
Menurut Alwasilah dalam bukunya Pokoknya Menulis (2005:116)
argumentasi adalah karangan yang membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran dari
sebuah statement. Menurutnya dalam teks argumentasi penulis menggunakan berbagai
strategi atau retorika untuk meyakinkan pembaca ikhwal kebenaran atau
ketidakbenarannya itu.
Argumentatif adalah soal bagaimana membujuk audience untuk
mempertimbangkan sudut pandang kita meskipun sebenarnya mereka tidak setuju.
Ini membutuhkan keterampilan seperti anda perlu menunjukkan rasa hormat atas
sudut pandang yang berbeda tersebut, anda juga harus ekstra hati-hati dalam
menilih kosakata namun yang paling penting dari semuanya adalah anda harus
menulis dengan jelas dan logis. Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan
Narasi (1997:4) menyatakan bahwa dasar menulis argumentatif adalah berpikir kritis dan logis.
Untuk itu ia harus bertolak dari fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang ada.
Dalam argumentasi terdapat motivasi yang lebih kuat, di samping memerlukan
kejelasan, argumentasi juga memerlukan keyakinan dengan perantaraan fakta-fakta
itu. Dengan fakta yang benar, ia dapat merangkaikan suatu penuturan yang logis
menuju kepada suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Setelah mengetahui apa itu argumentative essay dan memahami
perbedaanya dengan expository essay kini yang harus diketahui adalah apa-apa
saja yang dilakukan dan syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi untuk
membuat argumenttive essay. Setidaknya ada ada 5 langkah untuk membuatnya.
Pertama, Define the topic. Meski
tidak semua topik memerlukan penjelasan tetapi beberapa dari mereka
memerlukannya. Contohnya “Haruskah sekolah memberikan pendidikan moral?" maka
anda harus menjelaskan apa itu pendidikan moral. Penjelasan akan definisi
tersebut tidak perlu panjang namun singkat, padat namun maksudnya tersampaikan dengan baik.
Kedua, Limit the topic. Sama
seperti diatas bahwa beberapa topik perlu dibatasi agar tidak meluas
pembahasannya. Contoh: jika topik anda tentang “letter grades” dan thesis anda berbicara tentang “guru seharusnya tidak menggunakan Letter Grades”,
pembaca mungkin
akan mengartikan bahwa “semua guru di semua level taman kanak-kanak melalui
college” atau “hanya guru tertentu”. Maka seharusnya jangan menggunakan topic
seperti diatas karena terlalu umum, buat topik spesifik mungkin.
Ketiga, Analyse the topic. sebelum
memutuskan sutut pandang (point of view) sebaiknya analisa terlebih dahulu issuenya secara menyeluruh. Akan jauh lebih bagus ketika
membuat jenis teks dari ESENSI jenis teks itu sendiri. Sebagian besar topik
argumentatif mempunyai dua point of view –mendukung dan bertentangan – dan bisa
dinyatakan sebagai yes/no question, seperti “haruskah siswa SMA bekerja sambil
sekolah?”. Dari topik tersebut maka akan muncul dua opini yakni ada yang setuju
dan tidak.
Keempat, makes opinions list. Dari
topik diatas bisa menimbulkan dua point of view dan sebelum anda menjabarkannya
sebaiknya dibuat list terlebih dahulu dengan tujuan mempermudah kerja anda. Contoh:
"haruskah siswa SMA bekerja sambil sekolah?”
|
Agree
|
Disagree
|
They can save for college.
|
They can get better grades if they do not work.
|
|
They can make new friends.
|
They
can participate in extracurricular activities.
|
|
They can learn responsibility.
|
|
|
They
may discover a career for themselves.
|
|
Dari list opini diatas, anda akan dengan mudah memaparkan penjelasan
tiap poin kedalam bentuk paragraf. Contoh opini dari yang setuju atas topik itu
adalah : Siswa SMA seharusnya bekerja sambil sekolah. Alasannya antara lain
dengan belajar sambil bekerja mereka bisa menabung untuk menunjang kuliahnya
nanti, mereka juga bisa menemukan teman-teman baru yang baik untuk koneksinya
suatu saat nanti, selainn itu mereka juga bisa belajar bertanggung jawab atas
apa yang mereka kerjakan saat itu, yaitu bertanggungjawab akan sekolah dan
pekerjaan mereka.
Jika diatas adalah contoh opini yang setuju, maka kali ini merupakan
contoh opini yang tidak setuju. Opini : siswa SMA tidak seharusnya bekerja
sambil sekolah. Alasannya adalah karena mereka akan jauh mendapatkan lebih baik pelajaran ketika mereka fokus
sekolah dan tidak memikirkan pekerjaan. Dibanding dengan bekerja yang akan
menyita banyak waktu belajar mereka, mereka bisa hanya dengan mengikuti
kegiatan ekstrakulikuler disekolah.
Suggestion dari Mr.Lala antara lain sebelum membuat final decision
tentang point of view kita, akan lebih baik mengevaluasi kelebihan dan
pendukung atas alasan yang sudah dilist tadi. Lalu, alasan yang kuat itu adalah
yang dapat dipercaya, relevan, dan penting. Kemudian untuk mengetes setiap
alasan dalam list, ask yourself these questions: is it itrue? Is it clearly
connected to my topic? Does it matter, or does it have real consequences?.
Kelima, tentukan thesis statement. Thesis
statement dalam argumentative essay harus
mengandung opini. Opini biasannya diekspresikan dengan kata kerja
modal)modal verb) “should” atau evaluasi seperti “good” dan “bad”. Setelah
menentukan thesis statement kita harus memberikan supporting arguments atau
alasan mengapa anda setuju atau tidak setuju. Kemudian yang perlu diperhatikan
lagi adalah bahwa sebuah thesis statement bisa mengandung opposing view.
Jadi, argumentative essay adalah soal persuading people. Namun
dibalik itu opini harus didukung dengan fakta, bukti, dan data yang diperoleh
dari deep research. Adapun generic structure dari argumentative essay adalah
Introduction, Body yang terdiri atas;
first point+supporting info, second point+ supporting info, and third
point+supporting info, dan terakhir adalah conclusuion. Conclusion yang baik
adalah yang mampu mendefinisikan topik dan keseluruhan isi paragraf.
0 comments:
Post a Comment