Proses dalam Menulis
Pada
pertemuan kali ini, kegiatan pada mata kuliah Writing 4 yaitu perevisian argumentative
essay. Hal yang erlu diperhatikan yaitu title, working thesis dan generic
structure. Kemudian, penjelasan mengenai problem solving, generative,
recurtive, collaborative, dan developmental.
Keterampilan
menulis akan membantu seseorang dapat berpikir secara kritis, karena dalam
menulis seseorang lebih maksimal dalam menyikapi suatu hal dan informasi
tertentu yang ia temukan di daerah sekitarnya. Begitu pun dalam membuat argumentative
essay. Seseorang akan berpikir keras untuk menyikapi suatu hal dan mencari data
atas apa yang menjadi point of view nya. Untuk membuat argumentative essay,
penulis harus melakukan pendalaman analisis. Hal ini agar menghasilkan kualitas
menulis yang baik. Kualitas menulis yang baik yaitu good reaching.
Ken
Hyland dalam bukunya Teaching and Researching Writing (hal 80), mengatakan
terdapat 5 prosesdalam menulis, yaitu
1.
Problem solving
2.
Generative
3.
Recurtive
4.
Collaborative
5.
Developmental
Problem solving
Problem
solving (pemecahan masalah) yaitu penulis menggunakan invention strategies dan
extensive planning untuk menyelesaikan masalah retoris. Pemecahan maasalah
adalah kesamaan untuk semua disiplin ilmu dan mendasar untuk semua aktivitas
manusia. Seorang enulis adalah pemecah masalah. Penulis “solusi” akan
ditentukan oleh bagaimana mereka membingkai masalah tertentu, tujuan yang
ditetapkan, dan sarana atau rencana yang mereka adopsi untuk mencapai tujuan
tersebut.
Menulis
sebagai kegiatan pemecahan masalah bertujuan untuk kesadaran dalam konsep yang
penulis buat. Ini akan membuat penulis sadar dan membawa konsep yang lebih
efektif dan akhirnya menjadi strategi untuk memecahkan masalah (Carol
Berkenkotter, Writing and problem Solving). Sehingga, pada dasarnya menulis itu
dilihat sebagai kegiatan pemecahan masalah: bagaimana pendekatan penulis pada
tugas menulis sebagai masalah dan membawa sumber daya intelektual untuk
memecahkan masalah tersebut.
Generative
Generatif yaitu penulis mengeksplor
dan menemukan ide yang mereka tulis. Dalam teori belajar generatif merupakan
suatu penjelasan tentang bagaimana seorang siswa membangun pengetahuan dalam
pikirannya seperti membangun ide tentang arti suatu istilah dan membangun strategi
agar sampai pada suatu penjelasan tentang pertanyaan bagaimana dan mengapa.
Adapun beberapa
strategi penemuan dan pengembangan ide, yaitu
-
Outlining :
mengumpulkan garis besar. Strategi ini bekerja sangat efektif ketika kita sudah
memiliki beberapa ide tentang apa yang mungkin kita ingin tulis tetapi tidak
yakin bagaimana untuk mengatur dan mengembangkannya.
-
Notice and focus
: menuis tentang poin yang paling menarik dan mengungkapkan apa yang kita lihat
dari teks yang kita baca. Lalu, urutkan poin kemudian jelaskan mengapa urutan
yang kita buat atas apa yang kita tulis demikian. 5 strategi ini sangat efektif
ketika kita harus memberikan analisis atas suatu teks yang dibaca.
-
The method :
mencari pola, pengulangan, kontras, dan anomali dalam teks-teks yang telah
dibaca. Strategi ini bekerja sangat efektif ketika kita perlu untuk
mengsinteksis teks.
-
Free writing :
menulis tentang topik untuk jangka waktu tertentu tanpa henti, bahkan jika kita
merasa apa yang kita tulis tidak baik.
-
Looping :
alternatif freewriting dengan refleksi. Menulis untuk jangka waktu tertentu
pada suatu topik dan kemudian berhenti dan menulis refleksi pada apa yang baru
saja ditulis. Diskusikan refleksi kita dengan orang lain, kemudian free write
lagi berdasarkan diskusi tadi. (Rossenwasser, David, Jill Stepsen. Writing
Anatically. 4th edition. Boston : Thomson, 2006).
Recurtive
Recurtive yaitu penulis seringkali
membuat revisi dan memodifikasi textnya seperti yang mereka tulis dan
seringkali memnghasilkan beberapa draft untuk menyelesaikan hasil tulisannya. Menulis
merupakan proses yang melibatkan 4 langkah yang berbeda, yaitu
1.
Pra penulisan
Yaitu sesuatu yang dilakukan sebelum menulis draft. Ini
termasuk berfikir, mencatat, berbicara dengan orang lain, brainstorming, dan
mengumpulkan informasi.
2.
Drafting
Terjadi ketika menempatkan ide-ide ke dalam kalimat
dan paragraf. Di sini kita berkonsentrasi pada penjelasan dan pendukung ide-ide
kita sepenuhnya.
3.
Merevisi
Disini kita berpikir lebih dalam tentang kebutuhan
dan harapan pembaca. Sehingga, pembaca sebagai pusat. Pada tahap ini juga kita
memperbaiki prosa kita, membaut setiap kalimat seakurat mungkin. Membuat hubungan
antar ide secara jelas.
4.
Editing
Periksa hal-hal seperti tata bahasa, mekanik dan
ejaan. Jangan mengedit tulisan sampai langkah-langkah lain dalam proses
penulisan selesai.
Collaborative
Collaborative yaitu penulis mendapat
manfaat dari umpan balik yang terfokus dari berbagia sumber. Mengingat bahwa
menulis merupakan sesuatu yang kompleks, banyak cara untuk menyatakan makna. Dengan
beberapa penulis, ini menambah kompleksitas. Tindakan kolaborasi dan menulis
berkaitan dengan authoring collaborative meliputi : mendirikan sebuah agenda
atau tujuan dari upaya kolaborasi, mengkomunikasikan ide-ide dan mengelola konflik.
Developmental
Yaitu penulis tidak harus dievaluasi
hanya pada produk akhir mereka, tetapi pada perbaikan mereka. Sehingga, disini
yang dilihat prosesnya bukan hasilnya.
Kesimpulannya,
menulis merupakan kegiatan literasi yang mana dapat membuat orang menjadi
berpikir kritis, termasuk argumentative essay. Adapun proses mwnulis menurut
Ken Hyland, yaitu problem solving, generative, recurtive, collaborative, dan
developmental. Proses-proses tersebut akan sangat bermanfaat dalam penulisan
argumentative essay.
Casino City Map & Directions - MapyRO
ReplyDeleteWelcome to MapyRO, America's #1 광명 출장마사지 destination for fully licensed, 김천 출장마사지 regulated casino 김포 출장마사지 gaming, entertainment and gaming. Place your bets at any 경상남도 출장안마 of 군산 출장안마 17 licensed and