Argumentative = Pembaca
Kritis
Membaca kritis
adalah bagian besar dari argument. Semuanya ditulis dari perspektif seseorang baik setuju maupun tidak setuju, tapi itu hal
yang baik yang harus diperhatikan bagi seorang penulis tentang argument sebab argument tidak
hanya asal mengemukakan pendapat saja melainkan banyak poin-poin yang harus di
penuhi.
Minggu itu adalah pertemuan yang kesekian kalinya
untuk menuju final submission yaitu paper “Argumentative Essay” yang awalnya
biasa saja tetapi setelah pak lala memutuskan untuk memeriksa outline tentang
argumentative dengan cara menghadap sepuluh orang baru itu luar biasa dan tidak
terduga bagi mahasiswa, meskipun hanya sharing dan pak lala memberi masukan
tentang outline kita, tetapi itu membuat saya terbata-bata dalam menjawab
beberapa pertanyaan yang diajukan oleh Pak Lala.
Thesis Statement Belum Muncul
Semua mahasiswa tentang Arumentative Essaynya masih
banyak kekurangan dari mulai thesis statemennya belum muncul sampai ada
beberapa mahasiswa yang pada bagian introduction terdapatnya “Descriptive
Essay” (termasuk saya). Kita semua selain itu juga terdapat pemetaan konflik
dan solusinya belum mencukupi bukti-bukti yang ada sehingga dalam paper kita
belum menguatkan dari masing-masing
aspeknya. Seperti dalam aspek politik, ekonomi, social dan budaya ataupun
aspek-aspek yang lainnya.
Hosted : Lala Bumela
Apa yang di sampaikan oleh hosted kita mengenai Argumentative
essay itu berbeda sekali dengan jurnal. Argumemntative itu menggunakan 1 Poin
Of View. Dalam pembahasan Argumentative Essay, kita harus mendapatkan 3 point
diantaranya:
1.
Reasoning and Evidence and Definite Evidences
Kita harus
konsisten dengan
bukti. Tidak seperti jual beli di pasar yang dapat bernegosiasi. Kita dapat menggunakan bukti tersebut lebih dari satu,
tapi pastikan bahwa dalam setiap bagian kita menyediakan pembaca dengan bukti yang
tepat untuk setiap
argumennya. Alasan-alasan yang masuk akal dan sangat mendukung merupakan
senjata bagi kita untuk menghadapi berbagai pertanyaan yang muncul. Salah satu cara
untuk memperkuat sebuah
argument adalah kita harus memiliki pemahaman yang mendalam mengenai masalah yang dibicarakannya. Ini semua adalah cara
untuk mengantisipasi dari beberapa serangan
pertanyaan-pertanyaan dari pembaca.
3.
Working Thesis
Bekerjanya suatu thesis merupakan nyawa dari
Argumentative Essay. Mengapa demikian? Sebab
kita ketahui bahwa dalam argumentative ini kita tidak perlu menceritakan
seperti orientation yang terdapat pada Narrative Text ataupun jenis text yang
lainnya. Thesis statement ini harus secara langsung diungkapkan pada
introduction dan secara jelas dalam penulisan bahasanya, sebab dalam argument
ini mesti benar-benar jelas. baik jelas dalam define of topic, limit the topic maupun
analyse the topic. Bekerjanya sebuah
thesis membuat kita focus dalam menganalisis opini. Kita ibaratkan thesis
adalah sebagai berikut
Thesis-----Ã Argument---Ã Opini----Ã Titik Kita.
Sebuah pernyataan thesis adalah ekspresi satu kalimat argumen kita . Hal ini terdiri dari dua bagian dasar:
1.
Topic
2. Ide/fokus/pendapat
tentang topik itu.
Ke tiga poin tersebut harus ada dalam “Argumentative
Essay” yaitu pembahasan mengenai “Papua”. Jangan lupa dalam menggunakan
argumentative essay harus menggunakan”Should”. Topic statements juga
dilengkapi dengan supporting argument.
Seperti contoh yang sedang kita buat mengenai papua.
kita harus membuat dulu thesis statement dari permasalahan yang ingin di bahas.
Selanjutnya baru beberapa opini yang mendukung.
Hampir lupa dari dua minggu yang
lalu, bahwa dalam argumentative essay itu boleh saja mengutip mendapat dari
orang lain. Namun perlu di ingat juga bahwa tidak semua pendapat mesti
cantumkan. Namun dari beberapa pendapat tersebut kita lebih cenderung kea rah
mana dan pendapat yang menurut anda cocok saja untuk di kutip. Sebab tidak meti
semua pendapat di cantumin dan kita tidak tahu makna dari pendapat tersebut. Oleh
sebab itu kita harus benar-benar memilih dengan teliti.
Mengidentifikasi Argument
Sebuah argumen terdiri dari dua komponen utama : klaim,
dan alasan untuk klaim itu. Baik klaim tanpa alasan, atau alasan tanpa klaim.
Hanya ketika seseorang memanfaatkan alasan tertentu untuk mengajukan klaim dari
alasan tersebut kita katakan bahwa " Argumen " berlangsung.
Ketika menganalisis argumen dari teks , atau membuat
salah satu dari kita sendiri, kenali dulu klaim utama dan kemudian cari semua alasan-alasannya. Klaim adalah kontroversial, pernyataan diperdebatkan
esai, sedangkan alasan menawarkan penjelasan dan bukti mengapa klaim itu benar.
Hal ini membantu untuk memetakan penalaran this out:
KLAIM = ________________________________________
Alasan 1 : ____________________________
Alasan 2 : ____________________________
Alasan 3 : ____________________________
KLAIM = ________________________________________
Alasan 1 : ____________________________
Alasan 2 : ____________________________
Alasan 3 : ____________________________
Cara Menulis Essay Argumentative
Sebuah esai argumentatif menggunakan penalaran dan bukti
- bukan emosi - untuk mengambil sikap definitif tentang isu kontroversial atau
diperdebatkan. Essay ini membahas dua sisi dari sebuah topik dan membuktikan mengapa salah satu
sisi atau posisi adalah yang terbaik.
Langkah Pertama. Pilih isu spesifik untuk membahas . Beberapa isu diperdebatkan
mencakup berbagai topik.
Langkah
kedua sisi topik secara menyeluruh. Bahkan jika Anda tahu sisi mana Anda ingin
berdebat , penelitian dapat memberikan ide-ide untuk counterarguments dan
membantu keseimbangan kertas menunjukkan Anda daripada prasangka .
Mengembangkan tesis kerja. Menyatakan posisi Anda pada masalah ini dan
meringkas alasan utama argumen Anda dalam satu kalimat . Paragraf tubuh Anda harus
menjelaskan alasan Anda sepenuhnya tubuh Paragraf.
Dari beberapa sumber yang saya baca bahwa argument
dapat dikatakan klaim " atau " pernyataan tesis. Argument biasanya adalah ide utama yang didukung dengan bukti-bukti yang
mendukung dari
sebuah gagasan.
Note:
Jangan berhenti
dengan memiliki titik. Anda harus membuat cadangan titik Anda dengan bukti .
Jadi
kesimpulannya adalah untuk dapat menghasilkan sebuah argument yang baik, maka
tidak terlepas dari banyaknya referensi yang kita baca baik artikel, koran,
majalah ataupun informasi yang mudah di akses oleh kita. Kepandaian memilah
informasi untuk dijadikan sebuah bukti dalam penalaran sebuah argument
merupakan kunci utama dalam setiap pendapat kita. Bukan hanya itu, dukungan
statemen yang sangat dominan dalam pembahasan yang perlu dicantumkan harus kita
tulis sebab untuk mendukungnya sebuah argument bukan hanya ditandai dengan
beberapa fakta saja, melainkan beberapa pendukung dari fakta tersebut.
Gage , John T.
The Shape of Reason : Menulis argumentatif di College . New York : Macmillan
Publishing Company, 1991.
0 comments:
Post a Comment