Tuesday, June 3, 2014

Menulis Ala Ken Hyland
          Pada pertemuan hari senen kemaren, ada beberapa anak yang terlambat datang untuk mengikuti proses penulisan argumentative essay. Namun setelah Bapak Lala Bumela mengecek kehadiran anak-anak kelas pbi-b, beliau langsung memberikan sebuah keinginannya pada pertemuan kali ini yaitu:
          Dalam argumentative essay kali ini mesti ada beberapa yang dichek, yaitu pertama adalah judulnya, kedua adalah working thesisnya, dan ketiga adalah generic structurenya. Kemudian dari kesemuanya itu  muncul akan tiga akar yaitu pertama the depth of analysis, kedua a good gradually writing, dan ketiga a good reading.
          Sekarang kita akan memasuki sebuah pendekatan yang dilakukan oleh Ken Hyland dalam sebuah pandangan menulis yaitu: pertama, menulis adalah pemecahan masalah: penulis menggunakan strategi penemuan dan perencanaan yang luas untuk menyelesaikan masalah retoris bahwa setiap menulis tugas menyajikan. Kedua, menulis adalah generatif: penulis mengeksplorasi dan menemukan ide-ide mereka menulis. Ketiga, menulis adalah rekursif: penulis terus-menerus meninjau dan memodifikasi teks-teks mereka karena mereka menulis dan sering menghasilkan beberapa draft untuk mencapai sebuah hasil yang terselesaikan. Keempat, menulis adalah kolaboratif: penulis dapat mengambil manfaat terhadap pemusatan pada berbagai sumber. Kelima, menulis adalah perkembangan: penulis tidak harus dievaluasi hanya pada hasil akhir mereka, tetapi pada kemajuan mereka.


Menulis dalam genre yang berbeda: RAFT
          Sebelum mereka mulai menulis , penulis yang terampil dalam kehidupan nyata mempertimbangkan empat pertanyaan penting: Pertama, apa tujuan dari tulisan ini? Hal ini berkaitan denganafungsi tulisan dan peran yang penulis mengadopsi untuk iniatujuan. Sebagai contoh, tujuan untuk menjelaskan dengan hati-hati dan jelas bagaimana sesuatu bekerja? Apakah untuk meyakinkan pembaca dan mendorong mereka untuk beberapa tindakan ? Kedua, untuk siapa aku menulis ini? Dengan menganalisis pendengar kita dimaksudkan , kita dapat memperjelas isi dan fokus pada tugas menulis kami . Siapa saya pembaca? Berapa banyak yang mereka sudah tahu? Apa yang akan menjadi baru bagi mereka? Bagaimana sikap mereka terhadap subjek saya? Setelah kita memiliki rasa yang jelas tujuan dan audiens , kita kemudian dapat berpikir tentang aspek-aspek yang lebih spesifik dari tugas menulis. Ketiga, harus seperti apa tulisan ini terlihatnya? Hal ini terkait dengan penonton dan tujuan dan keprihatinan format sepotong. Apakah ini melaporkan , memo , makalah penelitian , artikel fitur ? Apa konvensi organisasi dan tata letak yang harus saya ikuti? Dan Keempat, bagaimana seharusnya saya bunyikan? Tone apa yang harus saya adopsi untuk bagian ini? Nada harus dilakukan dengan formalitas dan sikap. (Holst. 1995 : 111 )
          Selanjutnya mengenai Sebuah model fungsional penulisan: Pertama, bahasa adalah sistem untuk berkomunikasi makna. Kedua, makna diatur sebagai teks dan memiliki karakteristik khas tergantung pada tujuan-tujuan mereka. Ketiga, teks tidak pernah benar-benar individual, mereka selalu berhubungan dengan sosial  konteks dan teks-teks lainnya. Keempat, konteks diwujudkan dalam teks-teks melalui konvensi lapangan (apa), tenor (yang) dan modus (cara). Kelima, sebuah pengetahuan tentang sumber daya untuk membuat teks memungkinkan penulis untuk menulis lebih efektif. Keenam, semua teks dapat dijelaskan baik dari segi bentuk dan fungsi, yaitu mereka organisasi elemen untuk membuat makna dan tujuan yang sedang disajikan dengan mereka.
                Setelah pembahasan diatas, ada hal yang penting lagi dalam menulis yaitu mengenai Keuntungan penulisan dalam simulasi, diantara keuntungan-keuntungan itu adalah sebagai beikut: pertama, discoursal latihan: membantu peserta didik membangun cara terlibat dalam lisan dan interaksi yang ditulis oleh simulasi peristiwa dunia nyata. Keuda, belajar untuk menulis: memberikan kesempatan untuk mempekerjakan genre bawah kondisi realistis. Ketiga, kesadaran Retoris meningkat: mempromosikan pemahaman reader kebutuhan dan menulis sebagai sarana untuk mencapai sosial dan persuasif tujuan. Keempat, keterlibatan Termotivasi: memberikan siswa dengan alasan untuk menulis berdasarkan kebutuhan target mereka dan kepentingan saat ini. Kelima, keterlibatan Koperasi: menuntut siswa untuk bekerja dengan orang lain untuk mengumpulkan data, pertukaran informasi dan membuat keputusan. Keenam, kontrol Learner: menawarkan kesempatan peserta didik untuk menentukan mereka rute dan strategi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh sendiri simulasi. Ketujuh, umpan balik Nyata: menuntut siswa untuk segera merespon dan otentik untuk teks rekan-rekan, membantu penulis untuk menilai efektivitas mereka komunikasi dan mengembangkan kepekaan pembaca.
          Setelah menjelaskan beberapa pembahasan yang ada di dalam bukunya Ken Hyland, kita akan memasuki pada sebuah peringkat. Pada pertemuan kemaren yang tergolong dalam peringkat yang baik adalah Mukhlis, Irma, Majid, dan Saefullah. Mereka tergolong panutan-panutan bagi rekan-rekan teman lainnya untuk bisa mencontohi apa yang telah mereka buat dalam argumentative essay kali ini.   
          Sebelum matakuliah ini usai, Bapak dosen meminta kepada kita agar hari Rabu jam enam pagi anak-anak mesti join lagi di matakuliah Writing Academic. Pertemuan ini adalah yang terakhir sebelum nantinya submission argumentative essay kepada beliau di akhir Mei setelah pulang dari Malaysia. Pertemuan besok pula adalah pertemuan yang akan lebih mendebarkan anak-anak mahasiswa, dikarenakan nantinya akan ada sebuah peringkat baru lagi yang akan terdaftar dalam list beliau anak-anak yang sudak masuk dalam keinginan beliau dalam menulis argumentative essay.

          Jadi dapat disimpulkan bahwa, setiap dari mahasiswa mesti selalu merujuk pada bukunya Ken Hyland ketika mereka mengalami kerumitan dan kesulitan yang hadapai ketika menulis argumentative essay. Ada beberapa hal yang penting yaitu problem-solving, generative, recursive, collaborative, dan developmental. Dikatakan pula dalam bukunya Ken Hyland, penulis mesti memperhatikan pada suatu konsep yang mana tulisan itu ditunjukkan untuk siapa? Jadi akan terjalin hubungan interaksi yang baik antara penulis dengan pembacanya. Thank you so much.

0 comments:

Post a Comment