Friday, May 30, 2014

Pengenalan Argumentative Essay
            Pada pertemuan kali ini, pembahasan mengenai argumentative essay. Diawali dengan pngenalan apa itu argumentative essay, lalu perbandingan dengan expository writing, dan kemudian penjabaran mengenai argumentative essay.
            Argumentative essay merupakan jenis tulisan yang mengharuskan siswa untuk menyelidiki topik; mengumpulkan, menghasilkan dan mengevaluasi bukti; dan membangun posisi pada topik secara ringkas. Juga argumentative essay dapat dimaknai sebagai salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisan argumentative, isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana disertai contoh, analogi dan sebab-akibat.
            Beberapa kebingungan mungkin terjadi antara argumentative essay dan expository essay. Yang mana expository essay merupakan paragraf yang bertujuan memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya. Paragraf eksposisi biasa digunakan untuk menyajikan pengetahuan/ ilmu, definisi, pengertian, langkah-langkah suatu kegiatan metode, cara, dan proses terjadinya sesuatu.
            Argumentative essay dan expository essay merupakan dua jenis yang sama, tetapi argumentative essay berbeda dengan expository essay dalam jumlah pra-menulis (penemuan) dan penelitian yang terlibat. Argumentative essay biasanya ditugaskan sebagai puncak atau tugas akhir dalam satu tahun pertama atau komposisi mata pelajaran lanjutan dan melibatkan waktu yang panjang, penelitian terperinci. Expository essay kurang melibatkan penelitian dana dalam jangka waktu yang lebih pendek. Expository essay biasanya digunakan dalam tugas atau latihan kelas menulis, seperti GED atau GRE.
            Menurut Fitzpatrick (2005), dalam menulis argumentative essay kita harus membujuk dan meyakinkan pembaca untuk mempertimbangkan point of view kita, bahkan membuat mereka setuju dengan kita. Ini memrlukan perhatian dan keahlian. Kita butuh untuk menunjukkan respek untuk point of view yang berlawanan, kita harus memilih vocab dengan hati-hati, dan selain itu juga kita harus menulis secara jeas dan logis.
            Dengan demikian, dapat kita lihat perbedaan antara Argumentative essay dan expository essay. Yang mana expository itu hanya memberikan informasi. Sedangkan, argumentative essay itu harus ada “deep research”nya. Dengan kata lain, harus ada yang diperdalam. Deep research di sini yaitu sebuah fenomena menjadi sebuah data.
            Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam argumentative essay. Petama, define the topic. Kedua, limit the topic. Ketiga, analyse the topic. Keempat, write a thesis statement. Pertama, yaitu mengenai define the topic. Beberapa topik itu memperlukan definisi. Contohnya, jika topik kita “should schoolprovide moral education” maka kita harus menjelaskan apa itu moral education.
            Kedua, limit the topic. Topik yang kita fokuskan dalam membuat argumentative essay memerlukan batasan. Contohnya, jika topik kita “letter grade” dan tesis kita mengatakan “teacher should not use letter grade”, pembaca mungkin bertanya-tanya apa yang kita maksud itu “all teacher at all levels from kindergarten through college” atau “just certain teacher” tidak harus menggunakan itu. Jika mengenai papua maka kita itu melihat papua itu apa dan ada apa dengan Papua. Misalnya, papua itu satu-satunya ras hitam di Indonesia.
            Ketiga, analyse the topic. Sebelum kita menentukan point of view, kita harus menganalisis persoalan seutuhnya. Kebanyakan topik argumentative essay mempunyai 2 point of view yaitu for dan againts dan dapat dinyatakan seperti yes/no question, seperti “should high school students work during the school year?”. Akan tetapi, apabila kita hanya mempunyai 1 point of view, kita harus tetap membacanya secara detail dari sudut ke sudut. Kemudian, sample of opinion. Kita harus bergerak dari opini yang banyak. Lalu, suggestion. Sebelum membuat keputusan akhir tentang point of view kita, ada lebih baiknya jika kita mengevaluasi kekuatan dan alasan pendukung yang telah kita daftarkan. Alasan yang kuat merupakan salah satu yang dapat dipercaya/terpercaya, relevan dan penting. Untuk mengetes alasan yang kita daftarkan kita dapat mempertanyakan beberapa pertanyaan kepada diri kita sendiri seperti: Is it true? Is it clearly connected to my topic? Does it matter, or does it have real consequences? Dengan begitu kita akan yakin point of view yang kita pilih.
            Keempat, write a thesis statement. Dalam membuat thesis statement yang berbeda dengan sebelumnya. Opini harus muncul terlebih dahulu. Opini biasanya diekspresikan dengan modal verb “should” atau evaluatif seperti “good” dan “bad”. Misalnya:
-          Teenagers should have part-time jobs.
-          Part-time work is good for teenagers.
Adapun contoh opini lain seperti “ Papua harus tetap menjadi bagian dari Indonesia”. Kita harus memperkaya thesis statement. Should berarti menunjukkan opini kemudia memunculkan supporting. Hal ini karena thesis statement juga mungkin mengandung alasan atau pendukung argumen. Thesis statement juga mungkin mengandung opposing view. Opposing view biasanya menggunakan kata while.
            Kemudian, dalam membuat argumentative essay kita harus tahu format dasarnya. Struktur argumentative essay terdiri dari 3 bagian, yaitu introduction, body dan conclution. Dalam introduction, mencantumkan definition the topic, limited he topic, analyse the topic dan write a thesis statement. Dalam bagian analyse boleh langsung memasukan alasan inti seperti melepaskan papua atau mempertahankan papua. Dalam body harus mencantumkan point-pointnya lalu suporting infonya juga. Akan tetapi, sebelum masuk ke inti harus penjelasan sedikit terlebih dahulu. Untuk opini dapat dilihat di buku Halliday, yang mana tercantum “modalitas itu tidak hanya opini tetapi best speaker juga”.
            Dalam argumentative essay kita hrus mampu mempengaruhi pembaca. Maka dari itu kita harus mempunyai alasan yang kuat atas point of view kita. Kemudian mengenai conclution. Di dalam conclution kita dapat mencantukan summary, solution, prediction, juga recomndation.
            Adapun beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar paragraf dikembangkan dengan baik. Pertama, hindari perasaan menguatkan. Misalnya jangan berkata nobody does this, atau it is impossible to disagree with me. Kedua, gunakan generalization (penyamarataan). Misalnya people say/believe/consider. Akan tetapi, dalam penggunaan generalization jangan gunakan kalimat seperti “ everybody believes that...”. ketiga, jangan gunakan strong personal expression seperti “ I think”. Keempat, gunakan linking word seperti therefore, although, dan however. Kelima, gunakan sequence, seperti firstly, secondly, lastly. Keenam, beri contoh untuk memperkuat argumen.
            Jadi, dapat kita simpulkan bahwa dalam argumentative essay harus mampu membujuk dan meyakinkan pembaca untuk mempertimbangkan point of view kita, bahkan membuat mereka setuju dengan kita. Struktur argumentative essay terdiri dari introduction, body dan conclution. Dalam introduction harus mampu menerapkan define the topic, limit the topic, analyse the topic dan write a stesis statement. Dalam body harus memuat mengenai point-point disertai supportingnya. Dalam conclution, dapat berisi summary, solution, prediction ataupun recomendation. Kemudian, hal yang perlu diperhatikan yaitu mengenai penggunaan generalization, lingking word, sequence, reference dan contoh untuk memperkuat argumen.

0 comments:

Post a Comment