Tuesday, May 20, 2014



Lambaian Sosok Argumentative Essay


 
Suatu teks apabila tanpa sumber, teks tersebut patut dipertanyakan. Begitu pula dengan suatu wacana yang mengungkapkan suatu peristiwa, akan tetapi data dan acana infonya kurang, maka wacana tersebut akan diragukan oleh pembaca. Begitupula dengan pembahasan kita kali ini yang akan mengulas sedikit mengenai argumentative essay.

Dalam writing, argumentative essay dipelajari dengan tujuan untuk meyakinkan pembacamengenai suatu hal. Adapun pengertian argumentative essay berdasarkan (baca: https://owl.english.perdue.edu/owl/resource.com) menyatakan bahwa:

“Argumentative essay is a genre of writing that requires the student to investigate a topic; collect, generate, and evaluate evidence; and establish a position on the topic in a concise manner.”

Pernyataan di atas sudah jelas apa yang dimaksud dengan argumentative essay. Yang harus kita ingat adalah dalam penulisan argumentative essay harus lebih mendalam dan detail untuk research.

Catatan penting di sini ialah sebagian besar orang atau siswa dibingungkan oleh sosok argumentative essay dan expository essay. Padahal kelau dipelajari lebih dalam, memang kedua genre ini sama atau bahkan mirip, akan tetapi bagi argumentative essay yang dalam konteksnya ialah sebelum menulis (pre-writing) atau invention dan research involved.

Expository lebih bersifat umum, akan tetapi apabila argumentative essay lebih cenderung spesifik dan researchnya lebih mendalam. Contoh untuk argumentative essay yaitu Phenomenon (kasus Eben di tanah Papua). Dalam penulisannya juga laporannya harus berdasarkan research dan data yang dapat meyakinkan reader.

Berbicara mengenai expository essay yang lebih cenderung membahas sesuatu yang lebih umum dan tidak terlalu mendalam untuk sumber dan data yang akan ditulis. Berbeda dengan argumentative essay yang cenderung ke final projectin the first year writing dan massa pencarian datanya juga bisa dikatakan lama atau panjang dan tidak lupa pula bahwa dalam argumentative essay lebih diperuntukan bagi detailed research dan sangat berbeda dengan expository essay yang lemah akan researchnya dan tidak dipastikan lama atau pendeknya proses pencarian datanya. Expository essay biasanya digunakan untuk in-class writing exercise.

Argumentative merupakan proses menulis dimana dengan tujuan memberikan informasi kepada audience. Dalam argumentative essay kita dituntut untuk “persuade the audienceto consider your point of view” dan hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa pada akhirnya ada audience yang tidak sependapat dengan pendapat penulis.
Note:
“...to persuade your audience to consider your point of view,...”
-Fitz Patrick 2005-

Writers harus bekerja keras untuk mencari informasi mengenai topik yang akan dibahas. Hal tersebut akan benar-benar menguji kepedulian dan kemampuan writer dan ditekankan menggunakan vocabulary yang memadai dan berhati-hati dalam menggunakannya, kemudian tulis sejelas-jelasnya yang sekiranya masuk akal. Berkaitan dengan argumentative essay, akan lebih baik apabila tahu langkah-langkah yang harus dilakukan agar tidak kehilangan arah ketika hendak membuatnya, di antaranya:

v   Define the Topic
Pilih salah satu topik yang akan dibahas dan pastikan bahwa topik tersebut menarik untuk dibahas. Akan tetapi, pencarian topik bukanlah perkara yang mudah karena topik harus: narrowed down, contain an argument, (baca: http://www.bouwl.boun.edu.tr. and written by Oya Ozagac, september 2004). Apabila sudah ditemukan topiknya, maka definisikan topik tersebut.

v   Limit the Topic
Some argumentative topics require limiting. Gunakan topik yang sebenar-benarnya sehingga menarik dan kalimat yang digunakan tidak terlalu bjektif.

v   Analyse the Topic
Sebelum menentukan point of view, writer diupayakan untuk dapat mnganalisa topik atau issue yang sedang ramai diperbincangkan. Dan sebagian besar topik mempunyai 2 point of view (for and againts). Sebelum menyelesaikan penyajian terakhir, alangkah baiknya kita untuk mengulang agar supporting  reasons yang kita cantumkan di list memiliki kekuatan yang dapat diyakini oleh para reader.
Note:
Organization à all argumentative topics have PROs and CONs. Before starting writing, it is imperative to make a list of the ideas and choose the most suitableones among them for supporting and refuting.

v   Thesis Statement
Thesis statement yang ditulis dalam argumentative essay harus disesuaikan atau bagiandari opini. Dan adapun tiap opini biasanya menggunakan modal verb ”should” atau “good” dan “bad”.
Contoh:
-Teenagers should have part-time jobs
-Part-time work is good for teenagers
Dalam hal ini, jangan lupa untuk melengkapi alasan-alasan yang masuk akal atau biasa disebut dengan “supporting arguments”.
Contoh:
“...Employers should hire teenagers because they are eager to work, there are flexible, and the have the knowledge and skill required to do many entry-level jobs...”

Note:
Supporting our ideas à this is the most important part when persuading others. We should be supporting our ideas with such facts. (baca: http://spot.pcc.edu)

v   An Oppoing View
Note:
Before we start saying that the opponents are wrong, we should specify their opposing ideas.

Adapun mengenai struktur penulisan dalam argumentative essay ialah:
1.      Introduction
2.      Body à first point and supporting info, second point spporting info, third point and supporting info.
3.      Conclusion.

Dari emua penjelasan di atas mengenai argumentative essay, dapat disimpulkan bahwa tidak semudah membalikkan telapak tangan ketika akan menentukan topik yang hendak dibahas dan semua itu butuh kerja keras yang mendalam dalam pencarian data-datanya.

0 comments:

Post a Comment