Tuesday, May 27, 2014

12:07 AM

10th Class Review

Semangat pagi! Ini akan menjadi pengalaman yang tak akan terlupakan. Pukul 05.00 pagi, dimana suasana masih teramat sepi dan gelap. Mobil-mobil pun jarang berlalu lalang. Kali ini chalenge dalam writing 4 bertambah lagi, mulai dari berangkat pagi, hingga di perjalanan pun hampir mendapati suatu accident. Meskipun begitu, ini semua merupakan pengalaman yang tak akan terlupakan di semester 4 ini.
            Berbicara mengenai chalenge, yang mana dalam tiap pertemuan selalu bertambah, kini saatnya kami semua menghadapi materi argumentatif esay. Masih ingat sebelumnya, kami dihadapkan pada reading time dengan topik “don’t use your data as a pillow”, yakni mengarah kepada kasus di Papua Barat. Maka di pertemuan kali ini beralih pada writing time, yang mana topiknya pun masih seputar kasus di Papua Barat.
            Sebelum memulai untuk menjelajahi argumentatif esay dan mulai mempraktekkannya, kami semua dihimbau untuk sejenak merenungkan dengan beberapa pertanyaaan-pertanyaan yang mungkin dapat dijawab. Pertama yaitu, apa yang ada dalam pikiran Anda ketika mendengar istilah “argumentatif esay?” kedua, bagaimana cara membedakan esay tersebut dari “ekspositori esay?” ketiga, apakah Anda mempunyai pengalaman menulis dari kedua jenis esay tersebut?”
            Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, sejenak kita berfikir what is argumentative essay? Argumentatif esay adalah genre penulisan yang mengharuskan untuk menyelidiki suatu topik; mengumpulkan, menghasilkan, dan mengevaluasi bukti, serta membangun posisi pada topik secara ringkas. Argumentatif esay ini sesuai dengan namanya, yakni dari kata dasar argumen, maka tentu berisi tentang berbagai opini mengenai suatu persoalan yang sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Dalam hal ini penulis menyampaikan argumennya berdasarkan pada pengetahuan dan pandangan yang dianutnya, serta didukung atau diperkuat oleh sejumlah data-data yang handal dan disampaikan secara logis dan komprehensif.
            Dalam argumentatif esay ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pembaca tentang persoalan yang sedang dibahas, dengan tinjauan kaca mata sang penulis. Misalnya persoalan yang sedang hangat dibicarakan di kalangan Mahasiswa semester 4 ini adalah kasus Papua Barat, maka yang harus dipaparkan adalah opini para mahasiswa mengenai Papua Barat, beserta dengan penguatan bukti dari opini masing-masing mahasiswa. Penguatan bukti dapat berupa opini orang lain yang dipercayainya, opini para pakar, dan bukti-bukti lainnya.
            Selain bertujuan memberikan wawasan kepada pembaca, argumentatif juga berupaya menerangkan pendirian kita sebagai sesuatu yang benar dan lebih baik dari yang lainnya. maka dalam hal ini akan terjadi proses meyakinkan orang lain untuk menerima opini kita. Fungsi tulisan argumentatif adaalah menunjukkan pernyataan kita berupa opini, pendapat, teori, maupun hipotesis tentang satu fenomena itu benar atau lebih benar dari pernyataan orang lain. Namun harap dicatat, kita mungkin akan menemukan beberapa kebingungan pada saat membuat argumentatif esay, dikarenakan argumentatif esay mirip dengan esay ekspositori. Kedua genre serupa, tetapi easay argumentatif berbeda dari esay ekspositori dalam jumlah yang terlibat.
            Esay argumentatif umumnya ditugaskan sebagai batu penjuru atau tugas akhir dalam tahun ajaran menulis atau rangkaian komposisi maju dan melibatkan lebih jauh mengenai penelitian secara detail. Sedangkan esay ekspositori melibatkan kurangnya penelitian dan lebih pendek. Esay ekspositori sering digunakan untuk latihan menulis di kelas atau tes, seperti GED atau GRE.
            Menurut Fitzpatrick 2005, menulis hanyalah masalah memberikan informasi kepada audiens. Dalam menulis esay argumentatif diharapkan kita dapat membujuk audiens untuk mempertimbangkan sudut pandang kita, bahkan jika kemungkinan mereka tidak setuju dengan pendapat kita. Maka dalam hal ini membutuhkan ketelitian dan keterampilan. Kita perlu menunjukkan rasa hormat, karena sekalipun kita menentang sudut pandang, kita harus memilih kosa kata dengan hati-hati atau dengan bahasa yang sopan, dan semua itu tidak lepas dari jelas dan logisnya tulisan kita.
            Langkah-langkah apa saja yang harus kita lakukan dalam membuat esay argumentatif tersebut?


1.      Tentukan Topik (Define the Topic)
Beberapa topik memerlukan definisi. Misalnya, jika topik kita adalah “haruskah sekolah memberikan pendidikan moral?” maka kita harus menjelaskan apa itu pendidikan moral? Bagaimana kita mendefinisikan istilah tersebut.
2.      Batasi Topik (Limit the Topic)
Beberapa topik argumentatif memerlukan pembatasan. Misalnya, jika topik kita adalah “nilai huruf” dan tesis kita menyatakan “guru tidak harus menggunakan nilai huruf”. Pembaca mungkin akan bertanya-tanya yang berarti “semua guru di semua tingkatan dari TK sampai Perguruan Tinggi” atau “guru tertentu saja”.
3.      Analisis Topik (Analyse the Topic)
Sebelum kita memutuskan suatu sudut pandang, kita harus menganalis masalah secara menyeluruh. Topik yang paling argumentatif yakni memiliki dua sudut pandang (for and aginst), dan dapat dinyatakan sebagai pernyataan “iya/tidak”. Contoh seperti: “Should high school students work during the school year?”
Contoh opini:
Ø  Opini I : HSS should work during the school year
Maka beberapa daftar informasi yang mendukung atau yang mungkin dapat menguatkan opini tersebut yaitu:
ü  Mereka bisa menabung untuk kuliah.
ü  Mereka dapat memperbanyak teman atau mendapatkan teman baru.
ü  Mereka bisa belajar tanggung jawab.
ü  Mereka mungkin menemukan karir untuk diri mereka sendiri.
Ø  Opini II : HSS should NOT work during the school year
Beberapa daftar informasi yang mendukung:
ü  Mereka bisa mendapatkan nilai yang lebih baik jika mereka tidak bekerja.
ü  Mereka dapat berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Sebelum membuat keputusan akhir mengenai sudut pandang kita sendiri, apakah sudut pandang kita itu akan menjadi ide yang baik untuk mengevaluasi kekuatan dan alasan yang mendukung dalam daftar seperti yang tertera di atas. Alasan yang kuat adalah salah satu yang dipercaya, relevan, dan penting. Namun untuk menguji setiap alasan pada daftar sebaiknya tanyakan pada diri sendiri apakah pertanyaan-pertanyaan tersebut benar? apakah jelas terhubung kepada topik? Apakah itu penting atau malah tidak memiliki konskuensi yang nyata?
Selanjutnya tulis pernyataan tesis. Pernyataan tesis dari sebuah argumen harus berisi pendapat. Pendapat biasanya dinyatakan dengan kata kerja modal “should” atau evaluatif seperti “good” dan “bad”. Misalnya:
·         Teenagers should have part time job.
·         Part time work is good for teenagers.
Sebuah pernyataan tesis yang lengkap juga mengandung alasan, atau argumen yang mendukung, contoh:
·         Employers should hire teenagers because they are eager to work, they are flexible, and they have the knowledge and skills required to do many entry-level jobs
Sebuah pernyataan tesis juga mengandung pandangan yang berlawanan, contoh:
·         While some people say that teenagers do not have a good work ethic, employer should hire teenagers because they are eager to work, they are flexible, and they have the knowledge and skills required to do many entry-level jobs.



Horizontal Scroll: The structure of the argumentative essay: the basic format.
1. Introduction
2. Body
first point and supporting info
 second point and supporting info
 third point and supporting info 
3. Conclusion
 










                                                                                                                                   

Jadi dapat disimpulkan bahwa esay argumentatif dan esay ekspositori itu berbeda. Argumentatif membutuhkan adanya opini yang real mengena sudut pandang kita. Argumentatif esay ini akan menjadi batu loncatan dalam membuat esay mengenai Papua Barat.

0 comments:

Post a Comment