Sunday, May 11, 2014

The Next Challenge in Sight



                The challange in sight now is argumentative essay,  something new and fresh but need extra power to conquer it. Argumentative here is an essay genre of writing that allows students to investigate a topic; collect, generate, and evaluate evidence; and establish a position on the topic in a concise manner.  Jika dibandingkan dengan jenis teks lainnya, bisa jadi argumentatif ini yang paling sulit dan kompleks.
Jika dibandingkan dengan expository ataupun exposition jelas berbeda karena expository hanya sekedar informing saja, sedangkan argumentasi menyediakan deep research yang didukung oleh data dan fakta dari fenomena yang ada. Seperti yang dikatakan Mr.Lala  bahwa argumentatif essay berbeda dengan expository dalam jumlah invention (pre-writing) dan penelitian yang dilibatkan. The argumentative essay is commonly assigned as a capstone or final project in first year writing or advanced composition courses and involves lengthy, detailed research. Expository essay  melibatkan penelitian yang lebih sedikit dan bentuk tulisan yang lebih pendek. Expository essay ini biasanya digunakan untuk latihan menulis di kelas atau tes.
Menurut Alwasilah dalam bukunya Pokoknya Menulis (2005:116) argumentasi adalah karangan yang membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran dari sebuah statement. Menurutnya dalam teks argumentasi penulis menggunakan berbagai strategi atau retorika untuk meyakinkan pembaca ikhwal kebenaran atau ketidakbenarannya itu.
Argumentatif adalah soal bagaimana membujuk audience untuk mempertimbangkan sudut pandang kita meskipun sebenarnya mereka tidak setuju. Ini membutuhkan keterampilan seperti anda perlu menunjukkan rasa hormat atas sudut pandang yang berbeda tersebut, anda juga harus ekstra hati-hati dalam menilih kosakata namun yang paling penting dari semuanya adalah anda harus menulis dengan jelas dan logis. Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1997:4) menyatakan bahwa dasar menulis  argumentatif adalah berpikir kritis dan logis. Untuk itu ia harus bertolak dari fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang ada. Dalam argumentasi terdapat motivasi yang lebih kuat, di samping memerlukan kejelasan, argumentasi juga memerlukan keyakinan dengan perantaraan fakta-fakta itu. Dengan fakta yang benar, ia dapat merangkaikan suatu penuturan yang logis menuju kepada suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Setelah mengetahui apa itu argumentative essay dan memahami perbedaanya dengan expository essay kini yang harus diketahui adalah apa-apa saja yang dilakukan dan syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi untuk membuat argumenttive essay. Setidaknya ada ada 5 langkah untuk membuatnya.
Pertama, Define the topic. Meski tidak semua topik memerlukan penjelasan tetapi beberapa dari mereka memerlukannya. Contohnya “Haruskah sekolah memberikan pendidikan moral?" maka anda harus menjelaskan apa itu pendidikan moral. Penjelasan akan definisi tersebut tidak perlu panjang namun singkat, padat namun maksudnya tersampaikan dengan baik.
Kedua, Limit the topic. Sama seperti diatas bahwa beberapa topik perlu dibatasi agar tidak meluas pembahasannya. Contoh: jika topik anda tentang “letter grades” dan thesis anda berbicara tentang “guru seharusnya tidak menggunakan Letter Grades”, pembaca mungkin akan mengartikan bahwa “semua guru di semua level taman kanak-kanak melalui college” atau “hanya guru tertentu”. Maka seharusnya jangan menggunakan topic seperti diatas karena terlalu umum, buat topik spesifik mungkin.
Ketiga, Analyse the topic. sebelum memutuskan sutut pandang (point of view) sebaiknya analisa terlebih dahulu issuenya secara menyeluruh. Akan jauh lebih bagus ketika membuat jenis teks dari ESENSI jenis teks itu sendiri. Sebagian besar topik argumentatif mempunyai dua point of view –mendukung dan bertentangan – dan bisa dinyatakan sebagai yes/no question, seperti “haruskah siswa SMA bekerja sambil sekolah?”. Dari topik tersebut maka akan muncul dua opini yakni ada yang setuju dan tidak.
Keempat, makes opinions list. Dari topik diatas bisa menimbulkan dua point of view dan sebelum anda menjabarkannya sebaiknya dibuat list terlebih dahulu dengan tujuan mempermudah kerja anda. Contoh:
"haruskah siswa SMA bekerja sambil sekolah?”
Agree
Disagree
They can save for college.
They  can get better grades if they do not work.
They can make new friends.
They can participate in extracurricular activities.
They can learn responsibility.

They may discover a career for themselves.


Dari list opini diatas, anda akan dengan mudah memaparkan penjelasan tiap poin kedalam bentuk paragraf. Contoh opini dari yang setuju atas topik itu adalah : Siswa SMA seharusnya bekerja sambil sekolah. Alasannya antara lain dengan belajar sambil bekerja mereka bisa menabung untuk menunjang kuliahnya nanti, mereka juga bisa menemukan teman-teman baru yang baik untuk koneksinya suatu saat nanti, selainn itu mereka juga bisa belajar bertanggung jawab atas apa yang mereka kerjakan saat itu, yaitu bertanggungjawab akan sekolah dan pekerjaan mereka.
Jika diatas adalah contoh opini yang setuju, maka kali ini merupakan contoh opini yang tidak setuju. Opini : siswa SMA tidak seharusnya bekerja sambil sekolah. Alasannya adalah karena mereka akan jauh mendapatkan  lebih baik pelajaran ketika mereka fokus sekolah dan tidak memikirkan pekerjaan. Dibanding dengan bekerja yang akan menyita banyak waktu belajar mereka, mereka bisa hanya dengan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler disekolah.
Suggestion dari Mr.Lala antara lain sebelum membuat final decision tentang point of view kita, akan lebih baik mengevaluasi kelebihan dan pendukung atas alasan yang sudah dilist tadi. Lalu, alasan yang kuat itu adalah yang dapat dipercaya, relevan, dan penting. Kemudian untuk mengetes setiap alasan dalam list, ask yourself these questions: is it itrue? Is it clearly connected to my topic? Does it matter, or does it have real consequences?.
Kelima, tentukan thesis statement. Thesis statement dalam argumentative essay harus mengandung opini. Opini biasannya diekspresikan dengan kata kerja modal)modal verb) “should” atau evaluasi seperti “good” dan “bad”. Setelah menentukan thesis statement kita harus memberikan supporting arguments atau alasan mengapa anda setuju atau tidak setuju. Kemudian yang perlu diperhatikan lagi adalah bahwa sebuah thesis statement bisa mengandung opposing view.

Jadi, argumentative essay adalah soal persuading people. Namun dibalik itu opini harus didukung dengan fakta, bukti, dan data yang diperoleh dari deep research. Adapun generic structure dari argumentative essay adalah Introduction, Body yang terdiri atas;  first point+supporting info, second point+ supporting info, and third point+supporting info, dan terakhir adalah conclusuion. Conclusion yang baik adalah yang mampu mendefinisikan topik dan keseluruhan isi paragraf.

0 comments:

Post a Comment