Tuesday, March 18, 2014


Menulis di perguruan tinggi sering kali mengambil bentuk persuasi untuk meyakinkan orang lain bahwa apa yanga kita tulis adalah suatu hal yang menarik. Hal itu adalah yang paling sulit bagi setiap mahasiswa, apalagi  sudut pandang logika seorang satu dengan seorang lain adalah berbeda. Sehingga subjek yang kita anggap menarik belum tentu suatu hal yang menarik bagi orang lain. Dan dimata kuliah writing 4 ini, kita dituntut untuk bisa menghasilkan sebuah karya tulis yang menarik dan juga dapat meyakinkan orang lain bahwa apa yang kita tulis adalah benar.
Persuasi itu sendiri bukanlah sebuah kegiatan, melaikan adalah sebuah keterampilan.  Hal tersebut dapat kita miliki apabila kita berlatih secara teratur dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu caranya adalah lewat menulis dalam bentuk persuasi, yang biasanya sering menjadi mata kuliah di perguruan tinggi.
Saat kita menulis secara persuasi, maka kita akan diminta untuk meyakinkan pembaca Anda terhadap sudut pandang Anda. Bentuk persuasi, sering disebut argumen akademis, mengikuti pola diprediksi secara tertulis. Dimulai dari pengenalan singkat dari topik yang akan Anda sampaikan dalam tulisan anda. Setelah itu Anda menyatakan sudut pandang Anda pada topik secara langsung dan sering dalam satu kalimat. Kalimat ini adalah pernyataan tesis, dan berfungsi sebagai ringkasan dari argumen Anda.
Tesis esai adalah ide utamanya. Sedangkan pernyataan tesis dari sebuah esai adalah pernyataan satu atau dua kalimat yang mengungkapkan gagasan utama ini. Pernyataan tesis biasabya  mengidentifikasi topik penulis dan pendapat penulis memiliki sekitar topik itu.
Terdapat dua fungsi yang dilakukan pernyataan tesis: Pertama, penulis menciptakan tesis untuk fokus subjek esai. Dengan kata lain pernyataan tesis adalah sebuah sunjek utama dalam esai tersebut. Dan yang kedua adalah kehadiran pernyataan tesis yang baik berfungsi membantu pembaca agar lebih mudah memahami esai yang kita tulis. Dengan kata lain pernyataan tesis dapat memberitahu pembaca bagaimana Anda akan menafsirkan pentingnya materi pelajaran yang sedang dibahas.
Selain itu, pernyataan tesis juga sering kali dianalogikan sebagai peta jalan untuk kertas, dengan kata lain, ia memberitahu pembaca apa yang diharapkan dari sisa kertas. Pernyataan tesis juga biasanya langsung menjawab pertanyaan diminta dari Anda. Tesis merupakan interpretasi dari pertanyaan atau subjek, bukan subjek itu sendiri. Subyek, atau topik, dari sebuah esai mungkin Perang Dunia II atau Moby Dick, tesis maka harus menawarkan cara untuk memahami perang atau novel.
Kadang pernyataan tesis juga dapat membuat klaim bahwa orang lain mungkin membantah. Biasanya satu kalimat di suatu tempat di paragraf pertama Anda yang menyajikan argumen Anda kepada pembaca. Sisa kertas, tubuh esai, mengumpulkan dan mengatur bukti yang akan membujuk pembaca logika penafsiran Anda.
Tesis adalah hasil dari proses berpikir yang panjang. Sebelum Anda mengembangkan argumen tentang topik apa saja, Anda harus mengumpulkan dan mengatur bukti, mencari kemungkinan hubungan antara fakta yang diketahui (seperti kontras mengejutkan atau kesamaan), dan berpikir tentang pentingnya hubungan ini.
Ada banyak cara menilai apakah tesis statement kita sudah cukup baik atau malah belum sama sekali. Salah satu caranya adalah dengan melakukan “so what?” test. Jika pembaca respon pertama adalah, "so what?" Maka Anda perlu menjelaskan, untuk menjalin hubungan, atau menghubungkan ke masalah yang lebih besar.
Apakah esai saya mendukung tesis saya secara khusus dan tanpa berkeliaran? Jika tesis Anda dan tubuh esai Anda tampaknya tidak pergi bersama-sama, salah satu dari mereka harus berubah. Ini deh untuk mengubah tesis Anda bekerja untuk mencerminkan hal-hal yang sudah tahu dalam rangka penulisan makalah Anda. Ingat, selalu meninjau kembali dan merevisi tulisan Anda yang diperlukan.
Apakah tesis saya lulus "bagaimana dan mengapa?" Test? Jika pembaca respon pertama adalah "bagaimana?" Atau "mengapa?" Tesis Anda mungkin terlalu terbuka dan kurang bimbingan bagi pembaca. Lihat apa yang dapat Anda tambahkan untuk memberikan pembaca take lebih baik pada posisi Anda benar dari awal. Namun bila esai kita dinyatakan baik oleh pembaca, maka mereka tidak akan berkata “so what?” dan tidak akan menanyakan apa-apa.
Dalam menentukan pernyataan tesis (thesis statement), biasanya kita akan terpengaruh oleh ideologi yang kita ususng terutama kaitannya dengan menulis sejarah. Ideologi tersebut dapat berupa media dan alat proses sejarah. Dan pada intinya Ideologi mana-mana di setiap teks tunggal (lisan, tertulis, audio, visual atau kombinasi dari semua itu) (Fowler 1996).
Oleh karenanya, produksi teks tidak pernah netral! (Fairclough 1989; 1992; 1995; 2000; Lehtonen 2000), karena ideologi seseorang selalu ikut andil dalam produksi teks tersebut. Dengan demikian, membaca dan menulis selalu termotivasi secara ideologis.

Dari semua penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa di semester 4 ini kita sebagai mahasiswa english lebih khususnya mahasiswa writing dituntut untuk menulis secara persuasi. Kita dituntut untuk meyakinkan orang lain bahwa tulisan yang kita tulis menarik. Salah satu caranya adalah dengan menhadirkan pernyataan tesis (thesis statement) yang baik dan dapat memberitahu pembaca bagaimana anda akan menafsirkan pentingnya materi pelajaran yang sedang dibahas.

0 comments:

Post a Comment