Sunday, March 2, 2014

12:54 AM
1




Introduction
Seringkali kita merasa terbiasa dengan situasi dan hiruk pikuk dunia sekeliling, merasa bahwa segala hal yang kita dengar dan lihat disekitar lewat berita dan surat kabar adalah hal yang biasa. Wajar dan santapan sehari-hari. Kita tak sadar akan adanya suatu usaha menyetir dan membatasi gerak pengetahuan dan fakta di dunia ini. Layaknya sebuah mafia raksasa yang membatasi dan memoles sejarah sesuai kebutuhan mereka, mereka tak terlihat, tak terdengar dan rahasia. Bergerak universal dan saling mempengaruhi sehingga secara tidak sadar, kita menjadi korban pembodohan massal yang akan terus berlanjut jika tak ada yang menyadarkan atau lahirnya kesadaran dari diri sendiri.
Howard Zinn dalam artikel ‘Speaking Truth to Power with Books’ menggugah pembacanya tentang kesadaran sosial mengenai keotentikan sejarah, berita dan fakta yang dilahap semua orang di seluruh dunia. Dan bagaimana reaksi tentang pengungkapan kebenaran yang disembunyikan dari masyarakat. Dan tentang tujuan seorang penulis dengan tulisannya.
Summary
Howard Zinn mencoba membuka pembahasan artikelnya tentang hal-hal yang krusial berhubungan dengan menulis, seperti apa efek yang terlahir dari tulisan kita, mampukan ia mengubah dunia, lalu memulai dari keputusan penulis tentang tulisannya. Seperti kenapa ia melakukannya (menulis), lalu dengan cara apa tulisan ini mampu membantu masyarakat ataukah tulisan ini dibuat agar mengembangkan kemampuan secara profesiona saja, bahkan mungkin sekedar berharap bukunya segera dipublikasi (untuk tujuan finansial).
            Ia menceritakan pengalamannya tentang ‘kekuatan’ sebuah buku yang efeknya mampu merubah cara pandang dan kehidupan seseorang, termasuk dirinya. Buku mampu merubah kehidupan sesorang dengan merubah kesadarannya, dimana setiap orang pernah mengalaminya. Dan saat ‘kekuatan magis’ sebuah buku mampu mengubah kesadaran seseorang, bayangkan perubahan yang dibuat orang tersebut, perubahan yang terjadi di lingkungan dan masyarakat sosialnya, lalu koneksi antara apa yang dilakukan setiap orang dengan perubahan dunia.
            Ya, buku mampu merubah dunia. Tidak salah bahwa siapa yang menguasai teks maka ia mampu merubah sejarah, bahkan dunia. Dengan cara apa buku mempengaruhi kesadaran seseorang? Pertama, dengan menyuguhkan ide yang tak pernah dipikirkan pembacanya, yang terkesan asing bahkan aneh mungkin. Namun ia memiliki pengaruh terhadap pembacanya, memberikan cara pandang baru, pemahaman baru dan kewaspadaan lebih.
            Contohnya. Saya pernah membaca kumpulan cerpen karya Leila S Chudori berjudul “Malam terakhir”. Salahsatunya ada cerpen yang mengkritik cara pandang tentang kehidupan dimana banyak orang memaksakan kebenaran dan idealitas pada orang lain. Menceritakan akhir kehidupan yang tragis untuk seorang pemuda panutan masyarakat, dimana semasa hidupnya ia selalu di tuntut sempurna dan tanpa cela layaknya seorang panutan, dipaksa hidup sesuai dengan aturan dan keinginan masyaraktanya. Kehidupan yang kaku namun terhormat, terkenal namun tertekan, tampak sempurna diluar, namun penuh kehampaan dalam hatinya. ia harus selalu tampak ‘putih’ tanpa noda, tapi bukankah ‘hitam’pun manusiawi? Disini Leila mencoba merubah kesadaran kita bahwa kesempurnaan absolut adalah hal yang terlalu mustahil bagi seorang manusia, ia menggambarkan bahwa kesalahan atau dosa adalah ‘hitam’ yang telah digariskan tuhan pada manusia. Maka salah dan dosa adalah hal yang sulit dipisahkan dari manusia,‘karna hitam pun manusiawi’. Sebuah gagasan yang terasa ‘nyeleneh’ bagi pembaca sebelum mampu menafsirkannya dari gaya bahasa beliau yang rumit.
            Ide-ide yang disisipkan penulis dalam bukunya akan membawa pembaca berfikir lebih jauh dan kritis. Sering kita mendengar atau melihat para pejabat atau pemegang kuasa bangsa ini menghamburkan dana “demi kepentingan nasional”. Korban peluru nyasar dari kepolisian bahkan densus yang berdalih “ demi keamanan nasional”. Dan celoteh para petinggi militer yang membeli barang rongsokan Negara lain “demi pertahanan nasional”. Andai satu saja buku yang mengkritisi ketiga hal tersebut lalu dibaca 150 juta penduduk Indonesia, memicu mereka untuk berfikir tentang kebenaran alasan-alasan diatas, hasilnya bukan hanya penambahan wawasan dan kesadaran, bahkan bisa juga aksi nyata dari para pembacanya.
            Begitupun pendapat Zinn tentang UUD Amerika yang kontrofersial menurut pembaca (saya). Beliau hidup dinegara yang mana para penduduknya begitu taat akan hukum konstitusi. Kitab hukum ibarat kitab suci, tidak ada yang bisa kita lakukan untuk melawan hukum, tak ada kata yang sanggup mengalahkan UUD. Siapa orang dibalik UUD yang begitu sacral ini? Apakah sesakral UUD nya? Charles Beard membedah tuntas ke 55 orang yang berkumpul di Philadelphia saat menuliskan dasar konstitusi. Tentang berapa luas lahan mereka, berapa banyak budak yang mereka miliki, berapa besar obligasi yang mereka pegang dan seperti apa strata kehidupan mereka. Mereka adalah orang kulit putih yang kaya, dan mereka membentuk konstitusi yang akan melayani kepentingan mereka.
             Dari paparan tadi, ada wawasan yang melahirkan kesadaran bahwa kelas sosial dibagi dua, si lemah dan si kuat. Dan pemerintah umumnya akan mengikuti si kuat yang memiliki kekuasaan dan kepentingan tersendiri. Jika kita tidak tahu akan kemampuan pemerintah yang sangat baik dalam hal merepresentasikan dan mengutamakan kepentingan satu kelompok yang berbeda dari kepentingan seluruh rakyatnya, maka kita akan mendengarkan dengan seksama, mematuhinya dan melakukan apa yang mereka pinta. Sekalipun dengan taruhan nyawa,beranggapan bahwa “demi kepentingan nasional”maka matipun dengan terhormat. Padahal kita hanya bidak catur yang terpaksa atau tidak, mesti mau mati kapanpun demi rajanya yang rakus. Dimana letak kehormatan dari kematian seperti itu?
            Yang kedua dari cara buku mempengaruhi seseorang, yakni suguhkan fakta. Hanya fakta dan fakta. Dari sinilah kita sadar bahwa begitu sulitnya mendapatkan fakta yang murni. Karena disaat fakta itu lahir kedunia, mereka akan menggambarkan penilaian, yang mana yang pantas anda ketahui dan yang mana yang tak perlu anda tahu. Banyak hal yang dirahasiakan dari hampir seluruh penduduk bumi tentang sesuatu yang sangat krusial. Bahkan orang yang membocorkan rahasia tersebut akan diteror, dipenjara hingga dibunuh demi menjaga ‘rahasia negara’ baik rahasia yang memang sangat penting hingga rahasia berupa aib dan persekongkolan busuk para penguasa.
            Buktinya. Ketika kejadian hancurnya gedung WTC tanggal 11 september dan penyerangan ke pentagon yang katanya didalangi ‘‘teroris’’ Saat sang penguasa berkoar mengutuk kejadian tersebut dan mengajak rakyatnya untuk bergabung memerangi ‘teroris’, banyak fakta-fakta kejanggalan yang “dipaksa’’  untuk tak muncul kepermukaan. Seperti kesaksian seorang pemadam kebakaran yang mendengar ledakan beruntun di setiap lantai WTC yang mampu meruntuhkan gedung pencakar langit tersebut dimana ledakan itu terjadi belasan menit setelah pesawat tersebut menabrak gedung. Stetmen ini mengundang banyak pertanyaan tentang bagaimana ledakan itu terjadi? Apakah hasil dari tabrakan pesawat? Bila iya mengapa butuh waktu lama hingga ledakan berikutnya muncul? Bagaimana tentang kesaksian sang pemadam kebakaran tentang ledakan beruntun dari tiap lantai,yang mampu meratakan gedung tersebut seolah ledakan tersebut telah direncanakan dan diletakkan di sudut-sudut paling lemah dari gedung ini hingga mampu merobohkannya? Dikarenakan telah mengungkap fakta yang “berbahaya” bagi konsumsi public, maka sehari paska kejadian tersebut sang petugas pemadam kebakaran ini dibebas tugaskan.
            Tak cukup hanya kesaksian seorang warga, rekaman CCTV dari sebuah pom bensin di depan gedung Pentagon yang “katanya” di tabrak oleh pesawat sipil, tidak nampak tampak disana rekaman atau gambar pesawat yang terbang rendah lalu menabrakkan diri ke gedung lima lantai ini, yang terekam hanya sebuah ledakan besar yang menghancurkan dua lapis gedung yang di klaim paling aman ini. Rekaman ini sempat diberitakan sekali saat hari kejadian, lalu apa yang terjadi kemudian? Berita ini tak pernah ditayangkan lagi hingga hari ini dan video rekaman ini tak pernah dipublikasikan ke publik. Lalu sehari sesudah peristiwa ini, kamera CCTV tersebut disita pihak keamanan.
            Fakta lagi, sebuah situs milik seorang wartawan yang memotret tempat kejadian penghancuran Pentagon sekitar 30 menit setelah kejadian menyajikan foto-foto yang berlawanan dengan statemen pemerintah bahwa gedung ini di tambrak pesawat sipil. Dalam fotonya, terlihat sebuah lubang besar di dinding gedung yang diperkirakan hasil dari tabrakan tersebut. Tetapi kejanggalan muncul ketika mengamati daerah sekitarnya bahwa di gambar tersebut tak ditemukan bangkai pesawat yang hancur sama sekali. Idealnya dengan kekuatan yang mampu mendobrak dua pelat baja tebal yang melindungi dua lapis gedung ini, pasti akan ada sisa tabrakan yang tercecer berserakan disekitar tempat kejadian dan mengingat besar pesawat yang setara jenis Boeing 737 yang tidak memungkinkan bangkai pesawat dapat dibersihkan dalam waktu singkat, sangat aneh bila dalam gambar tersebut tak didapati bangkai pesawat meskipun hanya kursi penumpang dan koper-kopernya. Dari ukuran pesawat yang diperkirakan digunakan untuk menabrak pentagon, lubang yang dihasilkan terlalu kecil dan rapih. Bayangkan diameter badan pesawat hingga rentang sayapnya yang luas hanya mampu menghasilkan lobang sebesar 16 meter, dan tanpa ada sisa pesawat sedikitpun. Sungguh diluar logika. Apa yang terjadi selanjutnya? situs ini ditutup tanpa ada alasan yang jelas.
            Ya, demi kepentingan suatu golongan, fakta bahkan nyawa bisa dimanipulasi sesuai kebutuhan, dengan kemasan yang indah dan menggugah seolah semua manipulasi kepentingan ini menyangkut hak banyak orang. Maka dengan membacalah kita membuka kerangkeng yang membatasi gerak informasi, lewat bukulah penulis mampu menularkan cara pandangnya yang tak banyak diketahui orang, memperluas pandangan dan cara berfikir.
            Namun ketika fakta yang dihadirkan bersinggungan dengan apa yang sudah melekat dan menjadi tradisi di masyarakat, bukan hal mudah untuk membuka kesadaran sosial mereka. Saat suatu fakta yang terasa kontrofersial dan asing ditelinga disuguhkan kehadapan masyarakat, ‘‘kekuatan’’ buku ini akan menghasilkan reaksi yang bermacam-macam dari pembacanya. Mulai dari kaget, tak percaya hingga masalah yang lebih ekstrim lagi. Seperti dijelaskan pengalaman Howard Zinn saat buku tentang A People’s History of the United States dimana beliau menyinggung tentang sisi lain dari Cristoper Colombus yang berbeda jauh dari yang banyak diketahui dan dipelajari selama ini. Sejarah umum yang banyak dipelajari di Amerika menyatakan bahwa Colombus yang adalah seorang pahlawan,penemu pulau Amerika,petualang hebat dan orang yang taat injil. Ketika dihadapkan dengan fakta bahwa Colombus adalah penjahat bengis pelaku genosida, hypocrite, seorang yang tamak pencari emas, berkeinginan membunuh dan memutilasi, siapa yang tak kaget?
           
Bahkan bagi orang yang baru membaca satu bab dari buku ini mereka mulai bereaksi,  seorang guru mengirim email pada Zinn mengenai pengaruh bukunya bahwa karena bukunya lah ia bisa dalam masalah karena orang tua siswaa yang membaca buku tersebut akan datang ke sekolah dan melaporkan bahwa guru tersebut seorang komunis. Bayangkan, dengan hanya membuka satu  sajafakta tersembunyi bisa terjadi sebuah revolusi. Ketika mempelajari satu saja informasi yang disembunyikan dari public, akan menuntun kita untuk menemukan pecahan teka teki lainnya yang berusaha dipendam dalam-dalam oleh beragam oknum. Contohnya fakta bahwa Cristoper Colombus bukanlah penemu Benua Amerika akan menuntun pembaca untuk menelusuri siapakah penemu sebenarnya dari Benua Amerika hingga akhirnya munculah nama Laksamana Cheng Ho dari Cina yang menemukan Benua Amerika 500 tahun lebih awal dari Colombus. Kesadaran yang dihasilkan dari fakta yang selama ini dibungkam seperti dicontohkan
Rebecca, seorang siswi sekolah menengah. Ia berkata “jika saya harus berbohong tentang Colombus, kebohongan apalagi yang harus saya buat?’’ Ia sadar bahwa untuk menutupi satu kebohongan, memerlukan kebohongan lain. Maka tidak mungkin kebohongan tentang Colombus hanya satu-satunya kebohongan yang dibuat para antek bangsanya.

            Satu lagi hal yang membuat membaca dan menulis memiliki effek. Yang tata bahasa yang tidak masuk akal, konyol,perlu penafsiran dan tak bisa langsung di cerna. Dicontohkan seperti dalam buku karangan Joseph Heller “Catch-22” dimana disuguhkan adegan Yossarian, seorang bombardier diperang dunia kedua tengah bercakap dengan seorang kakek tua di tempat lacur di Italia. Sang kakek berkata “ Kau tahu? Italia akan menang karena ia terlalu lemah, dan USA dalam jangka panjang akan kalah karena ia terlalu kuat.” Suatu ide yang terdengar konyol, namun akan membuat kita berfikir mencari maknanya.

            Satu penulis yang saya kagumi karena keanehan bahasanya yang absurd dan tak mudah dicerna, Leila S.Chudori, sering menggunakan analogi yang aneh dan rumit. Seperti halnya dalam cerpen “Paris”berceritakan seorang seniman psikopat yang terobsesi dengan hal – hal yang berbau nafsu bertemu gadis Indonesia yang polos. Sang seniman sering berteriak kesakitan sendiri di kamarnya disertai suara cambukan dan teriakan wanita. Sang gadis yang iba berusaha membantu memperbaiki keadaan psikologis seniman gila ini. Namun apa daya. Dianalogikan seperti dua ekor tikus besar yang berlari saling kejar diselokan, karena rasa iba sang gadis mengambil satu ekor tikus itu dari selokan dan melepasnya di tanah luas. Keesokannya, si tikus dalam got masih hidup dengan terus berusaha berenang dalam arus air hujan di selokan. Tikus satunya, ia mati entah kedinginan atau dimangsa mahluk lain. Dari analogi tersebut pembaca berfikir untuk mencari makna yang berusaha disampaikan penulis lewat dua tikus itu, yakni tiap orang memiliki dunianya sendiri. Meskipun terlihat mengerikan dan menderita seperti si tikus diselokan yang sempit nan bau, namun itulah yang membuatnya tetap hidup. Dibalik keterbatasannya, ia sudah terbiasa nyaman di dunianya. Sedangkan si tikus besar yang bebas, ia tak mampu bertahan dalam kebebasannya itu. Seringkali kesempitan dan ujian yang kita terima adalah hal  terbaik yang mampu membuat kita bertahan. Sedangkan kebebasan dan kebahagiaan yang di idamkan tak jarang mengandung bencana mematikan. Intinya sukuri apa yang ada.

Critique
            Dalam artikel ini Howard Zinn menjelaskan dengan rinci efek-efek positif dari buku bacaan. Tapi dalam kehidupan nyata, buku tak semuanya berefek positif. Sering kita dengar di berita mengenai buku pelajaran yang berisi konten-konten yang tidak pantas bagi siswa sekolah. Seperti sara, salah konten, dan gambar-gambar yang tidak senonoh yang bahkan sampai ke sekolah-sekolah dan dibaca siswanya. Meski akhirnya dapat ditanggulangi, tapi mengingat efek yang ditimbulkannya akan bertahan lama.
            Belum lagi buku-buku yang ditulis untuk tujuan saling menghujat atau menyesatkan. Dengan bahasa yang kuat dan memprovokasi, bayangkan seberapa kuat efeknya pada pembaca dan akibat lebih jauhnya lagi, seperti apa perubahan yang terjadi di masyarakat akibat dari buku-buku semacam ini.
            Buku akan memberikan pengaruh bila pembaca belum memiliki dasar terhadap isi yang dibicarakan dalam buku, bila sang pembaca sudah punya pendirian dan keyakinan, pengaruhnya tidak sebesar yang dialami pembaca awam. Pembaca yang memiliki background yang cukup untuk menelaah isi sebuah buku, ia tak akan asal telan semua pemikiran dan pendapat sang penulis. Ia akan membandingkan dengan pemahaman dan pengalamannya dan memperkuat referensinya hingga jelas makna dan kebenaran semua fakta dan opini dalam buku tersebut.
            Conclusion
            Buku, dengan segala kekuatannya yang mampu menciptakan sebuah revolusi lahir dari penulis yang luar biasa pula. Seperti yang di bahas di awal, sebelum mulai menulis, sebelum tulisan ini memberi kekuatannya pada pembaca, memberikan manfaat dan perubahan terhadap pembacanya bahkan dunia, yang pertama dipertanyakan adalah kenapa kamu menulis? target yang diharapkan dari tulisan kita ini mesti di pertimbangkan terlebih dahulu, apakah untuk membantu orang lepas dari belenggu pembodohan missal yang tidak mereka sadari? Bila ya, dengan cara seperti apa? Bila tidak, apa tujuan sebenarnya?.
            Kekuatan yang muncul dari buku dan menyentuh hati pembacanya, tentunya lahir dari kekuatan hati sang penulis yang dengan apiknya melukiskan apa yang ada dalam pikirannya agar pembaca mampu meraih pesan yang coba penulis sisipkan. Mampu membangunkan kesadaran sosial yang selama ini di dikurung dan dipendam demi kepentingan satu golongan.
            Orang yang mampu menguasai teks, ia akan mampu merubah dunia. Itulah mengapa adanya ketakutan yang berlebih dari pemerintah terhadap para penulis yang kritis, karena pemerintah takut segala kebobrokan yang selama ini di tutupi dari rakyatnya akan muncul dari tulisan-tulisan orang yang baik hati, mencoba menyadarkan rakyat bahwa mereka dimonopoli, segala yang mereka dengar dan lihat adalah hasil manipulasi dengan menutupi sebagian informasi, menyebarkan sebagiannya lagi dan memoles bagian lainya. Fakta bahwa ketakutan sebuah bangsa korup terhadap para penguasa teks salah satunya kasus Munir, seorang aktifis HAM yang giat mencari kebenaran dan menuliskan bukti kebohongan public, tewas tanpa diketahui pelakunya. Shakespears dengan puisinya bisa menghasilkan ketakutan di tubuh pemerintahnya. Dan banyak para tokoh revolusioner dunia yang juga menuliskan buku yang mampu membuka mata para pembacanya tentang apa yang sebenarnya terjadi, tak hanya apa yang  mereka dengar dari beritaa dan lihat dari Koran.

            Lewat artikel ini, Howard Zinn membuka mata kita bahwa banyak fakta yang tertukar, atau ditukar. Banyak kisah yang salah, atau sengaja disalahkan. membuka kesadaran sosial lewat membaca bahwa kebohongan demi kebohongan secara tak sadar menjadi santapan sehari-hari, menjerumuskan pada pembodohan missal.
Reference
ebook [Alisse_Waterston,_Maria_D._Vesperi]_Anthropology_(BookFi.org)
kumpulan cerpen “malam terakhir” Chudori,Leila S.
Video "Teori Konspirasi Dibalik Peristiwa 911"


1 comments:

  1. harunya kamu memberi lahan yang lebih banyak untuk critique. Ada berapa hal yang menjadi poin penting untuk dikritisi dan fakta baru apa saja yang bisa kamu tambhakan mengenai Columbus

    ReplyDelete