Thursday, May 15, 2014



Argumentative = Pembaca Kritis

Membaca kritis adalah bagian besar dari argument. Semuanya ditulis dari perspektif seseorang baik setuju maupun tidak setuju, tapi itu hal yang baik yang harus diperhatikan bagi seorang penulis tentang argument sebab argument tidak hanya asal mengemukakan pendapat saja melainkan banyak poin-poin yang harus di penuhi.
Minggu itu adalah pertemuan yang kesekian kalinya untuk menuju final submission yaitu paper “Argumentative Essay” yang awalnya biasa saja tetapi setelah pak lala memutuskan untuk memeriksa outline tentang argumentative dengan cara menghadap sepuluh orang baru itu luar biasa dan tidak terduga bagi mahasiswa, meskipun hanya sharing dan pak lala memberi masukan tentang outline kita, tetapi itu membuat saya terbata-bata dalam menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh Pak Lala.
       Thesis Statement Belum Muncul
Semua mahasiswa tentang Arumentative Essaynya masih banyak kekurangan dari mulai thesis statemennya belum muncul sampai ada beberapa mahasiswa yang pada bagian introduction terdapatnya “Descriptive Essay” (termasuk saya). Kita semua selain itu juga terdapat pemetaan konflik dan solusinya belum mencukupi bukti-bukti yang ada sehingga dalam paper kita belum menguatkan  dari masing-masing aspeknya. Seperti dalam aspek politik, ekonomi, social dan budaya ataupun aspek-aspek yang lainnya.
          Hosted : Lala Bumela
Apa yang di sampaikan oleh hosted kita mengenai Argumentative essay itu berbeda sekali dengan jurnal. Argumemntative itu menggunakan 1 Poin Of View. Dalam pembahasan Argumentative Essay, kita harus mendapatkan 3 point diantaranya:
1.      Reasoning and Evidence and Definite Evidences
Kita harus konsisten dengan bukti. Tidak seperti jual beli di pasar yang dapat  bernegosiasi. Kita dapat menggunakan bukti tersebut lebih dari satu, tapi pastikan bahwa dalam setiap bagian kita menyediakan pembaca dengan bukti yang tepat untuk setiap argumennya. Alasan-alasan yang masuk akal dan sangat mendukung merupakan senjata bagi kita untuk menghadapi berbagai pertanyaan yang muncul. Salah satu cara untuk memperkuat sebuah argument adalah kita harus memiliki pemahaman yang mendalam mengenai masalah yang dibicarakannya. Ini semua adalah cara untuk  mengantisipasi dari beberapa serangan pertanyaan-pertanyaan dari pembaca.
3.      Working Thesis
Bekerjanya suatu thesis merupakan nyawa dari Argumentative Essay. Mengapa demikian? Sebab  kita ketahui bahwa dalam argumentative ini kita tidak perlu menceritakan seperti orientation yang terdapat pada Narrative Text ataupun jenis text yang lainnya. Thesis statement ini harus secara langsung diungkapkan pada introduction dan secara jelas dalam penulisan bahasanya, sebab dalam argument ini mesti benar-benar jelas. baik jelas dalam define of topic, limit the topic maupun analyse the topic.  Bekerjanya sebuah thesis membuat kita focus dalam menganalisis opini. Kita ibaratkan thesis adalah sebagai berikut
Thesis-----àArgument---àOpini----àTitik Kita.
Sebuah pernyataan thesis adalah ekspresi satu kalimat argumen kita . Hal ini terdiri dari dua bagian dasar:
 1. Topic
2. Ide/fokus/pendapat tentang topik itu.
Ke tiga poin tersebut harus ada dalam “Argumentative Essay” yaitu pembahasan mengenai “Papua”. Jangan lupa dalam menggunakan argumentative essay harus menggunakan”Should”. Topic statements juga dilengkapi dengan supporting argument.
Seperti contoh yang sedang kita buat mengenai papua. kita harus membuat dulu thesis statement dari permasalahan yang ingin di bahas. Selanjutnya baru beberapa opini yang mendukung.
            Hampir lupa dari dua minggu yang lalu, bahwa dalam argumentative essay itu boleh saja mengutip mendapat dari orang lain. Namun perlu di ingat juga bahwa tidak semua pendapat mesti cantumkan. Namun dari beberapa pendapat tersebut kita lebih cenderung kea rah mana dan pendapat yang menurut anda cocok saja untuk di kutip. Sebab tidak meti semua pendapat di cantumin dan kita tidak tahu makna dari pendapat tersebut. Oleh sebab itu kita harus benar-benar memilih dengan teliti.
       Mengidentifikasi Argument
Sebuah argumen terdiri dari dua komponen utama : klaim, dan alasan untuk klaim itu. Baik klaim tanpa alasan, atau alasan tanpa klaim. Hanya ketika seseorang memanfaatkan alasan tertentu untuk mengajukan klaim dari alasan tersebut kita katakan bahwa " Argumen " berlangsung.
Ketika menganalisis argumen dari teks , atau membuat salah satu dari kita sendiri, kenali dulu klaim utama dan kemudian cari semua alasan-alasannya. Klaim adalah kontroversial, pernyataan diperdebatkan esai, sedangkan alasan menawarkan penjelasan dan bukti mengapa klaim itu benar.
       Hal ini membantu untuk memetakan penalaran this out:
    KLAIM = ________________________________________

        Alasan 1 : ____________________________
        Alasan 2 : ____________________________
        Alasan 3 : ____________________________

       Cara Menulis Essay Argumentative
Sebuah esai argumentatif menggunakan penalaran dan bukti - bukan emosi - untuk mengambil sikap definitif tentang isu kontroversial atau diperdebatkan. Essay ini membahas dua sisi dari sebuah topik dan membuktikan mengapa salah satu sisi atau posisi adalah yang terbaik.
Langkah Pertama. Pilih isu spesifik untuk membahas . Beberapa isu diperdebatkan mencakup berbagai topik.
Langkah kedua sisi topik secara menyeluruh. Bahkan jika Anda tahu sisi mana Anda ingin berdebat , penelitian dapat memberikan ide-ide untuk counterarguments dan membantu keseimbangan kertas menunjukkan Anda daripada prasangka . Mengembangkan tesis kerja. Menyatakan posisi Anda pada masalah ini dan meringkas alasan utama argumen Anda dalam satu kalimat . Paragraf tubuh Anda harus menjelaskan alasan Anda sepenuhnya tubuh Paragraf.
Dari beberapa sumber yang saya baca bahwa argument dapat dikatakan klaim " atau " pernyataan tesis. Argument biasanya adalah ide utama yang didukung dengan bukti-bukti yang mendukung dari sebuah gagasan.
Note:
Jangan berhenti dengan memiliki titik. Anda harus membuat cadangan titik Anda dengan bukti .
Jadi kesimpulannya adalah untuk dapat menghasilkan sebuah argument yang baik, maka tidak terlepas dari banyaknya referensi yang kita baca baik artikel, koran, majalah ataupun informasi yang mudah di akses oleh kita. Kepandaian memilah informasi untuk dijadikan sebuah bukti dalam penalaran sebuah argument merupakan kunci utama dalam setiap pendapat kita. Bukan hanya itu, dukungan statemen yang sangat dominan dalam pembahasan yang perlu dicantumkan harus kita tulis sebab untuk mendukungnya sebuah argument bukan hanya ditandai dengan beberapa fakta saja, melainkan beberapa pendukung dari fakta tersebut.

Gage , John T. The Shape of Reason : Menulis argumentatif di College . New York : Macmillan Publishing Company, 1991.

0 comments:

Post a Comment