Thursday, April 10, 2014



Cengkraman Thesis Statement terhadap Sejarah

Penjelasan minggu lalu, rasanya kurang lengkap apabila sekarang tidak disuguhi penjelasan berikutnya. Kekurangan yang saya lakukan pada tulisan sebelumnya ialah tidak menjelaskan tentang Thesis Statement. Salah satu tugas penulisan merupakan salah satu upaya untuk mengungkap kemungkinan-kemungkinan pemahaman baru. Untuk tahap pemula masih menggunakan sistem meniru sebelum dikembangkan menuju suatu gagasan baru. Menjangkau bentuk-bentuk baru dari pemahaman meliputi tiga hal penting, yaitu:

Meniru- Menemukan- Membuat
(Emulate)- (Discover)- (Create)

Perlu kita ingat kembali bahwa menulis adalah suatu bentuk perwujudan literasi yang dikembangkan sebagai wujud pencerahan (affordances) dan mengeksplorasi potensi suatu makna. Kembali kita mengingat mengenai apa itu Thesis Statement. Setiap kertas yang kita tulis, tentunya harus memiliki titik utama, gagasan utama, atau pusatnya suatu pesan. Argument yang dibuat penulis merupakan suatu gagasan utama dalam thesis tersebut. Kalimat yang menangkap posisi penulis pada gagasan utama ialah yang biasa dibut sebagai thesis statement.

Sebuah thesis statement biasanya berfokus pada aide-ide penulis kepada reader dimana penulis mencetuskan argumennya kepada seorang penggemar. Satu ataupun dua kalimat pun tetap harus disertai sajian topic yang akan dibahas. Yang menjadi pertanyaan ialah berapa lama waktu yang diperlukan untuk membuat suatu thesis statement?

Sebagai contoh kita ambil pembuatan argument atau sebuah thesis statement mengenai artikel ‘Howard Zinn’ yang berjudul “Speaking Truth to Power Book1”. Dimana yang harus dilakukan adalah menyediakan thesis di awal essai- dalam pendahuluan atau dalam essai lagi di paragraph kedua- dalam rangka membangun posisi penulis dan memberikan ruang kepada pembaca. Di sini akan ditulis tentang tips dalam rangka penulisan thesis:

“ Hindari mengubur pernyataan thesis yang besar di tengah-tengah sebuah paragraph atau akhir paragraph di Koran atau artikel. Jadilah sesuatu yang jelas dan sejelas mungkin, dan hindari kata-kata yang tidak jelas. Hal ini akan emnunjukkan titik kertas anda tapi menghindari struktur kalimat seperti, “titik kertas saya adalah……”

Pada contoh pengambilan pengembangan gagasan terhadap artikel Howard Zinn di sini hanyalah sebagai salah satu contoh untuk mengembangkan pendapat dan wawasan penulis mengenai pandangan Howard Zinn terhadap Columbus dan sejarah. Setelah kita mengemukakan argumennya, sekarang perlu diperhatikan apakah thesis yang dibuat tersebut jelas untuk dibaca?


Pernyataan thesis yang terpenting ialah mengenai kejelasan isi itu perlu sejelas mungkin. Dengan menjadi penjelasan yang jelas, penulis harus pandai untuk memastikan bahwa pembaca akan mengerti terhadap tulisan yang kita maksud. Terkecuali dalam suatu tulisan laporan teknis, dan menghindari bahasa teknis yang sulit dimengerti oleh pembaca khususnya bagi pemula. Dan hal ini dilakukan untuk menghindari kesalah fahaman.

Untuk mengetahui sejauh mana thesis yang kita buat, kita harus dapat membandingkan antara antara teks asli (tidak sfesifik dan cukup jelas)- dengan versi-revisi (jauh lebih spesifik dan jelas). Suatu kejelasan yang harus diperhatikan oleh seorang penegas suatu gagasan ialah ia harus pandai dan sanggup memegang apa yang ia gagaskan.

“Mengalun bisikan merdu mengenai menulis. Milan Kundera (di L’ Art cluroman, 1986) : ‘untuk menulis, berarti untuk seorang penyakir untuk menghancurkan dinding di belakang yang selalu ada yang dilapisi kulit.”

Seorang penulis merupakan seorang sejarawan tersembunyi, karena otak dan fikiran kita sudah dianugerahkan oleh Allah SWT berdasarkan kemampuan masing-masing. Seyogyanya bahwa sejarah akan terus berubah tergantung dari penutur yang menyampaikannya. Dan sejarah ibarat penyair, mengungkapkan.


Menulis merupakan sebuah semogenesis, yang di dalamnnya mencakup kegiatan meaning-making-practice, artinya suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam menggali kemampuannyaterhadap peningkatan manusia yang berliterat. Cengkraman tiap thesis dari seorang penulis yang sesungguhnya ialah ketika tulisannya mampu menghancurkan atau menembus dinding-dinding dunia informasi dalam peradaban sejarah.

Kesalahan yang saya lakukan ketika membuat critical essay mengenai artikel Howard Zinn adalah merupakan suatu pembuatan essay yang salah karena kelalaian dalam mengembangkan thesis statemen pada awal paragraph. Dan kurang memahami petunjuk pembuatannya dengan baik. Padahal itu dapat dijadikan sebagai modal awal sebagai seorang penulis yang baik.

Penguasaan terhadap topic atau gagasan juga salah satu modal utama yang harus dimiliki oleh seorang penulis karena apabila pengetahuan sejarahnya rendah, maka tulisan yang akan dihasilkan akan susah diserap oleh pembaca. Orang yang pandai berargumen dan disertai dengan berbagai alas an yang kuat, mereka dapat dikatakan lebih condong ke dalam orang-orang scince.

Pada umumnya, seorang sejarawan akan lebih banyak menguasai bahasa karena ia telah banyak merasakan asam-manis kehidupan yang kemudian akan masuk ke dalam kategori sastrawan.

Historian = Linguist = Poet (Sastrawan)
(Discover)

Sebagaia pemula dalam menulis, tentunya selalu dilanda dalam mencari informasi yang kuat, yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan tulisan kita. Kurangnya pengetahuan yang luas mengakibatkan kita masuk ke dalam kategori peniru. Karena pada umumnya, kita sering mengatakan “ini salah dan itu tak benar”, padahal sudah jelas kita tidak tahu apa dan mana yang sebenarnya harus kita percaya.


Upaya pengumpulan data pun kerap kita lakukan untuk dipilah-pilih sumber mana yangn akan ditulis ulang. Perlu diingat kembali bahwa sejarah yang dikaitkan dengan baca-tulis merupakan sebagai jembatan untuk menemukan jati diri dan sesungguhnya sejarah tidak akan pernah putus selagi kita masih bernyawa.

Kesimpulan dari penjelasan kali ini adalah bahwa pengetahuan yang luas merupakan modal awal untuk menjadi penulis yang baik. Tidak menutup kemungkina juga apabila tahap mengumpulkan dan menirulah yang dijadikan sebagai tahap pertama yang harus dilakukan sebelum menuju kepengetahuan barau uantuk dikembangkan melalui pemikiran seorang penulis. Dan sesungguhnya sejarah sudah ada sejak awal mula kita lahir di dunia.

0 comments:

Post a Comment