Senin, 10 Maret 2014 merupakan pertemuan ke-6 dalam mata
kuliah writing. Sama seperti pertemuan sebelumnya, hari itu kita diwajibkan
membawa laptop untuk berlatih menulis free writing mengenai Howard zinn dan
Christopher Columbus. Saat itu, setelah kita mengetik beberapa kalimat mengenai
Howard zinn dan Christopher Columbus tersebut, kita harus saling tukar dengan
teman lainnya untuk mengoreksi hasil tulisan yang telah dibuat dalam bahasa
Inggris. Dan ternyata sebagian besar dari kita masih banyak kesalahan yang
perlu dibenahi yaitu kurang adanya keterkaitan antara judul dengan isi tulisan
yang dibuat serta dalam penulisan thesis statement dan paragraph berikutnya
tidak koheren.
Beralih ke materi, hari itu Mr. Lala membuka slide yang
isinya mengenai pemahaman tentang thesis statement yaitu untuk memperkuat
pernyataan thesis : perjalanan lain memahami Columbus. Dalam slide pertamanya
Mr. Lala menuliskan Quotes of the day mengenai kaum literat mereka yang
tercerahkan.
Berikut adalah Quotes of the day dalam pertemuan ke-6:
·
Katanya, tugas mereka yang tercerahkan--kaum literat--adalah meneroka ceruk ceruk 'baru'
tempat pengetahuan dan keterampilan yang mereka pungut, kumpulkan dan kuasai
dalam perjalanan hidupnya sebagai bagian sederhana dari cinta mereka pada
pengetahuan dan pemberi pengetahuan. Mereka yang hanya baru tahu teori ini dan
itu dari 'suara-suara penuh kuasa' di bidang yang mereka geluti, belumlah dapat
dikatakan yang tercerahkan--literat; mereka baru pada fase awal; peniru.
·
Meniru adalah bagian penting dari menemukan lalu
menciptakan, dari
memahami affordance dan meaning potential tanda tanda yang terserak, yang
dibaca dengan teori ini dan itu. Yang berbahaya adalah ketika kita merasa sudah
mendesiminasi, pun meneroka padang-padang baru tempat segala teori yang
dipahami digunakan, padahal kita baru sampai pada tahap meniru. Lalu kita
dengan pongahnya mengatakan 'ini salah itu tak benar", tanpa dasar yang
'tak bergetar' pada mereka yang berada di titik awal menjadi peniru. Kita
merasa bahwa hapal saja teori ini dan itu, telah membuat kita menjadi bagian
dari "Rejim kebenaran tak terbantahkan". Begitu
banyak yang harus dipelajari, dipahami lalu dimaknai; lebih banyak dari alasan
menjadi sombong sebab apa yang baru kita sedikit ketahui.
·
Fowler (1996:10): “Like the historian critical linguist aims to
understand the values which underpin social, economic, and political
formations, and diachronically, changes in values and changes in formaitons.
·
Fowler (1996: 12): “Ideology is of course both a medium
and an instrument of historical processes.”
·
Ideology is omnipresent in every single text (spoken,
written, audio, visual or the combinations of all of them) (Fowler 1996)
·
Text productions is never neutral! (Fairclough 1989;
1992; 1995; 2000; Lehtonen 2000)
·
Literacy is NEVER neutral (Alwasilah 2001; 2012)
Therefore, reading and writing is always ideologically
motivated.
Menulis di perguruan tinggi sering mengambil bentuk
persuasi- meyakinkan orang lain bahwa kita memiliki sesuatu yang menarik, sudut
pandang logika dalam subjek kita adalah belajar. Persuasi adalah keterampilan/
skill seseorang yang dilakukan secara teratur dalam kehidupan sehari-hari. Di
perguruan tinggi juga, dalam tugas mata kuliah sering kali meminta mahasiswa
untuk membuat kasus persuasive secara tertulis. Sebagai penulis, kita akan
diminta untuk meyakinkan pembaca mengenai sudut pandang yang kita tulis. Bentuk
persuasi, sering disebut argument akademik, mengikuti pola yang diprediksi secara
tertulis. Setelah pengenalan singkat dari topik, kita menyatakan sudut pandang
kita pada topic secara langsung dan sering dalam suatu kalimat. Kalimat ini
disebut thesis statement dan berfungsi sebagai ringkasa dari argumen kita
sebagai penulis.
Tesis esay adalah ide uatamanya. Thesis statement
dari esay adalah pernyataan satu aatu dua kalimat yang mengungkapkan gagasan
utama. Thesis statement mengidentifikasi topik penulis dan pendapat penulis
tentang topik itu. Thesis statement terdiri dari dua fungsi yaitu:
1.
Penulis
menciptakan tesis untuk focus subjek esay.
2.
Kehadiran
pernyataan tesis yang baik membantu pemahaman pembaca.
Thesis statement adalah:
a.
Memberi
tahu pembaca bagaimana kita akan menafsirkan pentingnya materi pelajaran yang
sedang dibahas.
b.
Peta
jalan untuk sebuah bacaan, dengan kata lain thesis statetement memberitahu
pembaca apa yang diharapkan dari sisa bacaan tersebut.
c.
Langsung
menjawab pertanyaan yang kita minta. Tesis merupakan interpretasi dari
pertanyaan atau subjek, bukan subjek itu sendiri. Subjek atu topik dari sebuah
esay mungkin Perang Dunia II atau Moby Dick, maka tesis harus menawarkan cara
untuk memahami perang atau sebuah novel.
d.
Membuat
klaim bahwa orang lain mungkin membantah/ menyanggah.
e.
Biasanya
sebuah kalimat di suatu tempat pada paragraf pertama penulis menyajikan sebuah
argumen kepada pembaca. Sisa kerta, tubuh esay, mengumpulkan data dan mengatur
bukti yang akan membujuk logika pembaca terhadap penafsiran penulis.
Jadi, tesis adalah hasil proses berfikir panjang,
mengapa demikian? Karena jika kita membuat tesis kita harus berfikir
berulang-ulang dan membutuhkan proses yang cukup lama, sebab kita harus
mepertimbangkan tesis tersebut dengan apa yang akan kita tulis pada paragraph
berikutnya. Sebelum kita mengembangkan argunen tentang topic apa saja, kita
harus mengumpulkan bukti terlebih dahulu, kemudian mencari kemungkinan hubungan
antara fakta yang diketahui (perbedaan atau persamaan), dan berpikir tentang
hubungan ini.
Self Assessment Procedure
·
Apakah
tesis yang kita buat lulus dari “So what test?” jika respon pertama pembaca
adalah “So what?” maka kita perlu menjelaskan tesis tersebut agar dapat
terhubung ke masalah yang lebih besar.
·
Apakah
esay kita mendukung tesis secara khusus tanpa berkeliaran? Jika tesis dan tubuh
esay (isi) yang kita buat tampaknya seperti tidak sejalan, salah satu dari
mereka harus kita ubah. Untuk mengubah tesis kita tesis harus mencerminkan
hal-hal yang sudah diketahui dalam rangka tulisan esay kita. Dan ingatlah,
untuk selalu menunjau kembali dan merevisi tulisan kita.
·
Apakah
tesis kita lulus dari pertanyaan “How and Why test?” jika respon pembaca pertama
kali adalah “How?” atau “Why?” itu artinya mungkin tesis kita terlalu terbuka
atau kurangnya bimbingan atau panduan dari pembaca. Oleh sebab itu agar apa
yang kita tuliskan lebih baik maka posisi awal harus diperbaiki.
Kesimpulannya, sangatlah penting
bagi seseorang untuk memiliki kemampuan menganalisis kemampuan orang lain,
karena dengan begitu jika kita berada sebagai posisi penulis maka ia dapat
membaca dan menganalisis dengan sebaik-baiknya. Hal ini mencakup cara
membongkar dan menyusun thesis statement, apa yang dilarang dan diperbolehkan
dalam penulisan. Oleh karena itu, salah satu cara seorang penulis produktif
adalah dengan mengetahui bagaimana cara mengembangkan thesis statement yang
baik.
0 comments:
Post a Comment