Cengkraman Thesis Statement terhadap
Sejarah
Penjelasan minggu lalu, rasanya kurang lengkap
apabila sekarang tidak disuguhi penjelasan berikutnya. Kekurangan yang saya
lakukan pada tulisan sebelumnya ialah tidak menjelaskan tentang Thesis
Statement. Salah satu tugas penulisan merupakan salah satu
upaya untuk mengungkap kemungkinan-kemungkinan pemahaman baru. Untuk tahap
pemula masih menggunakan sistem meniru sebelum dikembangkan menuju suatu
gagasan baru. Menjangkau bentuk-bentuk baru dari pemahaman meliputi tiga hal
penting, yaitu:
Meniru-
Menemukan- Membuat
(Emulate)-
(Discover)- (Create)
Perlu kita ingat
kembali bahwa menulis adalah suatu bentuk perwujudan literasi yang dikembangkan
sebagai wujud pencerahan (affordances) dan mengeksplorasi potensi suatu makna.
Kembali kita mengingat mengenai apa itu Thesis Statement. Setiap kertas yang
kita tulis, tentunya harus memiliki titik utama, gagasan utama, atau pusatnya
suatu pesan. Argument yang dibuat penulis merupakan suatu gagasan utama dalam
thesis tersebut. Kalimat yang menangkap posisi penulis pada gagasan utama ialah
yang biasa dibut sebagai thesis statement.
Sebuah thesis
statement biasanya berfokus pada aide-ide penulis kepada reader dimana penulis
mencetuskan argumennya kepada seorang penggemar. Satu ataupun dua kalimat pun
tetap harus disertai sajian topic yang akan dibahas. Yang menjadi pertanyaan
ialah berapa lama waktu yang diperlukan untuk membuat suatu thesis statement?
Sebagai contoh
kita ambil pembuatan argument atau sebuah thesis statement mengenai artikel
‘Howard Zinn’ yang berjudul “Speaking Truth to Power Book1”. Dimana
yang harus dilakukan adalah menyediakan thesis di awal essai- dalam pendahuluan
atau dalam essai lagi di paragraph kedua- dalam rangka membangun posisi penulis
dan memberikan ruang kepada pembaca. Di sini akan ditulis tentang tips dalam
rangka penulisan thesis:
“ Hindari mengubur pernyataan
thesis yang besar di tengah-tengah sebuah paragraph atau akhir paragraph di
Koran atau artikel. Jadilah sesuatu yang jelas dan sejelas mungkin, dan hindari
kata-kata yang tidak jelas. Hal ini akan emnunjukkan titik kertas anda tapi
menghindari struktur kalimat seperti, “titik kertas saya adalah……”
Pada contoh
pengambilan pengembangan gagasan terhadap artikel Howard Zinn di sini hanyalah
sebagai salah satu contoh untuk mengembangkan pendapat dan wawasan penulis
mengenai pandangan Howard Zinn terhadap Columbus dan sejarah. Setelah kita
mengemukakan argumennya, sekarang perlu diperhatikan apakah thesis yang dibuat
tersebut jelas untuk dibaca?
Pernyataan
thesis yang terpenting ialah mengenai kejelasan isi itu perlu sejelas mungkin.
Dengan menjadi penjelasan yang jelas, penulis harus pandai untuk memastikan
bahwa pembaca akan mengerti terhadap tulisan yang kita maksud. Terkecuali dalam
suatu tulisan laporan teknis, dan menghindari bahasa teknis yang sulit
dimengerti oleh pembaca khususnya bagi pemula. Dan hal ini dilakukan untuk
menghindari kesalah fahaman.
Untuk mengetahui
sejauh mana thesis yang kita buat, kita harus dapat membandingkan antara antara
teks asli (tidak sfesifik dan cukup
jelas)- dengan versi-revisi (jauh
lebih spesifik dan jelas). Suatu kejelasan yang harus diperhatikan oleh
seorang penegas suatu gagasan ialah ia harus pandai dan sanggup memegang apa
yang ia gagaskan.
“Mengalun bisikan merdu mengenai menulis. Milan
Kundera (di L’ Art cluroman, 1986) : ‘untuk menulis, berarti untuk seorang
penyakir untuk menghancurkan dinding di belakang yang selalu ada yang dilapisi
kulit.”
Seorang penulis
merupakan seorang sejarawan tersembunyi, karena otak dan fikiran kita sudah
dianugerahkan oleh Allah SWT berdasarkan kemampuan masing-masing. Seyogyanya
bahwa sejarah akan terus berubah tergantung dari penutur yang menyampaikannya.
Dan sejarah ibarat penyair, mengungkapkan.
Menulis merupakan
sebuah semogenesis, yang di dalamnnya mencakup kegiatan
meaning-making-practice, artinya suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang
dalam menggali kemampuannyaterhadap peningkatan manusia yang berliterat.
Cengkraman tiap thesis dari seorang penulis yang sesungguhnya ialah ketika
tulisannya mampu menghancurkan atau menembus dinding-dinding dunia informasi
dalam peradaban sejarah.
Kesalahan yang
saya lakukan ketika membuat critical essay mengenai artikel Howard Zinn adalah
merupakan suatu pembuatan essay yang salah karena kelalaian dalam mengembangkan
thesis statemen pada awal paragraph. Dan kurang memahami petunjuk pembuatannya
dengan baik. Padahal itu dapat dijadikan sebagai modal awal sebagai seorang
penulis yang baik.
Penguasaan
terhadap topic atau gagasan juga salah satu modal utama yang harus dimiliki
oleh seorang penulis karena apabila pengetahuan sejarahnya rendah, maka tulisan
yang akan dihasilkan akan susah diserap oleh pembaca. Orang yang pandai
berargumen dan disertai dengan berbagai alas an yang kuat, mereka dapat
dikatakan lebih condong ke dalam orang-orang scince.
Pada umumnya,
seorang sejarawan akan lebih banyak menguasai bahasa karena ia telah banyak
merasakan asam-manis kehidupan yang kemudian akan masuk ke dalam kategori
sastrawan.
Historian = Linguist = Poet (Sastrawan)
(Discover)
Sebagaia pemula dalam menulis,
tentunya selalu dilanda dalam mencari informasi yang kuat, yang dapat dijadikan
sebagai bahan rujukan tulisan kita. Kurangnya pengetahuan yang luas
mengakibatkan kita masuk ke dalam kategori peniru. Karena pada umumnya, kita
sering mengatakan “ini salah dan itu tak
benar”, padahal sudah jelas kita tidak tahu apa dan mana yang sebenarnya
harus kita percaya.
Upaya
pengumpulan data pun kerap kita lakukan untuk dipilah-pilih sumber mana yangn
akan ditulis ulang. Perlu diingat kembali bahwa sejarah yang dikaitkan dengan
baca-tulis merupakan sebagai jembatan untuk menemukan jati diri dan
sesungguhnya sejarah tidak akan pernah putus selagi kita masih bernyawa.
Kesimpulan dari
penjelasan kali ini adalah bahwa pengetahuan yang luas merupakan modal awal
untuk menjadi penulis yang baik. Tidak menutup kemungkina juga apabila tahap
mengumpulkan dan menirulah yang dijadikan sebagai tahap pertama yang harus
dilakukan sebelum menuju kepengetahuan barau uantuk dikembangkan melalui
pemikiran seorang penulis. Dan sesungguhnya sejarah sudah ada sejak awal mula
kita lahir di dunia.
0 comments:
Post a Comment