“Thesis
Statement Sebagai Pemikat Bacaan”
Wow…
kembali lagi saya berkutat dengan tugas yang sangat membuat kepala saya ingin
meledak. Rasanya setiap malam minggu atau senin adalah jadwal saya untuk
berkencan dengan buku debur ini. Ditambah lagi dengan peraturan baru Pak Lala
mengenai jam masuk pelajaran Writing ini, yaitu pukul 07.00 kita harus memulai
pembelajaran mata kuliah Writing pada setiap minggunya. Dan kini dalam Class
review saya akan membahas mengenai thesis statement.
Thesis
statement adalah kunci utama atau ide pokok untuk mengungkapkan gagasan utama
suatu topic. Jadi, saat kita membuat suatu karya tulis, kita harus membuat
thesis statement terlebih dahulu, agar kelak pembaca akan mudah mengerti apa
yang kita maksudkan.
Fungsi
dari thesis statement adalah untuk membantu isi dari sebuah tulisan. Sehingga
tidak aka nada kesalahan penafsiran dalam memahami suatu topic. Thesis
statement adalah pemikiran panjang kita tentang apa cakupan yang akan kita
bahas. Seperti halnya pada kata-kata berikut :
“Fowler
(1994:10): “like the historian critical linguist aim to understand the values
which underpin social, economic, and political formations, and diachronically,
changes in values and changes informations.
Saat
kita membagikan suatu informasi tertentu dalam tulisan, sebisa mungkin kita
harus membuat informasi yang ada pada tulisan kita menjadi semenarik mungkin,
sehingga pembaca akan tertarik untuk memperdalam bacaannya. Seperti halnya
suatu masakan. Sebelum konsumen mencicipi masakan tersebut, sebelumnya para
chef membuat masakan semenarik mungkin hingga konsumen dapat tertarik
mencicipinya.
Dalam
mebuat thesis statement, seakan-akan kita sedang bernegosiasi dengan pembaca
agar pembaca dapat mengerti mengenai cakupan apa yang akan kita bahas dalam
tulisan tersebut. Untuk membuat tulisan kita menarik, kita harus merancang
sedemikian rupa aar awal paragraph kita menjadi pemikat pembaca untuk meracuni
fikirannya agar terhipnotis untuk membaca tulisan kita sampai akhir. Seperti
halnya saat kita memahami artikel olombus (contohnya), kita harus mencari
thesis statementnya terlebih dahulu agar kita mengerti apa maksud dari
pemaparan penulis tersebut.
Dalam
memahami thesis statement pada artikel Howard Zinn yang berjudul “Speaking
Truth to Power with books.” Terlebih dahulu kita lihat pada paragraph pertama
dari artikel tersebut. Jujur saja, saya sendiri terkecoh tentang key word dari
artikel tersebut. Sehingga saya bertanya kepada teman saya untuk menjelaskan
kembali tentang apa yang dimaksudkan Howard Zinn dalam bukunya tersebut. Dan
saya pun dibuat bingung akan pemaparan Zinn yang berkata bahwa Collombus
bukanlah penemu benua Amerika.
Setelah
membaca paragraph awal dari artikel Howard Zinn tersebut, ternyata saya mulai
terhipnotis untuk membuat saya bisa menyelesaikan bacaan saya hingga akhir. Dan
itu membuat saya sangat penasaran tentang isi dalam artikel tersebut. Dan
hebatnya, Zinn dapat menuangkan ramuan-ramuan yang terdapat pada paragraph awal
sehingga kita ketagihan untuk membaca keseluruhan artikel tersebut.
Jadi,
kesimpulannya adalah saat kita membuat suatu tulisan. Mulailah membuat
kesan-kesan ajaib pad paragraf awal dan tampilkan thesis statement yang
sekiranya menarik minat pembaca.
0 comments:
Post a Comment