Propaganda Pulau Papua
Negara Indonesia, adalah salah satu Negara kepulauan
yang terletak di benua Asia, tepatnya di Asia tenggara.Negara Indonesia
memiliki keanekaragaman budaya dan memiliki keindahan alam yang luar biasa,
batas wilayah Negara Indonesia mulai dari sabang (Sumatera) sampai merauke
(Papua).Pada bagian timur Negara Indonesia, tepatnya di pulau Papua (mutiara
hitam) menyimpan keindahan alam yang kaya akan sumber daya manusia. Oleh sebab
itu, pulau ini menjadi rebutan setiap bangsa-bangsa dan menjadi daerah konflik
yang berkepanjangan sehingga banyak menimbulkan korban penduduk asli papua (Indigenous
Peoples) dan pelanggaran-pelanggaran terhadap hak dasar masyarakat Papua. Dahulu pada zaman penjajahan bagian timur Negara Indonesia sejak lama menjadi perebutan bangsa colonial
asing, karena menyimpan sumber daya manusia yang besar. Kandungan bijih tembaga,
perak dan emas yang ada pada Gunung Ersberg menjadi incaran para bangsa asing.
Gambar. 1.4: Peta Pembagian Wilayah oleh Inggris,Belanda, dan
Jerman.
Sumber: Hasil Capture Google Eart, oleh John Anari
Pada tahun tahun 1515, masa penjajahan dari bangsa imperialisme seperti Belanda Jerman dan
Inggris menduduki pulau Papua, yang kemudian
membagi pulau tersebut menjadi dua bagian: bagian timur dikuasai oleh Jerman
(bagian utara Irian timur) dan Inggris (bagian selatan Irian timur). Sedangkan
bagian barat dimilki oleh Belanda dengan garis busur 141 diakui sebagai batas
timur Irian barat. Pada 1898 - 1945, Papua bagian barat dikenal sebagai Nugini
Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea) yang merupakan bagian
dari Hindia Belanda dan kini wilayah tersebut merupakan bagian dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia yakni provinsi Papua (West Papua). Pada saat itu wilayah Papua
barat tetap diduduki oleh Belanda dengan alasan perbedaan etnis, lama setelah
Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tahun 1945. Setelah perjuangan
kemerdekaan panjang Irian Barat, provinsi ini akhirnya kembali ke pangkuan Negara
Indonesia. Sedangkan Bagian timur pulau tersebut kini telah menjadi sebuah
negara berdaulat yang bernama Papua Nugini (Papua New Guinea) yang merupakan
salah satu dari anggota negara pesemakmuran kerajaan Inggris.
Berdasarkan
peraturan yang UUD 45 Tahun 1999, daerah yang meliputi kepala burung Pulau
Papua ditetapkan sebagai Irian Jaya Barat dan juga terdiri dari pulau-pulau
kecil di provinsi Papua. Sejak tanggal 7 Februari 2007, provinsi ini secara
resmi bernama Irian Jaya Barat, atau Papua Barat.Provinsi Papua adalah nama
umum yang mengacu pada setengah bagian barat dari Pulau New Guinea (Indonesian
New Guinea). Provinsi Papua Barat, juga dikenal sebagai “Irian Jaya Barat”,
meliputi kepala burung Papua, semenanjung besar di sudut barat laut jauh
Indonesian New Guinea, dan pulau-pulau kecil yang mengelilinginya. Batas-batas
geografis provinsi ini adalah Samudera Pasifik di utara; Laut Seram di barat;
Laut Banda di selatan; dan provinsi Papua di timur.
Selama
berabad-abad hingga sekarang, Papua hidup dalam penjajahan, jika pada zaman sebelum
kemerdekaan Papua dijajah oleh kolonial belanda, pada zaman saat ini tanah papua dijajah oleh colonial asing melalui perjanjian pemerintah
orde lama, yang
pada saat itu penguasa Indonesia adalah Soeharto, dengan eksploitasi Gunung Ersberg yang dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia yang terletak di Papua barat. Sebuah perusahaan
pertambangan yang mayoritas sahamnya dimiliki Freeport-McMoRan Copper &
Gold Inc. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan asal Amerika yang
berkonsentrasi pada pertambangan emas. Setiap harinya ribuan ton emas dikeruk
oleh perusahaan tersebut. Tetapi, hingga sekarang perusahaan tersebut tidak
banyak berdampak pada masyarakat Papua yang dapat merasakan hasil dari kekayaan
bumi tersebut. Hal inilah yang menyebabkan Pribumi Papua menjadi melarat di atas
kekayaan alamnya sendiri bagaikan seekor tikus yang mati di atas lumbung padi.
Pada masa
kepresidenan Soekarno, adanya propaganda mengenai eksploitasi Gunung Ersberg
itu tidak menemui kesepakatan. Saat itu tanah atas Irian Barat tengah
mengancam, hubungan Indonesia dan Belanda telah memanas dan presiden Soekarno
malah mulai menerjunkan pasukannya menuju Irian Barat dengan nama TRIKORA (Tri
Komando Rakyat), yang telah presiden Soekarno komandokan pada 19 desember 1961,
“dan sebagai akibat pelaksanaa Trikora itu datanglah
dari Sumatera, datanglah dari Jawa, datanglah dari Kalimantan, datanglah dari
Sulawesi, datanglah dari Nusa tenggara, datanglah dari pulau-pulau kecil
daripada tanah air kita itu menyerbu Irian Barat untuk membebaskan Irian Barat
daripada kolonialisme Belanda.”Kemudian bantuan dari presiden
John F. Kennedy dengan mengancam Belanda, dengan menghentikan bantuan Marshall
Plan jika masih ingin mempertahankan Irian Barat. Belanda yang saat itu memerlukan
bantuan dana untuk membangun kembali Negaranya dari kehancuran akibat Perang
Dunia II terpaksa mengalah dan mundur dari Irian Barat.
Namun, ketika presiden Soekarno
jatuh sakit dan meninggal pada 21 Juni 1970, kemudian digantikan oleh Soeharto
melalui penandatangan surat supersemar yang kontroversial, keadaan berubah seratus delapan puluh derajat.
Ketikaitu UU No. 1/1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) yang draftnya
dirancang di Jenewa-Swiss yang diucapkan oleh Rockefeller seorang pebisnis dari
Amerika Serikat penganut Zionisme, dan disahkan tahun 1967, maka perusahaan
asing pertama yang kontraknya ditandatangani Suharto adalah Freeport.Inilah
pertama kalinya kontrak pertambangan yang baru dibuat.Jika di zaman Soekarno
kontrak-kontrak dengan perusahaan asing selalu menguntungkan Indonesia, maka
sejak zaman pemerintah Suharto berkuasa, kontrak-kontrak seperti itu malah
banyak merugikan Indonesia.
Saat tahun-tahun pemerintahan presiden Soeharto, diwarnai
dengan praktik otoritarian di mana tentara memiliki peran dominan di dalamnya.Kebijakan
dwifungsi TNI memberikan kesempatan kepada militer untuk berperan dalam bidang
politik di samping perannya sebagai alat pertahanan negara. Demokrasi telah ditindas
selama hampir lebih dari 30 tahun dengan mengatasnamakan kepentingan keamanan
dalam negeri dengan cara pembatasan jumlah partai politik, dan penerapan sensor
dengan tidak menjelek-jelekkan pemerintahan.
Pada masa pemerintahan presiden Soeharto, pelanggaran HAM
sering terjadi, termasuk didalamnya daerah Papua barat.Soeharto adalah orang
yang rasisme, tidak suka adanya perbedaan etnis di wilayah Indonesia.Hal inilah
yang menyebabkan munculnya sistematis genosida yang terjadi di Papua barat.Akibatnya warga pribumi Papua barat lama-kelamaan merasa
bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah dengan bagian Indonesia yang lain
maupun negara-negara Asia lainnya. Perjanjian yang disepakati Indonesia dan
Belanda, sebagian masyarakat Papua mulai tidak diakui dan dianggap sebagai
penyerahan dari tangan satu penjajah kepada yang lain. Pada tahun 1965,
beberapa nasionalis Papua bagian barat membentuk Organisasi Papua Merdeka (OPM)
sebagai sarana perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan dari Indonesia dan
membentuk negara sendiri.
Organisasi sparatis
tersebut dianggap tidak sah di Indonesia.Perjuangan meraih kemerdekaan di
tingkat provinsi dapat dituduh sebagai tindakan pengkhianatan terhadap
negara.Sejak berdiri, OPM berusaha mengadakan dialog diplomatik, mengibarkan bendera
Bintang Kejora, dan melancarkan aksi militan sebagai bagian dari konflik Papua.
Para pendukungnya sering membawa-bawa bendera Bintang Kejora dan simbol
persatuan Papua lainnya, seperti lagu kebangsaan "Hai Tanahku Papua"
dan lambang nasional. Organisasi tersebut mendapatkan dana dari pemerintah
Libya pimpinan Muammar Gaddafi dan pelatihan dari grup gerilya New People's
Army beraliran Maois yang ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh
Departemen Keamanan Nasional Amerika Serikat.
Jika Organisasi
Papua Merdeka (OPM) ingin memisahkan diri dari wilayah Negara Indonesia, bisa
diprediksi jika OPM merdeka (kebebasan), Papua barat pasti akan membutuhkan sebuah
pengakuan dari Negara-negara lain dengan melakukan perjanjian khusus yang
mungkin bisa berakibat buruk bagi Papua barat sendiri. Juga belum sanggpu untuk
membangun sebuah peradaban yang modernisasi.
Saat ini Papua
Barat merupakan salah satu tempat yang paling sulit untuk dikunjungi di planet bumi
ini. Seorang mahasiswa pascasarjana di university of oxford, dan university of
California, S. Eben Kriksey sudah berkali-kali mencoba untuk berkunjung ke
papua barat. Namun, dibutuhkan waktu bertahun-tahun dapat kunjunganulang melalui
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington,untuk menjadi siswa pertukaran
sarjana telah disetujui.Menurut website kedutaandi Washington DC, menjelaskan bahwa
papua Barat adalah salah satu " daerah di Indonesia dinyatakan warga
negara asing tidak diperbolehkan untuk mengunjungi tanpa izin tertulis khusus
dan persetujuan yang masuk ke daerah ini dibatasi tanpa izin dengan
penangkapan, penahanan, dan akan dituntut sesuai dengan hukum Indonesia.
S. Eben Kriksey, adalah
salah satu saksi hidup sebuah serangkaian pembantaian pada masa penguasa di
Indonesia, Soeharto, yang digulingkan oleh kelompok reformasi. Eben, dalam
salah satu artikelnya yang berjudul “Don’t
Use Your Data as a Pillow”, dia menceritakan pengalaman pribadi dan
penelitiannya di papua barat tentang peristiwa atau hal-hal apa saja yang
dialami oleh masyarakat pribumi di papua barat pada tahun 1998 dengan
cerita adat yang khas.
Paragraph pertama
Cerita tentang
pengalaman pribadi penulis Eben pada saat jamuan pestakepergiannya di suatu
daerah. Sebuah pesta yang menandakan berakhirnya hasil penelitian atau hasil
temuan-temuan Eben di suatu daerah pada mei 2003, juga harapan mengenai
transisi yang mulus kedalam jaringan baru dari kewajiban dan tugas. Acara pesta
kecil-kecilan yang berlangsung untuk beberapa hari yang diselenggarakan oleh
Denny Yomaki, seorang aktivis hak asasi manusia.Dalam pesta sederhana tersebut,
Eben menunggu sebuah konfrontasi di ruang tamu Denny yang mempertanyakan nilai
dasar dari penelitiannya.
Paragraph kedua
Ekspedisi pertamaEbendatang
ke papua barat -secara resmi dikenal Irian jaya- pada tahun 1998 untuk
melakukan sebuah penelitian.Penelitian yang awalnya ingin mempelajari EL NINO
yang melanda wilayah tersebut.Namun ketika Eben tiba di papua barat, pada
situasi yang bertemakan merdeka (kebebasan).Sebuah teriakan reli dari
nasionalis Indonesia untuk perjuangan kemerdekaan dari kolonialisme
belanda.Awalnya Eben merasa bingung dengan keadaan pada saat itu.Lama penguasa
di Indonesia, Suharto, yang baru saja digulingkan oleh gerakan reformasi dan
antusiasme Eben untuk mempelajari kemarau ELNINO berubah menjadi hujan terror yang
mengerikan.
Paragraph ketiga
Pengalaman Eben sebagai saksi hidup serangkaian
pembantaian oleh militer Indonesia, di mana mahasiswa ditembak di kepalanya dan
puluhan demonstran tidak bersenjata lainnya dibuang ke laut dalam.Melihat
kejadian tersebut, Eben berasumsi sistematis kampanye genosida telah terjadi
(Brundige et al. 2003), dan itulah mengapa banyak orang papua barat ingin
mengambil jalan kemerdekaan, bukan sebuah reformasi.Ada sekitar 50.000 tentara militer
Indonesia dikerakkan untuk papua barat, atau sekitar satu prajurit untuk setiap
24 warga papua barat.Sebagai perbandingan pada bulan November 2007,
kependudukan AS di Irak yang mencapai rekor angka tertinggi dalam pasukkan,
atau sekitar satu tentara untuk setiap 157 warga Irak.
Paragraph keempat
Ebenadalah seorang mahasiswa pascasarjana di
university of oxford, dan university of California yang melakukan ekspedisi
ulang perjalanan ke papua barat dalam cerita adat yang khas. Dari hasil
penelitiannya Eben dari beberapa cerita penduduk setempat dan laporan berita
harian dari zona konflik lainnya, seperti -Cerita
tentangpenyiksaan, tentang peran pemerintah AS dalam
mendukung pendudukan militer, dan sekitar keinginan
untuk merdeka-, cerita lainnya datang mengejutkan Eben, yang
belajar tentang kampanye teror dipicu oleh "Dracula" dan tentang bagaimana nenek moyang Eben, kulit putih, mencuri keajaiban modernitas dari penduduk asli Papua.
Penemuan Eben yang tidak terduga ini memaksa Eben untuk memikirkan kembali apa
dasar penelitiannya tersebut.
Paragraph kelima
Masyarakat papua barat beranggapan bahwa penulis
adalah sekutu, seseorang yang memiliki potensi untuk membantai warga papua
barat.Padahal penulis datang untuk belajar bukan ikut dalam konflik militer
Indonesia dan organisasi papua merdeka.Kemudian, sebuah aktivis Hak Asasi
Manusia yang mendorong untuk meneliti kampanye terror oleh pasukan
Indonesia.Melalui pembelajaran dimensi budaya kekerasan, penulis berasumsi
bahwa warga papua barat dapat mencapai sebuah kebebasan dari terror dalam rezim
kependudukan Indonesia.
Paragraph keenam
Situasi pada saat pesta dimana Denny usai mengucapkan
doa singkat dalam doa Kristen berbahasa Indonesia. Dengan memberikan rasa terima kasih untuk kesehatan semuanya dan mendoakan
agar perjalanan Eben aman. Dan hal itu lah yang
kemudian mempertemukannya dengan seorang aktivis HAM yang juga merupakan
penghasud muda, Telys Waropen.
Paragraph ketujuh
Menceritakan
bahwa Waropen berasal dari Wasior, tempat dimana militer Indonesia saat itu
melakukan serangan pada para sparatis melalui operasi penyisiran dan
penumpasan. Eben pada akhirnya mengunjungi tempat tersebut untuk meneliti rumor
bahwa polisi indonesia diam-diam mendukung militar Papua barat
Paragraph kedelapan
Bercerita tentang kejadian Eben yang sedang mewawancarai orang-orang untuk menceritakan kisah nyata mereka dari
rumah kerumah pada tengah malam supaya tidak terlihat militer Indonesia yang
beresiko mengancam jiwa mereka jika tertangkap ketahuan menceritakan cerita
mereka pada peneliti asing.
Paragraph kesembilan
Eben bercerita bahwa
dirinya juga sempat berencana akan mewawancarai seorang dukun terkenal didekat
pegunungan wasior yang diklaim telah bertanggung jawab atas gempa yang tejadi
di pulau jawa. Namun, hal tersebut tidak terpenuhi, kesempatan untuk mendapatkan
informasi mengenai dukun tersebut, tetapi baru ketika pada sebuah pesta Eben
mendapatkan informasinya dari Waropen.
Paragraph kesepuluh
Menceritakan
pengalaman Eben ketika pergi bersama Waropen untuk mempelajari Beberapa minggu
kemudian saya akan pergi di pesta saya belajar bahwa Telys Waropen memiliki
mempelajari dukun Wasior untuk tesis sarjana di sebuah universitas lokal. Seperti kita sedang mengunyah sirih dengan perut penuh di bagian depan Denny Yomaki yang
teras, saya mulai melihat Waropen sebagai sumber penting yang mungkin membantu mengisi
di beberapa kesenjangan dalam penelitian saya. Inilah kesempatan saya untuk belajar tentang
dukun yang saya telah mampu memenuhi.
mempelajari dukun Wasior untuk tesis sarjana di sebuah universitas lokal. Seperti kita sedang mengunyah sirih dengan perut penuh di bagian depan Denny Yomaki yang
teras, saya mulai melihat Waropen sebagai sumber penting yang mungkin membantu mengisi
di beberapa kesenjangan dalam penelitian saya. Inilah kesempatan saya untuk belajar tentang
dukun yang saya telah mampu memenuhi.
Paragraph kesebelas
Masyarakat Papua
ingin diakui menjadi masyarakat mandiri dalam hal apapun, ini yang dikemukakan
oleh narasumber yang tidak di sebutkan namanya (Anonymous) mandiri dalam hal
apapun dimaksudkan bahwa masyarakat Papua ingin sekali dipandang oleh seluruh
masyarakat Indonesia bahwa mereka bukan kaum yang terbelakang, mereka juga
ingin diakui mapan dalam intelektual, ekonomi dan kebudayaan.
Di bawah Orde
Baru, asal-usul nama Irian itu dipalsukan, yaitu dinyatakan bahwa itu adalah
akronim untuk "Ikut Republik Indonesia Anti Nederland". Apa motifnya
mengajarkan keterangan bohong itu orang tidak tahu, tapi yang jelas menjadi
senjata yang makan tuan: Habibie turut berbohong sehingga memaknai Irian itu
cuma nama bagian barat pulau itu, yaitu bagian yang pernah dijajah Nederland.
Menurut pemahaman
dari beberapa referensi, bahwa akibat politik penerangan Orde Baru yang tidak
beres, masyarakat luas di Indonesia termasuk yang di Irian Barat sendiri,
sampai-sampai tokoh-tokoh gerakan reformasi sendiri pun, turut menjadi korban. Maka muncullah banyak isu-isu pelanggaran HAM
berat yang dilakukanolehpemerintah Indonesia di tanah Papua.
Paragraph keduabelas
Keterbukaan media
padamasaorde lama, presiden Soeharto, memangterbilangsangat
dikekang. Olehkarenaituparajurnalisharustahubetulpedomansebelum meliput suatu
peristiwa atau kejadian. Begitu juga di Papua yang tidak atau kurang terekspos oleh media karena kurangnya
keterbukaan informasi pada saat itu. Ada beberapa hal yang sangat
menarik -pengalaman tentang hidup dari teror atau hilang- yang tidak dapat dibicarakan
di depan umum atau direkam.
Paragraph ketigabelas
Ketika di hadapan Waropen, berdasarkan hasil
penelitiannya, Eben menampilkan sebuah “data” yang ditemukannnya, dan
menganjurkan salah satu jalan menyelesaikan konflik di Papua barat, yaitu
dengan merdeka (kebebasan). Mungkinakanbias memahamibagaimana rumor menghasilkan rasa takut. Namun, Waropen sadar bahwa rumor
membantumenghasilkan teror.Tapi wawasan ini tidak membantunya mendapatkan penarikan dalam hukum alam di mana standar
yang berbeda dari bukti berlaku. Waropenhanya inginmelihat anggota pasukan
keamanan dituntut di pengadilan Indonesia, desa yang dihancurkan perlu
direkonstruksi.Kemudian Waropen beranggapan bahwa Eben sebagai sekutu potensial,
tapi Eben membutuhkanbeberapa pemahaman yang baik lagi.
Paragraphkeempatbelas
Eben menuliskan soal waropen yang menginginkan keadilan, dan ekpektasi Eben
sebgai peneliti tentang tanah leluhurnya di masa depan. Waropen menganggap
bahwa Eben merupakan salah satu seorang yang potensial yang dapat membantu
menyelesaikan masalah ini dengan banyaknya data yang telah Eben peroleh.
Paragraph Kelima belas
Juga waropen menambahkan kata yang selalu diingat oleh Eben, yaitu “jangan
gunakan data yang anda punya sebagai bantal dan pergi tidur ketika saat anda
kembali ke Amerika dan jangan hanya menggunakan ini sebagai jembatan untuk peluang
profesional anda sendiri.”
Paragraph keenam belas (mulai paragraf enam belas hingga
delapan belas)
Waropen memprovokasi Eben untuk mengungkapkan fakta sebenarnya yang terjadi
di tanah Papua barat.Bicaralah secara penuh dari data yang anda dapat.Jangan
takut pada penguasa, karena menguak fakta lebih penting dibandingkan dengan
hanya menjadikan penelitian sebagai jembatan untuk peluang profesional sendiri
atau meraih gelar Doctor.
Paragraph
Kesembilan belas
Menceritakan
konflik antara militer Indonesia dan militan Papua barat, konflik terjadi
karena provokasi yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap pihak lainnya melalui
perusahaan BP (British Petroleum yang kemudian berganti nama menjadi Beyond
Petroleum).
Paragrpah Kedua puluh
Menceritakan
tentang Eben yang mengungkapan rumor kekerasan yang terjadi di proyek BP (Beyond
Petroleum) oleh para pejuang kemerdekaan (Papua double agen).
Paragraph Kedua puluh satu
Cerita mengenai Eben yang pernah diminta oleh
seorang pembela HAM asal papua barat, yakni John Rumbiak pada akhir mei 2003
untuk menghadiri pertemuan di markas besar BP di London dengan Dr. Byron Grote,
CFO dari perusahaan minyak raksasa tersebut.
Paragraph Kedua puluh dua sampai Kedua puluh empat
Bercerita tentang
perjalanan Eben dalam menemukan kantor BP (Beyond Petroleum) di London. Eben juga menemukan fakta baru soal
keterlibatan militer Indonesia atas kekerasan yang terjadi di sekitar
perusahaan BP di sekitar Papua. Lebih dari 80 persen pasukan keamanan negara Indonesia,
pendapatan mereka dari kontrak tersebut adalah untuk melindungi perusahaan. Dan
agen rahasia di militer Indonesia memprovokasi kekerasan sampai perusahaan
mengalah dan memberi mereka kontrak keamanan.
Paragraph Kedua puluh lima
Eben berpendapat bahwa
fakta yang ditemukan dirinya bahwa perusahaan ini bisa menjadi kekuatan untuk
membantu mengesampingkan militer Indonesia di Papua Barat.
Paragraph Kedua puluh enam
Rumbiak menceritakan wawancara Eben dengan
anggota milisi Papua yang hidupnya terancam: "Dia mengaku telah membunuh
sekelompok polisi Indonesia dengan bantuan agen militer Indonesia. Polisi
Indonesia kemudian menggunakan insiden ini sebagai alasan untuk meluncurkan
Operasi Isolat dan memusnahkannya.Polisi dan militer ingin kontrak perlindungan
dari BP (Beyond Petroleum).
Sebuah artikel yang sulit untuk dipahami dari S. Eben Kirksey, mungkin
sebagai seorang reader yang masih amatir (seperti saya) artikel tersebut memang
sangat susah dimengerti seperti halnya mencari makna apa arti yang Eben tulis
dalam artikelnya tersebut. Berikut beberapa kelemahan dan kelebihan kendala saya
sebagai seorang reader;
No.
|
Weakness
|
Stronger
|
1.
|
The reader Less Vocabulary
|
Menulis ulang teks artikel tersebut
dengan bahasa sendiri
|
2.
|
Tidak terbiasa membaca teks dalam
bahasa Inggris
|
Sedikit demi
sedikit mengetahui sejarah papua barat dari artikel Eben
|
3.
|
Kesulitan mencari makna implisit
setiap sentences tersebut
|
0 comments:
Post a Comment