7th Class Review
17 Maret 2014
Reminder and Remember!
Pada pertemuan minggu lalu, kajian
tentang thesis statement yang merupakan ihwal paling krusial untuk membuat
dialog dengan pengharapan dari pembacanya. Memang benar, menulis merupakan
kajian atau bagian yang sulit dilakukan. Mengapa? Hal ini disebabkan banyak hal
yang harus dipertimbangkan ketika menulis. Tidak hanya itu, menulis juga
merupakan kegiatan menciptakan dan mengeksplor potensi makna yang ada dalam
diri kita. Untuk menciptakan sesuatu yang baru dalam menulis itu sangatlah
sulit. Hal ini disebabkan karena kegiatan menciptakan berawal dari kegiatan
meniru, kemudian menemukan, dan menciptakan. Apabila dalam hal meniru sudah
baik, maka akan dengan mudah untuk menemukan dan mencipatakan karena kita sudah
benar-benar memahami hakikat dan makna dari tulisan kita.
Emulate => Discover => Create
Teringat dengan semogenesis, meaning
making practice. Ya, menulis adalah semogenesis. Dengan adanya kegiatan
menulis, maka kita mencoba untuk memahami dan memaknai apa yang kita tulis.
Inilah yang akan terus menjadikan kita untuk belajar, mencari, memahami dan
menuliskan.
Dalam hal menulis, ada sebuah
pendapat menurut Milan Kulendra (1962), bahwasannya menulis itu seperti
menghancurkan sebuah dinding yang ada di belakang sesuatu. Hal ini berarti
bahwa kegiatan menulis itu dapat menemukan hal-hal yang tersembunyi dan mencoba
mengungkap apa yang ada dalam balik layar dinding tersebut. Tentunya untuk
mengungkap hal-hal yang tersembunyi itu kita harus berfikir kritis dalam
menanggapi sebuah teks atau wacana.
Biasanya, pendapat Milan ini lebih
cenderung dalam praktek sejarah. Hal ini disebabkan karena dibalik sejarah
pasti ada sesuatu yang belum terungkap dengan jelas. Seperti contoh, Columbus
yang selama ini saya ketahui sebagai penemu benua Amerika, ternyata beliau
adalah seorang pembunuh dan telah membantai suku Arawak yang pada awalnya
berjumlah delapan juta penduduk, dan
kini hamper 90% dari mereka terbantai. Itulah nyarisnya mengungkap
sejarah Columbus.
Ternyata, artikel Howard Zinn telah
menyadarkan kita bahwa Columbus itu bukanlah hero yang sesungguhnya. Seperti
apa yang diucapkan oleh Noam Chomsky tentang Columbus “Zinn as someone who has
changed the consciousness of American generation.” Sebenarnya, tujuan penulisan
Zinn itu sendiri bukanlah untuk mengungkap kebenaran sejarah dan merubah
sejarah itu sendiri.
Tujuan penulisan Zinn adalah untuk
merubah pikiran dan kesadaran pembaca. Maksudnya, dalam hal ini, Zinn berharap
dengan adanya kekuatan buku yang dapat merubah perspektif pembaca. Zinn juga
menuliskan dalam bukunya bahwa dengan adanya buku tersebut, pembaca menyadari
akan nilai dan norma yang harus diterapkan dalam diri kita sendiri, yaitu tidak
adanya penjajah dan yang dijajah sekalipun, karena pada dasarnya hakikat
penjajah masih melekat dalam kehidupan. Itulah mengapa dinding yang awalnya
kita anggap sebagai keraguan telah terkemuka jelas apa yang ada dalam maksud
artikel Zinn.
Terkait dengan kegiatan hari ini di
dalam kelas dengan Mr. Lala Bumela adalah mereview paper teman kamidalam jangka
waktu 45 menit. Dalam hal ini, penilaian berdasarkan 2 basic parameter, yaitu
Unity dan Coherence. Untuk penilaian unity adalah 40% dan Coherence adalah 60%.
Setelah mereview paper, beliau mengecek kegiatan menulis kami, yang
penilaiannya diambil 10 sampel dari 39 mahasiswa/i. Hampir semua diantara kami
yang diberi komentar buruk, ada beberapa yang ternilai lumayan.
Namun, sayangnya diantara tulisan kami
di kelas, tak ada seorangpun yang menuliskan generic structur di papernya
kevuali Qais Ghaziyudin. Itulah sebabnya beliau memarahi kami. Pada saat itu,
kami hanya diam mendengar ocehan beliau karena kami merasa takut untuk membela
diri. Sepertinya, pada saat itu, mulut kami sulit digerakkan untuk berkata-kata
bahkan merangkai kata sekaligus.
Pada saat itu juga, kami merasa
bersalah tidak menuruti dan mematuhi alur beliau. Awalnya, kami memang tidak
faham apa maksud dari generic structur yang eksplisit. Yang kami fahami, adalah
menulis dengan generic srtuktur yang kuat dalam sebuah paragraph. Dan kami
fikir, kami tidak perlu menuliskan generic struktur sebagai batasan antar
setiap paragraph itu sendiri.
Setelah kejadian tersebut saya
memahami apa tujuan beliau memarahi kami hanya dengan kesalahan kecil. Dalam hal
ini, saya teringat akan semester lalu, beliau pernah membawa bola anaknya dan
mencontohkannnya sebagai perumamaan. Ibarat sebuah bola, yang apabila dipantul
ke bawah maka akan tinggi pantulannya. Semakin keras bola itu dipantulkan ke
bawah, maka akan semakin tinggi pula pantulannya.
Hal ini berarti bahwa beliau sangat
menyayangi kami, karena beliau mengingatkan kesalahan kecil yang kami buat
sehingga akan menimbulkan kesalahan besar. Oleh karenanya beliau memarahi kami
agar selalu ingat bahwa kami tidak boleh menyepelekan atau bahkan mengabaikan
kesalahan kecil tersebut. Dengan adanya kejadian ini, dapat dipahami bahwa
semakin kami ditekan dalam aturan, semoga akan semakin keras makna yang kami
dapatkan. Semakin kami dijatuhkan dalam mata kuliah ini untuk selalu melakukan
ini dan itu dengan harapan akan semakin tinggi pula kerja keras kami dalam
belajar dan tidak mengabaikan kesalahan-kesalahan kecil.
Kembali ke subjek menulis, dalam
critical review, kami harus selalu ingat generic strukturnya dalam membuat
apapun jenis tulisan. Dalam hal ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam menulis critical review.
1.
Introduction
Pembukaaan selalu menuju topic pembahasan dan thesis statement.
a.
This
paper is focused on…
b.
This
paper sis critical review of…
c.
This
papers offersa critical review/perspective on…
2.
Summary
Ringkasan dari artikel.
Eg.: there are several basic points that Zinn wrote on Columbus,
whom we ridiculously perceive as a hero.
First…
Second…
Third…
3.
Critique
Kritik dari artikel tersebut.
Eg.: there are four points on Columbus that are neglected in Zinn’s
article.
First/ the first point is…
Second/ the second is…
Third/ the third point is…
4.
Conclusion
Eg.: there are two basic points that can be concluded from Zinn’s
article…
Dengan
demikian bahwa generic struktur dalam
menulis baik critical review ataupun lainnya harus jelas. Memang ada beberapa
yang menuntut untuk menuliskan generic struktur dan ada beberapa yang tidak.
Oleh karenanya, kami harus berhati-hati dalam menulis apabila tulisan itu
disajikan untuk seseorang yang lebih dari kita, baik dosen ataupun lainnya.
Kejadian tersebut sebagai peringatan dan kenangan untuk kami dalam menjalankan
tugas. Akan lebih baik, jika ada tugas yang belum dipahami, maka kunci terbaik
adalah komunikasi dengan menanyakan tentang tugas yang diberikan . keep spirit
and fighting! ^-^
0 comments:
Post a Comment