Class Riview 7
Proses Menulis
Pada
minggu yang lalu seperti biasanya, dibuka dengan quote of the day seperti
‘meniru adalah bagian penting dari menemukan, lalu menciptakan. Kenapa
demikian? Karena pertama-tama sebagai seorang penulis kita akan meniru terlebih
dahulu apa yang telah dituliskan penulis aslinya. Atau sebagai contoh ketika
kita pergi ke toko buku, lalu kita mengambil salah satu buku untuk di baca,
maka disitu terjadi proses meniru (emulate).
Proses
meniru adalah proses yang wajar terjadi karena kita sedang menjadi reader, itu
adalah hal yang biasa dilakukan pemula dalam menulis. Meniru adalah proses awal
yang terjadi sebelum akhirnya ke proses “menemukan” dalam artian idsitu yang
terjadi proses menemukan hal-hal yang baru, ide-ide baru, gagasan-gagasan baru,
yang akhirnya dapat kita tuangkan sendiri melalui proses menciptakan dalam
tulisan kita.
Lalu,
menulis adalah “making meaning” yaitu menemukan atau membangun makna dari
tulisan yang di buat oleh si penulis, sehingga si pembaca dapat mengerti atau
memahami maksud si penulis.
Historian=literasi=poes
, menulis itu adalah untuk menghancurkan tembok untuk menemukan sejarah yang
belum terungkap atau sesuatu yang masih disembunyikan. Karena melakukan sebuah
temuan yang bermanfaat ataupun menemukan sebuah peradaban baru seperti sejarah
tentang Columbus. Lalu apa yang akan terjadi apabila sejarah yang selama ini
bertahun-tahun diajarkan di sekolah, lalu itu semua tenyata bukan fakta yang
sebenarnya, lau apakah yang harus kita lakukan untuk menghadapi hal tersebut?
Tolak
asumsi-asumsi yang dianggap yang dianggap benar sebelum kita mengetahui betul
kebenaran dari fakta suatu sejarah. Dan alangkah baiknya jika kita mencari
terlebih dahulu akan kebenaranya, dengan mengecek berbagai. Tidak hanya satu
tetapi beberapa untuk membuktikan kebenaranya. Jadi kita jangan asal menelan
bulat-bulat apa yang disampaikan seseorang tanpa bukti yang kuat.
Sejarah
juga adalah proses penciptaan manusia yang tidak akan pernah putus, karena
orang-orang yang berliterasi adalah orang-orang yang tercerahkan. Tercerahkan
dalam artian bahwa orang-orang yang banyak mempunyai ide-ide, sehingga mereka
mampu memproduksi teks.
Begitupun
salah satu tugas menulis adalah memproduksi teks-teks, dan mengungkapkan
kemungkinan-kemungkinan pemahaman baru karena dengan menulis kita bisa menggali
sesuatu yang baru dari bacaan yang sebelumnya kita baca melalui tiga tahapan
tadi. Yaitu, meniru, menemukan, dan membuat.
Menulis
juga merupakan masalah menciptakan affordances dan mengeksplorasi potensi
makna. Affordance sendiri diartikan dengan “quality of an object or an
environment, which allows an individual to perform an action.” Affordance yang
baik tentu akan memudahkan seseorang untuk berinteraksi dengan sistem. Kondisi
ini akan menyebabkan user merasa bosan
dan tidak mau kembali menggunakan sistem tersebut.
Halliday
& Maithresen (1999 : 18-22) kemudian menggambarkan 3 jenis proses dimana :
·
Berarti proses dapat diperluas, tanda
lnguistik dapat di produksi, kami akan menyebutnya.
·
Proses motivasi, atau tanda linguistik
dapat dibagi untuk kelezatan semantik, kita akan menyebutnya proses
“diferensiasi” yaitu makna dan apa yang akan direalisasi dalam kata-kata dapat
terlepas dari satu sama lain dan kembali melekat pada susunan lain dan makna.
Karena
sejarah merupakan proses tanpa akhir penciptaan manusia. Historian, literacy,
poet ketiganya dapat di hubungkan dengan proses discover atau menemukan,
memunculkan ide-ide baru, dengan ide-ide baru tersebut kita bisa lebih
mengembangkanya lagi menjadi lebih luas dan lebih kreatif.
Seperti
halnya orang-orang yang tercerahkan adalah orang-orang yang berliterasi karena mereka
sudah mempunyai basis tersebut, maka tidak heran jika orang-orang yang pandai
menulis adalah mereka yang kaya dengan hasil tulisanya.
Kesimpulanya,
menulis dimulai dengan proses meniru, mrnrmukan, menciptakan. Kegiatan menulis
juga dapat menghancurkan tembok-tembok ketidak benaran, fakta-fakta yang belum
terungkap, atau pun fakta-fakta yang disembunyikan kebenaranya. Oleh karena itu
menulislah untuk merobohkan tembok-tembok tersebut supaya kita menjadi orang
yang tercerahkan ataupun yang mencerahkan.
0 comments:
Post a Comment