Laela
Nur Komariah
PBI-B
Class
Review
The Power of Thesis
Statement
Selamat
datang di pertemuan ke-6 dalam mata kuliah writing 4. Seperi biasanya dalam
mata kuliah ini kami selalu disuguhkan dengan tugas-tugas yang sangat menguras
otak disetiap minggunya. Dan sepertinya kami sudah mulai kebal untuk
menyelesaikan tugas yang tiada hentinya ini. Tidak hanya itu, rupanya kami
memang harus lari lebih kencang dari biasanya, karena akhir-akhir ini Pak Lala
meminta kami untuk masuk kelas pukul 07.00 pagi.
Dan
class review kali ini membahas tentang thesis statement. Thesis statement
adalah ide utama penulis. Jadi para penulis biasanya meletakan thesis statement
pada paragraf pertama, karena pada paragraf pertama lah pembaca bisa menilai
apakah penulis sudah memiliki thesis statement atau belum. Seperti yang beliau
selalu katakan bahwa menarik atau tidaknya sebuah masakan dinilai dari
tampilannya. Sama halnya dengan menulis, menarik atau tidaknya sebuah tulisan
tentu dinilai dari paragraf utamanya. Jadi kita harus multi fungsi, selain
menjadi writer kita juga harus bisa menjadi good reader. Sehingga kita bisa
memperbaiki letak kekurangan tulisan kita.
Selanjutnya
yaitu fungsi thesis statement. Thesis statement berfungsi untuk memudahkan
pembaca dalam memahami tulisan kita, dengan begitu kesalahan penafsiran dalam
sebuah tulisan akan berkurang. Ini sesuai dengan apa yang dikatakan Hyland
bahwa makna bukanlah sesuatu yang berada di kata-kata yang kita tulis dan kirim
ke orang lain, tetapi diciptakan dalam interaksi antara penulis dan pembaca
karena memahami kata-kata ini dengan cara yang berbeda. Itulah sebabnya mengapa
thesis statement begitu sangat penting untuk kita perhatikan.
Tidak
hanya itu, dalam menulis thesis statement ada beberapa hal yang harus kita
perhatikan. Thesis statement adalah hasil dari proses berfikir yang panjang,
oleh karena itu sebelum kita mengembangkan argumen-argumen tentang topik yang
akan kita sampaikan kita harus mengumpulkan beberapa fakta atau informasi yang
akurat sehingga apa yang kita tuliskan memang benar adanya tidak hanya fiktif
belaka. Dan tentu saja untuk mengurangi timbulnya pro dan kontra yang terjadi
dengan tulisan kita.
Kemudian
yait proses penilaian diri. Apakah thesis yang kita buat sudah benar atau
belum. Ada cara mudah supaya kita dapat mengetahui thesis kita apakah sudah
benar atau belum yaitu kita buat pertanyaan seputar thesis yang kita tulis.
Misalnya denga pertanyaan “So What?” test,jika respon dari reader adalah “so
what?” maka kita harus menjelaskan lebih lanjut untuk menghubungkan ke masalah
yang lebih rumit. Apakah tulisan kita balance antara paragraf 1 dan
selanjutnya, atau tulisannya melenceng dari topik yang di bahas. Itu juga bisa
membantu kita dalam menilai dan memperbaiki thesis kita agar menjadi lebih
baik.
Setelah
“So What?” test selanjutnya yaitu “How and Why?” test. Jika pembaca merespon
dengan how? atau why? Itu karena thesis yang kita ciptakan terlalu sulit untuk
dipahami. Jadi kita harus merevisi dan memperbaiki tulisan kita agar makna yang
kita tuliskan bisa sampai kepada pembaca dengan smpurna.
Salah
satu contohnya yaitu pada saat kami ditugaskan untuk menggabungkan antara
Classroom Discourse dengan Religion Harmony. Sebagian besar anak-anak di kelas
lebih condong membahas religion harmony dari pada classroom discourse nya.
Padahal dalam essay ini keywordnya ada paa classroom discourse, karena dengan
begitu bisa balance antara classroom discourse dan religion harmony. Tapi
karena thesis statement kita lebih mengacu kepada religious harmony saja,
sehingga kita terkecoh dan lebih ke religious dari pada classroom discoursenya.
Kemudian
kami terkecoh lagi ntuk yang kedua kalinya. Yaitu pada saat kami ditugaskan
menulis essay untuk artikel Howard Zinn dan Colombus. Dalam artikel tersebut
Howard Zinn mengatakan bahwa penemu Amerika bukanlah Colombus yang selama ini
masyarakat Amerika bangga-banggakan, Zinn berani mengungkap fakta sesungguhnya
tentang Colombus.
Thesis
statement yang Zinn gunakan berhasil membuat pembaca penasaran karena Zinn berani
memberontak sejarah Colombus sebagai penemu Amerika. Pembca penasaran dengan
apa yang Zinn tuliskan selanjutnya tentang Colombus, padahal Zinn berasal dari
Amerika juga tetapi ia memberontak sejarah di mana ia berasal.
Jadi
kesimpulannya thesis statement adalah roh dalam raga manusia. Manusia tidak
mungkin bisa berbuat apa-apa tanpa roh di dalamnya, begitupun dalam sebuah
tulisan. Tulisan tidak akan berarti apapun tanpa thesis statement yang bisa
menarik pembaca untuk segera menyelesaikan bacaannya. Jadi buatlah thesis
statement semenarik mungkin.
0 comments:
Post a Comment