Monday, February 10, 2014

Setelah masa hibernasi yang panjang di musim hujan tahun ini, akhirnya saya mendapatkan ‘appetizer’ yang ‘unpredictable’ sebelumnya di awal semester ini. Menu pembuka sekaligus sarapun itu, sepeerti ‘hurricane’ yang membuat saya terhempas, dengan dihadapkan pada segudang tugas di depan mata. Khususnya untuk Writing 4 Course ini.
            Ada kejutan yang menarik dan terbilang sangat baru pada course ini, seperti membuat critical review, process triadic of writing (pre-writing, writing, and post-writing), blogging, dan argumentative essay. Di jelaskan juga dampak-dampak ketika dalam ‘proses’ mengerjakannya, seperti kurang tidur, mata yang pucat namun tatapannya tajam, sakit punggung, jari tangan yang kaku, buku yang berantakan di kamar, diskusi dengan teman, dan membuat tangan kita memegang penuh kopi atau coklat. Namun sayangnya, saya tidak suka kopi. Jadi, saya lebih memilih coklat untuk menemani saya melalui malam panjang bersama Writing 4 Course. Mahasiswa yang mengalami dampak-dampak tersebut dikategorikan normal. Mengingat Writing 4 Course ini sangat berat untuk dikerjakan.
            Criitical writing adalah tugas menarik dan sulit untuk saya. Kenapa? Judulnya saja sudah ‘critical. Artinya, dia harus memuat hal-hal yang positif yang didukung dengan ‘evidences’ yang kuat, dan itu ‘sangat’ sulit. Mengkritik orang memang menarik dan mudah. Namun, kritik yang membangun itu sulit.
            Di dalam syllabus juga terdapat critical review. Critical review adalah bentuk evaluasi dari critical writing yang menjadikannya lebih baik lagi. Sehingga dia dapat memasiku tahap selanjutnya, yaitu post writing (blogging). Diperlukan fikiran yang jernih dan konsentrasi untuk me-review critical writing. Selain itu. Dibutuhkan kemampuan-kemampuan yang memadai untuk menulis critical writing. Untuk memunculkan critical review yang baik, dibutuhkan beberapa pertanyaan seputar me-review, yaitu:
·         What is the main are under review discussion?
·         Where does the writer’s data and evidence come from?
·         What are the main issues raised by the writer?
·         What are the mayor interpretations made by the author in terms of the issues raised?
·         Is the text balanced? Fair? Biased?
·         How well does all this relate to other literature on the topic? Your own experience?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut berguna untuk membatasi critical writing agar tidak menjadi argumentative essay. Pada dasarnya, keduanya sangat berbeda namun cenderung sama. Lalu? Saya juga belum mengerti benar tentang keduanya. Untuk lebih jelasnya, let see this explanation!
Critical review mempunyai struktur contents sebagai berikut:
·         Introduction, that is starts with opening sentences that state the writer, the title and give a brief explanation of the topic of the text. The aim of text and a summary of the main findings or key argument are presented. At the end of the introduction, a brief statement of the evaluation o the text is given.
·         Summary, it is mean that gives summary of the maint points of the article and a few examples. A brief explanation of the writer’s purpose and the organization of the text can also be added. This section of the critical review should be no longer than one third of the whole.
·         Main body (critique), it is mean that discusses and evaluates the strength, weaknesses and important features of the text. The discussion should be based on spesific criteria and include other sources to support it (with references).
·         Conclusion, that is concludes the review with a restatement of the overall opinion of the text. It can also include recommendations and some further explanation of the judgement to show that it is fair and reasonable.
·         References

            Untuk menjadi penulis critical review kita harus mempunyai dua kemampuan, yaitu seeking information and reviewing effectively. Semuanya tentu melibatkan referensi yang akan kita cari dan gunakan. Membuat critical review tidak boleh semena-mena!
            Seperti yang telah diketahui, selain critical review di semester ini juga terdapat argumentative essay. Keduanya berbeda dari segi contents dan functions. Jika critical review memiliki contents seperti di atas, dan berfungsi melihat sisi atau kemungkinan lain dari sebuah artikel. Baik itu kelebihan/kekuatan atau kekuranganya. Sedangkan argumentative essay terdiri dari 3 struktur, yaitu:
·         Introduction, yaitu berisi tentang controversial issues, fakta-fakta, penjelasan tentang pentingnya issues tersebut dengan memberikan background information, dan thesis statement.
·         Body paragraph, yaitu topic yang mempunyai controling idea untuk mendukung argument pertama si penulis dapat berupa alasan atau penjelasan. Selain itu, berisi counter argument.
·         Conclusion, yaitu berisi restate dari opini penulis dengan cara yang berbeda tentunya (use persuasive language).
Berbicara tentang argumentative essay, Mr. Lala memberikan pandangan tentang salah satu issue, yakni Papua. Mendengar beritanya, seketika itu saya merasa kaku, dengan penuh tatapan tajam mengarah pada beliau. Kenapa? Berita tersebut bagai badai besar di akhir masa hibernasi saya. Di tambah lagi, kami akan menanggapi issue tersebut dalam bentuk argumentative essay. Sangat menantang dan menarik bukan?
Beralih dari syllabus ke arah power point dari Mr. Lala yang menjadi pemanasan kami selanjutnya. Yang perlu di garis bawahi menurut saya di Writing 4 Course ini, yakni menurut Hyland "learning how to write ina second language is one of the most challenging aspects of second language learning". Ini membuktikan bahwa betapa sulitnya menulis, jangankan dalam bahasa kedua, dalam bahasa ibu pun masih jauh dari sempurna.
Hyland (2003 dan 2004), "even for those who speak English as a first language, the ability to write effectively is something that requires extensive and speacialised instruction". Kata-kata tersebut menggambarkan begitu ‘rewel’ nya hal-hal dalam menulis. Selain membutuhkan jam terbang yang baik dan kemampuan, itu haruslah diimbangi dengan instruktur yang berpengalaman.
Berbicara tentang ‘challenges’ di Writing 4 Course ini, kita akan mrndapatkan ‘big challenges’. Kenapa? Arus tantangan kita kali ini dapat membawa kita ke masa depan. Believe it or not? These is it:
·         Eximining how theories of writing and teaching of writing have evolved.
·         The nature of good writing.
·         The nature of texts and genres and how they reflect their use in particular discourse communities.
·         The relationship between writing in the first and second language.
·         How a curriculum can be developed for a writing course.
·         Development of the instructional materials for writing class.
·         The uses of computer in writing instruction.
·         And approaches to feedback and assesment.
            Dari poin-poin di atas, kita dapat menjadikannya ‘the ways to be good/profesional teacher’. Secara umum, pion-poin tersebut mengharuskan kita untuk dapat ‘menulis’. Menulis di sini bukan sekedar menulis biasa, tapi bagaimana ‘teori’ menulis dan ‘mengajar’ menulis dapat berkembang dengan baik dan seimbang. Tentunya dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini, sperti komputer. Hal-hal inilah yang membantu kita mempersiapkan diri untuk masa depan.
            Menurut Hyland (2002), "my expectation is to honest". Kalimat yang sederhana, namun begitu menyentuh hati. Bagaimana tidak? Untuk menjadi teacher of language dibutuhkan kerendahan hati dan kejujuran yang tinggi. Menurutnya, teacher of language berbeda dengan teacher of writing. "An effective teacher is one who can make informed choices about the methods, materials, and procedures to use in the classroom based on a clear understunding of the current attitude and practice in hir or her profession." Dapat dikatakan bahwa efective tecaher ini lebih mengutamakan pilihannya. Dia hanya mengutamakan latihan. Berbeda dengan strong teacher. Menurut Hyland (2002), "A strong teacher is a reflective teacher, and reflection requires the knowledge to relevant research and theori". Artinya, strong teacher lebih berhati-hati dalam menentukan pilihannya. Hal itu di karenakan dia akan ‘menghubungkan’ pengetahuan dengan teori, ‘activitas’ di kelas untuk menghubungkan penelitian dengan teori. Dengan demikian, pesan yang diingankan dapat tersampaikan.
            Mr. Lala juga mengingatkan kami tentang hal-hal yang sederhana, namun akan berdampak sangat besar untuk progress kami di Writing 4 Course ini. Hal itu seperti:
·         Writing involved composing skills and knowledge about text, context, and readers.
·         Like any craft, writing improve with practice.
·         Your first language is the foundation for your second language.
            Ada banyak komponen yang ada dalam writing, yang menjadikannya bukan sekedar menulis, yaitu:
·         Language structures
·         Text function
·         Themes or topics
·         Creative expression
·         Composing process
·         Content
·         Genre and context of writing

Dengan semua hurricane yang melanda di akhir masa hibernasi ini, timbullah pertanyaan yang sangat menakutkan, yaitu ARE YOU READY??? And my answer is YES.

0 comments:

Post a Comment