Sunday, February 23, 2014

10:25 PM


Laela Nur Komariah
14121301313
PBI-B
Class Review

Lika - Liku Literasi


Pada pertemuan kemarin kami masih membahas tentang literasi. Pada dasarnya literasi itu sangat berguna untuk kita semua. Literasi juga mencakup dua hal yaitu reading (membaca) dan writing (menulis). Lalu mengapa kita harus terus menerus belajar baca-tulis? Sedangkan kita tahu dan sadari bahwa kita belajar baca-tulis dari kita masih kanak-kanak atau sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah atas, bahkan hingga saat ini kita masih harus belajar baca-tulis.

Jawabannya adalah karena kita ingin menjadi orang yang berliterasi tinggi. Kita memang belajar baca-tulis dari kita kecil, tetapi tentunya dengan tahapan-tahapan yang berbeda. Saat kita sekolah dasar kita hanya mengenal huruf-huruf dan kita bisa membacanya dengan lancar. Lalu pada saat sekolah menengah pertama kita mulai dikenalkan dengan tujuan kita menulis untuk apa, kemudian dikenalkan dengan artikel-artikel dan bahan bacaan lainnya. Kemudian saat sekolah menengah atas barulah kita dituntut untuk memahami isi tulisan tersebut. Dan saat ini kita diharuskan menciptakan sebuah karya dengan menggunakan ilmu yang kita dapatkan sejak kita masih kecil.

Tapi itu semua tergantung bagaimana kita memahaminya. Terkadang ada orang yang akan paham dengan sesuatu apabila diimbangi dengan praktek, dan ada juga orang yang hanya mengandalkan teori. Menurut saya keduanya harus balance karena keduanya saling melengkapi satu sama lain. Misalnya ada dua orang siswa, yang satu pintar tapi pasif, dan yang satu bodoh tapi aktif. Sepintar-pintarnya orang tidak akan diketahui atau berkembang kalau hanya diam. Dan sebodoh-bodohnya orang pasti akan pintar kalau ia berani dan aktif. Itu sebabnya mengapa kepintaran seseorang tidak menjamin ia akan sukses.

Oleh sebab itu menjadi orang yang berliterasi tinggi itu tidak hanya menitikberatkan pada satu aspek, misalnya baca atau tulis saja. Karena keduanya harus seimbang. Orang yang tidak pandai membaca pasti akan sulit dalam menulis karena ia akan kesulitan dalam menuangkan ide-ide yang ia miliki. Lain halnya jika kita gemar membaca, maka kita akan dengan mudah menuangkan ide-ide yang ada di dalam otak kita. Karena kita memiliki wawasan yang luas sehingga kita tidak akan pernah kehabisan kata-kata untuk kita tuangkan.

Sebenarnya literasi itu mrncakup banyak hal seperti sosial, politik, dan ekonomi. Misalnya kita mulai dari hal-hal yang kecil yang bisa kita temukan dalam lingkungan sekitar kita, yaitu sampah. Mengapa Ibu Kota kita rawan banjir? padahal kita tahu banyak pejabat-pejabat yang tinggal di sana, orang-orang penting, mahasiswa dan orang berpendidikan lainnya. Tetapi mereka belum menjadi orang yang berliterasi tinggi karena mereka masih membuang sampah sampah sembarangan, tidak tertib lalu lintas, dan masih banyak lagi hal-hal yang membuat kita jauh dari kriteria orang yang berliterasi tinggi. Oleh sebab itu kita tidak boleh sepenuhnya menyalahkan pemerintah atau gubernur setempat apabila terjadi banjir. itu semua kembali kepada diri kita masing-masing, apakah mau stuck atau berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Banyak sekali dampak-dampak positif apabila kita mau berubah. Misalnya, tempat tinggal kita akan lebih bersih dan lebih nyaman, kemudian tingkat kriminalitas juga akan rendah. Sebenarnya saya sering merasa heran dengan orang-orang, mereka mengaku bisa baca-tulis. Tetapi mereka masih suka membuang sampah sembarangan padahal sudah jelas sekali di sana terdapat tulisan “Buanglah sampah pada temapatnya”. Lalu baca-tulis seperti apa yang mereka lakukan selama ini?.

Dari dulu hingga sekarang Indonesia banyak menghasilkan mahasiswa-mahasiswa lulusan terbaik dari Universitas ternama, tetapi mereka enggan untuk mengabdi, merubah Indonesia agar lebih baik lagi. Mereka lebih memilih ke luar negeri atau bekerja di perusahaan keluarga. Mungkin mereka takut menghadap dunia luar sehingga mereka lebih memilih dam dan tidak ikut campur.
Jadi kesimpulannya literasi itu sangat penting untuk kita lakukan, literasi sangat berguna untuk kita. Jangan sampai kita belajar baca-tulis sejak kecil sampai sekarang tetapi kita masih belum mengerti untuk apa kita belajar baca-tulis.

Semua keputusan ada di tangan kita sendiri, apakah kita ingin maju atau tidak. Ingin menjadi orang yang berlitera atau tidak. Kita sudah cukup dewasa untuk mengerti mengapa Indonesia seperti ini. Apa yang kita lakukan selama ini adalah menunjukan bagaimana kita sebenarnya. Literacy is everything we do.

0 comments:

Post a Comment