INDAH DALAM MOMEN MENULIS
Tepatnya pertemuan perdana dimulai dalam semester empat ini
untuk kembali ke mata kuliah Writing and Compostion 4, senangnya saya bisa
bertatap muka dengan dosen favorit saya yaitu pak Lala Bumela. Sungguh
pertemuan yang sangat begitu indah yang mana pada tanggal 3 Februari 2014 kita
masih bertemu. Beliau mengajar tepat pukul 09.10 pagi, udara dan cuaca begitu
nan bersahabat ketika mata kuliah writing and composition 4. Seperti yang kita
tahu bahwa bulan Februari masih terbilang musim hujan. Tetapi dengan seizing
Allah SWT, kita masih bertemu dengan beliau. Kita yang selalu berharap agar
cuaca selalu tetap bersahabat, karena kadang hujan yang terus menerus yang
mengurutkan kita untuk berangkat dari semangat. Kita kembali dalam mata kuliah
writing and composition 4 yang menuntut kita untuk bia mengeksplor kita menulis
mencurahkan segala keluh kesah, rasa, pendapat untuk dituangkan dalam sebuah
tulisan yang begitu indah. Kita disini dituntut untuk bias menulis tetapi untuk
menjadi seorang penulis harus menjadi pembaca yang baik juga. Karena dengan
menulis kita akan bisa melahirkan sebuah maha karya. Nikmati setiap perjalanan
hati maka kita akan mendapat kenikmatan dalam menulis.
Membaca
juga tidak kalah pentingnya seperti menulis, karena kalau kita sudah bisa
membaca berarti kita adalah orang yang berilmu. Pengajaran itu bagaimana untuk
menulis dalam dua bahasa adalah salah satu perubahan aspek terpenting dari dua
bahasa. (Menurut Hyland 2003). Bahkan bagi mereka yang berbahasa inggris
sebagai bahasa pertama, kemampuan untuk bisa menulis secara efektif adalah
sesuatu yang membutuhkan ekstensi dan khusus instruksi.(Hyland 2003;Hyland
2004). Meneliti bagaimana teori-teori penulisan dan pengajaran menulis telah
berevolusi, penulisan yang baik, sifat teks dan genre dan bagaimana mereka
mencerminkan penggunaannya dalam komunitas wacana tertentu. Hubungan antara
menulis dalam bahasa pertama dan kedua bahasa bagaimana kurikulum dapat
dikembangkan untuk kursus menulis. Penggunaan computer dalam menulis instruksi
dan pendekatan untuk umpan balik dan penilaian itulah adalah tantangan zaman
yang sedang beredar, untuk membantu guru bahasa menjadi guru menulis. Seorang
guru efektif adalah salah satu yang membuat pilihan informasi tentang metode,
material, dan prosedur untuk digunakan dalam kelas dida sasarkan pada pemahaman
yang jelas tentang sikap saat ini dan praktek dalamnya profesi seorang guru
yang kuat adalah seorang guru reflektif dan refleksi membutuhkan pengetahuan
untuk berhubungan kegiatan kelas untuk penelitian dan teori yang relevan.
Menulis melibatkan menyusun keterampilan dan pengetahuan tentang teks, konteks
dan pembaca. Seperti kerajinan apapun, menulis membaik dengan praktek. Bahasa
pertama anda (L1) adalah dasar untuk bahasa kedua (L2). Penguasaan menulis bagi
mahasiswa itu sangat penting karena diperlukan dalam kehidupan modern sekarang
ini, ternyata keterampilan menulis kurang mendapat perhatian. Mahasiswa dan
mahasiswi sebagai calon guru yang salah satunya tugasnya melatih keterampilan
menulis, tentu perlu memahami dengan baik keterampilan menulis ini. Pemahaman
konsep menulis menjadi penting bagi kita karena dalam praktek keseharian banyak
orang terampil dalam membaca tetapi mengalami kesulitan dalam menulis.
siSejujurnya dengan menulis, seseorang akan memperoleh kepuasan batin yang
seringkali jauh lebih berharga nilainya di banding dengan sebongkah berlian.
Dengan menulis juga akan meningkatkan kredibilitas yang bisa mengantarkan
seseorang bisa menempati posisi yang diperhitungkan oleh banyak orang. Dari “
bukan siapa-siapa” menjadi “siapa-siapa” kalau ia seorang guru, ia adalah guru
yang diperhitungkan. Ibarat belajar naik sepeda, pasti pernah mengalami masa
“jatuh-bangun” saat belajar, namun setelah bisa naik sepeda, bersepeda terasa
begitu mudah dan sangat mengasikkan. Begitu pula dengan menulis, awalnya terasa
sulit merasa mempunyai ide, tapi sulit menuangkannya ke dalam tulisan, ketika
bisa kalimatnya kacau, melompat-melompat, batu dapat satu alinea kadang sudah
mentok dan terbatas, tidak tahu kalimat selanjutnya dan lain sebagainya.
Menulis juga ternyata memiliki banyak keajaiban yang belum diketahui oleh
masyarakat umum. Menulis itu dapat menghasilkan perubahan pada system imunitas
dan hormonal dalam merespon beban stress. Menulis bisa mengurangi berat badan,
meningkatkan kualitas tidur, melawan penyakit dan mengurangi stress. Jika hanya
sekedar berbicara maka gagasan akan mudah hilang begitu saja, tetapi jika
menulis maka ide akan tetap abadi yang tertuang dalam sebuah goresan pena.
Menulis membantu untuk mengingat dan mengikat semua bentuk informasi,
pengetahuan dan ilmu yang pernah lewat mengamati, membaca, dan mempelajari dan
meneliti. Dengan kata lain jika ingin bisa menyimpan semua hal yang pernah kita
ketahui maka menulislah. Memindahkan pikiran untuk dianalisa dalam sebuah
masalah, mensintesa berbagai ide dan gagasan, mengevaluasi berbagai persoalan,
membandingkan doa atau lebih untuk ditentukan dan dipilih mana yang terbaik,
memahami sebuah persoalan secara lebih mendalam. Menulis sangat membantu
mengalami proses pendewasaan dan pematangan kepribadian kita lebih baik, lebih
cepat dan lebih berkualitas. Media pengarah komunitas kepada cara bepikir dan
kebiasaan hidup secara produktif melalui menulis, membantu menjaga kelanggengan
kontribusi pemikiran serta melakukan penyempurnaan dengan lebih yang terukur
jika diperlukan. Begitu juga halnya dengan membaca, jika ingin terus berkembang
maka kita dituntut untuk memahami sebuah bacaan. Membaca itu memungkinkan kita
untuk mengenali cara berpikir , pilihan bersikap serta keputusan bertindak yang
diambil atau dideskripsikan sang penulis dari kehidupannya atau kehidupan orang
lain. Membaca juga memungkinkan kita semakin melakukan proses pematangan dan
pendewasaan diri. Bisa menaikkan level kemampuan kita dalam menyalurkan ide,
gagasan serta merumuskan konsep baru yang lebih implemantif. Membaca juga
memperluas jangkauan kita dalam berpikir. Begitu juga menulis, semakin sering
kita menulis kita semakin banyak yang kita gali dari jiwa berupa ilmu,
kebijaksanaan serta semakin jernih cita rasanya seperti bagaikan air putih yang
jernih.
0 comments:
Post a Comment