Monday, February 10, 2014

Name                           : Nunung Nurhayati
Class / semester           : TBI.b / IV
NIM                             : 14121310334
Subject                         : Writing & composition 4

1st Class Review
Menulis lagi dan lagi
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Rasanya baru kemarin pertama kali kami bertemu dengan Pak Lala pada mata kuliah writing & composition 2. Sekarang bertemu lagi di writing & composition 4 yang memang sebelumnya juga bertemu di mata kuliah phonology semester 3. Hampir tiga semester kita akan terus bertemu dan ini merupakan pertemuan paling lama dibandingkan dengan dosen lainnya. Bersama Ibu Farah juga hampir bersama selama tiga semester tapi tetap berbeda metode.
Hari ini, 03 februari 2014 hari  pertama masuk kuliah sudah disambut oleh Pak Lala. Sempat  ada rasa gembira ketika mata kuliah ini tidak dijadwalkan di jam pertama. Namun, itu tidak berlangsung lama karena ada kekeliruan saat pemberitahuan jadwal yang sebenarnya berada dijam pagi. Seketika itu pula, keadaan berubah menjadi cemas karena dipastikan akan telat masuk kelas.
Dalam satu semester ada 16 kali pertemuan, mahasiswa diperkenankan mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran tatap muka dan beberapa tugas terstruktur sebagai salah satu prasyarat mengikuti ujian dan juga kelulusan. Kebutuhan akan ilmu memang sangat penting sehingga tidak ada salahnya jika seluruh mahasiswa diharapkan bisa selalu hadir dalam proses pembelajaran. Selain  itu, akan sangat baik jika adanya kreativitas dari mahasiswa untuk menggali lebih banyak ilmu dari sumber-sumber lain. Dikatakan sebelumnya bahwa akan ada banyak kejutan pada pertengahan perkuliahan. Tak perlu menunggu lama, sekarang pun sudah banyak kejutan berbagai tugas yang dapat dilihat disilabus.
Seperti biasanya, dihalaman pertama pada silabus dapat dilihat beberapa schedule yang membuat saya merasa malu dan tersindir karena saya masih berdiam diri disini tanpa perubahan yang berarti. Sedangkan beliau sudah beranjak ke titik yang berbeda kearah yang lebih maju. Tentu saja ini sangat memotivasi siapapun yang membacanya untuk lebih baik lagi karena hidup tidak boleh berada disatu titik yang itu saja.
Mengenai evaluasi tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, hanya ada beberapa penambahan point yaitu penambahan jumlah halaman class review menjadi 5 halaman dan chapter review menjadi 10 halaman. Tiap semester selalu ada penambahan jumlah halaman, mungkin semester depan bisa sampai 15 halaman. Entahlah, liat saja nanti. Selain itu,  terdapat juga critical review dan argumentative essay yang didalamnya minimal ada 2500 kata untuk critical review dan 3000 kata untuk argumentative essay – bisa dibayangkan.
Terbayang-bayang tulisan yang ada dihalaman pertama silabus, disana tertulis dengan jelas beberapa efek samping yang akan dirasakan oleh mahasiswa. Semuanya sudah bisa terbayangkan akan kurang tidur, mata lelah, jari-jari yang kaku, buku dan jurnal yang berserakan dikamar. Pokoknya going the extra miles, tapi ambil sisi positif dan manfaanya saja untuk menjadi penulis yang berkompeten. Ibarat orang yang sedang sakit, sepahit apapun obat harus tetap diminum. Hasilnya sembuh dan sehat itu lebih baik dari pada pahitnya obat.
Disemester satu pernah diinstruksikan membuat blog oleh Ibu Rifa’atul Mahmudah untuk mempostingkan tugas. Namun,  blog tersebut sudah sangat jarang dibuka lagi. Libur semester kemarin ada niat untuk membuka kembali dan mencoba lebih aktif diblog.  Tapi sepertinya itu tidak akan hanya sekedar niat. Namun, akan segera menjadi kenyataan karena niatnya itu sudah diketahui oleh Pak Lala dengan memasukan blogging sebagai poin evaluasi. Tujuannya agar tulisan mahasiswa IAIN  bisa dikenal dunia luar.
Dalam belajar, disarankan mempelajari sesuatu dari hal yang terkecil dulu seperti menguasai bahasa ibu sebelum beralih ke bahasa lainnya. Orang yang berbicara dalam bahas inggris sebagai bahasa pertama mampu menulis efektif dengan extensive dan specialised instruction. Banyak arus perkembangan dalam writing academic yang perlu dicapai. Hal yang diharapkan agar guru bahasa dapat juga menjadi guru writing. Seorang guru yang efektif adalah guru yang dapat memberitahu beberapa pilihan mengenai metode, bahan, dan hasil yang dapat digunakan berdasarkan pemahaman yang jelas dari sikap dan praktik sesuai profesinya. Selain itu, menghendaki adanya ilmu pengetahuan untuk menghubungkan aktifitas dikelas yang bersangkutan dengan penelitian dan teori.
Menulis melibatkan keterampilan dan pengetahuan mengenai teks, konteks dan pembaca. Tentu semua itu akan bertambah lebik baik dengan praktik. Seperti mempelajari bahasa, L2 is nothing without L1 karena bahasa pertama sebagai pondasi untuk mempelajari bahasa kedua. Bisa dipastikan apabila mempelajari bahasa asing sedangkan bahasa sendiri masih kurang, itu akan sangat sulit.
Jadi, dapat disimpulakan bahwa academic writing ini sama seperti tulisan lainnya yang mempunyai tujuan dan prinsip yang sama. Disisi lain, banyak orang yang tidak suka menulis essay, research paper, dan sebagainya karena terlalu rumit. Menulis cerita fiktif dianggap lebih mengenangkan karena bisa berimajinasi atas kehendak sendiri tanpa harus mencari data yang akurat.
Harapan dan keinginan tettunya agar bisa lebih baik lagi. Terutama dalam hal menulis agar dapat berpikir secara kritis dan dapat mengeluarkan berbagai inspirasi.




0 comments:

Post a Comment