Wednesday, February 5, 2014

First day on the 4th smester
Home sweet home! Kembali akan menikmati class review setiap minggu, sungguh santapan yang menyenangkan yah. Hari pertama pada smester baru sungguhlah penuh dengan harapan dan semangat yang ber api-api. Tentunya semoga semester ini mendapatkan prosess dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
Mari kita buka class review yang pertama ini dangan suatu kutipan dari Maria Popova “perfection is like chasing the horizon. Keep moving.” Jadi ketika banyak mahasiswa yang bergalau liar dengan mengatasnamakan dosen yang menurut mereka “prefectionis” mungkin mereka belum mengetaui benar apa itu prefectionis sebenarnya, dari kutipan diatas dapat kita atrikan prefection dan menjadi orang yang prefectionis sungguh tiada salahnya bahkan itu malah akan berdampak baik bagi mahasiswa yang diajar. Karena “suatu kesempurnaan itu seberti memburu cakrawala. Tetap bergerak.” Itu menunjukkan bahwa ketika kita tidak mempunyai keinginan untuk menjadi perfect maka kita tidak akan berkembang.
Writing For Academic Purposes
Yang akan menjadi tersa beda daripada sebelumnya adalah writing kali ini merupakan academic writing atau biasa disebut “writing for academic purposes” apa sih yang menjadi perbedaan antara writing biasa dan academic writing?
Academic writing adalah writing yang sebenarnya harus dikuasai oleh mahasiswa, jika pada writing sbelumnya lebih mengangkat tentang konsep menulis yang enjoy dan berjenis tulisan-tulisan yang bertujuan menghibur si pembaca, seperti Narative, recount dan sebagainya. Dalam academic writng genre penulisan lebih mengarah ke keilmuan, seperti essay, paper/makalah, research paper/penelitian, term paper, argumentative paper, analysis paper, informative essay, dan position paper. Tapi semua jenis tugas tulisan diatas mampunyai tujuan yang sama.
Goal of Academic writing
Tujuan dari academic writing adalah untuk merealisasikan academic paper dan juga di desain untuk menyiksa, tapi bukan berarti benar-benar menyiksa. Hal ini lebih mengarah ke memaksa kepasa setiap penulis/mahasiswa untuk mengexplore hal-hal yang menarik didalam pelajaran. Olehkarena itu academic writing juga merupakan kesempatan bagi setiap mahasiswa untuk mengexpresikan ide, analisis dan pikiran kritis mereka.
“Learning how to write in a second language is one of the most challenging aspects of second language learning” (Hyland 2003)
Dari petikan diatas dapat kita simpulkan bahwa memang writing adalah tingkatan paling tinggi dalam pembelajaran bahasa, bahkan untuk orang yang menggunkan bahasa Inggris debagai bahasa asli itu tidak menjamin kemampuannya dalam menulis efektif. Oleh karena itu belajar untuk menulis dengan menggunakan mother language itu sangat penting, karena bagaimana kita bisa menulis dalam bahasa lain ketika kita tidak bisa menulis dalam bahasa sendiri.
simple reminder
-          Menulis bersangkutan dengan skills and knowledge about texts, contexts, and readers.
-          Seperti seni menulis berkembang dengan latihan, terdapat dua tipe yaitu, skiled (mempunyai bakat) dan skilful (mempunyai skill karena dilatih), tak hanya skiled, penulis juga penting untuk menjadi seorang yang skilful.

-          Pahasa pertama/bahasa ibu (L1) merupakan dasar bagi bahasa yang kedua (L2). Oleh karena itu belajar untuk menulis dengan menggunakan mother language itu sangat penting, karena bagaimana kita bisa menulis dalam bahasa lain ketika kita tidak bisa menulis dalam bahasa sendiri. 
(Mohammad Ali Haidar)
n

Newer Post
Previous
This is the last post.

0 comments:

Post a Comment