Monday, February 10, 2014

  
writing academic
Awal bulan februari, tepatnya tanggal 3 februari 2014 di minggu pertama. Entah kenapa hari itu terasa sangat malas sekali untuk beraktivitas seperti biasanya sebagai mahasiswa. Mungkin efek dari libur panjang masih terasa dipikiranku. Untuk pertama kalinya saya berangkat kuliah setelah liburan panjang sekitar 1 bulan lebih, sungguh tidak terasa liburan cepat berlalu. Dengan perasaan malas ditemani hujan dipagi hari yang kurang mendukung untuk beraktivitas membuat saya merasa lesu. Pukul 06.00 WIB disaat aktivitas orang sedang enak-enaknya ngopi, sarapan, dan nonton tv, saya berangkat dari rumah dan menunggu bus. Sekitar 10 menit lebih menunggu… dan menunggu… bus tidak kunjung lewat depan rumah, membuat dorongan untuk berangkat kekampus semakin kurang bergairah. 20 menit pun berlalu, akhirnya bus yang ditunggu-tunggu datang.
Sesampainya dikampus, rasa lapar dipagi hari menghampiri. Sejenak saya duduk di warteg depan kampus untuk sarapan pagi. Tepat sebelum saya ingin sarapan, salah seorang teman menghampiriku dan memberitahukan bahwa aktivitas perkuliahan dimulai jam 07.30 WIB. Padahal malam sebelum berangkat kuliah, teman-teman sekelas bilang perkuliahan dimulai jam 09.00 WIB. Dengan terpaksa untuk mengganjal perut yang kelaparan, saya hanya membeli kelontong dan gorengan saja. Kemudian saya pun bergegas menuju kelas, tanpa sarapan terlebih dahulu. Siapa sangka hari pertama berangkat kekampus malah menjadi kesialan bagiku. Baru sampainya dikelas, semua mahasiswa sudah dibagikan fotocopy an untuk mata kuliah pertama dihari itu. Saya pun terheran-heran. “Untuk apa fotocopy an ini?”, tanyaku, dan ternyata mata kuliah pertama di hari pertama masuk kuliah adalah mata kuliah Writing and Composition 4 dengan dosen pengampu Bapak Lala Bumela, M.Pd (lagi??). Bukan main, hari pertama kuliah langsung dibayang-bayangi tugas yang lebih berat menanti.
Pukul 09.00 WIB, Bapak Lala Bumela, M. Pd masuk keruang 45. Suasana kelas berubah menjadi tegang ketika beliau masuk. Jantung berteduk kencang dan menghela nafas panjang. Seperti biasa beliau selalu datang dengan penuh perasaan semangat pun ketika mengajar. Pada mata kuliah writing and composition 4 kali ini, Bapak Lala Bumela, M. Pd memberikan sesuatu bumbu-bumbu tugas special, yang lebih akan membuat para mahasiswa menjadi kurang tidur ataupun tidak bisa tidur, kedua mata lebam, rasa sakit punggung, kelima jari menjadi kaku atau tegang, buku-buku akan beserakan disemua ruang, dan tentunya, akan lebih membutuhkan banyak asupan nutrisi juga vitamin untuk daya tahan tubuh. Tetapi, itu semua dimaksudkan untuk para mahasiswa agar bisa menjadi mahasiswa yang unggul atau terbaik, menjadi individu yang disiplin, dan tentunya menjadi the better citizen. Semua aspek tersebut membuat suasana kelas menjadi tambah berdebar-debar, dan tegang.
                Dalam writing 4 kali ini ada yang berbeda dari semester-semester sebelumnya. Jika writing sebelumnya class review minimal 4 halaman, dan chapter review. Writing 4 kali ini, passport yang wajib adalah class review minimal 5 halaman ditambah lagi mengkritisi 2 sekaligus artikel-artikel pilihan dari bukunya Bapak Prof. A. Chaedar Alwasilah yaitu Pokoknya Rekayasa Literasi juga minimal 5 halaman dalam setiap minggunya. Ketiga Passport tersebut ditulis tangan terlebih dahulu, dan setelah itu diposting keinternet melalui class blog. Blogging memiliki beberapa banyak alas an tertentu kenapa setiap kelas harus memiliki satu blog. Pertama, Hal itu dimaksudkan beliau untuk share / memberitahukan kepada publik bahwa para mahasiswa IAIN setiap minggunya selalu memproduksi tulisan-tulisan. Kedua, blog bisa sebagai suatu media baru untuk cara yang baru dalam interaksi antara dosen dan mahasiswa dengan perantara blog dalam jarak lintas waktu dan tempat. Kemudian maksud lainnya adalah merubah nalar dan argument tulisan mahasiswa supaya lebih terasah.
Setelah menjelaskan sedikit tentang syllabus untuk writing 4 kali ini, beliau langsung berlanjut ke materi pertemuan pertama. Sebelumnya beliau mengatakan bahwa selama perkuliahan sebelum middle test akan berlanggsung regular basic, yang akan memperhatikan seberapa tingkat focus dan antusias mahasiswa yang berhubungan dengan writing. Hari pertama masuk perkuliahan mahasiswa sudah dipusingkan dengan banyaknya tugas dari beliau. Hal ini dimaksudkan beliau agar para mahasiswa berpikir bahwa liburan telah usai, sekarang waktunya kita kembali pada aktivitas sebagai seorang mahasiswa. Liburan sudah berlalu, lupakan liburan, sekarang focuskan pada menuntut ilmu. Kemudian beliau juga pada semester kali ini hanya mengampu semester 4 saja, karena beliau bertujuan untuk focus mengembangkan tulisan-tulisan pada mahasiswa semester 4 yang sudah berkembang sangat bagus. Itu mungkin menjadi malapetaka bagi para mahasiswa semester 4. Terbukti, tugas pertama yang disematkan olehh beliau ada 3 jenis tugas sekaligus passport untuk pertemuan kedua. Passport yang pertama, seperti biasa dalam matta kuliah beliau, para mahasiswa wajib mengerjakan class review untuk setiap minggunya. Kemudian passport yang kedua adalah para mahasiswa diwajibkan mengkritisi 2 artikel dari Bapak Prof A. Chaedar Alwasilah dan 1 artikel dari C. W. Watson. Bussset…
Para mahasiswa mulai merasa gelisah dan mulai membayangkan kengerian yang akan dirasakan dalam mengerjakan tugas-tugas essay tersebut. Beliau menyarankan kepada para mahasiswanya, bahwa mereka itu harus sudah memiliki tujuan atau expetasi kedepannya untuk semester 4 ini. Apakah mereka ingin bersantai-santai ria dengan menunda-nunda tugas dari beliau? Atau ingin merubah kegagalan yang pernah terjadi pada semester lalu dalam setiap mata kuliah beliau?. Itu semua tergantung dari passion awal yang mahasiswa kehendaki.
Selanjutnya beranjak kemateri, beliau menjelaskan bahwa writing itu memuat beberapa pilihan yang berat antara texts, contexts, dan readers itu saling berhubungan sangat erat. Seperti halnya ketika sedang mengajar, dalam mengajar ada beberapa elemen yang saling berhubungan erat pula. Lihat bagan sebagai berikut:
Texts                     Contexts = 8 komponen                                               theme                  research

                Readers                                                                                               classroom activities
               

Kemudian kata kunci untuk belajar writing itu seperti craftsmanship. Like any craft, writing improves with practice. Artinya untuk mengembangkan tulisan-tulisan kita, dibutuhkan exensive atau jam terbang banyak dalam hal menulis. Jika kita memiliki jam terbang yang banyak maka secara sendirinya gaya penulisan kita akan evolved = berevolusi menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Setelah menjelaskan semua materi pada hari itu, beliau berpesan pikirkan kembali tentang expetasi atau tujuan kami tentang kedepannya, apakah mau menyerah atau mengikuti track pembelajaran beliau. Mendengar hal itu, perasaan saya yang tadinya malas, lesu, dan tidak bergairah menjadi tertantang dan termotivasi. Sebuah kegagalan yang harus dirubah pada writing semester 2. Setelah mata kuliah beliau, saya pun mulai berpikir untuk merubah tujuan untuk semester 4 kali ini, yaitu memperbaiki kegagalan pada writing 2 dan meningkatkan semangat untuk harus bisa menulis dan mengembangkan tulisan saya. Spirit…Kecaw…!!!!

0 comments:

Post a Comment