Awal bulan februari, tepatnya tanggal 3 februari 2014 di minggu
pertama. Entah kenapa hari itu terasa sangat malas sekali untuk beraktivitas
seperti biasanya sebagai mahasiswa. Mungkin efek dari libur panjang masih
terasa dipikiranku. Untuk pertama kalinya saya berangkat kuliah setelah liburan
panjang sekitar 1 bulan lebih, sungguh tidak terasa liburan cepat berlalu.
Dengan perasaan malas ditemani hujan dipagi hari yang kurang mendukung untuk
beraktivitas membuat saya merasa lesu. Pukul 06.00 WIB disaat aktivitas orang
sedang enak-enaknya ngopi, sarapan, dan nonton tv, saya berangkat dari rumah
dan menunggu bus. Sekitar 10 menit lebih menunggu… dan menunggu… bus tidak
kunjung lewat depan rumah, membuat dorongan untuk berangkat kekampus semakin
kurang bergairah. 20 menit pun berlalu, akhirnya bus yang ditunggu-tunggu
datang.
Sesampainya dikampus, rasa lapar dipagi hari menghampiri. Sejenak
saya duduk di warteg depan kampus untuk sarapan pagi. Tepat sebelum saya ingin
sarapan, salah seorang teman menghampiriku dan memberitahukan bahwa aktivitas
perkuliahan dimulai jam 07.30 WIB. Padahal malam sebelum berangkat kuliah,
teman-teman sekelas bilang perkuliahan dimulai jam 09.00 WIB. Dengan terpaksa
untuk mengganjal perut yang kelaparan, saya hanya membeli kelontong dan
gorengan saja. Kemudian saya pun bergegas menuju kelas, tanpa sarapan terlebih
dahulu. Siapa sangka hari pertama berangkat kekampus malah menjadi kesialan
bagiku. Baru sampainya dikelas, semua mahasiswa sudah dibagikan fotocopy an
untuk mata kuliah pertama dihari itu. Saya pun terheran-heran. “Untuk apa
fotocopy an ini?”, tanyaku, dan ternyata mata kuliah pertama di hari pertama
masuk kuliah adalah mata kuliah Writing and Composition 4 dengan dosen pengampu
Bapak Lala Bumela, M.Pd (lagi??). Bukan main, hari pertama kuliah langsung
dibayang-bayangi tugas yang lebih berat menanti.
Pukul 09.00 WIB, Bapak Lala Bumela, M. Pd masuk keruang 45. Suasana
kelas berubah menjadi tegang ketika beliau masuk. Jantung berteduk kencang dan
menghela nafas panjang. Seperti biasa beliau selalu datang dengan penuh
perasaan semangat pun ketika mengajar. Pada mata kuliah writing and composition
4 kali ini, Bapak Lala Bumela, M. Pd memberikan sesuatu bumbu-bumbu tugas
special, yang lebih akan membuat para mahasiswa menjadi kurang tidur ataupun
tidak bisa tidur, kedua mata lebam, rasa sakit punggung, kelima jari menjadi
kaku atau tegang, buku-buku akan beserakan disemua ruang, dan tentunya, akan
lebih membutuhkan banyak asupan nutrisi juga vitamin untuk daya tahan tubuh. Tetapi,
itu semua dimaksudkan untuk para mahasiswa agar bisa menjadi mahasiswa yang
unggul atau terbaik, menjadi individu yang disiplin, dan tentunya menjadi the
better citizen. Semua aspek tersebut membuat suasana kelas menjadi tambah
berdebar-debar, dan tegang.
Dalam writing 4
kali ini ada yang berbeda dari semester-semester sebelumnya. Jika writing sebelumnya
class review minimal 4 halaman, dan chapter review. Writing 4 kali ini, passport
yang wajib adalah class review minimal 5 halaman ditambah lagi mengkritisi 2 sekaligus
artikel-artikel pilihan dari bukunya Bapak Prof. A. Chaedar Alwasilah yaitu
Pokoknya Rekayasa Literasi juga minimal 5 halaman dalam setiap minggunya.
Ketiga Passport tersebut ditulis tangan terlebih dahulu, dan setelah itu
diposting keinternet melalui class blog. Blogging memiliki beberapa banyak alas
an tertentu kenapa setiap kelas harus memiliki satu blog. Pertama, Hal itu
dimaksudkan beliau untuk share / memberitahukan kepada publik bahwa para
mahasiswa IAIN setiap minggunya selalu memproduksi tulisan-tulisan. Kedua, blog
bisa sebagai suatu media baru untuk cara yang baru dalam interaksi antara dosen
dan mahasiswa dengan perantara blog dalam jarak lintas waktu dan tempat. Kemudian
maksud lainnya adalah merubah nalar dan argument tulisan mahasiswa supaya lebih
terasah.
Setelah menjelaskan sedikit tentang syllabus untuk writing 4 kali
ini, beliau langsung berlanjut ke materi pertemuan pertama. Sebelumnya beliau
mengatakan bahwa selama perkuliahan sebelum middle test akan berlanggsung regular
basic, yang akan memperhatikan seberapa tingkat focus dan antusias mahasiswa
yang berhubungan dengan writing. Hari pertama masuk perkuliahan mahasiswa sudah
dipusingkan dengan banyaknya tugas dari beliau. Hal ini dimaksudkan beliau agar
para mahasiswa berpikir bahwa liburan telah usai, sekarang waktunya kita
kembali pada aktivitas sebagai seorang mahasiswa. Liburan sudah berlalu,
lupakan liburan, sekarang focuskan pada menuntut ilmu. Kemudian beliau juga
pada semester kali ini hanya mengampu semester 4 saja, karena beliau bertujuan
untuk focus mengembangkan tulisan-tulisan pada mahasiswa semester 4 yang sudah
berkembang sangat bagus. Itu mungkin menjadi malapetaka bagi para mahasiswa
semester 4. Terbukti, tugas pertama yang disematkan olehh beliau ada 3 jenis
tugas sekaligus passport untuk pertemuan kedua. Passport yang pertama, seperti
biasa dalam matta kuliah beliau, para mahasiswa wajib mengerjakan class review
untuk setiap minggunya. Kemudian passport yang kedua adalah para mahasiswa
diwajibkan mengkritisi 2 artikel dari Bapak Prof A. Chaedar Alwasilah dan 1
artikel dari C. W. Watson. Bussset…
Para mahasiswa mulai merasa gelisah dan mulai membayangkan kengerian
yang akan dirasakan dalam mengerjakan tugas-tugas essay tersebut. Beliau menyarankan
kepada para mahasiswanya, bahwa mereka itu harus sudah memiliki tujuan atau
expetasi kedepannya untuk semester 4 ini. Apakah mereka ingin bersantai-santai
ria dengan menunda-nunda tugas dari beliau? Atau ingin merubah kegagalan yang
pernah terjadi pada semester lalu dalam setiap mata kuliah beliau?. Itu semua
tergantung dari passion awal yang mahasiswa kehendaki.
Selanjutnya beranjak kemateri, beliau menjelaskan bahwa writing itu
memuat beberapa pilihan yang berat antara texts, contexts, dan readers itu
saling berhubungan sangat erat. Seperti halnya ketika sedang mengajar, dalam
mengajar ada beberapa elemen yang saling berhubungan erat pula. Lihat bagan
sebagai berikut:
Texts Contexts
= 8 komponen theme research
Readers classroom
activities
Kemudian kata
kunci untuk belajar writing itu seperti craftsmanship. Like any craft, writing
improves with practice. Artinya untuk mengembangkan tulisan-tulisan kita,
dibutuhkan exensive atau jam terbang banyak dalam hal menulis. Jika kita
memiliki jam terbang yang banyak maka secara sendirinya gaya penulisan kita
akan evolved = berevolusi menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Setelah menjelaskan semua materi pada hari itu, beliau berpesan
pikirkan kembali tentang expetasi atau tujuan kami tentang kedepannya, apakah
mau menyerah atau mengikuti track pembelajaran beliau. Mendengar hal itu, perasaan
saya yang tadinya malas, lesu, dan tidak bergairah menjadi tertantang dan
termotivasi. Sebuah kegagalan yang harus dirubah pada writing semester 2.
Setelah mata kuliah beliau, saya pun mulai berpikir untuk merubah tujuan untuk
semester 4 kali ini, yaitu memperbaiki kegagalan pada writing 2 dan meningkatkan
semangat untuk harus bisa menulis dan mengembangkan tulisan saya. Spirit…Kecaw…!!!!
0 comments:
Post a Comment