4th Class Review
Gerbang:
Inklusivisme Ceramah Kelas
Salah
gerbang. Hampir semua teman-teman di kelas tidak membahas classroom discourse
dalam chapter reviewnya. Teman-teman terkecoh dengan banyak membahas tentang
multikultur bangsa, sebab-sebab keberagaman, mungkin karena pembahasan tentang
multikultur itu sangat menarik, sehingga teman-teman terlena dengan pembahasan
masalah-masalah keberagaman saja tidak membahas tentang pendidikan kelas yang
menjadi dasarnya multikultur bangsa.
Kuliah,
sekolah, di dalamnya terdapat proses belajar-mengajar, dalam kelas yang terjadi
adalah interaksi antar dosen dengan mahasiswanya, antar guru dengan siswanya, antar
siswa satu dengan siswa yang lain, dan antar siswa dengan lingkungan. Dalam
kelas siswa maupun guru mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, keberbedaan
itu yang menyebabkan multikultur bangsa, kemudian terjadi interaksi, dan saling
mempengaruhi, ketika ada yang mendominasi dalam perbedaan, yang mendominasi itu
akan melakukan tindakan-tindakan diskriminasi terhadap minoritas. Ini yang akan
menjadi konflik yang menyebabkan kemunduran bangsa.
Classroom
discourse adalah tempat yang kompleks dalam menganalisis keberagaman karena di
kelas banyak objek kajian yang berkaitan dengan keberagaman, seperti background
siswa yang mempengaruhi cara berpikir, berperilaku serta berkomunikasi.
Strategi komunikasi setiap siswa berbeda-beda, karena pemahaman mereka pun
berbeda-beda, inilah yang menimbulkan perspektif-perspektif, untuk itu
perspektif bersifat subjektif.
Perspektif
bersifat subjektif karena timbul dari pandangan-pandangan, setiap orang
memiliki sudut pandang yang berbeda dalam berpikir sehingga muncul
perspektif-perspektif. Karena dari semua pandangan tersebut berbeda-beda maka
kebenarannya bersifat subjektif, walaupun banyak bukti yang menguatkan, tetapi
tidak bisa merubah sifatnya. Perspektif sangat dekat dengan kekuasaan, karena
ketika orang itu berkuasa akan menguasai kebenaran, memegang kebenarannya dan
dari situ akan muncul orang yang mendominasi karena kekuatannya. Bersikap
semena-mena, mendiskriminasi, yang menjadikannya konflik dan menyebabkan
perpecahan. Maka dari itu perlu adanya sikap toleran yang dipegang agar tidak
ada konflik yang ditimbulkan.
Dalam
kelas kegiatan yang sering dilakukan adalah diskusi, kajian, sharing, dan
debat, tujuan kegiatan tersebut adalah untuk mendapatkan kesimpulan topik yang
dikaji atau mendapatkan meaning. Keadaankelas yang beraneka ragam, sulit untuk
mendapatkan meaning. Untuk itu, perlu adanya penyatuan suaraatau pendapat agar
bisa mendapatkan meaning dari tujuan berkomunikasi.
Keberagaman
yang menimbulkan konflik itu karena sikap intoleran terhadap perbedaan, seperti
konflik antar agama, antar etnis, antar suku. Jika sikap toleran terdapat pada
diri kita, ditanamkan untuk kebersamaan, tidak akan menimbulkan konflik. Sikap
egosentrisme kita juga bisa menyebabkan konflik, suatu kata bisa membuat
konflik, kata itu yang paling mendasar dan membuat pengaruh yang sangat besar
terhadap meaning, contohnya kata “aku adalah aku, aku bukan kamu, aku bukan
dia, aku bukan mereka” ini adalah pernyataan egois terhadap diri sendiri dan
orang lain, karena jika kita sudah menyatakan sendiri, melupakan yang lain,
bagaimana kita bisa merasakan seperti yang lain, dan kerukunan tidak bisa tercipta
dari keadaan yang seperti itu.
Jika
mengatakan “aku adalah kamu, aku adalah dia, aku adalah mereka” pernyataan ini
adalah bentuk dari pluralis dan toleran, karena jika sudah mengatakan ‘aku
adalah kamu’, dia akan menganggap ‘kamu’ adalah dirinya, sehingga dia akan
memperlakukan ‘kamu’ seperti dirinya, menyayangi ‘kamu’ seperti menyayangi
dirinya, tidak rela menyakiti ‘kamu’ karena sama saja dengan menyakiti dirinya.
Pernyataan ini sangat bagus dalam menerapkan sikap pluralis dan toleran
terhadap umat manusia.
Gerbang
inklusivisme adalah pintu masuk ke persamaan, persamaan di sini adalah
berkaitan dengan ceramah di kelas karena ceramah kelas menjadi wilayah kajiannya
sedangkan objeknya adalah yang berada dalam ceramah kelas. Salah satu contohnya
adalah interaksi, interaksi adalah proses komunikasi yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih sehingga mendapatkan sebuah meaning atau yang menjadi tujuan
dari interaksi tersebut.
Jadi
saya menyimpulkan bahwa untuk menulis sebuah criticak review itu tidak mudah,
karena pembahasan yang diambil dan dikritik itu sangat penting dan harus tepat,
seperti yang sudah dikerjakan pada tugas minggu kemarin bahwa teman-teman dan
juga saya salah memasuki gerbang penjelasan dalam critical review.
0 comments:
Post a Comment