“Read
the certain books which have a very powerfull effect on you”. Mungkin itulah
sepenggal kalimat yang ditulis oleh Howard Zinn dalam salah satu bab dalam
bukunya yaitu “Speaking Truth to Power with Books”. Bab ini menjelaskan perjalanan
Howard Zinn dalam mencari kebenaran suatu kenyataan yang mungkin tidak
diketahui orang-orang di seluruh dunia. Terutama masalah sejarah peradaban
manusia yang perlu dibenahi, ia mengatakan “Books change my life” karena ia
tahu sesuatu yang mungkin orang-tidak tahu. Kurang lebih buku ini menjelaskan
perjalanan hidup penulis yang mencari tahu kekuatan pengetahuan dari buku yang
pertama kali ia baca. Namun, di sini tidak dijelaskan bagaimana ia menulis buku
ini, ia hanya menjelaskan pengalaman hidupnya sendiri.
Tujuan
penulis adalah seperti yang dijelaskan di atas, bahwa sebuah buku bisa mengubah
segalanya. Bahkan sampai hidup seseorang sekalipun jika ia pernah membacanya.
Seperti yang ditulis, terutama masalah sejarah, masyarakat bisa tahu sesuatu yang
sebenarnya setelah membaca buku. Namun, ini bagi masyarakat yang merujukkan
sejarah itu dengan sejarah yang lain. Artinya, Howard Zinn membicarakan ini
karena kita bisa tahu kekuatan sebuah buku yang dibaca. Jika isi dalam buku
tersebut itu salah, maka kita akan membaca buku-buku yanglainnya yang merujuk
kepada buku yang telah dibaca sebelumnya, dan seterusnya seperti itu. Tidak
mungkin kita tahu sesuatu kemudian kita bisa mengklaim bahwa sesuatu itu benar
adanya. Dengan kata lain, buku yang dibaca bisa mengubah seseorang yang dalam
hal ini pembaca buku tersebut bisa merubah pemikiran dan kesadarannya akan
suatu hal. Itulah mengapa buku bisa saja mengubah kebenaran atau kesalahan.
Seperti
dalam sejarah penemuan Amerika Serikat yang ditulis oleh Howard Zinn sendiri
yang mengatakan bahwa Christoper Colombus adalah Murderer (Pembunuh), Torturer
(Penyiksa), Kidnapper (Penculik), Mutilator of native people (Pemutilasi
penduduk asli), Hypocrite (Munafik), Greedy man looking for gold (Rakus mencari
emas), Willing to kill people (Bersedia untuk membunuh orang pribumi) dan lain
sebagainya. Ini merupakan penemuan sejarah yang mencengangkan saya pikir. Dari
beberapa ratus tahun Christoper Colombus dianggap sebagai The hero (seorang
pahlawan), The great discoverer (Seorang penemu besar), The pious bible reader
(Pembaca Alkitab yang saleh), dan lain sebagainya. Ini penemuan sejarah yang
sangat besar.Tidak peduli itu salah atau tidak, yang paling penting adalah ini
mengubah pemikiran masyarakat Amerika tentang Colombus. Howard Zinn sendiri
waktu itu diserang melalui surat-surat dari pembacanya yang sebagian besar
tidak sependapat dengan apa yang ditulisnya. Orang Amerika sendiri sangat
pandai sebenarnya dalam memutar fakta, teringat Serial Film “Rambo”tahun 1985 garapansutradaraSylvester Stallone
Hollywood yang mengisahkan seorang perwira dan ahli setrategi dari Amerika yang
diperankan olehSylvester Stallonesendiri.
Filmfiktif ini terilhami dari perang
Amerika-Vietnam. Dalam film ini,
Rambo sangat perkasa sekali membasmi tentara Vietnam. Padahal sebenarnya,
seperti yang dilansir dari bimbingan.org, film Rambo
dilarangolehpemerintah Vietnam yang menganggapAmerikatelahmemutarbalikkanfakta.
Amerika kalah telak di Vietnam, tentara Amerika kocar-kacir melawan tentara
Vietnam yang berperang dengan cara bergerilya. Dan yang
lebihmencengangkanlagisejatinyatidakadasosoktentaraAmerikaseperti Rambo yang
mampumengalahkan Vietnam. Namun, fakta itu dirubah
dengan adanya film Rambo. Ini juga adalah bukti bahwa melalui literasi virtual
bisa mengubah pemikiran masyrakat.Ituhanyasegelintirkecanggihan
orang Amerika yang sengajamerekarekayasauntukmengubahpolapikirmasyarakat di
duniatentangAmerika.
Kasus-kasus
sejarah yang rancu ini juga terjadi di Indonesia. Seperti sejarah perjuangan
bangsa Indonesia di Surabaya yang pada waktu itu melawan Sekutu Belanda dan
Inggris yang dikenal sampai saat ini Peristiwa 10 November Surabaya. Yang
menyebabkan meletusnya perang ini adalah terbunuhnya Jendral A.W.S Mallaby dari
Inggris yang ketika itu sedang berkeliling di daerah kekuasaannya. Dalam
buku-buku sejarah tingkat SMP dan SMA, yang membunuh jendral tersebut adalah
salah satu tentara ABRI (Angkatan bersenjata Republik Indonesia) sekarang TNI
(Tentara Nasional Indonesia). Namun, jika membaca lagi sejarah babadan Kota
Surabaya, bahwa yang membunuh jendral tersebut adalah seorang santri dari salah
satu pondok pesantren di Jawa Timur. Kemudian berita tentang yang mengomandoi
pasukan tersebut adalah Jendral Sudirman. Sejarah ini juga disalahkan oleh
masyrakat Cirebon bahwa yang mengomandoi perang tersebut adalah seorang Kiyai
dari salah satu pesantren tertua di Cirebon. Kemudian berita tentang Sunan
Gunung Djati yang dianggap sama orangnya dengan Fatahillah yang menaklukan kota
Jakarta dan mengusir orang Portugis dari kota tersebut. Ini sangat bertolak
belakang dengan sejarah babadan Cirebon yang mengatakan bahwa Sunan Gunung
Djati adalah cucu dari Prabu Siliwangi dari anak perempuannya yang menikah
dengan raja Mesir. Kemudian pulang ke Tanah Jawa sekitar tahun 1400-an.
Sedangkan Fatahillah menaklukan kota Jakarta sekitar tahun 1600-an. Ini tidak
masuk akal karena jarak zamannya berbeda kurang lebih dua setengah abad. Namun,
di buku-buku sejarah tingkat SMP ditulis bahwa Fatahillah adalah Syarif
Hidayatullah atau Sunan Gunung Djati. Kemudian sejarah G.30.S PKI yang
disutradarai oleh presiden kedua negeri ini, Soeharto. Ia menyeting peristiwa
terbunuhnya 7 Perwira TNI yang sampai saat ini dikenal dengan 7 Pahlawan
Revolusi. Ada beberapa saksi hidup yang mengatakan demikian, bahwa Soeharto
adalah otak dari peristiwa G.30.S PKI itu sendiri. Namun, oleh Soeharto ini
dianggap pembunuhan massal. Pembalikkan fakta sejarah ini dilakukan agar nama
Soeharto tetap bersih di mata rakyat negeri ini. Dan masih banyak lagi
sebenarnya sejarah-sejarah yang dibalikkan di negeri ini oleh orang yang hanya
mementingkan kepentingan pribadinya.
Nah,
dari peristiwa-peristiwa sejarah tersebut, bahwa sejarah mungkin saja salah
ketika orang yang membacanya lebih teliti lagi, lebih cermat lagi, lebih
mencari referensi lagi. Tidak hanya dari buku-buku sejarah yang ada sekarang
ini, akan tetapi, dari beberapa buku
sejarah yang lainnya. Ini membuktikan bahwa buku bisa mempengaruhi pemikiran
seseorang tentang sesuatu yang selama ini dianggap benar, bisa mengacaukan
sejarah, bahka bisa merubah dunia. Ini juga dibuktikan oleh Howard Zinn sendiri
ketika seorang muridnya membawa buku karangannya kemudian buku tersebut dibaca
oleh ibunya. Kemudian si ibu berkata kepada anaknya setelah membaca buku
tersebut, “I think your teacher is a Communist”. Buku juga dapat mempengaruhi
seseorang untuk membanyak lebih banyak buku lagi untuk menambah pengetahuan
seseorang tersebut.
Dengan
kata lain, buku adalah hasil bagian dari literasi seseorang yang mempunyai
banyak pengetahuan kemudian menuangkannya ke dalam tulisan. Buku tidak hanya
dapat menambah pengetahuan. Tidak heran sepertinya jika dibilang mempengaruhi
hidup seseorang bahkan mengubah dunia. Memang tidak semua isi dalam buku itu
benar, tetapi paling minimal sekali adalah kita bisa belajar mencari kebenaran
atau fakta dari sebuah buku. Karena semestinya kita harus belajar dari fakta
untuk membuat orang percaya akan apa yang terjadi di dunia ini.
Dalam
bab ini, sebagian besar adalah pengalaman penulis sendiri yaitu Howard Zinn
yang menjelaskan bagaimana orang-orang takjub kepada dirinya atas apa yang
dilakukannya, yaitu menulis. Seperti halnya ketika Howard Zinn membalikkan
fakta tentang Christoper Colombus, Perang Dunia ke-2, Rasisme di Amerika dan
lain sebagainya. Namun, di sini tidak dijelaskan apa sebenarnya arti Truth
(Kebenaran) dalam judul bab tersebut. Fakta memang kebenaran, akan tetapi kebenaran
di sini tidak dijelaskan melalui buku yang seperti judulnya di atas.
Di
sinijugatidakdijelaskandampakperubahandaribukuitusendiri. Howard
Zinnhanyamencieritakanpengalamanyapadababinikemudianmenemukankejelasanketikaiabertemubeberapa
orang danbertanyakenapamembacabukutersebut. Kemudiansebagianbesar orang yang
ditemuinyamenjawab “This book canged my life” (Bukuinitelahmerubahhidupku).
Sayangnya, di situ tidakdijelaskanapadampakperubahannyasetelahmembacabuku. Di
situ hanyadituliskanbahwabukutelahmerubahhidupnya. Kemudian Howard
Zinnmelanjutkankisahnyalagidansamasepertisebelumya.
Sebenarnyadampakmembacabukusangatbanyak,
bahkantidakterhitungberapadampak yang dihasilkan. Yang ditonjolkan di
sinimaksudnyaadalahdampakpositifmelaluibukuitusendiri. Tentumembacasebuahbukuadalahtermasukpendidikan.
Namundampakdarimembacabukuitujugameliputiekonomi,sosial, politik, budaya,
danbahkan agama.
Itulahsebabnyamengapabukudapatmerubahpandanganmasyarakatterhadapsesuatu yang
mungkintidaksemua orang mengetahuinya. Seperti yang dilansirdariartikelkaranganDanieHermawan,
terbitanKompasiana.commengungkapkanbahwa“Sebuah
perubahan datang dari buku. Jika ingin hidup kita berubah, maka mulailah
membaca dan memahami sebuah buku”.
Mungkin filosofi itulah yang harus kita tanamkan dalam diri kita masing-masing
untuk memahami pentingnya membaca bagi kelangsungan hidup kita. Buku memang
sebuah benda mati yang tidak bernilai. Namun setiap lembar dari buku adalah
intrepretasi dari pemikiran dan ide seseorang yang nilainya sangat berharga.
Kita dapat memetik begitu banyak pelajaran, pengalaman, dan pemikiran tanpa
harus mengalami apa yang dialami penulisnya. Buku membuat otak kita kaya akan
pengetahuan untuk menghadapi kehidupan.
Tentunyabukudalamhaliniadalahajangmembacasesuatu
yang dampaknyasangatbagusbagimasyarakat. Sayangnya, di Indonesiamasihbanyak
orang yang berpikirbukuitubenda yang tidakbergunadanmenghabis-habiskanwaktu.
Jikadiberikanopsiantaraberselancar di duniamaya, shopping di mall, danmembaca,
mungkinmembacalah yang akanmenjadipilihanterakhirbagibeberapa orang tertentu,
khususnyaanakmuda. Takheranjikakadarintelektualitasmasyarakat Indonesia
dinilaikurangkarenakurangnyaaktivitasmembaca.
Ada
beberapapoinpentingdarilanjutanlansirandariKompasiana.com: Hasil
survei yang dilakukan UNESCO beberapa tahun lalu pun menunjukkan fakta yang
tidak menggembirakan, yaitu minat baca masyarakat
Indonesia merupakan yang paling rendah di ASEAN. Sedangkan survei yang
dilakukan terhadap 39 negara di dunia, Indonesia menduduki urutan ke-38.
Berdasarkan rasio penduduk, idealnya satu surat kabar dibaca oleh 10 orang. Di
Indonesia, satu surat kabar dikonsumsi oleh 45 orang. Masih di bawah Srilangka
yang tergolong negara belum maju, satu koran dibaca oleh 38 orang.Inisungguhsangatmengejutkandanmemprihatinkan. Padahal,
dahuluketika era OrdeBaru yang dipimpinPresidenSoeharto, Indonesia
adalahrujukanpendidikan di ASEAN, bahkan di Asia. Banyak orang asing yang
inginbelajar di Indonesia karenamembacasebuahbukutentang Indonesia yang
diterbitkan di luarnegeri.KemudianKita juga mengenal buku
novel “Harry Potter” yang berjumlah 7 seri. Sekilas
buku ini tampak seperti novel biasa. Namun siapa sangka, buku yang hanya
terdiri dari kisah fiksi dan imajinasi karya J. K. Rowling ini mampu membuat
penulisnya memperoleh kekayaan yang melebihi Ratu Elizabeth II. Tak hanya itu,
produser-produser film siap menjadikan kisah ini tayangan yang menarik karena
balutan kisahnya yang unik. Selain itu, buku Harry Potter membuat terbentuknya
berbagai komunitas pecinta HarPot di seluruh dunia. Menyusul buku-buku novel
lainnya, seperti Twilight series oleh Stephanie Meyer. Novel yang hanya
berbentuk buku yang benda mati ini mampu menimbulkan euforia tersendiri di
kalangan masyarakat. Dari segiitusaja,
bukusangatmenguntungkanpenulisnyabahkanmenguntungkannegara di
manapenulisitusendiritinggal. Initermasukdampakekonomi yang dihasilkandarisebuahbendamati
yang berisikertasdantulisan.
Dampakpengetahuandarisebuahbukujugamampumembawaperubahan
yang besar bagi kelangsungan sebuah bangsa. Melalui sejarah, kita dapat
mengetahui kedahsyatan dan pengaruh sebuah buku. Sebut saja, buku “Prinsipia
Mathematic” yang ditulis Isaac Newton. Buku ini
berisi pandangan dan sebuah pemikiran kritis bahwa kebenaran akal harus
dibuktikan dengan eksperimen-eksperimen. Tahukah apa dampak yang ditimbulkan
dari buku ini? Buku ini merupakan inspirator para pemimpin Eropa yang kelak
mengadakan revolusi di Inggris dan Perancis.
Dampak
agama yang dihasilkanolehsebuahbukujugaterlihatdari novel karanganDan Brown yang dilansirjugaolehKompasiana.comdariartikelkarangan
Daniel Hermawan. Melalui
buku novel dan kisah didalamnya, novel ini mampu menimbulkan kegemparan di
kalangan agama tertentu karena konspirasi-konspirasi yang terungkap dalam
bukunya. Novel ini mampu menimbulkan kontroversi dan perdebatan pendapat di
kalangan masyarakat sekalipun dalam label kisah fiksi. Bisa dilihat betapa besar dampak
buku bagi perkembangan perilaku masyarakat.
Dampakpolitik
yang jugadihasilkandarisebuahbukuterjadi di Amerikajuga. Emily Parker yang
menulissebuah essay yang berjudul“To Be Read by All PartiesThe Impact of
Books on Washington Policy”, mengungkapkandalamessaynya:
President
Obama expressed unexpected admiration for the work of the neoconservative
intellectual and Mitt Romney adviser Robert Kagan. In an excerpt from his book
“The World America Made” that appeared in The New Republic, Kagan set out to
debunk the popular idea that America’s power and influence are waning. For Obama,
Kagan’s argument was a welcome rebuke to his opponents’ complaint that he was
presiding over his country’s decline.
Emily
mengungkapkanbahwadampakbuku yang ditulisolehpenasihatPresiden Obama sendiri,
Robert KaganiniadalahsebuahtegurandaripenasihatnyabahwapengaruhpolitikAmerikasedangmenurun.
Lain di Amerika, lain halnya pula di Indonesia. Buku-buku yang
menggambarkanpolitik di Indonesia pernahdilarangolehpemerintah era ordebaru.
Dikhawatirkanmasyarakatakanberpandangan lain terhadappemerintahnyasendiri.
SepertibukukaranganPramoedyaAnantaToer, Jalan Raya PosJalanDaendels. Karya-karya
Pram pada masa ordebarutermasukbuku-buku yang dilaranguntukdibaca.
Bahkanhanyasekedarmengepitsajasudahdianggapsebagaitindakansubversif.
Mungkinitulahsegelintirperubahan
yang ada di Indonesia yang dihasilkanmelaluibuku. Pantassajasekiranya Howard
Zinnberpendapatbahwabuku bias mengubahhidupseseorangdarisegisosial, politik,
budaya, bahkan agama.
Bukumenjadisimboldarigerakperubahanperadabanmanusia.
Peradaban yang sebelumnyadibangundengantradisilisanmengalamipergeseransetelahmanusiamenuliskandanmenceritakansejarah
masa lalunya. Melaluipapankecildaritanahliat yang dipahatdengansistemsimbol
yang sangatsederhana, manusiamencobamenggambarkankondisizamannya agar
bisadiketahuidanditeladaniolehgenerasipenerusnya. (BarkonasFahmi: 2013). Mungkindarisinikitatahubahwasebenarnyamembacabukusangatlahpenting.
Lebih-lebihuntukmanusia,
karenabukubisamembawadampakperubahanperadabanmanusiaseperti yang
ditulisolehBarkonasFahmi. TercatatketikaNabi Muhammad menerimawahyupertamadari
Allah SWT. Bahwa yang diperintahkanpertama kali bukanlahSholat, Puasa, Zakat,
ataubahkan Haji. Akan tetapi, Allah memerintahkankekasihnyaituuntukIqra’
(membaca). Dari sinibisadipastikanbahwamembacasangatpenting. Kita bisamengetahuiapa
yang mungkin orang lain tidakketahui.
Setujudenganpendapat
Howard Zinn yang mengatakandemikianmasalah“The power of book that effect on
you”. Yang disebutkan di
atasadalahsebagiankecildarisekianbanyaknyahalpositif yang
bisadidapatdarimembacabuku. Dengan kata lain,
bukubisamembawapikranseseorangkeranahbayangandalambukutersebut.
Jikabertemasosial, makaakanberdampakpadahubunganantarmanusiaitusendiri,
jikabertemapolitik, makaakanberdampakpadahubunganmanusiadanseorangpenguasa,
jikabertemapendidikan, makaakanberdampakbagipengetahuanatauwawasansipembaca,
danjikabertema agama, makaakanberdampakpadaperubahanperilakumanusia yang
dibawadaribukutersebut. Inijelassebuahperubahan yang signifikan yang
dihasilkandarimembacabuku. Bahkanmembacakomik pun akanberdampakpadapembacanya. Sempatpernahadakasus
di daerah di Indonesia yang triknyamenirugayapembunuhan di serial komikDetectif
Conan. Inimembuktikanbahwabukubahkankomiksekalipunbisamerasukipikiranmanusia. Seperticontohdari
serial komik yang dijelaskansebelumnya.
Ituadalahsegelintirdampaknegatifedarisekianbanyakdampak yang sangatpositif yang
dihasilkandaribuku.
Untukitu,
Indonesia seharusnyamengetahuisemuahalinikarena Indonesia
pernahmenjadirujukanpendidikan di masa lalu.
Entahmengapasekarangjaditidaksepertidululagi? Apasebenarnya yang
salahpadamasyarakatkita? Seperti yang diketahui, pada masa kerajaan Hindu-Budha
di Nusantara, para pelajardari India, Thailad, China,
dannegara-negaralainnyadatangke Nusantara untukbelajarkitab agama Hindu
danBudha yang dikarangolehahlisastradarimasing-masingkerajaan.
Padahalkitatahubahwa India dan Thailand adalahpusat agama Hindu danBudha di
dunia. Akan tetapi, merekadatangke Nusantara
hanyauntukmembacasebuahkitabsastrakaranganputraibupertiwipadamasanya.
Mungkinkarenaterlalumengingat masa lalu yang sudahdikatakanmajuolehbangsalain,
Indonesia jadilemah di masa sekarang.
Padaakhirnya,
membacaadalahsebuahaktivitas yang wajibdilakukanmasyarakat Indonesia untukmaju.
Tentujangansalahkanpemerintahdanaparatlainnyajikamasyarakat Indonesia tidakmaju-maju.
Pemerintahhanyalahabdirakyat, namun yang berkuasauntukmembawaperubahanadalahdirikitamasing-masing.
(Daniel Hermawan)
Denganbukusebagaibahanbakarperubahan.Duniabuku,
dunia yang dipenuhiberibumisteri. Menelusurinyaibaratmemecahkanteka-tekikehidupan
yang tersimpanrapatdalamlipatanruangdanwaktu. Hanyakarenasebuahbuku, perubahan
yang sedangdigagasdandicita-citakanbisadigapai, bisadiraih. (BarkonasFahmi)
Reference:
Kompasiana.com
Bimbingan.org
cek ulang spaces within letters cara menulis referensi masih tidak berbau akademik banget. Ada yang ganjil dari beberapa paragraf. ada par yang begitu kuat aromanya tapi ada yang sangat lemah. Ini bisa jadi indikasi awal plagiarisme.
ReplyDelete