3rd Class
Review
Revolusi
Kearifan Literasi
Bangsa
yang berperadaban tinggi ialah bangsa yang bisa membuat rakyatnya hidup nyaman,
dengan keamanan yang terjamin. Seperti menurut Emha Ainun Nadjib atau sapaan
akrabnya Cak Nun mengatakan dalam Orasinya tentang Merajut Kembali Nusantara
pada tanggal 13 Januari 2013, beliau menyebutkan sebuah negara mempunyai tiga
kegunaan untuk mengamankan rakyatnya, yang pertama adalah nyawanya, kedua
adalah martabatnya, dan ketiga adalah harta bendanya. Nyawanya adalah sebuah
perjuangan moral bangsa yang harus dijaga, kemudian martabat adalah harga diri
bangsa yang sekarang semakin terpuruk, sehingga martabat bangsa yang semakin
hilang, dan menjaga harta benda bangsa yang semakin dikeruk oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab.
Revolusi
bangsa adalah bentuk respon dan perhatian dari rakyat terhadap negara, revolusi
harus terjadi ketika tujuan negara tidak bisa tercapai. Kearifan adalah
kebijaksanaan, gagasan yang bersifat baik. Dengan demikian revolusi kearifan
literasi adalah perubahan ke arah yang terbaik dengan menggunakan cara literasi
yang baik.
Kearifan
literasi terhadap revolusi akan berpengaruh besar terhadap martabat bangsa,
martabat bangsa yang sedang terpuruk karena perbuatan rakyat yang seperti
“iblis”, saling menjatuhkan dan mementingkan diri sendiri dan golongannya.
Dengan menjungjung literasi akan mengangkat bahasa nasional dan mengenalkan
bahasa Indonesia kepada dunia, jika dunia sudah mengenal, bisa saja bahasa
nasional menjadi bahasa dengan vitalitas tinggi, karena banyak digunakan oleh
orang.
Literasi
mencakup aspek politik, sosial, ekonomi, psikologis, yang dari aspek-aspek
tersebut akan timbul kebudayaan. Aspek politik dalam literasi adalah
menghadirkan wacana tentang politik yang baik dan berpihak kepada rakyat.
Kemudian aspek sosial adalah wacana terhadap kehidupan sosial, seperti dalam kritikal
review tentang multikultur bangsa. Begitupun aspek-aspek yang lainnya, saling
berhubungan dan membentuk kebudayaan.
Revolusi
akan menciptakan sebuah peradaban, peradaban yang maju bisa diciptakan melalui
penerapan budaya literasi, revolusi bangsa dengan literasi bisa dilakukan
dengan merekayasa cara pengajaran literasi.
Pada
pertemuan sebelumnya membahas tentang Rekayasa Literasi. Seperti yang sudah
dijelaskan dalam chapter review sebelumnya, literasi adalah budaya membaca dan
menulis. Rekayasa yang dimaksud oleh Prof. Chaedar adalah cara pengajaran dalam
membaca dan menulis, yakni merekayasa upaya yang digunakan secara sadar untuk
menjadi kritikal reader yang berkualitas, dan menjadi penulis yang hebat.
Merekayasa
membaca adalah menciptakan rasa nyaman ketika membaca, sehingga membaca menjadi
hal yang menarik dan menyenangkan, bagaimana untuk menciptakan hal tersebut?
Yaitu dengan melakukan hal yang membuat enjoy, contohnya membaca sambil mendengarkan
musik, atau membaca ditempat yang sepi, hal ini berbeda sesuai dengan karakter
dan kenyamanan yang dirasakan orang tersebut. Begitupun dengan merekayasa
menulis, menulis adalah hal yang sangat rumit, karena menulis harus
dilaksanakan dengan membaca, tanpa membaca orang tidak bisa mendapatkan materi
untuk dijadikan bahan tulisannya. Untuk itu merekayasa menulis adalah dengan
memulai menulis hal-hal yang menarik.
Seperti
biasa, dalam menulis terdapat syarat-syarat yang dijadikan ukuran, apakah
tulisannya sudah sesuai dengan yang diharapkan dan ditentukan atau belum, dari
pertemuan kemarin teks Appetizer yang di review adalah dengan melihat beberapa
elemen, diantaranya:
1.
Cohesion, yaitu keterkaitan
antara kalimat dengan paragraf.
2.
Clarity, yaitu kejelasan dengan
apa yang dimaksud oleh penulis.
3.
Logical order, yaitu kalimat dan
katanya masuk akal atau tidak, dan ini harus masuk akal, karena academic
writing bersifat objektif.
4.
Unity, yaitu pembahasan antara
paragraf satu dengan paragraf lainnya saling berkaitan atau tidak.
5.
Concistency, yaitu pembahasannya
harus konsisten terhadap topik yang dipilih.
6.
Formality, yaitu pada academic
writing adalah teks formal, sehingga harus menggunakan kata dan kalimat formal.
Dalam
menulis juga sering dilupakan mengenai seorang reader, penulis harus bisa
menempatkan dirinya sebagai reader yang dipilih, sehingga teks menjadi tepat
sasaran.
Penjelasan
di atas mengenai elemen review appetizer yang harus ada dalam academic writing.
Academic writing adalah salah satu bentuk literasi formal. Orang literat yang
ahli dalam baca-tulis mampu berinteraksi dalam berbagai kondisi di sebut dengan
orang multiliterat. Literasi yang berkualitas tinggi akan membawa pendidikan
bangsa berkualitas tinggi pula, karena orang literat dituntut tidak hanya dalam
membaca dan menulis, tetapi juga dalam berhitung dan mengetahui tentang sastra.
Jadi,
dapat disimpulkan dari class review ini, revolusi adalah perubahan ke arah yang
terbaik, kearifan literasi adalah upaya meliterasisasi rakyat dengan sifat arif
untuk perubahan bangsa yang maju, adil, berkualitas, bersaing dengan bangsa
lain dan di cintai TUHAN.
0 comments:
Post a Comment