Writer: Moh. Saeful
mujahidi
Sebuah informasi
yang di sajikan dalam bentuk buku, artikel, jurnal atau yang lain sebagainya, terkadang
informasi yang di sajikan kepada pembaca belum tentu benar 100% akan sebuah
fakta. Informasi atau khabar yang di buat oleh penulis, memungkinkan
menambahkan informasi atau bahkan mengurangi informasi, demi menyelamatkan
kebudayaan adat atau sebuah sejarah dan mementingkan kepentingan individu,
penulis memakai rudal senjatanya melalui karya tulisanya untuk menghancurkan
sebuah sejarah dan juga perdaban dunia, sehingga setelah di publikasikan
penulis berharap akan informasi yang di sajikan di terima dengan baik tanpa
adanya sebuah komentar. Keberadaan seorang reader yang baik (people consciousness)
sebagai pembaca yang memiliki intelektual, perspektif, ideologi yang kritis,
tidak mudah menerima informasi yang di sajikan oleh penulis melainkan mencari
kebenaran data tersebut, mendengarkan atau melihat suatu bacaan yang akan di
jadikan bahan untuk berpikir kritis.
Dalam kajian critical kali ini menekankan tentang
kesadaran pembaca (People Consciousness) yaitu kesadaran yang bukan hanya
menerima inforamsi,
tetapi juga mencari kebenaran informasi tersebut. Contohnya seorang Colombus pada
biografi seorang colombus yang dianggap seseorang yang pertama kali menemukan
benua Amerika. Tetapi disisi lain, pendapat yang dikemukakan oleh howard zinn
yang berpendapat bahwa Colombus bukanlah seorang pahlawan tetapi pembunuh yang
kejam bagaimana ketika beliau membunuh suku kulit hitam seperti suku Indian di
Amerika dan beliau adalah orang yang tamak. Reader yang kritis inilah salah satu yang di jadikan rujukan
untuk berpikir kritis dalam inforamsi yang kita terima. Di sisi lain ada yang
berpendapat bahwa akhlak Colombus tidaklah sepenuhnya dikagumi. Dia
terkenal kikir, Sifat inilah yang menyebabkan dia menghadapi kesulitan
memperoleh tunjangan dana dari Ratu Isabella karena Colombus terlampau
menampakkan keserakahannya tatkala melakukan tawar-menawar. Juga walaupun tidak
pantas menuduhnya menurut ukuran etika jaman sekarang– dia memperlakukan
orang-orang Indian dengan kekejaman yang sangat kejam. Karena itu, daftar buku
ini bukanlah terdiri dari orang-orang yang paling bijak bestari dalam sejarah, melainkan
orang yang paling berpengaruh, dan dalam kerangka ukuran ini Colombus menempati
urutan nyaris paling atas.
Dalam
mengupas sebuah informasi data yang akurat sangatlah penting, untuk
meningkatkan kualitas apakah sumber tersebut benar adanya? Seperti pada
critical yang menceritakan tentang colombus yang menemukan benua amerika columbus
bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang ia dapati sudah diduduki. Ia
juga bukan orang Eropa pertama yang sampai ke benua itu karena sekarang telah
diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah berkunjung
ke Amerika Utara pada abad ke 11 dan mendirikan koloni L'Anse aux Meadows untuk
jangka waktu singkat. Terdapat perkiraan bahwa pelayar yang tidak dikenali
pernah melawat ke Amerika sebelum Columbus dan membekalkannya dengan sumber
untuk kejayaannya. Terdapat juga banyak teori mengenai ekspedisi ke Amerika
oleh berbagai orang sepanjang masa itu. Ada beberapa sejarah suku Indians AS
yang di sembunyikan:
Fakta
sebenarnya columbus bukanlah penemu benua amerika..
inilah urutan sebenarnya
inilah urutan sebenarnya
1.Khashshash bin Said bin
Aswad
Ada
banyak versi tentang siapakah yang pertama kali membawa agama Islam ke Amerika.
Salah satunya yang bisa disebut adalah Khashshah bin Said bin Aswad yang
tercatat dalam sejarah pada tahun 889 masehi telah mendarat di benua itu.
Dia seorang navigator muslim yang berasal dari Qordoba, Spanyol. Sebagaimana kita ketahui, Spanyol saat itu merupakan pusat peradaban Islam di Barat, di bawah pimpinan Khilafah Bani Umayah II.
Dia seorang navigator muslim yang berasal dari Qordoba, Spanyol. Sebagaimana kita ketahui, Spanyol saat itu merupakan pusat peradaban Islam di Barat, di bawah pimpinan Khilafah Bani Umayah II.
Ini
adalah analisa lumayan kuat untuk bisa dipercaya, lantaran kekuatan armada
Khilafah Bani Umayyah II di Spanyol saat itu memang sangat besar dan luar biasa
luas pengaruhnya. Adalah sangat tidak mustahil buat para pelaut di masa itu
untuk mengarui samudera Atlantik. Apalagi ada semangat juang yang sangat tinggi
untuk menyebarkan agama Islam seluruh penjuru dunia.
Dengan
fakta ini, maka benua Amerika termasuk benua yang sudah sejak awal mengenal
ajaran Islam. Sungguh luar biasa kemampuan para pelaut muslim saat itu. Dengan
menyeberangi lautan Atlantic yang luas itu, mereka tercatat sebagai di antara
pembawa agama Islam ke Amerika. Dan jarak waktunya hanya terpaut 200-an tahun
setelah Rasulullah SAW wafat.
2. Laksamana Ceng Ho
Selain
itu sejarah juga mencatat bahwa Laksamana Ceng Ho yang beragama Islam, juga
pernah mendarat di benua Amerika. Yang menarik, laksamana yang juga seorang
da`i muslim ini mendarat 70 tahun lebih awal dari Colombus.
Bahkan
armada dan kapal Ceng Ho jauh lebih besar dari kapal milik Colombus. Namun
karena sejarah dunia ditulis oleh orang lain, maka fakta bahwa Ceng Ho mendarat
lebih dahulu dari Colombus seolah lenyap di balik kebohongan nyata.
Cheng
Ho punya nama arab, yaitu Haji Mahmud Shams. Beliau adalah seorang muslim China
yang lahir tahun 1371 dan wafat tahun 1433. Terkenal sebagai pelaut dan
penjelajah Tiongkok terkenal yang melakukan beberapa penjelajahan antara tahun
1405 hingga 1433.
3.Columbus
Selain itu juga ada catatan dari Colombus sendiri, bahwa pada 21 Oktober 1492 dia melihat masjid dalam pelayarannya antara Gibara dan Pantai Kuba. Ini menunjukkan bahwa Colombus pun mengakui bahwa sudah ada sejumlah masyarakat di Amerika yang memeluk agama Islam, sebelum kedatangannya.
Selain itu juga ada catatan dari Colombus sendiri, bahwa pada 21 Oktober 1492 dia melihat masjid dalam pelayarannya antara Gibara dan Pantai Kuba. Ini menunjukkan bahwa Colombus pun mengakui bahwa sudah ada sejumlah masyarakat di Amerika yang memeluk agama Islam, sebelum kedatangannya.
Colombus
mengira bahwa pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama sekali.
Mereka berorintasi menjadikan pulau tersebut sebagai perluasan wilayah Spanyol.
Tetapi setelah menerobos masuk, Columbus ternyata kaget menemukan bangunan yang persis pernah ia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Bangunan megah itu adalah Masjid yang dipakai oleh Orang-orang Islam untuk beribadah.
Tetapi setelah menerobos masuk, Columbus ternyata kaget menemukan bangunan yang persis pernah ia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Bangunan megah itu adalah Masjid yang dipakai oleh Orang-orang Islam untuk beribadah.
Semula
Columbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan
kelakuan buruknya , Colombus banyak mendapat resistensi dari penduduk setempat.
Beberapa armada kapal milik rombongan Colombus ditenggelamkan oleh suku Indian
sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Colombus.
4.
Indian dan Umat Islam
Beberapa
nama-nama suku Indian dan kepala sukunya juga berasal dari akar kata bahasa
Arab, seperti: Anasazi, Apache, Arawak, Cherokee (Shar-kee), Arikana, Chavin
Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni.
Kepala suku Indian Cherokee yang terkenal, Sequoyah yang nama aslinya Sikwoya,
merupakan ketua suku yang sangat terkenal karena beliau menciptakan sillabel
huruf-huruf (Cherokee Syllabary) bagi orang Indian pada tahun 1821. Namanya diabadikan sebagai nama pohon Redwood yang tertinggi
di California, sekarang dapat disaksikan di taman hutan lindung di utara San
Francisco.
Lihat peta Amerika
hari ini buatan Rand McNally dan cermati nama-nama tempat yang ada di Amerika.
Di tengah kota Los Angeles terdapat nama kawasan Alhambra, juga nama-nama teluk
El Morro dan Alamitos, serta nama-nama tempat seperti Andalusia, Attilla, Alla,
Aladdin, Albany, Alcazar, Alameda, Alomar, Almansor, Almar, Alva, Amber, Azure,
dan La Habra.
Keadaan sebuah buku
juga bisa menimbulkan powerful reader. Dimana Howard zinn beranggapan bahwa
Colombus itu seorang Komunis. Contoh lainya
mengenai powerful reader seperti halnya seorang pendeta
atau kiai yang berceramah dan memberikan fatwa kepada jamaahnya biasanya
seseorang tersebut langsung percaya 100%
ditelaan
mentah-mentah menjastifikasi secara tekstual tanpa adanya proses kritisisasi.
Tetapi kita harus survey melalui media membaca buku. Sebagai seorang pembaca
yang baik (qualified reader) kita harus kritis dan mencari kebenaran serta
fakta-fakta yang terkandung di dalamnya.
Kita harus berpikir kritis dalam menerima inforamsi, dengan membaca refensi
lain Karena Berpikir keritis adalah salah satu skill
yang harus di miliki oleh seorang pembaca, dengan berpikir mempunyai alasan,
untuk mengkritisi sebuah tulisan yang di sajikan oleh penulis, dan juga
berpikir kritis adalah kemampuan untuk
menganalisis fakta,mencetuskan dan menata gagasan, mempertahankan pendapat,
membuat perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen dan memecahkan
masalah (Chance,1986). Menurut pendapat Beyer
(1985) berpikir kritis adalah kemampuan pertama,
menentukan kredibilitas msumber hukum kedua, membedakan yang antara yang
relevan dari ketiga, membedakan fakta dari penilaian empat, mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi yang tidak
terucapkan, liima, mengidentifikasi bias yang ada, enam,
mengidentifikasi sudut pandang, dan tujuh,
mengevaluasi bukti yang ditawarkan untuk mendukung pengakuan. Seorang pembaca memiliki cirri-ciri betpikir kritis. Adapun ciri-ciri
berpikir kritis sebagai berikut:
1.
Ciri
Orang Berpikir Kritis
Ciri orang
berpikir kritis menurut Raymon S. Nickerson dalam Didin dalam Sumardyono dan
Ashari S (2010:10) adalah:
1.Ciri berpikir kritis dalam sebuah bacaan
|
1.menggunakan bukti yang kuat dan tidak memihak;
2.dapat men gungkapkan secara ringkas dan masuk akal;
3.dapat membedakan secara logis antara simpulan yang
valid dan tidak valid;
4.menggunakan penilaian, bila tidak ada bukti yang
cukup untuk mendukung sebuah keputusan;
5.mampu mengantisipasi kemungkinan konsekuensi dari
suatu tindakan;
6.dapat mencari kesamaan dan analogi (kemiripan);
7.dapat belajar secara mandiri;
8.menerapkan teknik pemecahan masalah (problem solving);
9.menyadari fakta bahwa pemahaman seseorang selalu
terbatas;
10.
mengakui kekurangan terhadap
pendapatnya sendiri.
|
.
2. Cara Berpikir Kritis
Browne
Keeley dalam buku Asking the Right Questions: A Guide to
Critical Thinking dalam Sumardyono dan Ashari S (2010:11)
menyarankan beberapa pertanyaan yang dapat membantu dan dapat kita ikuti
sebagai strategi atau cara berpikir kritis. Berikut ini ada beberapa pertanyaan
yang dapat membimbing untuk berpikir kritis sehingga dapat menarik kesimpulan
secara tepat.
Cara
berpikir kritis dalam sebuah bacaan
|
1.Apa yang menjadi berita dan apa yang menjadi
simpulannya?
2.Apa yang menjadi alasan atau argumentasinya?
3.Apa ada kata atau pertanyaan atau tindakan yang
ambigu (membingungkan)?
4.Apa yang menjadi nilai yang dikemukakan?
5.Apa yang menjadi asumsi?
6.Apakah ada kesalahan dalam pemberian alasan?
7.Apakah bukti-bukti yang disajikan sudah benar?
8.Apakah ada sebab lain yang mungkin?
9.Apakah data yang disajikan akurat?
10. Apakah ada informasi penting yang diabaikan?
11. Apakah mungkin terdapat simpulan lain yang
beralasan?
|
1.. Langkah-langkah Membaca Kritis
Menurut
Soedarsono (1994), proses membaca kritis dapat dilakukan sebagai berikut.
Langkah-langkah membaca kritis
|
1.Mengerti isi bacaan yaitu; ide pokok, fakta dan
rincian penting, dan dapat membuat kesimpulan dan interpretasi dari ide-ide
itu.
2.Menguji sumber penulis; apakah dapat dipercaya?,
cukup akuratkah?, apakah dia/mereka kompeten di bidangnya?.
3.Ada interaksi antara penulis dan pembaca; tidak
hanya mengerti maksud penulis tetapi harus membandingkan dengan pengetahuan
yang kita miliki, serta dari penulis lainnya.
4.Menerima atau menolak; mempercayai, mencurigai,
meragukan, mempertanyakan, atau tidak percaya.
|
3.
Prinsip Kajian Kritis
1.
Kajian Ilmiah/Obyektif
Kajian
ilmiah/obyektif berupa; 1) menyajikan data, fakta dan opini secara obyektif dan
logis, 2) pernyataan dalam kalimat tulus, benar, sesuai aturan dan norma yang
berlaku serta sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku, dan 3) tidak memuat
pandangan-pandangan tanpa dukungan fakta, tidak emosional atau menonjolkan
emosi.
1.Sikap
Ilmiah/Prediktif
Ada beberapa
sikap kritis dalam bentuk sikap ilmiah yang meliputi a) sikap ingin tahu,
kritis, terbuka, dan obyektif, b) menghargai karya orang lain, c) berani
mempertahankan kebenaran, dan d) mempunyai pandangan luas dan jauh ke depan.
1.Sistematis
dan Holistik
Sistematis
menuntut kajian dilakukan secara berurutan dan terpadu sehingga satu aspek
dengan aspek lainnya membentuk suatu keseluruhan yang tertata rapi.
4.
Aspek Kajian Kritis
Dalam kajian
kritis terdapat 5 (lima) aspek yang harus diperhatikan. Kelima aspek tersebut
adalah aspek bahasa, membaca, konteks, keutuhan bacaan dan aspek pembaca.
1.Aspek bahasa ; dalam menggali suatu artikel
ataupun buku perlu diperhatikan penggunaan bahasa baik dari segi pilihan kata,
kalimat, hubungan antarkalimat dan paragraf.
2.2. Aspek pembacaan teks; dalam
membaca, pembaca berusaha menemukan ide yang ada dalam bacaan. Ada dua hal
penting yang mempengaruhi pembaca yaitu (1) skemata pembaca (membandingkan apa
yang dibaca dengan apa yang telah dimilikinya baik melalui hasil bacaan dan
pengalamannya), dan (2) strategi penyajian ada dua yaitu wacana yang bentuknya
tertutup; bahasanya cenderung menggunakan bahasa bidang ilmu serumpun yang
hanya dipahami oleh orang tertentu saja. Wacana bentuknya terbuka yaitu bahasa
yang digunakan bersifat umum dan mudah dipahami.
3.Aspek konteks; yaitu
penyampaian isi atau informasi si penulis kepada pembacanya sesuai dengan tema
yang ditulis. Si pembaca akan mudah memahami isinya apabila yang dibacanya
sesuai dengan latar belakang ilmu dan pengalaman yang dimilikinya.
4.Aspek keutuhan bacaan; aspek
keutuhan bacaan yang perlu dikaji secara cermat dari sebuah bacaan meliputi:
siapa penulisnya, rujukan yang digunakan, relevansi rujukan yang diacu,
ketepatan cara merujuk, akurasi/ketelitian data, kedalaman analisis dan
pembahasan, kejelasan dan kemudahan uraian, kelengkapan informasi, dan
Kesesuaian isi artikel dengan gagasan yang akan ditulis.
5.Aspek pembaca; aspek pembaca terutama terkait
dengan niat pembaca dan kesesuaian isi bacaan dengan kebutuhan pembaca.
Dalam pengungkapkan tabir
kebenaran melalui media buku sebagai bukti yang dapat di pertanggung jawabkan
keabsahanya atau valid yakni jelas, dan juga membuka kesadaran seseorang dalam
hal memebaca, karena dengan membaca seseorang dapat mengetahui bahkan menemukan
realita sebuah fakta atau fenomena kehidupan, karena melalui media inforaomsasi
yang di dapat melalui buku akan manukidi
(memperkuat) argument yang sudah di dapat dengan membandingkan fakta atau
kenyataan.
Bukan
hanya mendengar saja melainkan harus tahu fatktanya, hal yang dapat memperkuat
sebuah pendengaran yang kemudian di simpan dalam memori pada bagian yang paling
luar biasa fingsinya yaitu otak, untuk mempertajam ingatan ada metodenya yaitu
kegiatan literasi dalam pengembangan skill menulis. Di dalamnya apa yang sudah
di tulis sangatlah sulit untuk di hilangkan, selagi tulisan itu masih menempel
di sebuah kertas semakin tajam pula ilmunya, dan sulit untuk di hilangkan. Ketika
suara diproduksi maka akan langsung hilang pada saat itu juga kecuali jika
suara tersebut direkam, ia akan bisa diperdengarkan kembali. Hal tersebut bisa
diimplikasikan pada Sejarah. Sejarah jika hanya direpresentasikan melalui mulut
ke mulut tanpa ditulis, ia akan hilang.
Betapa literasi menulis sangat berjasa dalam menyelamatkan sejarah pada masa
lampau, karena teralu banyak perspektif, ideologi yang berbeda-beda yang
indikasinya sangat berpengaruh dalam penysunan sebuah sejarah.
Speaking bukan hanya verbal atau penyampaian
melalui lisan tetapi lebih ke speaking writing. Jadi ketika suara diproduksi itu akan langsung
hilang dengan sendirinya tanpa berbekas maka dari itu untuk mengingatnya kita
harus menulis ilmu tersebut. Esensi dari kebenaran yaitu suatu ilmu dikatakan
benar jika terdapat referensi yang jelas. Contohnya
ketika seorang ustadz sedang berceramah dan menjawab pertanyaan bukan hanya menguasai
ilmu pada zaman sekarang tapi juga harus mempunyai basic ilmu terdahulu. Sebuah ilmu pun jika tidak
diikat dengan tulisan, ia akan hilang,
karena tulisan menjadi formalin yang akan mengawetkan ilmu tersebut, menurut perkataan ali bin abi thalib:”ilmu
itu seperti hewan buruan, maka ikatlah ia (dengan menuliskanya) ."
jadi tulisan merupakan suatu
media untuk mengikat pengetahuan yang diperoleh baik melalui komunikasi verbal
( lisan ) maupun
dokumental ( tulisan ). Menguasai
teks dapat memanipulasi atau memutar-balikkan sejarah ( dunia ).
Ilmu
yang luar biasa tidak selamanya bisa tertanam dan terekam kedalam fikiran
seseorang dengan kuat. Karena otak manusia tidak kuat dalam merekam kata.
Tentunya perlu ditulis dan direkam diatas kertas putih. Mengapa demikian sangat
penting ilmu di rekam dan di ikat melalui tulisan? Tentunya sangat penting
karena ilmu yang melalui tulisan bisa menjangkau secara umum, bertahan lama
dari masa kemasa, sangat praktis dalam keadaan situasi apapun serta dapat
dibaca kapanpun dimana pun dalam kondisi apapun, dan dapat dikatakan buku
merupakan guru yang tidak berbohong. Ketika kita butuh menyelesaikan suatu
masalah maka yang menjadi rujukan penting adalah ilmu yang telah diikat dengan
kertas atau ketika kita jauh dari Ulama’ sedangkan kita membutuhkan hukum untuk
diselesaikan. Jika kita mempunyai buku atau mempunyai rangkuman singkat padat,
maka otomatis kita tidak usah jauh-jauh mencarinya untuk bertanya. Kenapa
para alim ulama menganjurkan berulang-ulang kepada santrinya harus berusaha
mempunyai kitab atau buku-buku ? Karena beliau telah mengetahui manfaat dan
gunanya. Apabila santri telah pulang dari pesantren seandainya ada kemuskilan
pada suatu masalah, maka tidak usah bertanya lagi (mandiri).
Begitu
sangat pentingnya mengikat
ilmu dengan media tulisan.
Sampai rasulullah sendiri ketika usai perang badar, orang-orang musrik yang
ditawan oleh rasulullah, yang tidak mampu membayar tebusan untuk dirinya dengan
uang. Akan tetapi mereka bisa membaca dan menulis. Maka rasulullah mengharuskan
masing-masing orang musyrik mengajarkan kepada sepuluh orang muslim membaca dan
menulis sebagai ganti tebusan.
Disisi
lain kaum muslimin pada zaman dulu banyak sekali menulis ilmu pengetahuan untuk membuktikan
kebenaran al Qur’an baik itu yang mengenai bahasa arab, syariat, filsafat, dan
akhlak, maupun yang mengenai kesenian, dan ekonomi, sehingga penuhlah buku-buku
ilmiah dan perpustakaan-perpustakaan islam di kota-kota besar seperti kairo,
cardova, dan lain-lain. Hal ini bersesuaian dengan anjuran al Qur’an yang
berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
Jadi dalam pembahasan
kajian critical kali ini lebih menekankan tentang kesadaran pembaca
(People Consciousness) yaitu kesadaran
yang bukan hanya menerima inforamsi,
tetapi juga mencari kebenaran informasi tersebut. Seperti contohnya seorang
Colombus pada biografi seorang
colombus yang dianggap seseorang yang pertama
kali menemukan benua Amerika. Tetapi disisi lain, pendapat yang dikemukakan oleh howard zinn
yang berpendapat bahwa Colombus bukanlah seorang pahlawan tetapi pembunuh yang
kejam bagaimana ketika beliau membunuh suku kulit hitam seperti suku Indian di
Amerika dan beliau adalah orang yang tamak. Dari
kisah diatas reader yang kritis inilah salah satu yang di jadikan rujukan untuk
berpikir kritis dalam inforamsi yang kita terima
Keadaan sebuah buku
juga bisa menimbulkan powerful reader. Dimana Howard zinn beranggapan bahwa
Colombus itu seorang Komunis. Contoh lainya
mengenai powerful reader seperti halnya seorang pendeta
atau kiai yang berceramah dan memberikan fatwa kepada jamaahnya biasanya
seseorang tersebut langsung percaya 100%
ditelaan
mentah-mentah menjastifikasi secara tekstual tanpa adanya proses kritisisasi.
Tetapi kita harus survey melalui media membaca buku. Sebagai seorang pembaca
yang baik (qualified reader) kita harus kritis dan mencari kebenaran serta
fakta-fakta yang terkandung di dalamnya.
Sebuah
konsep penting lainya yaitu mengenai sebuah ilmu yang akan rapuh apabila tidak
dituliskan, dengan media menulis inilah ilmu yang sudah didapat akan tidak
mudah hilang melalui pengawet formalin berupa tulisan. Seperti dikisahkan
seorang santri dan ustadznya yang menyuruh santrinya untuk menulis ilmu yang di
dapat, karena nanti di masyarakat dia akan di temukan berbagai masalah, dengan
catatan yang dia tuliskan menjadi kunci
yang akan mampu menjawab persoalan yang di hadapi santri tersebut.
DAFTAR PUSTAKA:
Judulnya ga banget deh! kamu banyak copy paste dari sana sini jadi posisi kamu sebagai kritikus ga terlihat! you do this one more time (citing without mentioning the sources), you will be penalized
ReplyDelete