Saturday, March 1, 2014

Buku telah menginspirasi banyak orang besar untuk merubah dunia. Banyak orang-orang menjadi hebat karena seringnya mereka bergaul dengan buku. Terbukti di Indonesia tokoh-tokoh besar seperti Bung Karno, Soeharto, Habibie, Gusdur, dll, mereka adalah orang-orang yang selalu mengakrabi buku. Buku-buku tersebut telah mengilhami mereka untuk merubah bangsanya menjadi lebih baik. Kelahiran kemerdekaan negeri ini adalah karena pemikiran hebat yang telah mengilhami Bung Karno karena kapasitas keilmuannya yang sangat luas.
Membaca merupakan suatu media yang dapat membuat perspektif atau pandangan seseorang terbuka. Seseorang tahu tidak hanya melalui kekuatan mendengar saja, melainkan harus tahu secara faktual, yaitu dengan cara membaca buku. Berbicara kebenaran melalui buku sebagai bukti yang dapat dipertanggung jawabkan validitasnya ( literatur yang jelas ) merupakan sesuatu keharusan. Buku mengoperasikan dalam banyak hal untuk mengubah kesadaran seseorang. Melalui buku, seseorang tentunya bisa mempersepsikan suatu pandangan. Implikasinya, buku dapat merubah paradigma berfikir seseorang.
Wacana yang berjudul “Speaking Truth to Power with Book” yang dikarang oleh Howard zinn secara garis besar membicarakan ihwal kekuatan buku yang dapat mempersepsikan suatu paradigma berfikir seseorang. Dalam wacana tersebut, howard zinn menyatakan bahwa membaca buku dapat memberikan  efek yang sangat kuat kepada diri si pembaca itu sendiri. Bahkan dikatakan bahwa orang yang menguasai teks dapat memanipulasi atau memutar-balikkan sejarah ( fakta ).
Ketika suara diproduksi, maka pada saat itu juga suara akan langsung hilang, kecuali jika suara tersebut direkam, kemudian diperdengarkan kembali, maka ia akan tetap utuh. Ilmu pun ketika tidak diikat dengan tulisan dia akan lari. Hal tersebut bisa diimplikasikan pada eksistensi sejarah. Sejarah jika hanya direpresentasikan melalui mulut ke mulut tanpa didokumentasikan, ia akan hilang. Sehingga dalam hal ini ada suatu ruang besar bagi pelaku sejarah untuk memanfaatkan sisi kekosongan tersebut. Para pelaku sejarah bisa saja memutarbalikkan fakta sejarah yang sebenarnya, kemudian mereka mendokumentasikannya ke dalam buku-buku.
Seperti yang ditututurkan oleh Howard zinn mengenai christoper columbus, tokoh yang selalu disebut-sebut sebagai seorang pahlawan dan penemu benua Amerika, bahkan setiap tahun ada satu hari khusus yang disebut "Columbus Day" sebagai peringatan atas jasanya yang menemukan Benua Amerika. Sejarah mengenai citra baik colombus ini sudah diabadikan ke dalam buku-buku bacaan mata pelajaran sejarah yang ada di SD sampai SMP.
Namun realitanya colombus itu bukanlah seorang pahlawan. Dia bahkan orang yang berfaham komunis. Dia adalah penjahat, orang yang tamak mencari emas, pemerkosa, penyiksa dan pembunuh. Dia juga bukan orang yang pertama kali menemukan benua amerika. Justru orang yang pertama kali menginjakkan kaki di Amerika adalah orang-orang islam yang terdampar, terasingkan karena penganiayaan Kristen romawi ( Zaman bani umayyah ), sehingga mereka memilih melakukan ekspedisi ke suatu tempat yang lebih aman.
Columbus lahir pada 30 Oktober 1451 dan meninggal pada 20 Mei 1506, yakni pada usia 54 tahun. Dia seorang penjelajah dan pedagang yang menyeberangi Samudra Atlantik dan sampai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492 di bawah bendera Castilian Spanyol. 
Dr Mroueh dalam essaynya menuturkan, “Sejumlah fakta menunjukkan bahwa Muslimin dari Spanyol dan Afrika Barat tiba di Amerika sekurang-kurangnya lima abad sebelum Columbus. Pada pertengahan abad ke-10, pada waktu pemerintahan Khalifah Umayyah, yaitu Abdurrahman III (929 – 961M), kaum Muslimin yang berasal dari Afrika berlayar ke Barat dari pelabuhan Delbra (Palos) di Spanyol, menembus “samudra yang gelap dan berkabut”. Setelah menghilang beberapa lama, mereka kembali dengan sejumlah harta dari negeri yang “tak dikenal dan aneh”. Ada kaum Muslimin yang tinggal bermukim di negeri baru itu, dan mereka inilah kaum imigram Muslimin gelombang pertama di Amerika. Jadi Columbus bukanlah orang yang pertama kali mendaratkan kakinya di benua Amerika.
Ada banyak literatur yang membuktikan adanya kehadiran Muslimin gelombang pertama ke Amerika jauh hari sebelum zaman Columbus. Bukti-bukti itu antara lain:
v  Abul-Hassan Ali Ibnu Al-Hussain Al-Masudi merupakan seorang pakar sejarah dan geografi yang hidup dari tahun 871-957 M. Dalam karyanya yang berjudul “Muruj adh-dhahab wa maad aljawhar” (Hamparan Emas dan Tambang Permata), Abu Hassan menulis bahwa pada waktu pemerintahan Khalifah Abdullah Ibn Muhammad (888-912), penjelajah Muslim Khasykhasy Ibn Sa’ied Ibn Aswad dari Cordova-Spanyol, telah berlayar dari Delba (Palos) pada 889, menyeberang Samudra yang gelap dan berkabut dan mencapai sebuah negeri yang asing (al-ardh majhul) dan kembali dengan harta yang mentakjubkan. Pada peta Al-Masudi terbentang luas negeri yang disebutnya dengan al-ardh majhul atau negeri yang asing. [Al-Masudi: Muruj Adh-Dhahab, Vol. 1, P. 1385].
v  Columbus dan para penjelajah Spanyol serta Portugis mampu melayari menyeberang Samudra Atlantik dalam jarak sekitar 2400 km, adalah karena bantuan informasi geografis dan navigasi dari peta yang dibuat oleh pedagang-pedagang Muslimin, termasuk informasi dari buku tulisan Al-Masudi yang berjudul Akhbar Az-Zaman. Tidak banyak diketahui orang, bahwa Columbus dibantu oleh dua orang nakhoda Muslim pada waktu ekspedisi pertamanya menyeberang transatlantik. Kedua kapten Muslim itu adalah dua bersaudara Martin Alonso Pinzon yang menakodai kapal Pinta, dan Vicente Yanez Pinzon yang menakodai kapal Nina. Keduanya adalah hartawan yang mahir dalam seluk-beluk perkapalan, membantu Columbus dalam organisasi ekspedisi itu, dan mempersiapkan perlengkapan kapal bendera Santa Maria. Bersaudara Pinzon ini masih memiliki ikatan kekeluargaan dengan Abuzayan Muhammad III (1362-66), Sultan Maroko dari dinasti Marinid (1196-1465). (Thacher, John Boyd: Christopher Columbus, New York 1950).
Mengenai ekspedisinya itu, karena Columbus melakukan suatu kesalahan besar. Columbus memperkosa putri salah satu bangsawan Spanyol yang masih berusia 13 tahun. Pengadilan tidak bisa memutuskan ia harus dihukum mati, sehingga akhirnya Ratu Isabella mengirimnya dalam misi mencari benua baru ( saat itu tujuan utama adalah mencari India ) dan dengan harapan, Columbus tidak akan bisa pulang kembali.
Saat akhirnya Columbus mendarat pertama kali di Benua Biru Amerika,  ia masih mengira inilah tanah India. Menurut catatan Wikipedia, Columbus mengira pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berorintasi menjadikan pulau tersebut sebagai perluasan wilayah Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Columbus ternyata kaget menemukan bangunan yang persis pernah ia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Bangunan megah itu adalah Masjid yang dipakai oleh Orang-orang Islam untuk beribadah. Semula ketika awal kedatangannya, Columbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan niat buruknya datang ke pulau itu, Colombus banyak mendapat resistensi dari penduduk setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Colombus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Colombus.
Helen Ellerbe, dalam "The Dark Side of Christian History" (hal. 86-88) menggambarkan keberingasan Columbus. Selain menyiksa, ia juga sering memperkosa perempuan-perempuan pribumi lalu mencambuk mereka demi kesenangan belaka. Koloni yang dibawa Columbus pada pelayaran berikutnya (1496) diklaim bertanggung jawab atas kematian 34 juta penduduk asli Amerika. Seperti itulah sekelumit fakta yang sebenarnya ihwal Columbus.
Setelah mengetahui fakta kebohongan yang sangat mencengangkan atas kekejaman luar biasa yang telah lakukan colombus. Jelaslah bahwa dia adalah seorang pembohong. Jurnal-jurnalnya banyak memanipulasi fakta sejarah. Bahkan sudah dipatenkan dalam buku-buku bacan.
Buku sejarah mengenai citra baik Columbus ini sudah menjadi santapan-santapan yang paten bagi pelajar SD sampai SMP bahkan sampai SMA meskipun di SMA sudah tidak mempelajari ihwal materi sejarah tersebut. Di mata pelajaran SD, sejarah mengenai Columbus ini divonis benar secara mutlak dengan corak isi yang menceritakan kehebatannya, kebaikannya dan berbagai macam citra baik mengenai dirinya. Dari hal itu, siswa membaca dan memandang bahwa Columbus adalah pahlawan.
Contoh lain mengenai pemutarbalikkan fakta sejarah yaitu ihwal G30S/PKI. Peristiwa G30S/PKI pada 1 Oktober 1965 merupakan sejarah kelam dalam perjalanan bangsa dan negara Republik Indonesia. Cerita dan fakta-fakta sejarah mengenai kejadian sebenarnya amat sulit dicari kepastiannya karena para pelaku sejarahnya banyak yang tutup mulut pada masa Orde Baru hingga mereka wafat.
Tapi kini ada bukti dan fakta-fakta baru mengenai hal-hal seputar peristiwa kelam tersebut, khususnya bukti-bukti yang didapatkan dari orang-orang terdekat Jenderal Ahmad Yani, orang nomor satu di Angkatan Darat waktu itu. Seharusnya, Pak Yani lah yang menjadi presiden menggantikan Bung Karno. Bung Karno sendiri yang menginginkan Pak Yani menjadi presiden menggantikan dirinya karena Pak Yani ini cerdas, cakap dan masih muda (40-an tahun).
Sudah menjadi rahasia umum di kalangan kabinet bahwa Pak Yani lah yang akan menggantikan Bung Karno menjadi Presiden apabila Bung Karno wafat. Hal ini diperkuat oleh kesaksian Harya Sudirja ( Menteri Pengairan Dasar pada zaman Bung Karno berkuasa ).
Semua anak-anak Pak Yani juga sudah tahu hal ini, namun ayahnya berpesan agar jangan beri tahu siapa-siapa kalau bapaknya dalam waktu yang tidak lama lagi bakal menjadi Presiden menggantikan Bung Karno yang terus menurun kondisi kesehatannya.
Namun, kejadian yang terjadi berkata lain. Pak Yani dan kawan-kawan dekatnya yang tangguh serta cakap di jajaran petinggi TNI AD "disingkirkan" secara keji. Dan istri Pak Yani, Yayuk Ruliah mencurigai bahwa dalang pembunuhan suaminya adalah Soeharto. Soeharto saat itu adalah bawahan Jendral Ahmad Yani, tapi umurnya lebih tua. Dan ia sedang diselidiki oleh Pak Yani dan para Pahlawan Revolusi lain yang wafat dalam berbagai kasus internal AD ( kasusnya benar-bernar memalukan ). Itulah yang membuat Soeharto iri dan sakit hati.
Saksi sejarah lain juga mengatakan bahwa Soeharto memang benci kepada Pak Yani sebab dari raut wajahnya ketahuan. Ia pun punya dendam kepada para pahlawan revolusi lain karena kasus tersebut. 
Nama-nama tokoh pahlwan revolusi yang merupakan korban kekejaman terkait peristiwa G30S/PKI yang digalangi oleh Partai atau golongan komunis, mereka adalah  Ahmad Yani ( Jend. Anumerta ), Donald Ifak Panjaitan ( Mayjen. Anumerta ), M.T. Haryono ( Letjen. Anumerta ), Piere Tendean ( Kapten CZI Anumerta ), Siswono Parman ( Letjen. Anumerta ), Suprapto  ( Letjen. Anumerta ), Sutoyo Siswomiharjo, ( Mayjen. Anumerta ).  Dua di antara mereka di bunuh di Jogjakarta, dan lima lainnya di bunuh di Jakarta.
Mayoritas fakta-fakta menyebutkan bahwa pada hakikatnya otak pembunuhan dibalik peristiwa tersebut adalah Soeharto meskipun yang melakukannya adalah golongan komunis. Kasus pembunuhan terhadap Jendral Ahmad Yani sendiri karena soeharto  menginginkan dirinya untuk menjadi Presiden RI. Pada saat itu soeharto yang masih menjabat sebagai Panglima Kostrad, dan merupakan Jendral bawahan Ahmad Yani ( Jendral Tertinggi TNI AD ) tidak bisa berbuat apa - apa. Untuk bisa menjadi Presiden, Soeharto harus melengserkan Jendral Ahmad Yani terlebih dahulu. Sehingga untuk melakukan rencana keji tersebut, Pak harto menyetir partai komunis untuk membantai Jendral tertinggi TNI AD Republik Indonesia tersebut.
Pada rezim Soeharto, Wacana ( fakta sejarah ) tersebut kemudian dimanipulasi oleh kaum komplotan Soeharto dengan menyebutkan dengan jelas bahwa yang salah itu adalah golongan komunis, sehingga golongan komunis pada saat itu ( zaman Orde Baru ) mendapat pembantaian yang sangat luar biasa. Bahkan anak cucu dari golongan komunis di bumi-hanguskan dari bumi indonesia. Mereka dikucilkan, tidak diberi tempat untuk hidup. Benar-benar sangat tragis. hal ini sangat melanggar hak asasi kemanusiaan yang tercantum jelas dalam Pancasila dan UUD 1945.
Implikasi dari contoh-contoh di atas menggambarkan betapa buku sangat mempengaruhi bahkan dapat merubah paradigma berfikir seseorang. Dengan mempelajari fakta-fakta sejarah tentang Columbus atau Suharto ini dapat menyebabkan revolusi dalam pemikiran seseorang. Padahal, realitanya columbus adalah orang yang memutarbalikan fakta sejarah. Ia membuat citra baik namanya di kalangan eropa tetapi sangat bertentangan dengan realita yang sebenarnya.  Begitupun dengan kasus suharto terkait peristiwa G30S / PKI. Di buku-buku bacaan baik SD, SMP maupun SMA, selalu menceritakan kebaikannya. Banyak hal yang ditutup-tutupi mengenai fakta tersebut. Hal tersebut dilakukan tidak lain semata karena politik pencitraan yang ingin selalu melekat dalam dirinya. Orang yang membaca ihwal sejarah ini pastinya setuju dan mungkin selalu mengagung-agungkan mereka dengan menyebut bahwa mereka adalah pahlawan bagi bangsanya ( tidak salah juga sih ). Padahal, jika disingkap fakta sejarah yang sebenarnya, tentunya tidak sedikit orang yang benci terhada soeharto.
Buku itu dapat merubah paradigma berfikir seseorang. Dengan membaca, pemikiran seseorang akan ikut terseret oleh arus teks atau bacaan tersebut. Membaca adalah hal yang fundamental, dimana wawasan dunia dapat kita ketahui hanya dengan membaca baik buku, maupun artikel-artikel yang tersebar di media. Sebuah pemikiran cerdas berawal dari membaca. Itulah mengapa membaca menjadi titik awal kemajuan bangsa.
Bahkan seorang Bill Gates pun selalu membaca buku di kesehariannya dan memperlihatkan buku apa saja yang ia baca di website resminya. Begitupun dengan seorang Warren Buffett yang menjadi salah satu orang terkaya selain Bill Gates berkata bahwa buku mengubah dirinya, dan sangat terinspirasi oleh proffesor yang mengajarinya saat masih kuliah dengan buku yang proffesornya buat.
Sayangnya Buku belum menjadi kebutuhan primer di Indonesia. di era Generasi Y atau zaman milenia dimana orang bersentuhan hampir 24 jam dengan internet membuat perubahan besar dalam dunia membaca. Dan inilah yang terjadi pada pelajar dunia:
0    Hanya 10% dari siswa menggunakan buku-buku dari perpustakaan untuk membantu mereka belajar 
0    100% siswa menggunakan Wikipedia (Perpustakaan online terbesar) untuk belajar
0    80% siswa menggunakan jaringan sosial untuk membantu mereka belajar   
0    55% siswa menggunakan layanan online untuk membantu mereka menulis makalah mereka
Meskipun demikian, membaca dimanapun lebih baik daripada tidak membaca sama sekali. Begitu besar pengaruh membaca dapat mengubah hidup manusia dari ketidak tahuan menjadi penuh wawasan. Dari kebodohan menjadi kecerdasan. Itulah mengapa negara maju sangat memperhatikan membaca dan perpustakaan.
Negara-negara maju seperti Jerman, Perancis, Belanda mewajibkan siswa SMA harus menamatkan hingga 22-32 judul Buku (1966-1975). Sedangkan di Indonesia, pada tahun 1950-1997 nol buku atau tidak ada kewajiban untuk menamatkan satu judul buku pun. Dan kondisi ini masih berlangsung hingga saat ini. Bahkan Thailand saja hingga tamat dari SMA seorang siswa harus tamat membaca buku hingga 5 Judul (1986-1991). Sementara di Malaysia 6 judul Buku (1976-1980), Singapura 6 judul buku (1982-1983), Jepang 15 judul buku (1969-1972).
Bagiamana dengan Indonesia? Sangat disayangkan Negara yang pernah menjadi guru bagi negara-negara tetangga ini sangat buruk dalam dunia membaca dimana Indonesia berada di peringkat ke-57 dari 65 negara di dunia. Atau peringkat 8 terakhir.
Minimnya minat baca bagi bangsa Indonesia bisa saja dimanfaatkan oleh para oknum sejarah. Demi politik pencitraan, Bisa saja mereka merekayasa pemikiran-pemikiran seseorang melalui buku yang ditulisnya, menebar benih-benih kebohongan, menebar propaganda dan menciptakan berbagai distorsi fakta yang tidak sesuai dengan sejarah sebenarnya.
Perlu diingat bahwa buku bacaan mengenai sejarah yang sudah terpublikasikan bertahun-tahun lamanya itu tidaklah semuanya selaras dengan fakta sejarah.  Kemungkinan-kemungkinan memanipulasi sejarah itu sangat besar sekali demi kepentingan politik. Dengan kata lain, untuk membuat politik pencitraan bagi dirinya, si pelaku sejarah  melakukan berbagai hal termasuk memanipulasi sejarah, sehingga namanya terkenang baik dalam memori orang.
Pada intinya, hal tersebut merupakan suatu pembelajaran bagi kita, bahwa kita dituntut untuk tidak langsung mempercayai suatu sejarah begitu saja, meskipun bertahun-tahun lamanya sejarah tersebut telah didokumentasikan ke dalam buku. Perlunya review atau kajian ulang sejarah dengan mencari sumber-sumber yang valid, yang dapat dipercaya sehingga sejarah tersebut sesuai dengan kejadian yang sebenarnya. Dengan cara mengkritisi sejarah, kita tidak mudah dipengaruhi bahkan dibodohi oleh sejarah, tidak pula langsung percaya dengan manisnya sejarah seperti contoh yang sudah disebutkan di atas, sehingga kita tidak akan terjebak pada apa yang semula tidak kita sadari dan baru sadar ketika telah ditegur oleh orang lain, Karena pengaruh buku sangat kuat sekali terhadap pemikiran kita. Jadi pada akhirnya untuk bisa menyingkap realita sejarah atau bahkan dunia, maka yang wajib dilakukan pertama kali yaitu senang membaca buku terlebih dahulu.





REFERENSI

5.        Wikipedia

1 comments:

  1. masakan ini kaya informasi tapi posisi kamu sbeagai kritikus justru hilang. Mestinya mungulkan data pelan-pelan dulu sebelum menyimpulkan sesuatu

    ReplyDelete