ISTIQOMAH
PBI-B/4
Efek
Samping Sebuah Tulisan
Menulis
adalah suatu kegiatan awal mengubah dunia. Tulisan sekecil apapun pasti akan
memberikan efek pada sekitar kita. Sebagai seorang penulis hendaknya
mengkoreksi kembali apa yang kita tulis sehingga kita dapat menerka-nerka apa
efek yang akan terjadi jika tulisan kita tersebar ke masyarakat luas. Seperti
halnya saat kita menyebarkan suatu selembaran di sekolah. Setelah selembaran
itu menyebar, secara pasti akan memberikan efek kepada anggota sekolah. Baik
itu efek positif atau efek negatif.
Berbicara
tentang keabsahan suatu buku, sebagai seorang penulis alangkah bijaksananya
jika kita bisa memastikan keabsahan atau kebenaran tentang data yang ada pada
buku kita, sehingga kita bisa mempertanggungjawabkan apa yag kita tulis.
Kemudian dari sudut pandang seorang pembaca, sebaiknya saat kita membaca suatu
artikel atau buku, kiranya janganlah kita menelan bulat-bulat apa yang ada pada
tulisan tersebut. Sebaiknya kita cerna terlebih dahulu apa yang terkandung
dalam buku tersebut.
Menerka-nerka
suatu kisah atau sejarah yang kita tulis juga akan memberikan efek samping yang
membuat orang terjebak dalam suatu kisah. Seperti apa yang di katakan Howard
Zinn pada bukunya yang berjudul “Speaking Truth to Power with Book1.”
Ia mengulas tentang kebohangan sejarah yang mengatakan jika Cristopher Colombus
bukanlah seorang pahlawan bagi masyarakat Amerika melainkan sebagai dalang dari
suatu peristiwa pembantaian terbesar sepanjang sejarah. Sehingga saat bukunya
mulai terbit, banyak pro dan kontra bermunculan dari masyarakat Amerika. Mengenai
pendapat howard zinn ini, kita tidak harus mempercayai begitu saja. Permasalahannya
adalah ketika Mayoritas orang lebih Cenderung membenarkan apa yang hanya mereka
dengar dari suatu petinggi pemerintah, kiai, atau pendeta, padahal realitanya
untuk membuktikan fakta tersebut kita juga harus membaca. Tidak hanya langsung
melahap mentah-mentah konsep pembicaraan yang sudah terbangun tersebut, kita
harus mengkonsep ulang dengan cara mengkritisi serta harus mencari referensi lain
( fakta dan bukti ) mengenai hal yang sedang dibicarakan tersebut.
Kontrofersi
dalam bukunya yaitu menjelaskan tentanng
Columbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang ia dapati sudah
diduduki. Ia juga bukan orang Eropa pertama yang sampai ke benua itu karena
sekarang telah diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara
telah berkunjung ke Amerika Utara pada abad ke 11 dan mendirikan koloni L'Anse
aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Terdapat perkiraan bahwa pelayar yang
tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Kolumbus dan membekalkannya
dengan sumber untuk kejayaannya. Terdapat juga banyak teori mengenai ekspedisi
ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa itu.
Colombus mengira
bahwa pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka
berorientasi menjadikan pulau tersebut sebagai perluasan wilayah Spanyol.
Tetapi setelah menerobos masuk, Kolumbus ternyata kaget menemukan bangunan yang
persis pernah ia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Semula Kolumbus
disambut dengan ramah oleh suku Indian tetapi setelah ketahuan niat buruknya
datang di pulau itu, Kolombus banyak mendapat resistensi dari penduduk
setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Kolombus ditenggelamkan oleh
suku Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan
Kolombus.
Untuk memilih pendapat siapakah yang
paling benar tentang kisah Colombus, tergantung bagaimana kita mempercayai apa
yang kita baca dan tergantung bagaimana kita mendapatkan sumber yang paling akurat
dari data-data yang kita dapatkan.
Dengan
membaca, seseorang dapat mengetahui bahkan menemukan realita atau fenomena
kehidupan. Sehingga itu membuat suatu kesimpulan bahwa dengan membaca dan
menulis kita dapat mengetahui secara gamblang dan nyata apa yang terjadi pada
suatu fenomena kehidupan. Imbas dari sebuah bacaan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan dunia.
Pemanipulasian
sejarah adalah suatu hal yang sangat memberikan dampak kepada masyarakat,
karena secara tidak langsung masyarakat akan tertipu dengan isi tulisan
tersebut sehingga menghasilkan kesalahartian dalam suatu kejadian nyata dalam
suatu sejarah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan sejarah tidak sesuai dengan
keadaan aslinya. Yaitu sebagai berikut :
1. Adanya
faktor kesengajaan penulis untuk mengecohkan masyarakat tentang suatu sejarah
2. Kesalahan
yang tidak disengaja penulis saat mencari data, sehingga apa yang ia tulis
tidak singkorn dengan kejadian sesungguhnya.
3. Kurangnya
pengetahuan penulis tentang peristiwa yang ia tulis
Suatu
penyalahgunaan informasi dapat saja membuat suatu bangsa dapat bercerai-berai.
Seperti kita ketahui bangsa kita termasuk bangsa yang bukan termasuk bangsa
yang berliterasi, sehingga mudah terprofokasi oleh suatu tulisan atau omongan.
Contohnya seperti saat kita membaca suatu artikel lalu kita hanya mempercai
artikel tersebut tanpa mencari kebenaran dari artikel tersebut. Itu sudah mencirikan kurangnya
budaya ber-literasi di negri ini,
Mungkin juga
mereka menganggap menulis tidaklah terlalu penting. Di usia-usia yang merupakan
peralihan antara remaja dan dewasa, mahasiswa, terutama yang masih menempuh
semester awal biasanya masih lebih memikirkan cinta, gaya hidup, dan pecarian
jati diri. Apalagi di kota-kota besar, sepertinya remaja dan mahasiswa terlalu
sibuk dengan hedonisme mereka. Mereka lebih megedepankan out look dengan barang-barang branded,
berburu kue, makanan, dan minuman di restoran-restoran elit, dan kegiatan yang
dianggap menyenangkan lainnya. Namun alangkah lebih baik jika remaja, khususnya
mahasiswa lebih memikirkan sumbangsih mereka terhadap orang lain. Minimal
dengan menuangkan pendapat, gagasan, atau ide mereka dalam sebuah tulisan.
Dengan
pengetahuan membaca dan menulis kita dapat melihat dunia dengan lebih jernih.
Contonya saat kita membeli suatu makanan kita tidak langsung membeli makanan
tersebut tanpa dilihat komposisi dari makanan tersebut. Melainkan kita membaca
dan mendalami komposisi dan batas kadaluarsa dari makanan tersebut. Sungguh
kehebatan tulisan dapat membuat manusia mencadi lebih jernih dalam melhat.
Menulis
dan membaca merupakan suatu media yang dapat membuat prespektif atau pandagan
seseorang terbuka. Ketika suara diproduksi maka akan langsung hilang pada saat
itu juga kecuali jika suara tersebut direkam, ia akan bisa diperdengarkan
kembali. Hal tersebut bisa diimplikasikan pada Sejarah. Sejarah jika hanya
direpresentasikan melalui mulut ke mulut tanpa ditulis, ia akan hilang. Ilmu
pun jika tidak diikat dengan tulisan, ia akan hilang, jadi tulisan merupakan
suatu media untuk mengikat pengetahuan yang diperoleh baik melalui komunikasi
verbal ( Lisan ) maupun dokumental ( tulisan ). Menguasai teks dapat
memanipulasi atau memutar-balikkan sejarah ( dunia ).
Tulisan
juga dapat dapat menguak suatu kejadian yang tidak bisa terekspose sebelumnya
contohnya seperti kisah nyata seorang anak anak yang menuliskan kisah hidupnya
melalui sebuah diary. Diary ini adalah diary paling sensasional yang pernah
diterbitkan secara luas. Anne Frank adalah seorang gadis remaja berusia 13
tahun, yang karena invasi Jerman atas Belanda, dan karena pembersihan atas
etnis Yahudi pada jaman Hitler, maka ia dan keluarganya dan beberapa orang lagi
harus menyembunyikan diri di sebuah loteng. Disinilah ia menulis diary selama
hampir 4 tahun.
Anne
Frank adalah seorang gadis yang periang dan cerdas berusia 13 tahun. Ia
terlahir dari pasangan Yahudi, Otto dan Edith Hollander Frank. Otto Frank
adalah seorang Direktur di Dutch Opekta Company, perusahaan di Amsterdam yang
memproduksi selai. Kakak perempuan Anne bernama Margot. Kehidupan mereka
menyenangkan dan baik-baik saja, hingga saat Jerman menginvasi Belanda dalam
Perang Dunia II, dan pemerintahan Hitler mengeluarkan dekrit 'anti Yahudi'. Mulailah
masa-masa terkekang bagi kaum Yahudi, mereka harus memakai semacam pin
berbentuk bintang warna kuning (yellow star), mereka dipaksa menyerahkan
kendaraan, dilarang mengendarai mobil, dilarang menggunakan jalan raya dan
lain-lain.
Pada
ulangtahun Anne yang ke-13 pada 20 Juni 1942, ia mendapat hadiah sebuah diary.
Pada hari itulah ia mulai mencurahkan seluruh perasaan, pandangan dan
pengalaman hidupnya pada diary yang ia beri nama "Kitty".
Pada saat itu sebenarnya pembersihan etnis Yahudi mulai digembar-gemborkan, dan Otto Frank mulai merencanakan untuk melarikan keluarganya. Namun, sebelum rencana itu terwujud, pada tgl. 8 Juli 1942, Margot menerima surat panggilan dari pemerintah Hitler. Surat Panggilan berarti kamp konsentrasi dan sel tahanan, maka Otto Frank harus mengubah rencananya. Otto Frank dan Van Daan (rekan bisnis Otto Frank) membuat rencana baru sementara Anne dan lainnya berkemas-kemas. Maka pada tgl. 9 Juli 1942 keluarga Frank meninggalkan apartemen mereka yang nyaman untuk terakhir kalinya, dan pindah ke sebuah loteng yang terletak di gedung tempat Otto Frank bekerja. Loteng tempat persembunyian mereka itu akan dikenal dengan “Secret Annex.”
Pada saat itu sebenarnya pembersihan etnis Yahudi mulai digembar-gemborkan, dan Otto Frank mulai merencanakan untuk melarikan keluarganya. Namun, sebelum rencana itu terwujud, pada tgl. 8 Juli 1942, Margot menerima surat panggilan dari pemerintah Hitler. Surat Panggilan berarti kamp konsentrasi dan sel tahanan, maka Otto Frank harus mengubah rencananya. Otto Frank dan Van Daan (rekan bisnis Otto Frank) membuat rencana baru sementara Anne dan lainnya berkemas-kemas. Maka pada tgl. 9 Juli 1942 keluarga Frank meninggalkan apartemen mereka yang nyaman untuk terakhir kalinya, dan pindah ke sebuah loteng yang terletak di gedung tempat Otto Frank bekerja. Loteng tempat persembunyian mereka itu akan dikenal dengan “Secret Annex.”
Pada
saat itu sebenarnya pembersihan etnis Yahudi mulai digembar-gemborkan, dan Otto
Frank mulai merencanakan untuk melarikan keluarganya. Namun, sebelum rencana
itu terwujud, pada tgl. 8 Juli 1942, Margot menerima surat panggilan dari
pemerintah Hitler. Surat Panggilan berarti kamp konsentrasi dan sel tahanan,
maka Otto Frank harus mengubah rencananya. Otto Frank dan Van Daan (rekan
bisnis Otto Frank) membuat rencana baru sementara Anne dan lainnya
berkemas-kemas. Maka pada tgl. 9 Juli 1942 keluarga Frank meninggalkan
apartemen mereka yang nyaman untuk terakhir kalinya, dan pindah ke sebuah
loteng yang terletak di gedung tempat Otto Frank bekerja. Loteng tempat
persembunyian mereka itu akan dikenal dengan "Secret Annex".
Kepindahan mereka dibantu oleh pasangan Miep dan Jan Gies yang adalah teman
dekat keluarga Frank. Miep bekerja sebagai sekretaris Otto Frank. Karyawan lain
Oto Frank adalah Tuan Kleimann, Tuan Kugler dan Bep Voskuijl.
Secret
Annex, ruang loteng di lantai tiga itu akan menjadi tempat persembunyian Anne
dan keluarga (4 orang), serta keluarga Van Dann (3 orang), dan seorang dokter
gigi bernama Tuan Dulles, total 8 orang.
Tulisan ini ditulis oleh Anne hanya tiga hari sebelum akhirnya Secret Annex ditemukan, dan ke-8 penghuninya ditangkap dan dibawa ke kamp konsentrasi. Anne akhirnya meninggal karena tifus, akibat buruknya gizi dan sanitasi di kamp konsentrasi. Ia meninggal sekitar akhir Pebruari atau awal Maret 1945. Walau ia tak lagi hidup dan tak dapat mewujudkan kebebasan dan kebahagiaan yang ia cita-citakan, namun pengharapannya yang besar akan terus hidup dan mengilhami banyak orang hingga saat ini.
Tulisan ini ditulis oleh Anne hanya tiga hari sebelum akhirnya Secret Annex ditemukan, dan ke-8 penghuninya ditangkap dan dibawa ke kamp konsentrasi. Anne akhirnya meninggal karena tifus, akibat buruknya gizi dan sanitasi di kamp konsentrasi. Ia meninggal sekitar akhir Pebruari atau awal Maret 1945. Walau ia tak lagi hidup dan tak dapat mewujudkan kebebasan dan kebahagiaan yang ia cita-citakan, namun pengharapannya yang besar akan terus hidup dan mengilhami banyak orang hingga saat ini.
Melalui
buku harian tersebut Ann Frank membeberkan sejarah Yahudi yang di bantai
habis-habisan oleh pemerintah Hitler. Di samping itu buku harian Ann Frank itu
kini sudah diterbitkan dan mulai membuka opini publik tentang masa pemerintahan
Hitler pada zaman tersebut. Sehingga tulisan tersebut kini sudah mendunia dan
menjadi perbincangan publik selama bertahun-tahun.
Itulah
potret sebuah tulisan kecil yang pada awalnya hanya sebagai tulisan yang
mengkisahkan kehidupan sehari-harinya tapi pada akhirnya kini telah menjelma
menjadi buku harian yang paling sering dibaca masyarakat di dunia.
Setelah
terbitnya buku ini, masyarakat dunia pun mulai berubah pola fikirnya tentang sejarah pada masa Hitler. Ada beberapa
pendapat yang mulai bercabang seperti ada yang pro dan ada yang kontra.
Kejadian itu sangatlah lumrah ketika tersebarnya suatu isu yang populer, secara
otomatis akan membentuk pendapat-pendapat baru bagi masyarakat dunia.
Seperti
halnya obat tidur yang memberikan efek ngantuk kepada penggunanya, sebuah
tulisan pun dapat memberikan dampak yang bergitu besar sehingga masyarakat
dapat tahu kebenaran dari tulisan tersebut. Keabsahan suatu tulisan dapat
terlihat dari sudut pandang niat penulis untuk membuat buku tersebut, apa hanya
untuk meluncurkan bukunya ke masyarakat luas tanpa menyertakan sumber-sumber
yang terpercaya, atau tulisan tersebut sudah melalui protes mencararian data
secara akurat dan terpercaya.
Contohnya
seperti seorang guru, adalah pekerjaan yang harus memenuhi berbagai
criteria. Pekerjaan memiliki spesialisasi ilmu, artinya memiliki suatu keahlian
khusus yang tidak dimiliki oleh pemegang profesi lain. Jadi keahlian khusus
hanya ada profesi tersebut. Bila pekerjaan guru merupakan profesi, maka
keahlian mendidik harus ada dan melekat pada profesi guru. Profesi guru apabila
dijalankan dengan penuh ketekunan dan dedikasi yang tinggi dan dia
mengembangkan satu disiplin ilmu dalam bidang pendidikan, maka orang tersebut
telah menjalankan suatu spesialisasi ilmu pendidikan. Oleh karena itu seorang
guru harus benar-benar menjalankan ilmunya demi kepentingan orang banyak.
Mereka harus mengembangkan karir di bidang pendidikan dan tidak berprofesi
ganda.
Keprofesionalan
guru dapat terlihat dari kualitas murudnya, seorang guru sebelum mengajar harus
mencari informasi lebih dalam lagi tentang apa yang akan ia ajarkan, sehingga
tidak akan ada kesalah artian saat proses pembelajaran.
Ada 3 teknik yang dapat dilakukan dalam pemeriksaan keabsahan data :
1. Memperpanjang masa pengamatan.Hal ini
memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa
mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, dan untuk
membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan
diri peneliti sendiri.
2.
Pengamatan yang terus menerus. Dilakukan
untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan
dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada
hal-hal tersebut secara rinci.
3.
Triangulasi. Pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data tersebut. Triangulasi juga bisa disebut
sebagai teknik pengujian yang memanfaatkan penggunaan sumber yaitu
membandingkan dan mengecek terhadap data yang diperoleh. Triangulasi dilakukan
dengan sumber data dan penelitian atau pengamat lain. Teknik triangulasi yang
digunakan adalah teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber
(wawancara dan triangulasi) dengan sumber berarti membandingkan dengan mengecek
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat
yang berbeda dalam metode kualitatif. Triangulasi ini dilakukan dengan
cara :
o
Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum
dengan apa yang dikatakan
secara pribadi.
secara pribadi.
o
Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen
yang saling berkaitan.
o Mengadakan perbincangan dengan banyak pihak untuk
mencapai pemahaman tentang suatu atau berbagai hal.
Kevalidan
dari suatu datang sangatlah pentig, karena saat kita memahami suatu tulisan
yang salah maka imbasnya pun akan salah. Bisa jadi saat kita salah dalam
menuliskan suatu artikel, akan berdampak macam-macam dalam kehidupan kita.
Suatu penulis bisa dipercaya karena kevalidan tulisannya.
Penulis
atau pengarang yang ingin berekspresi melalui tulisannya, tentu tidak begitu
saja menulis dengan sekehendak hatinya. Ia memunyai gagasan atau pemikiran yang
ingin disampaikan kepada orang lain. Tentu ia juga harus lebih dahulu berpikir
apakah orang lain dapat begitu saja memahami apa yang disampaikannya dalam
tulisan itu? Sebab apabila cara penyampaiannya salah atau keliru, pembaca tidak
akan memahaminya. Bisa jadi salah tafsir. Mungkin saja akan ada pembaca yang
protes, bahkan membantah pendapatnya.
Kritik,
bantahan, bahkan kecaman pembaca sudah menjadi risiko seorang penulis. Namun
sebaiknya, segala sesuatunya telah direnungkan dan diantisipasi sebelum
menulis. Kritik yang positif dan memuji akan menyenangkan. Sebaliknya, kritik
yang negatif dan bersifat membantah memang dapat membuat penulis putus asa.
Semua ini dapat dihindari dengan persiapan sebelumnya. Penulis harus memiliki
tanggung jawab terhadap tulisannya. Jika ia bermaksud menyampaikan pendapat,
gagasan, pemikiran, dan perasaan, tentunya karena ia yakin bahwa semuanya itu
akan bermanfaat bagi orang lain. Tulisan tentang masalah-masalah kesehatan
dalam jurnal kedokteran, misalnya, pasti memiliki dasar-dasar yang kuat untuk
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Begitu juga tulisan bertema sosial, agama,
teknologi modern, ekonomi, dan sebagainya. Si penulis harus menguasai materi
yang disajikannya.
Dalam
menulis, seorang penulis setidaknya harus menyadari tiga hal yang merupakan
kode etiknya, yaitu:
1.
unsur informasi,
2.
unsur edukasi/pendidikan, dan
3.
unsur hiburan.
Ketiganya
terpadu dalam suatu karya tulis yang akan memberi manfaat yang menyenangkan
pembaca. Dengan membaca suatu tulisan, apakah itu fiksi, seperti cerita pendek,
puisi atau novel, maupun nonfiksi, misalnya tentang sejarah, ilmu kesehatan,
flora dan fauna, pembaca memeroleh informasi sekaligus juga dapat mempelajari
sesuatu. Tulisan yang enak dibaca, dengan susunan kalimat dan frase yang jelas
dan lancar, apalagi bila ada selingan humor segar, dengan gaya tulisan yang
menarik, tidak gersang, pasti disukai oleh siapa saja.
Jadi, dengan
membaca sebuah buku atau artikel, seorang pembaca dapat memahami informasi yang
disampaikan. Bacaan itu akan lebih menarik perhatiannya apabila berisi hal-hal
yang ingin diketahui dan dipelajarinya. Selain itu, hal-hal yang disampaikan
benar-benar memberinya manfaat. Misalnya, seseorang ingin membaca buku tentang
bagaimana menanam pepaya. Ia dapat belajar menanam pepaya dan membuktikan
sendiri bahwa teknik dan seni menanam pepaya yang dibacanya itu dapat
dipraktikkan dan berhasil.
Memang tidak
semua buku dapat dipraktikkan seperti itu. Ini hanya gambaran tentang kode etik
bagi penulis berkaitan dengan tanggung jawabnya. Penulis yang tidak menyimak
rambu-rambu tulisan menjadi kurang hati-hati dan menulis semaunya sendiri, yang
penting asal laku. Misalnya, buku-buku porno. Buku-buku tersebut memang laris
di pasaran walaupun berselera rendah. Tetapi, pornografi tidak memiliki unsur
mendidik, kalaupun mengandung informasi, sifatnya vulgar, tidak bermutu. Tulisan
seperti ini dapat merusak moral, terutama di kalangan generasi muda. Di mana
tanggung jawab penulis yang katanya ingin berekspresi untuk menyampaikan
gagasan kepada orang lain? Tulisan-tulisan demikian tentu saja melanggar kode
etik dan dapat dikategorikan sebagai buku-buku terlarang dalam sebuah negara
yang telah memiliki undang-undang tentang pornografi.
Kesadaran
akan tanggung jawabnya itulah yang harus ada dalam jiwa setiap penulis.
Keberaniannya untuk menyampaikan pendapat dan kebebasannya untuk berekspresi di
arena tulis-menulis akan dihargai oleh masyarakat pembaca apabila ia memang
memiliki kemampuan untuk memertanggungjawabkan manfaat maupun kebenarannya.
Apalagi jika buku itu mampu menggerakkan hati nurani pembacanya dan kemudian
menciptakan opini di kalangan masyarakat. Inilah keberhasilan seorang penulis
atau pengarang. Bahkan, buku-buku seperti ini dapat mengubah pandangan dunia.
Jadi,
kesimpulannya adalah menulis adalah suatu cara bagaimana kita melihat keabsahan
dunia. Terlebih lagi tulisan tersebut memiliki data yang valid dan bisa
dipertanggungjawabkan.
DAFTAR
PUSTAKA :
ga keliatan posisi kamu dalam mengkritisi Howard Zinn ada di sebelah mana. generic strucutre ko ga eksplisit?
ReplyDelete