Laela Nur
Komariah
14121310313
PBI-B/4
Critical Review 2
Manipulasi Sejarah
Menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa.
Dengan menulis seseorang bisa menciptakan sebuah karya yang spektakuler. Karya
yang akan membawa namanya melambung tinggi sehingga orang yang sebelumnya tidak
dikenal menjadi seseorang yang terkenal. Banyak sebagian orang yang mengatakan
bahwa menulis itu adalah sesuatu yang sulit untuk dilakukan, mereka selalu
merasa sulit untuk menuangkan ide-ide kedalam sebuah lembar kertas. Sebenarnya
banyak cara yang bisa dilakukan agar kita bisa dengan mudah menuangkan ide-ide
kita ke dalam sebuah tulisan. Salah satunya dengan membaca. Dengan membaca kita
bisa mendapatkan berbagai informasi yang kita inginkan, bisa menambah
pengetahuan kita sehingga kita bisa mendapatkan berbagai referensi untuk kita
tuangkan ke dalam sebuah tulisan.
Sebenarnya menulis
dan membaca merupakan suatu media yang dapat membuat perspektif atau pandangan seseorang terbuka.
Membaca
membantu melihat sudut pandang yang berbeda, membaca membantu kita belajar
teknik menulis yang dipakai oleh orang yang lebih berpengalaman, membaca
membuat ide kita melimpah, membaca menjadikan otak dan pikiran kita aktif, dan membaca
dapat memperkaya kosa kata, pilihan kalimat, dan cara penyajian yang bisa kita
pakai dalam menulis.
Tetapi kita harus berhati-hati dalam memilih bahan
bacaan, kita tidak boleh seratus persen percaya terhadap bacaan tersebut.
Melainkan kita harus mencari dari berbagai sumber sehingga benar terbukti
keakuratannya. Dan kita tidak terperangkap dalam bacaan yang meyesatkan kita.
Misalnya dalam buku Howard Zin yang berjudul “Speaking Truth to Power with
Books” yang membahas tentang Chiristopher Colombus dan manipulasi sejarahnya.
Garis besar kisah Colombus bukan
masalah baru. Dia dilahirkan di Genoa, Itali, tahun 1451. Tatkala berangkat
dewasa, dia menjadi nakhoda kapal dan seorang navigator yang cekatan. Akhirnya
Colombus yakin bukan mustahil menemukan jalan lebih praktis ke daerah Asia di Timur
dengan cara berlayar ke arah Barat melintasi Samudra Atlantik dan dia dengan
tekun merintis tekadnya. Tentu saja niat besar ini tidak akan terlaksana tanpa
biaya. Karena itulah Colombus membujuk Ratu Isabella I menyediakan anggaran
untuk ekspedisi percobaannya.
Kapalnya melabuh pertama kali di
Kepulauan Canary di lepas pantai Afrika. Membongkar sauh di Kepulauan Canary
tanggal 6 September dan berlayar laju arah ke Barat. Sebuah pelayaran yang
bukan main panjang, sehingga tidak aneh jika para awak kapal merasa ngeri dan
kepingin balik saja. Colombus? Tidak! Perjalanan mesti diteruskan, sekali layar
terkembang pantang digulung.
Colombus kembali ke Spanyol bulan
Maret berikutnya dari penjelajahan yang dahsyat itu disambut orang dengan penuh
penghormatan. Sesudah itu dia melakukan serentetan pelayaran melintas Atlantik
dengan harapan menjejakkan kaki di Cina dan Jepang. Tetapi sia-sia! Colombus
tetap bersiteguh pada pikirannya bahwa dia sudah menemukan jalur perjalanan ke
Asia Timur jauh sebelum orang lain sadar.
Ratu Isabella menjanjikan Colombus
jadi gubernur di pulau mana pun yang ditemuinya. Tetapi, selaku administrator
dia betul-betul tidak becus sehingga dipecat dari jabatannya dan dikirim pulang
ke Spanyol dengan tangan terbelenggu. Tetapi, sesampainya di Spanyol dia
dibebaskan hanya saja tak pernah diberi jabatan lagi.
Jelas, pelayaran pertama Colombus
merupakan perubahan revolusioner bagi sejarah Eropa, bahkan punya pengaruh
lebih besar bagi Benua Eropa. Anak-anak sekolah semua menghafal tahun 1492
merupakan tahun penting.
Salah satu keberatan adalah karena
bukannya Colombus orang Eropa pertama yang menemukan Dunia Baru. Leif Ericson,
pelaut Viking, berabad-abad sebelum Colombus sudah menjejakkan kaki di Benua
Amerika dan bolehlah dipercaya beberapa orang Eropa lain juga sudah
menyeberangi Samudera Atlantik di masa-masa antara Leif Ericson dan Colombus.
Dari sudut sejarah, Leif Ericson
bukanlah tokoh penting. Hal-hal menyangkut penemuannya belum pernah tersebar
luas, begitu pula tidak meninggalkan perubahan apa pun baik di Amerika maupun
Eropa. Sebaliknya, berita penemuan Amerika oleh Colombus menyebar bagai kilat
ke seluruh Eropa. Hanya beberapa tahun sekembalinya Colombus, dan sebagai
akibat langsung dari penemuannya, banyak ekspedisi tambahan berdatangan di
Dunia Baru dan penaklukan serta kolonisasi pun mulailah.
Seperti halnya tokoh-tokoh lain di
dalam buku ini, Colombus mudah terkena gangguan berbagai komentar seakan-akan
apa yang ia lakukan orang lain juga lakukan andai kata Colombus tidak pernah
hidup di dunia. Eropa abad ke-15 M berada dalam keadaan risau dan berkemelut:
dunia perdagangan berkembang, penjelajahan daerah baru tak terelakkan. Bangsa
Portugis nyatanya memang aktif amat mencari arus jalan baru ke Timur, pada
saat-saat menentukan sebelum Colombus.
Mungkin sekali Amerika cepat atau lambat
ditemukan oleh orang Eropa bahkan mungkin sekali kalau lah ada penundaan,
saatnya tidak begitu lama. Tetapi perkembangan berikutnya akan sangat jauh berbeda
apabila Amerika ditemukan—katakanlah tahun 1510—oleh ekspedisi orang Perancis
atau Inggris dan bukannya tahun 1492 oleh Colombus. Dengan dalih apa pun memang
nyatanya Colombuslah orang yang menemukan benua Amerika.
Kemungkinan keberatan ketiga adalah,
bahkan sebelum perjalanan Colombus banyak orang-orang Eropa abad ke-15 yang
sudah maklum bahwa sesungguhnya bumi ini bulat bentuknya. Teori ini sudah
diungkapkan oleh filosof Yunani berabad-abad sebelumnya, dan pembenaran yang
tak tergoyahkan dari hipotesa Aristoteles sudah cukup untuk meyakinkan kaum
terpelajar Eropa di tahun 1400-an. Sementara itu, Colombus sendiri tidak
terkenal orang yang menunjukkan bahwa bumi ini bulat. (Paling tidak, dia tidak
berhasil melakukannya). Dia masyhur dalam hal penemuan Dunia Baru, yang baik orang
Eropa abad ke-15 atau Aristoteles tak tahu menahu adanya benua Amerika.
Akhlak Colombus tidaklah sepenuhnya
dikagumi. Dia terkenal kikir. Sifat inilah yang menyebabkan dia menghadapi
kesulitan memperoleh tunjangan dana dari Ratu Isabella karena Colombus
terlampau menampakkan keserakahannya tatkala melakukan tawar-menawar.
Juga—walaupun tidak pantas menuduhnya menurut ukuran etika jaman sekarang—dia memperlakukan
orang-orang Indian dengan sangat kejam.
Menurut Howard Zinn bahwa Christopher Colombus itu bukanlah pahlawan
yang selama ini masyarakat Amerika banggakan. Dia adalah orang yang berfaham komunis. Dia juga bukan
penemu Benua
Amerika.
Dia adalah penjahat, orang yang serakah, pembunuh,
penindas kelompok ras hitam yang ada di Benua Amerika. Pada awal pelayarannya Colombus memang
berhasil melakukan revolusioner terhadap Eropa dan memberikan dampak yang
begitu besar kepada Benua Eropa, sehingga anak-anak sekolah dasar di sana
mengingat bahwa 1492 adalah hari yang sangat penting.
Namun pada kenyataannya Colombus bukanlah orang
pertama yang menemukan Benua Ameria, karena jauh sebelum Colombus ada seorang pelaut
Viking yang bernama Leif Ericson sudah menjejakkan kaki di Benua Amerika
tersebut. Bahkan banyak orang Eropa lainnya yang sudah menyebrangi samudera
Atlantik di masa-masa Leif Ericson dan Colombus.
Leif Ericson bukanlah tokoh hebat jadi wajar saja
jika penemuan-penemuannya tentang Benua Amerika tidak diketahui oleh banyak
orang, karena penemuannya memang tidak membawa pengaruh Benua Eropa itu
sendiri. Berbeda dengan Colombus, sekembalinya Colombus dari pelayarannya di
Amerika itu membawa pengaruh yang sangat signifikan sehingga ia di kenal dengan
pahlawan oleh masyarakat Amerika. Dan setelah itu banyak berdatangan tokoh-tokoh
lainnya yang melakukan eksperimen terhadap Colombus dan Amerika.
Itulah sebabnya mengapa kini sejarah Chistopher
Colombus terkuak bahwasannya ia bukanlah seorang pahlawan yang di banggakan
masyarakat. Pada kenyataannya Colombuslah yang menjadi dalang atas pemalsuan
sejarah itu sendiri. Colombus terkenal jahanam, kikir, dan ia memperlakukan
orang-orang Indian dengan sangat kejam.
Jadi menurut saya buku yang di tulis oleh Howard
Zinn ini menimbulkan pro dan kontra. Di satu sisi warga yang selama ini
membanggakan Colombus pasti tidak akan terima karena pahlawan yang selama ini
mereka banggakan ternyata seorang yang jahat yang sudah memanipulasi sejarah
yang telah berabad-abad mereka percayai, walaupun memang pada kenyatannya
Colombus bersalah. Mengapa demikian? Karena pada saat itu warga hanya mendengar
sejarah dari nenek moyang mereka, jadi mereka hanya melihat dari satu sumber.
Mereka tidak pernah mencari tahu lebih lanjut tetang sejarah itu sendiri,
karena mereka berfikir bahwa nenek moyang adalah sumber yang hakiki, sumber
yang sangat dipercaya oleh keturunan-keturunan selanjutnya.
Oleh karena itu setelah kita mengetahui sejarah
Colombus, kita harus lebih berhati-hati dalam membaca dan menerima informasi
karena informasi yang kita terima dari nenek moyangpun belum tentu seratus
persen akurat. Maka kita harus lebih giat lagi dalam membaca, supaya
informasi-informasi yang kita dapatkan memang benar adanya dan banyak bukti
yang menguatkannya.
Kemudian tidak hanya Colombus, Adolf Hitler juga
mempunyai sifat yang sama yaitu sifat yang sangat kejam. Adolf Hitler lahir tahun 1889 di
Braunau, Austria. Sebagai remaja dia merupakan seorang seniman gagal yang
kapiran dan kadang-kadang dalam usia mudanya dia menjadi seorang nasionalis
Jerman yang fanatik. Di masa Perang Dunia ke-I, dia masuk Angkatan Bersenjata
Jerman, terluka dan peroleh dua medali untuk keberaniannya.
Kekalahan Jerman membuatnya terpukul
dan geram. Di tahun 1919 saat umurnya menginjak tiga puluh tahun, dia bergabung
dengan partai kecil berhaluan kanan di Munich, dan segera partai ini mengubah
nama menjadi Partai Buruh Nasionalis Jerman (diringkas Nazi). Dalam tempo dua
tahun dia menanjak jadi pemimpin yang tanpa saingan yang dalam julukan Jerman
disebut "Fuehrer."
Di bawah kepemimpinan Hitler, partai
Nazi dengan kecepatan luar biasa menjadi suatu kekuatan dan di bulan Nopember
1923 percobaan kupnya gagal. Kup itu terkenal dengan sebutan "The Munich
Beer Hall Putsch." Hitler ditangkap, dituduh pengkhianat, dan terbukti
bersalah. Tetapi, dia dikeluarkan dari penjara sesudah mendekam di sana kurang
dari setahun.
Selama masa kuasa, Hitler terlibat
dalam tindakan pembunuhan massal yang tak ada tolok tandingannya dalam sejarah.
Dia seorang rasialis yang fanatik, terlebih terhadap orang Yahudi yang
dilakukannya dengan penuh kebencian yang sangat meletup-letup. Secara terbuka
dia mengumumkan akan membunuh setiap orang Yahudi di dunia. Di masa
pemerintahannya, Nazi membangun kampkamp pengasingan besar, dilengkapi dengan
kamar gas. Di tiap daerah yang menjadi wilayah kekuasaannya, orang-orang tak
bersalah, lelaki dan perempuan serta anak-anak digiring dan dijebloskan ke
dalam gerbong ternak untuk selanjutnya dicabut nyawanya di kamar-kamar gas.
Dalam jangka waktu hanya beberapa tahun saja sekitar 6.000.000 Yahudi
dipulangkan ke alam baka.
Yahudi bukan satu-satunya golongan
yang jadi korban Hitler. Di masa pemerintahan kediktatorannya, orang-orang
Rusia dan Gypsy juga dibabat, seperti juga halnya menimpa orang-orang yang
dianggap termasuk ras rendah atau musuh-musuh negara. Jangan sekali-kali
dibayangkan pembunuhan ini dilakukan secara spontan, atau dalam keadaan panas
dan sengitnya peperangan. Melainkan Hitler membangun kamp mautt itu dengan
organisasi yang rapi dan cermat seakan-akan dia merancang sebuah perusahaan
bisnis besar. Data-data tersusun, jumlah ditetapkan, dan mayat-mayat secara
sistematis dipreteli anggota-anggota badannya yang berharga seperti gigi emas
dan cincin kawin. Juga banyak dari jenazah-jenazah itu dimanfaatkan buat pabrik
sabun. Begitu telitinya rencana pembunuhan oleh Hitler hingga bahkan di
akhir-akhir perang akan selesai, tatkala Jerman kekurangan bahan-bahan buat
penggunaan baik sipil maupun militer, gerbong ternak masih terus menggelinding
menuju kamp-kamp pembunuhan dalam rangka missi teror non-militer.
Pada kekuasaan Hitler terdapat kisah
yang pilu yang dialami oleh keluarga Anne Frank. Dalam buku
harian yang digambarkan sebagai karya yang dewasa dan berwawasan ini
menyodorkan potret kehidupan sehari-hari yang mendalam di bawah pendudukan
Nazi; melalui tulisannya, Anne Frank menjadi salah satu korban Holocaust
yang paling banyak dibicarakan.
Anne
Frank adalah seorang gadis yang periang dan cerdas berusia 13 tahun. Ia
terlahir dari pasangan Yahudi, Otto dan Edith Hollander Frank. Otto Frank
adalah seorang Direktur di Dutch Opekta Company, perusahaan di Amsterdam yang
memproduksi selai. Kakak perempuan Anne bernama Margot. Kehidupan mereka
menyenangkan dan baik-baik saja, hingga saat Jerman menginvasi Belanda dalam
Perang Dunia II, dan pemerintahan Hitler mengeluarkan dekrit 'anti Yahudi'.
Mulailah masa-masa terkekang bagi kaum Yahudi, mereka harus memakai semacam pin
berbentuk bintang warna kuning (yellow star), mereka dipaksa menyerahkan
kendaraan, dilarang mengendarai mobil, dilarang menggunakan jalan raya,
dilarang masuk tempat hiburan, dilarang terlihat di jalanan antara jam delapan
malam hingga jam enam pagi, dll.
Pada
ulangtahun Anne yang ke-13 pada 20 Juni 1942, ia mendapat hadiah sebuah diary.
Pada hari itulah ia mulai mencurahkan seluruh perasaan, pandangan dan
pengalaman hidupnya pada diary yang ia beri nama "Kitty". Anne merasa
bahwa bila ia menumpahkan perasaan pada orang lain, orang itu tidak akan
mengerti dia, malah mengomeli, menyalahkan dsb. Maka Kitty ia anggap teman
terbaiknya yang paling mengerti dirinya, dan karena diary tidak dapat
menghakiminya.
Pada saat itu sebenarnya pembersihan etnis Yahudi mulai digembar-gemborkan, dan Otto Frank mulai merencanakan untuk melarikan keluarganya. Namun, sebelum rencana itu terwujud, pada tgl. 8 Juli 1942, Margot menerima surat panggilan dari pemerintah Hitler. Surat Panggilan berarti kamp konsentrasi dan sel tahanan, maka Otto Frank harus mengubah rencananya. Otto Frank dan Van Daan (rekan bisnis Otto Frank) membuat rencana baru sementara Anne dan lainnya berkemas-kemas. Maka pada tgl. 9 Juli 1942 keluarga Frank meninggalkan apartemen mereka yang nyaman untuk terakhir kalinya, dan pindah ke sebuah loteng yang terletak di gedung tempat Otto Frank bekerja. Loteng tempat persembunyian mereka itu akan dikenal dengan "Secret Annex". Kepindahan mereka dibantu oleh pasangan Miep dan Jan Gies yang adalah teman dekat keluarga Frank. Miep bekerja sebagai sekretaris Otto Frank. Karyawan lain Otto Frank adalah Tuan Kleimann, Tuan Kugler dan Bep Voskuijl.
Pada saat itu sebenarnya pembersihan etnis Yahudi mulai digembar-gemborkan, dan Otto Frank mulai merencanakan untuk melarikan keluarganya. Namun, sebelum rencana itu terwujud, pada tgl. 8 Juli 1942, Margot menerima surat panggilan dari pemerintah Hitler. Surat Panggilan berarti kamp konsentrasi dan sel tahanan, maka Otto Frank harus mengubah rencananya. Otto Frank dan Van Daan (rekan bisnis Otto Frank) membuat rencana baru sementara Anne dan lainnya berkemas-kemas. Maka pada tgl. 9 Juli 1942 keluarga Frank meninggalkan apartemen mereka yang nyaman untuk terakhir kalinya, dan pindah ke sebuah loteng yang terletak di gedung tempat Otto Frank bekerja. Loteng tempat persembunyian mereka itu akan dikenal dengan "Secret Annex". Kepindahan mereka dibantu oleh pasangan Miep dan Jan Gies yang adalah teman dekat keluarga Frank. Miep bekerja sebagai sekretaris Otto Frank. Karyawan lain Otto Frank adalah Tuan Kleimann, Tuan Kugler dan Bep Voskuijl.
Secret
Annex, ruang loteng di lantai tiga itu akan menjadi tempat persembunyian Anne
dan keluarga (4 orang), serta keluarga Van Dann (3 orang), dan seorang dokter
gigi bernama Tuan Dulles, total 8 orang. Pintu masuk yang memisahkan gudang dan
Secret Annex diberi lemari buku untuk menyamarkan, dan selama bersembunyi
mereka tidak boleh keluar sama sekali. Miep dan Bep yang bertugas untuk
berbelanja kebutuhan semua penghuni Secret Annex. Selama jam kantor, mereka
harus tetap berada di atas loteng, tidak boleh ribut, tidak boleh menyiram
toilet karena kucuran air bisa terdengar dari bawah. Jadi mereka harus tinggal
di tengah ketakutan, keterbatasan bahan makanan (kadang mereka harus makan
buncis atau selada sepanjang hari), baju yang usang (dan kekecilan bagi Anne
yang sedang dalam masa pertumbuhan), ruangan yang bau (karena tidak bisa setiap
saat mengguyur toilet). Namun, di saat yang sama Anne, Margot dan Peter Van
Daan (yang berusia 16 tahun) tetap mendapatkan pelajaran sekolah dari buku-buku
yang di-suplai oleh Tuan Kleimann dan Tuan Kugler.
Buku
harian ini ditulis oleh Anne hanya tiga hari sebelum akhirnya Secret Annex
ditemukan, dan ke-8 penghuninya ditangkap dan dibawa ke kamp konsentrasi. Anne
akhirnya meninggal karena tifus, akibat buruknya gizi dan sanitasi di kamp
konsentrasi. Ia meninggal sekitar akhir Pebruari atau awal Maret 1945. Walau ia
tak lagi hidup dan tak dapat mewujudkan kebebasan dan kebahagiaan yang ia
cita-citakan, namun pengharapannya yang besar akan terus hidup dan mengilhami
banyak orang hingga saat ini.
Itu adalah salah satu contoh sejarah
yang sangat menginspirasi siapapun hingga saat ini, ia mengajarkan kita agar
selalu berusaha dan pantang menyerah walau sesulit apapun keadaan kita. Betapa
senang dan terkejutnya apabila tulisan yang kita buat bisa menginspirasi banyak
orang dari berbagai belahan dunia, bisa membuka fikiran kita bahwa kita yang
hidup pada saat ini bisa memiliki kesempatan lebih besar untuk mulai menulis,
lebih leluasa untuk menuliskan apa yang ada di dalam fikiran kita.
Tentu tidak mudah jika kita hidup
bertahun-tahun dalam sebuah keterbatasan, sulit untuk bergerak, sulit untuk
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Tapi Anne Frank bisa melakukan itu
semua dengan gigih. Karena ia yakin tulisannya kelak akan menguak kisah Hitler
yang kejam dan tidak berperi kemanusiaan. Kini semua orang tahu bahwa banyak
sekali korban-korban yang tumbang akibat ulah Hitler dan partainya.
Memilih bahan bacaan layaknya membeli sebuah
makanan. Kita harus melihat dari kebersihannya, bahan makanannya, dan cara
pembuatannya. Memilih bahan bacaan juga harus melalui proses yang rumit jika
kita ingin mendapatkan informasi yang benar. Salah satunya yaitu bukti
keakuratannya. Setiap orang di dunia ini tentunya memiliki karakter yang
berbeda-beda. Ada orang yang gampang percaya dan juga tidak. Kritis atau
tidaknya seseorang itu bisa dilihat dari caranya dalam mencari dan informasi.
Mereka orang-orang yang kritis pasti akan merasa belum puas dan belum percaya
jika hanya mendapatkan informasi dari satu sumber, lalu mereka akan menggali
sisi lain dari informasi atau buku tersebut. Misalnya cari buku-buku dari
referensi yang bebeda, kemudian bertanya dengan orang yang lebih berpengalaman
atau lebih tau dari kita. Sedangkan orang yang tidak kritis pasti akan menerima
langsung informasi atau bahan bacaan apapun yang mereka dapatkan. Tanpa
menimbang-nimbang keakuratan, dan keabsahan dari buku tersebut.
Membaca dan menulis bisa merubah pandangan hidup
seseorang. Banyak sekali orang yang sudah merasakan efek samping dari membaca
dan menulis. Misalnya orang yang tadinya pasif akan menjadi lebih aktif
walaupun masih dalam bentuk tulisan tetapi paling tidak mereka sudah mau
berusaha menuangkan apa yang ada di fikiran mereka. Banyak juga orang yang
merasa termotivasi oleh buku yang mereka baca, sehingga mereka lebih mantap
untuk menjalani hidup dan lebih mempunyai tujuan hidup yang jelas. Tidak hanya
mengahabiskan waktu dengan hal-hal yang kurang bermanfaat. Jangan sampai kita
terjebak dalam informasi yang salah dan akan terus berada dalam pusarannya.
Daftar Pustaka:
tiga paragraf pertama membuat saya nampaknya tidak membangun sesuatu untuk artikel kamu. G straight to the point aja. perspektif sejarah terasa kurang sekali di masakan ini
ReplyDelete