Saturday, March 1, 2014



Laela Nur Komariah
14121310313
PBI-B/4
Critical Review 2
Manipulasi Sejarah
 
Menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa. Dengan menulis seseorang bisa menciptakan sebuah karya yang spektakuler. Karya yang akan membawa namanya melambung tinggi sehingga orang yang sebelumnya tidak dikenal menjadi seseorang yang terkenal. Banyak sebagian orang yang mengatakan bahwa menulis itu adalah sesuatu yang sulit untuk dilakukan, mereka selalu merasa sulit untuk menuangkan ide-ide kedalam sebuah lembar kertas. Sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan agar kita bisa dengan mudah menuangkan ide-ide kita ke dalam sebuah tulisan. Salah satunya dengan membaca. Dengan membaca kita bisa mendapatkan berbagai informasi yang kita inginkan, bisa menambah pengetahuan kita sehingga kita bisa mendapatkan berbagai referensi untuk kita tuangkan ke dalam sebuah tulisan.
Sebenarnya menulis dan membaca merupakan suatu media yang dapat membuat perspektif atau pandangan seseorang terbuka. Membaca membantu melihat sudut pandang yang berbeda, membaca membantu kita belajar teknik menulis yang dipakai oleh orang yang lebih berpengalaman, membaca membuat ide kita melimpah, membaca menjadikan otak dan pikiran kita aktif, dan membaca dapat memperkaya kosa kata, pilihan kalimat, dan cara penyajian yang bisa kita pakai dalam menulis.
Tetapi kita harus berhati-hati dalam memilih bahan bacaan, kita tidak boleh seratus persen percaya terhadap bacaan tersebut. Melainkan kita harus mencari dari berbagai sumber sehingga benar terbukti keakuratannya. Dan kita tidak terperangkap dalam bacaan yang meyesatkan kita. Misalnya dalam buku Howard Zin yang berjudul “Speaking Truth to Power with Books” yang membahas tentang Chiristopher Colombus dan manipulasi sejarahnya.
Garis besar kisah Colombus bukan masalah baru. Dia dilahirkan di Genoa, Itali, tahun 1451. Tatkala berangkat dewasa, dia menjadi nakhoda kapal dan seorang navigator yang cekatan. Akhirnya Colombus yakin bukan mustahil menemukan jalan lebih praktis ke daerah Asia di Timur dengan cara berlayar ke arah Barat melintasi Samudra Atlantik dan dia dengan tekun merintis tekadnya. Tentu saja niat besar ini tidak akan terlaksana tanpa biaya. Karena itulah Colombus membujuk Ratu Isabella I menyediakan anggaran untuk ekspedisi percobaannya.
Kapalnya melabuh pertama kali di Kepulauan Canary di lepas pantai Afrika. Membongkar sauh di Kepulauan Canary tanggal 6 September dan berlayar laju arah ke Barat. Sebuah pelayaran yang bukan main panjang, sehingga tidak aneh jika para awak kapal merasa ngeri dan kepingin balik saja. Colombus? Tidak! Perjalanan mesti diteruskan, sekali layar terkembang pantang digulung.
Colombus kembali ke Spanyol bulan Maret berikutnya dari penjelajahan yang dahsyat itu disambut orang dengan penuh penghormatan. Sesudah itu dia melakukan serentetan pelayaran melintas Atlantik dengan harapan menjejakkan kaki di Cina dan Jepang. Tetapi sia-sia! Colombus tetap bersiteguh pada pikirannya bahwa dia sudah menemukan jalur perjalanan ke Asia Timur jauh sebelum orang lain sadar.
Ratu Isabella menjanjikan Colombus jadi gubernur di pulau mana pun yang ditemuinya. Tetapi, selaku administrator dia betul-betul tidak becus sehingga dipecat dari jabatannya dan dikirim pulang ke Spanyol dengan tangan terbelenggu. Tetapi, sesampainya di Spanyol dia dibebaskan hanya saja tak pernah diberi jabatan lagi.
Jelas, pelayaran pertama Colombus merupakan perubahan revolusioner bagi sejarah Eropa, bahkan punya pengaruh lebih besar bagi Benua Eropa. Anak-anak sekolah semua menghafal tahun 1492 merupakan tahun penting.
Salah satu keberatan adalah karena bukannya Colombus orang Eropa pertama yang menemukan Dunia Baru. Leif Ericson, pelaut Viking, berabad-abad sebelum Colombus sudah menjejakkan kaki di Benua Amerika dan bolehlah dipercaya beberapa orang Eropa lain juga sudah menyeberangi Samudera Atlantik di masa-masa antara Leif Ericson dan Colombus.
Dari sudut sejarah, Leif Ericson bukanlah tokoh penting. Hal-hal menyangkut penemuannya belum pernah tersebar luas, begitu pula tidak meninggalkan perubahan apa pun baik di Amerika maupun Eropa. Sebaliknya, berita penemuan Amerika oleh Colombus menyebar bagai kilat ke seluruh Eropa. Hanya beberapa tahun sekembalinya Colombus, dan sebagai akibat langsung dari penemuannya, banyak ekspedisi tambahan berdatangan di Dunia Baru dan penaklukan serta kolonisasi pun mulailah.
Seperti halnya tokoh-tokoh lain di dalam buku ini, Colombus mudah terkena gangguan berbagai komentar seakan-akan apa yang ia lakukan orang lain juga lakukan andai kata Colombus tidak pernah hidup di dunia. Eropa abad ke-15 M berada dalam keadaan risau dan berkemelut: dunia perdagangan berkembang, penjelajahan daerah baru tak terelakkan. Bangsa Portugis nyatanya memang aktif amat mencari arus jalan baru ke Timur, pada saat-saat menentukan sebelum Colombus.
Mungkin sekali Amerika cepat atau lambat ditemukan oleh orang Eropa bahkan mungkin sekali kalau lah ada penundaan, saatnya tidak begitu lama. Tetapi perkembangan berikutnya akan sangat jauh berbeda apabila Amerika ditemukan—katakanlah tahun 1510—oleh ekspedisi orang Perancis atau Inggris dan bukannya tahun 1492 oleh Colombus. Dengan dalih apa pun memang nyatanya Colombuslah orang yang menemukan benua Amerika.
Kemungkinan keberatan ketiga adalah, bahkan sebelum perjalanan Colombus banyak orang-orang Eropa abad ke-15 yang sudah maklum bahwa sesungguhnya bumi ini bulat bentuknya. Teori ini sudah diungkapkan oleh filosof Yunani berabad-abad sebelumnya, dan pembenaran yang tak tergoyahkan dari hipotesa Aristoteles sudah cukup untuk meyakinkan kaum terpelajar Eropa di tahun 1400-an. Sementara itu, Colombus sendiri tidak terkenal orang yang menunjukkan bahwa bumi ini bulat. (Paling tidak, dia tidak berhasil melakukannya). Dia masyhur dalam hal penemuan Dunia Baru, yang baik orang Eropa abad ke-15 atau Aristoteles tak tahu menahu adanya benua Amerika.
Akhlak Colombus tidaklah sepenuhnya dikagumi. Dia terkenal kikir. Sifat inilah yang menyebabkan dia menghadapi kesulitan memperoleh tunjangan dana dari Ratu Isabella karena Colombus terlampau menampakkan keserakahannya tatkala melakukan tawar-menawar. Juga—walaupun tidak pantas menuduhnya menurut ukuran etika jaman sekarang—dia memperlakukan orang-orang Indian dengan sangat kejam.
Menurut Howard Zinn bahwa Christopher Colombus itu bukanlah pahlawan yang selama ini masyarakat Amerika banggakan. Dia adalah orang yang berfaham komunis. Dia juga bukan penemu Benua Amerika. Dia adalah penjahat, orang yang serakah, pembunuh, penindas kelompok ras hitam yang ada di Benua Amerika.  Pada awal pelayarannya Colombus memang berhasil melakukan revolusioner terhadap Eropa dan memberikan dampak yang begitu besar kepada Benua Eropa, sehingga anak-anak sekolah dasar di sana mengingat bahwa 1492 adalah hari yang sangat penting.
Namun pada kenyataannya Colombus bukanlah orang pertama yang menemukan Benua Ameria, karena jauh sebelum Colombus ada seorang pelaut Viking yang bernama Leif Ericson sudah menjejakkan kaki di Benua Amerika tersebut. Bahkan banyak orang Eropa lainnya yang sudah menyebrangi samudera Atlantik di masa-masa Leif Ericson dan Colombus.
Leif Ericson bukanlah tokoh hebat jadi wajar saja jika penemuan-penemuannya tentang Benua Amerika tidak diketahui oleh banyak orang, karena penemuannya memang tidak membawa pengaruh Benua Eropa itu sendiri. Berbeda dengan Colombus, sekembalinya Colombus dari pelayarannya di Amerika itu membawa pengaruh yang sangat signifikan sehingga ia di kenal dengan pahlawan oleh masyarakat Amerika. Dan setelah itu banyak berdatangan tokoh-tokoh lainnya yang melakukan eksperimen terhadap Colombus dan Amerika.
Itulah sebabnya mengapa kini sejarah Chistopher Colombus terkuak bahwasannya ia bukanlah seorang pahlawan yang di banggakan masyarakat. Pada kenyataannya Colombuslah yang menjadi dalang atas pemalsuan sejarah itu sendiri. Colombus terkenal jahanam, kikir, dan ia memperlakukan orang-orang Indian dengan sangat kejam.
Jadi menurut saya buku yang di tulis oleh Howard Zinn ini menimbulkan pro dan kontra. Di satu sisi warga yang selama ini membanggakan Colombus pasti tidak akan terima karena pahlawan yang selama ini mereka banggakan ternyata seorang yang jahat yang sudah memanipulasi sejarah yang telah berabad-abad mereka percayai, walaupun memang pada kenyatannya Colombus bersalah. Mengapa demikian? Karena pada saat itu warga hanya mendengar sejarah dari nenek moyang mereka, jadi mereka hanya melihat dari satu sumber. Mereka tidak pernah mencari tahu lebih lanjut tetang sejarah itu sendiri, karena mereka berfikir bahwa nenek moyang adalah sumber yang hakiki, sumber yang sangat dipercaya oleh keturunan-keturunan selanjutnya.
Oleh karena itu setelah kita mengetahui sejarah Colombus, kita harus lebih berhati-hati dalam membaca dan menerima informasi karena informasi yang kita terima dari nenek moyangpun belum tentu seratus persen akurat. Maka kita harus lebih giat lagi dalam membaca, supaya informasi-informasi yang kita dapatkan memang benar adanya dan banyak bukti yang menguatkannya.
Kemudian tidak hanya Colombus, Adolf Hitler juga mempunyai sifat yang sama yaitu sifat yang sangat kejam. Adolf Hitler lahir tahun 1889 di Braunau, Austria. Sebagai remaja dia merupakan seorang seniman gagal yang kapiran dan kadang-kadang dalam usia mudanya dia menjadi seorang nasionalis Jerman yang fanatik. Di masa Perang Dunia ke-I, dia masuk Angkatan Bersenjata Jerman, terluka dan peroleh dua medali untuk keberaniannya.
Kekalahan Jerman membuatnya terpukul dan geram. Di tahun 1919 saat umurnya menginjak tiga puluh tahun, dia bergabung dengan partai kecil berhaluan kanan di Munich, dan segera partai ini mengubah nama menjadi Partai Buruh Nasionalis Jerman (diringkas Nazi). Dalam tempo dua tahun dia menanjak jadi pemimpin yang tanpa saingan yang dalam julukan Jerman disebut "Fuehrer."
Di bawah kepemimpinan Hitler, partai Nazi dengan kecepatan luar biasa menjadi suatu kekuatan dan di bulan Nopember 1923 percobaan kupnya gagal. Kup itu terkenal dengan sebutan "The Munich Beer Hall Putsch." Hitler ditangkap, dituduh pengkhianat, dan terbukti bersalah. Tetapi, dia dikeluarkan dari penjara sesudah mendekam di sana kurang dari setahun.
Selama masa kuasa, Hitler terlibat dalam tindakan pembunuhan massal yang tak ada tolok tandingannya dalam sejarah. Dia seorang rasialis yang fanatik, terlebih terhadap orang Yahudi yang dilakukannya dengan penuh kebencian yang sangat meletup-letup. Secara terbuka dia mengumumkan akan membunuh setiap orang Yahudi di dunia. Di masa pemerintahannya, Nazi membangun kampkamp pengasingan besar, dilengkapi dengan kamar gas. Di tiap daerah yang menjadi wilayah kekuasaannya, orang-orang tak bersalah, lelaki dan perempuan serta anak-anak digiring dan dijebloskan ke dalam gerbong ternak untuk selanjutnya dicabut nyawanya di kamar-kamar gas. Dalam jangka waktu hanya beberapa tahun saja sekitar 6.000.000 Yahudi dipulangkan ke alam baka.
Yahudi bukan satu-satunya golongan yang jadi korban Hitler. Di masa pemerintahan kediktatorannya, orang-orang Rusia dan Gypsy juga dibabat, seperti juga halnya menimpa orang-orang yang dianggap termasuk ras rendah atau musuh-musuh negara. Jangan sekali-kali dibayangkan pembunuhan ini dilakukan secara spontan, atau dalam keadaan panas dan sengitnya peperangan. Melainkan Hitler membangun kamp mautt itu dengan organisasi yang rapi dan cermat seakan-akan dia merancang sebuah perusahaan bisnis besar. Data-data tersusun, jumlah ditetapkan, dan mayat-mayat secara sistematis dipreteli anggota-anggota badannya yang berharga seperti gigi emas dan cincin kawin. Juga banyak dari jenazah-jenazah itu dimanfaatkan buat pabrik sabun. Begitu telitinya rencana pembunuhan oleh Hitler hingga bahkan di akhir-akhir perang akan selesai, tatkala Jerman kekurangan bahan-bahan buat penggunaan baik sipil maupun militer, gerbong ternak masih terus menggelinding menuju kamp-kamp pembunuhan dalam rangka missi teror non-militer.
Pada kekuasaan Hitler terdapat kisah yang pilu yang dialami oleh keluarga Anne Frank.  Dalam buku harian yang digambarkan sebagai karya yang dewasa dan berwawasan ini menyodorkan potret kehidupan sehari-hari yang mendalam di bawah pendudukan Nazi; melalui tulisannya, Anne Frank menjadi salah satu korban Holocaust yang paling banyak dibicarakan.
Anne Frank adalah seorang gadis yang periang dan cerdas berusia 13 tahun. Ia terlahir dari pasangan Yahudi, Otto dan Edith Hollander Frank. Otto Frank adalah seorang Direktur di Dutch Opekta Company, perusahaan di Amsterdam yang memproduksi selai. Kakak perempuan Anne bernama Margot. Kehidupan mereka menyenangkan dan baik-baik saja, hingga saat Jerman menginvasi Belanda dalam Perang Dunia II, dan pemerintahan Hitler mengeluarkan dekrit 'anti Yahudi'. Mulailah masa-masa terkekang bagi kaum Yahudi, mereka harus memakai semacam pin berbentuk bintang warna kuning (yellow star), mereka dipaksa menyerahkan kendaraan, dilarang mengendarai mobil, dilarang menggunakan jalan raya, dilarang masuk tempat hiburan, dilarang terlihat di jalanan antara jam delapan malam hingga jam enam pagi, dll.
Pada ulangtahun Anne yang ke-13 pada 20 Juni 1942, ia mendapat hadiah sebuah diary. Pada hari itulah ia mulai mencurahkan seluruh perasaan, pandangan dan pengalaman hidupnya pada diary yang ia beri nama "Kitty". Anne merasa bahwa bila ia menumpahkan perasaan pada orang lain, orang itu tidak akan mengerti dia, malah mengomeli, menyalahkan dsb. Maka Kitty ia anggap teman terbaiknya yang paling mengerti dirinya, dan karena diary tidak dapat menghakiminya.

Pada saat itu sebenarnya pembersihan etnis Yahudi mulai digembar-gemborkan, dan Otto Frank mulai merencanakan untuk melarikan keluarganya. Namun, sebelum rencana itu terwujud, pada tgl. 8 Juli 1942, Margot menerima surat panggilan dari pemerintah Hitler. Surat Panggilan berarti kamp konsentrasi dan sel tahanan, maka Otto Frank harus mengubah rencananya. Otto Frank dan Van Daan (rekan bisnis Otto Frank) membuat rencana baru sementara Anne dan lainnya berkemas-kemas. Maka pada tgl. 9 Juli 1942 keluarga Frank meninggalkan apartemen mereka yang nyaman untuk terakhir kalinya, dan pindah ke sebuah loteng yang terletak di gedung tempat Otto Frank bekerja. Loteng tempat persembunyian mereka itu akan dikenal dengan "Secret Annex". Kepindahan mereka dibantu oleh pasangan Miep dan Jan Gies yang adalah teman dekat keluarga Frank. Miep bekerja sebagai sekretaris Otto Frank. Karyawan lain Otto Frank adalah Tuan Kleimann, Tuan Kugler dan Bep Voskuijl.
Secret Annex, ruang loteng di lantai tiga itu akan menjadi tempat persembunyian Anne dan keluarga (4 orang), serta keluarga Van Dann (3 orang), dan seorang dokter gigi bernama Tuan Dulles, total 8 orang. Pintu masuk yang memisahkan gudang dan Secret Annex diberi lemari buku untuk menyamarkan, dan selama bersembunyi mereka tidak boleh keluar sama sekali. Miep dan Bep yang bertugas untuk berbelanja kebutuhan semua penghuni Secret Annex. Selama jam kantor, mereka harus tetap berada di atas loteng, tidak boleh ribut, tidak boleh menyiram toilet karena kucuran air bisa terdengar dari bawah. Jadi mereka harus tinggal di tengah ketakutan, keterbatasan bahan makanan (kadang mereka harus makan buncis atau selada sepanjang hari), baju yang usang (dan kekecilan bagi Anne yang sedang dalam masa pertumbuhan), ruangan yang bau (karena tidak bisa setiap saat mengguyur toilet). Namun, di saat yang sama Anne, Margot dan Peter Van Daan (yang berusia 16 tahun) tetap mendapatkan pelajaran sekolah dari buku-buku yang di-suplai oleh Tuan Kleimann dan Tuan Kugler.
Buku harian ini ditulis oleh Anne hanya tiga hari sebelum akhirnya Secret Annex ditemukan, dan ke-8 penghuninya ditangkap dan dibawa ke kamp konsentrasi. Anne akhirnya meninggal karena tifus, akibat buruknya gizi dan sanitasi di kamp konsentrasi. Ia meninggal sekitar akhir Pebruari atau awal Maret 1945. Walau ia tak lagi hidup dan tak dapat mewujudkan kebebasan dan kebahagiaan yang ia cita-citakan, namun pengharapannya yang besar akan terus hidup dan mengilhami banyak orang hingga saat ini.
Itu adalah salah satu contoh sejarah yang sangat menginspirasi siapapun hingga saat ini, ia mengajarkan kita agar selalu berusaha dan pantang menyerah walau sesulit apapun keadaan kita. Betapa senang dan terkejutnya apabila tulisan yang kita buat bisa menginspirasi banyak orang dari berbagai belahan dunia, bisa membuka fikiran kita bahwa kita yang hidup pada saat ini bisa memiliki kesempatan lebih besar untuk mulai menulis, lebih leluasa untuk menuliskan apa yang ada di dalam fikiran kita.
Tentu tidak mudah jika kita hidup bertahun-tahun dalam sebuah keterbatasan, sulit untuk bergerak, sulit untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Tapi Anne Frank bisa melakukan itu semua dengan gigih. Karena ia yakin tulisannya kelak akan menguak kisah Hitler yang kejam dan tidak berperi kemanusiaan. Kini semua orang tahu bahwa banyak sekali korban-korban yang tumbang akibat ulah Hitler dan partainya.
Memilih bahan bacaan layaknya membeli sebuah makanan. Kita harus melihat dari kebersihannya, bahan makanannya, dan cara pembuatannya. Memilih bahan bacaan juga harus melalui proses yang rumit jika kita ingin mendapatkan informasi yang benar. Salah satunya yaitu bukti keakuratannya. Setiap orang di dunia ini tentunya memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada orang yang gampang percaya dan juga tidak. Kritis atau tidaknya seseorang itu bisa dilihat dari caranya dalam mencari dan informasi. Mereka orang-orang yang kritis pasti akan merasa belum puas dan belum percaya jika hanya mendapatkan informasi dari satu sumber, lalu mereka akan menggali sisi lain dari informasi atau buku tersebut. Misalnya cari buku-buku dari referensi yang bebeda, kemudian bertanya dengan orang yang lebih berpengalaman atau lebih tau dari kita. Sedangkan orang yang tidak kritis pasti akan menerima langsung informasi atau bahan bacaan apapun yang mereka dapatkan. Tanpa menimbang-nimbang keakuratan, dan keabsahan dari buku tersebut.
Membaca dan menulis bisa merubah pandangan hidup seseorang. Banyak sekali orang yang sudah merasakan efek samping dari membaca dan menulis. Misalnya orang yang tadinya pasif akan menjadi lebih aktif walaupun masih dalam bentuk tulisan tetapi paling tidak mereka sudah mau berusaha menuangkan apa yang ada di fikiran mereka. Banyak juga orang yang merasa termotivasi oleh buku yang mereka baca, sehingga mereka lebih mantap untuk menjalani hidup dan lebih mempunyai tujuan hidup yang jelas. Tidak hanya mengahabiskan waktu dengan hal-hal yang kurang bermanfaat. Jangan sampai kita terjebak dalam informasi yang salah dan akan terus berada dalam pusarannya.
Daftar Pustaka:

1 comments:

  1. tiga paragraf pertama membuat saya nampaknya tidak membangun sesuatu untuk artikel kamu. G straight to the point aja. perspektif sejarah terasa kurang sekali di masakan ini

    ReplyDelete