Sejarah merupakan cabang ilmu
pengetahuan dari perkembangan masyarakat yang dapat diketahui melalui
penelitian dan di buktikan oleh beberapa contoh kejadian. Sejarah juga
merupakan sumber pengetahuan dan juga kekayaan suatu bangsa. Dengan memiliki
banyak sejarah, berarti banyak pengalaman pula yang sudah terjadi pada bangsa
tersebut. Mereka dapat belajar dari kejadian-kejadian yang sudah lampau. Jadi,
kekayaan suatu bangsa merupakan dasar
bagi generasi selanjutnya untuk belajar dari masa lalu. Penulis sejarah adalah
kelompok pemenang. Sejarah-sejarah peradaban Islam banyak ditulis di masa
Dinasti Abbasiyah sebagai pemenang di periode pertengahan sejarah peradaban
Islam. Dan di era modern saat ini, sejarah ditulis oleh Orang-orang Barat
sebagai pihak pemenang dan menguasai berbagai media informasi. Namun, sejarah
di masa Abbasiyah sangat jauh berbeda dengan sejarah Barat di era modern ini.
Di masa Abbasiyah sisi objektivitas dan keotentikan sejarah lebih dikedepankan
daripada sejarawan Barat. Barat yang menguasai hegemoni abad modern hampir
menutupi kelemahan mereka di abad pertengahan dan tingginya peradaban Islam di
masa tersebut.
Di antaranya adalah ekspedisi yang
dilakukan oleh Christpoper Columbus, ia adalah seorang
pedagang dan penjelajah yang menemukan Benua Amerika. Pada saat itu penduduk
Eropa berbondong-bondong mendarat untuk mencari kehidupan baru di sana,
kemudian mulailah pertentangan politik dari berbagai Negara Eropa yang ingin
menguasai Amerika. Dari situ awal mula sejarah Benua Amerika. Colombus juga merupakan
perubahan revolusi bagi sejarah Eropa. Selain penemu Benua Amerika ia juga mempunyai pengaruh lebih besar bagi Benua
Eropa.
Akan tetapi, Howard Zinn mengatakan
dalam bukunya A
People’s History of the United States tentang
sisi gelap dan kekejaman dari Colombus, sebenarnya ia adalah sang pelaut yang
melakukan genosida pada Indian Arawaks. Ia seorang pembunuh, penyiksa,
penculik, dan bukan orang pertama yang menemukan Benua Amerika. Ketika itu
Howard mendapatkan surat dari seluruh negeri mengenai berbagai tanggapan dari
tulisannya, terutama Penduduk Amerika nya sendiri banyak yang menyangkal dan
tidak terima karena mereka sudah terlalu mengagungkan Colombus dan menganggap
ia sebagai bapak mereka.
Selain itu, ia juga mendapatkan surat
dari seorang guru di California, ia mengatakan “apakah anda tahu? Anda membuat
posisi saya sulit” karena, siswanya yang membawa pulang buku Howard kemudian
ibu siswa membaca pada BAB pertama kira-kira sampai 5 halaman pertama. Seketika
setelah membaca ibu siswa mengatakan “saya akan berbicara dengan komite
sekolah”, ini merupakan contoh kasus untuk mempelajari fakta-fakta tentang
Colombus yang dapat menyebabkan perubahan dalam pemikiran seseorang.
Adapun peranan menulis seperti menulis
sejarah, mempunyai peranan yang sangat penting untuk suatu bangsa. Salah satu ciri
sebuah bangsa adalah memiliki sejarah, karena sebesar apapun bangsa tersebut,
pasti memiliki cerita sejarah dalam perjalanannya, begitupun dengan sejarah
Amerika Serikat. Tidak bisa dipungkiri bahwa besarnya Amerika Serikat karena tak
lepas dari pengaruh cerita sejarah Amerika Serikat itu sendiri. Selain itu
menulis juga dapat memutar balikkan sejarah melalui buku-buku yang mereka baca.
Berkaitan dengan judul artikel ini yaitu
berbicara kebenaran melalui kekuatan buku. Untuk itu, tujuan Critical Review ini adalah untuk
membahas realita dari kekuatan buku dan mengkritisinya, beserta contoh tentang
Colombus. Berbicara tentang pelaut yang bernama lengkap Christopher Columbus
atau dengan nama Italia-nya Cristoforo Colombo dikenal sebagai orang pertama
yang mengarungi jalur Atlantik lalu menemukan benua Amerika. Selama ratusan
tahun, masala ini masih dianggap sebuah fakta yang tak terbantahkan. Benarkah
demikian? Analisis sekarang ini, saya akan mencoba menguraikan dan mengkritisi teori yang
pernah didapatkan ketika masih sekolah dasar.
Selama ini banyak orang yang beranggapan
tentang isu-isu penetap pertama Amerika Serikat berasal dari Asia sekitar
15.000 tahun yang lalu. Mereka menyeberangi jembatan darat
Bering ke Alaska. Selanjutnya, penduduk asli Amerika bermukim
di wilayah tersebut selama ribuan tahun. Pada tahun 1492, Christopher
Columbus berhasil mencapai Amerika. Orang-orang Inggris lalu bermukim
di Jamestown, Virginia pada tahun 1607. Permukiman ini dianggap
sebagai permukiman pertama di Amerika Serikat. Selanjutnya, Amerika Serikat
terus didatangi oleh orang-orang Inggris.
Orang Perancis, Spanyol, dan Belanda juga bermukim di
sebagian Amerika Serikat.
Perkembangan koloni-koloni Inggris berakhir tidak baik bagi
penduduk asli Amerika, karena banyak dari mereka yang tewas akibat penyakit,
dan mereka kehilangan negeri mereka. Amerika Serikat terbentuk dari 13
bekas koloni Inggris selepas Revolusi Amerika setelah
deklarasi kemerdekaan pada tanggal 4 Juli 1776. Perang ini dimulai
karena kolonis merasa diperlakukan tidak adil oleh Inggris.
·
Apa
yang terjadi ketika Negara Amerika setelah masa Revolusi?
Setelah Revolusi, Amerika Serikat menghadapi banyak masalah,
seperti perbudakan. Pada tahun 1800-an, AS memperoleh banyak wilayah dan
mulai terindustralisasi. Dari tahun 1861 hingga 1865, Perang Saudara
Amerika berkecamuk antara Utara dengan Selatan. Perang ini diakibatkan
karena sengketa mengenai hak-hak negara bagian, perbudakan, dan masa depan
Amerika Serikat. Beberapa negara bagian di Selatan meninggalkan Amerika Serikat
dan mendirikan Konfederasi.
Utara memenangkan perang, dan negara-negara yang telah
meninggalkan perserikatan kembali ke Amerika Serikat. Negara ini lalu melalui
masa rekonstruksi. Pada akhir 1800-an, banyak orang Eropa datang ke
Amerika Serikat dan bekerja di pabrik besar. Pada awal abad ke-20, AS menjadi
kekuatan dunia. Ekonominya merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Negara
ini juga terlibat dalam Perang Dunia I dan II.
Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat terlibat
dalam Perang Dingin dengan Uni Soviet. Selama Perang Dingin,
pemerintah banyak menghabiskan dana untuk pertahanan. AS terlibat dalamPerang
Korea dan Vietnam, dan juga mengirimkan Neil Armstrong dan
orang-orang Amerika lain ke luar angkasa. Pada tahun 1991, Uni Soviet runtuh
dan perang dingin berakhir. Timur Tengahmenjadi penting bagi Amerika,
terutama setelah Serangan 11 September 2001. Kini, Amerika Serikat
merupakan negara adidaya, tetapi masih menghadapi beberapa masalah.
Sejak SD dan seterusnya kita
dijejali dengan sejarah yang salah. Menurut versi tersebut, ketika pertama kali menginjakkan kakinya di
daratan, dia menyangka mendarat di semenanjung Hindia, sehingga penduduk
aslinya disebut ”Indian”. Tapi menurut versi lain, penelitian ulang yang
dilakukan oleh beberapa peneliti Barat, atau penelitian dari sumber-sumber
tertulis dari kalangan Muslim, ilmuan Muslim, ditemukan data baru bahwa Benua
Amerika ditemukan oleh penjelajah Muslim 603 tahun sebelum Colombus
menginjakkan kakinya di benua Amerika
Perspektif lain mengatakan bahwa penjelajah Muslim sudah datang ke Amerika sebelum Colombus, antara lain pakar
sejarah dan geografer Abul Hassan Ali Ibnu al-Hussain al-Masudi (871-957M).
Dalam bukunya Muruj Adh-Dhahabwa Maad al-Jawhar (The Meadows of Gold and Quarries
of Jewels/Hamparan Emas dan tambang Permata), Al-Masudi telah menuliskan bahwa
Khaskhas Ibnu Sa’ied Ibn Aswad, seorang penjelajah Muslim dari Cordova,
Spanyol, berhasil mencapai benua Amerika pada 889 M.
Al-Masudi menjelaskan, semasa pemerintahan Khalifah Abdullah Ibn Muhammad
(888-912M) di Andalusia, Khaskhas berlayar dari Pelabuhan Delbra (Palos) pada
889, menyeberangi lautan Atlantik hingga mencapai sebuah negeri yang asing
(al-ardh majhul). Sekembalinya dari benua asing tersebut, dia membawa pulang barang-barang
yang menakjubkan, yang diduga berasal dari benua baru yang kemudian bernama
Amerika.
Sejak itulah, pelayaran menembus Samudera Atlantik yang saat itu dikenal
sebagai ”lautan yang gelap dan berkabut”, semakin sering dilakukan oleh
pedagang dan penjelajah Muslim. Literatur yang paling populer adalah essay Dr.
Yossef Mroueh dalam Prepatory Committe for International Festivals to
Celebrate the Millenium of the Muslims Arrival to the America tahun 1996. Dalam
essay berjudul Precolumbian Muslims in America (Muslim di Amerika Pra
Colombus), Dr Mroueh menunjukkan sejumlah fakta bahwa Muslimin dari Anadalusia
dan Afrika Barat tiba di Amerika sekurang-kurangnya lima abad sebelum Colombus.
Pada pertengahan abad ke-10, pada masa pemerintahan Bani Umayyah Andalusia:
Khalifah Abdurrahman III (929-961M), kaum Muslimin dari Afrika berlayar ke arah
barat dari pelabuhan Delbra (Palos) di Spanyol menembus “samudera yang gelap
dan berkabut”. Setelah menghilang beberapa lama, mereka kembali dengan sejumlah
harta dari negeri yang “tak dikenal dan aneh”. Dalam pelayaran itu, ada
sejumlah kaum Muslimin yang tinggal bermukim di negeri baru itu. Mereka inilah
imigran Muslim gelombang pertama yang tiba di Amerika.
Masih menurut Dr. Mroueh, berdasarkan catatan
sejarawan Abu Bakr Ibnu Umar al-Gutiyya, yang hidup pada masa pemerintahan
Khalifah Hisyam II (976-1009) di Andalusia, penjelajah dari Granada bernama
Muhammad Ibnu Farrukh meninggalkan pelabuhan Kadesh, Februari 999. M. Farrukh
melintasi Lautan Atlantik, mendarat di Gando (Kepulauan canary) dan berkunjung
pada Raja Guanariga. Ia melanjutkan pelayaran ke arah barat, melihat dua pulau
dan menamakannya dengan Cpraria serta Pluitana. Ia kembali ke Andalusia Mei 999
M.
Al-Syarif al-Idrisi (1099-1166), pakar Geografi dan ahli pembuatan peta,
dalam bukunya Nuzhat al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaq (Ekskursi dari yang rindu
mengharungi Ufuk) menulis, sekelompok pelaut Muslim dari Afrika Utara berlayar
mengharungi samudera yang gelap dan berkabut. Ekspedisi yang berangkat dari Lisbon
(Portugal) ini, dimaksudkan untuk mendapatkan jawaban apa yang ada di balik
samudera itu, berapa luasnya dan di mana batasnya? Mereka pun menemukan daratan
yang penghuninya bercocok tanam.
Pelayaran melintasi samudera Atlantik dari Maroko juga dicatat oleh
penjelajah Syaikh Sayneddin Ali bin Fadhel al-Mazandarani. Kapalnya melepas
jangkar dari pelabuhan Tarfay di Maroko pada masa Sultan Abu Yacoob Sidi Yossef
(1286-1307M), penguasa keenam Kekhalifahan Marinid. Rombongan ekspedisi ini
mendarat di Pulau Green di Laut Karibia pada 1291. Menurut Dr Mroueh, catatan
perjalanan pelaut Maroko ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuan Islam pada
era sesudahnya.
Sultan-sultan dari Kerajaan Mali di Afrika Barat yang beribukota Timbuktu,
juga melakukan penjelajahan hingga mendarat di benua Amerika. Sejarawan Chihab
Addin Abul Abbas Ahmad bin Fadhl al-Murai (1300-1384), menulis catatan tentang
geografi Timbuktu, yang waktu itu ternyata telah menjadi kota pusat peradaban
dan cukup maju di Afrika Barat.
Ekspedisi laut yang berawal dari Timbuktu, antara lain dilakukan oleh
Sultan Abu Bakari I (1285-1312M) yang merupakan saudara dari Sultan Mansa
Kankan Musa (1312-1337 M). Sultan Abu Bakar I melakukan dua kali ekspedisi
menembus Lautan Atlantik dan mendarat di Amerika. Bahkan, penguasa Afrika Barat
ini sempat menyusuri sungai Missisippi, dan mencapai pedalaman Afrika Tengah
antara tahun 1309-1312. Selama berada di benua baru ini, para eksplorer itu
tetap berkomunikasi dalam bahasa Arab dengan penduduk setempat.
Dua abad kemudian, tepatnya tahun 1513, penemuan benua Amerika ini
diabadikan dalam peta berwarna yang disebut Piri Re’isi. Peta ini
dipersembahkan kepada Khalifah Ottoman, Sultan Selim I, tahun 1517 di Turki.
Peta ini berisi informasi akurat tentang belahan bumi bagian barat, Amerika
Selatan, dan pesisir pantai Brasil. Piri sendiri sebenarnya merupakan nama
seorang pejabat laut sekaligus pembuat peta kerajaan Turki Utsmani, yang
berbakti pada kerajaan Turki Utsmani masa pemerintahan Sultan Salim (1512-1520)
sampai pemerintahan Sultan Sulaiman al-Qanuny (1520-1566). Gelaran ”Reis”
(berasal dari bahasa Arab Raais, yang berarti panglima atau Pimpinan),
diberikan pada Piri setelah yang bersangkutan memenangkan peperangan laut
melawan Bendeqia.
Peta Piri Reis yang bertarikh 1513 M itu disimpan di Tobco Serai/Top Kopi,
dan kemudian pada tahun 1929, dikaji ulang oleh seorang orientalis Jerman, Prof
Paul Kalhe, yang membentangkannya dalam Kongres Kajian Oriental di Leiden pada
1931. Untuk mengenang jasa-jasanya, pemerintah Turki mengabadikannya menjadi
perangko Peta Piri Reis itu.
Pada intinya, yang pertama kali datang
menemukan benua Amerika adalah nenek moyang asli bangsa Amerika. Mereka mungkin
menyeberang ke Amerika melalui Rusia dan Alaska sekitar 12.000 tahun yang lalu.
Penemuan benua Amerika oleh orang-orang Eropa, Afrika, atau Asia, sebenarnya
adalah penghinaan terhadap sejarah masyarakat asli benua tersebut. Keberanian
dan sejarah mereka sangat tidak dihargai dan tidak dinilai apabila teori
Columbus sebagai penemu benua Amerika adalah fakta yang hakiki.
Columbus hidup di zaman dimana
orang-orang berasumsi bahwa bumi ini datar. Padahal sejak lama Aristoteles dan
Pythagoras mengeluarkan sebuah teori bahwa bumi itu berputar. Demikian juga di
masa kejayaan Islam (750-1100-an M) ilmuwan-ilmuwan Islam meyakini bumi itu bulat.
Jadi, bukan
Colombus. Mengapa Columbus yang sampai saat ini dikenal sebagai penemu benua Amerika? (Abu Hasan al-Mas’udi pada tahun 956 menulis
perjalanan muslim Spanyol di tahun 889 M) mengatakan karena saat terjadi pengusiran kaum Yahudi dari Spanyol sebanyak 300.000
orang oleh raja Ferdinand seorang Kristen yang taat, itu membuat orang-orang
Yahudi menggalang dana untuk pelayaran Columbus. Dan berita ‘penemuan benua
Amerika’ dikirim pertama kali oleh Christopher Columbus kepada kawan-kawannya orang
Yahudi di Spanyol.
Dari
berbagai perspektif sesorang dalam menanggapi Colombus, mulai dari mereka yang
mempercayai benar bahwa ia adalah penemu benua Amerika Serikat, atau yang
menolak dari pernyataan ini, semata-mata karena ia telah terikat dari sebuah
referensi atau buku. Mereka saling menguatkan argument mereka dari hasil apa
yang mereka baca. Karena pada dasarnya dari buku itu dapat mengubah perspektif
seseorag bahkan mengubah dunia mereka. Contohnya seperti yang terjadi pada
orang tua siswa di California (baca: Speak Truth to Power of Books). Jika kita
membaca suatu buku atau beberapa buku, kita akan menemukan perspektif lain.
Maka, jangan langsung mudah percaya ketika membaca, tetapi analisa terlebih dahulu
dan kritisi.
Peranan
sebuah buku dapat dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
o Memperluas
pengetahuan seseorang, tidak dipungkiri bahwa dengan membaca buku kita akan
mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman yang sebelumnya kita tidak tahu
sama sekali
o Mengubah
pemandangan atau cara berfikir seseorang,misalnya kita ambil lagi contoh
Colombus, seseorang mempercayai benar bahwa ia adalah seorang penemu Benua
Amerika yang pantas dihormati oleh penduduk Amerika sendiri, tetapi setelah
membaca banyak referensi belum tentu akan tetap meyakini ini, bahkan perasaan
seseorang dapat berubah seketika yang sebelumnya bangga terhadap Colombus
kemudian berubah menjadi tidak respect lagi bahkan tidak menyukainya
o Memutar
balikkan sejarah, karena buku itu berisi banyak tentang suatu pengetahuan yang
mengacu orang-orang berparadigma berbeda dengan orang lainnya. Sehingga dalam
konteksnya akan berbeda-beda pula tergantung dari pemikiran si pembaca
o Membuka
perspektif membaca, yang tadinya tidak mengetahui sama sekali, dengan membaca
ia mampu berspektif melalui pemikirannya
o Dan bahkan
dapat mengubah dunia atau hidup seseorang, dengan menguasai teks, dapat
memanipulasi atau memutar balikkan sejarah (dunia) ketika kita mendapat
pengetahuan dari membaca buku, nambah pengetahuan nambah pula dunia kita
Mengapa denagn membaca buku dapat menambah dunia kita? Kita ingat cerita dulu
tentang Abu Nawas, ketika ada seseorang yang menanyakan kepadanya tentang
luasnya bumi, Abu Nawas menjawab “luasnya bumi itu seluas buku yang kamu baca”
betapa hebatnya kekuatan sebuah buku yang dapat mengoprasikan dengan banyak
cara untuk mengubah kesadaran seseorang. Seperti buku yang berisi fakta-fakta yang
dapat mengubah pandangan sesorang, ia akan mendapatkan pengetahuan serta
pengalaman dari sebuah buku.
Dengan membaca, seseorang dapat mengetahui bahkan menemukan realita atau
fenomena dan juga dapat mengubah kehidupan mereka. Menurut Howard Zinn bahwa Colombus
bukanlah pahlawan, ia adalah orang yang berpaham komunis, ia juga bukan penemu
Benua Amerika. Tetapi ia adalah penjahat, orang yang serakah, pembunuh,
penindas kelompok hitam yang ada di Benua Amerika.
Sebagai pembaca yang kritis, jangan langsung mudah percaya dengan buku, ada
yang harus dipercayai atau tidak. Sebagian besar menurut sejarah manusia bahwa
orang-orang besar dan hebat mereka semua adalah penulis, dan yang menulis
sejarah juga penulis. Makanya di sini dibahas pula tentang kesadaran penulis.
Pastikan ketika menulis dapat dibuktikan melalui analisis atau dibuktikan
dengan adanya contoh kejadian. Dalam mensiarkan kebenaran. Seorang penceramah
juga harus mampu membuktikan fakta-fakta yang diungkapkannya, misalkan melalui
tuisan Al-Qur’an ataupun Al-Hadist. Karena ketika suara diproduksi maka akan
langsung hilang pada saat itu juga, hanya lewat saja kemudian sudah. Berbeda
apabila suara tersebut direkam, ia akan bisa diperdengarkan kembali, hal ini
dapat diimplikasikan pada sejarah. Sejarah jika hanya direpresentasikan melalui
mulut ke mulut tanpa ditulis, ia akan hilang dan tidak dapat di jadikan
pelajaran untuk generasi selanjutnya.
Pada realitanya, sebagian orang cenderung membenarkan apa yang mereka
dengar dari orang yang dianggap lebih tinggi dari kita, seperti: orang tua,
saudara, pemerintah. Seharusnya untuk membenarkan fakta tersebut kita juga
harus membuktikannya melalui fakta dalam bentuk tulisan (membaca buku) kita harus mencari berbagai referensi yang
kuat.
Kesimpulannya,
apabila
suatu bangsa memiliki banyak sejarah, berarti banyak pengalaman pula yang sudah
terjadi pada bangsa tersebut, kekayaan suatu bangsa merupakan dasar bagi generasi selanjutnya
untuk belajar dari masa lalu. Ekspedisi yang dilakukan oleh Columbus yang mengundang kontra versi atas pengakuan bahwa ia
adalah penemu Benua Amerika tetapi Sejarah lain mengatakn tidak demikian, justru
Orang Muslim lebih awal menapakkan kakinya di benua ini. Dari
berbagai perspektif sesorang dalam menanggapi Colombus, semata-mata karena ia
telah terikat dari sebuah referensi atau buku. Mereka saling menguatkan
argument mereka dari hasil apa yang mereka baca. peranan buku itu sangat dominan
dalam kehidupan bermasyarakat. Mempunyai powerfull
yang luar biasa bagi siapa saja yang membacanya, dapat merngubah mindset dan memberikan pengetahuan serta
pengalaman orang lain. Buku atau tulisan adalah salah satu untu memproduksi
pengetahuan, mentransfer keilmuan, mencetak sejarah dan juga sebagai manusia
yang peduli akan kemajuan bangsanya. Buku juga dapat Mengubah
pemandangan atau cara berfikir seseorang, seperti isu-isu tentang Colombus, seseorang mempercayai benar bahwa ia
adalah seorang penemu Benua Amerika yang pantas dihormati oleh penduduk Amerika
sendiri, tetapi setelah membaca banyak referensi belum tentu akan tetap
meyakini ini, bahkan perasaan seseorang dapat berubah seketika yang sebelumnya
bangga terhadap Colombus kemudian berubah menjadi tidak respect lagi bahkan
tidak menyukainya.
Sumber:
Ternyata Penemu Benua Amerika Bukan Columbus (www.IndoCropCircles.wordpress.com/worldbulletin/gemaislam.com)
posisi kamu sebagai kritikus atau sebagai story teller ya?
ReplyDelete