Berlanjut
pada pertemuan kedua dipagi hari diawal minggu, hari Senin itu Mr.Lala Bumela
menyebutkan harapannya agar kita bisa menjadi “a multilingual writer”,
bahwasannya siapa yang menulis secara efektif dalam L1 dan L2, yang berfungsi
sebagai pembaca kritis baik di L1 dan L2, yang mengubah diri dari seorang
mahasiswa bahasa menjadi mahasiswa penulis, yang dapat membuat pilihan
informasi dalam hidup, yang bisa mengubah dunia lewat karya tulisnya. Hal ini merupakan sebuah motivasi bagi kita
bahwasannya sebagai seorang mahasiswa sudah sepantasnya bagi kita untuk
membuahkan sebuah hasil dalam karya tulis, karena dengan karya tulis kita dapat
mengubah dunia.
Menulis memang pekerjaan yang menyenangkan
bagi sebagian orang yang menggabungkan seluruh perasaan penulisnya. Menulis dapat membuat kita merasakan hal yang
belum pernah kita rasakan sebelumnya.
Namun apakah sebenarnya makna dari menulis itu sendiri? Mr.Lala menjelaskan kepada kita pengertian
dari menulis sebagai sebuah cara untuk mengetahui sesuatu. Menulis sebagai sebuah cara untuk
mempresentasikan kembali sesuatu.
Menulis sebagai sebuah cara untuk memproduksi kembali sesuatu. Maksud dari menulis yang bermacam-macam itu
menunjukan bahwa untuk dapat menulis dengan baik, kita juga harus bisa
mengetahui, mempresentasikan, dan memproduksi kembali data yang ada.
Mengenai
academic writing, apa saja yang membangun academic writing? Berikut kriterianya
:
·
Formal
: Menggunakan kata-kata yang baku dan tata bahasa yang benar.
·
Impersonal
: Bersifat public, karena untuk dipublikasikan untuk masyarakat luas.
·
Evidence
based : Nyata, berdasarkan kejadian dan fakta yang ada, bukan asal mengarang.
·
Objective
: Tidak bersifat subjektif
·
Systematic
: Mengikuti systematic yang tepat, tidak mengacak atau tiba-tiba kesimpulan.
·
Analytical
: Data yang ada dihasilkan berdasarkan analysis yang benar, bukan asal ambil
saja tanpa tujan yang jelas.
Ternyata untuk dapat
menulis academical writing dengan baik kita harus bisa menguasai critical
writing, untuk bisa menguasainya, kita tidak bisa begitu saja menerima teks
yang diberikan kepada kita. Namun, kita
harus mencari tahu apa, kenapa, bagaimana, mengenai teks tersebut. Tidak hanya sampai disitu, kita juga harus
mencari teks yang mempunyai hubungan dengan teks yang kita dapat, sehingga akan
banyak referensi yang ada untuk memperkuat teori kita, dan tak lupa dengan
menggunakan banyak point of view, maka akan mempertajam pertunjukan menulis
kita.
Mengutip dari (Hyland
2004:4) bahwasannya menulis adalah sebuah praktek yang didasarkan pada
harapan. Kemungkinan pembaca menafsirkan
penulis memiliki tujuan yang meningkat jika penulis mengambil kesulitan untuk
mengantisipasi apa yang pembaca mungkin akan harapkan berdasarkan teks-teks
yang sebelumnya ia telah baca dari jenis yang sama.
Hoey (2001) dikutip
dari Hyland (2004) menyamakan pembaca dan penulis itu bagaikan menari mengikuti
langkah satu sama lain, setiap rasa perakitan dari sebuah teks dengan
mengantisipasi apa yang lain mungkin untuk melakukannya dengan koneksi ke dalam
teks-teks yang sebelumnya. Dengan kata
lain, bagi saya penulis-pembaca membuat sambungan yang disebut sebagai seni
literasi.
Sebagai seorang
penulis, penulis itu bukan seorang penulis sebelumnya untuk tindakan menulis,
tetapi mengambil bentuk lain sebagai salah satu ketika ia menulis. Barthes memang menyatakan tentang kematian
penulis sekaligus menandakan kelahiran pembaca.
Lehtonen lebih jauh berpendapat, pembaca naik ke inti dari pembentukan
makna, dan membaca menjadi tempat dimana makna memilikinya.
Jadi kesimpulan yang
dapat saya ambil dari class review ini yaitu teks dan pembaca tidak pernah ada
secara independen satu sama lain, tetapi sebenarnya menghasilkan satu sama lain,
artinya sebuah teks itu pastinya dalam prosesnya itu membutuhkan bacaan guna
memperkaya nutrisi pengetahuan akan apa yang akan penulis tuliskan sehingga
terciptanya karya tulis yang berbobot, juga sebaliknya dalam menciptakan sebuah
bacaan yang berbobot pun perlu adanya penulis yang berbobot pula, maka dari itu
penulis dan pembaca tidak pernah ada secara independen atas satu sama lain,
tetapi sebenarnya saling menghasilkan satu sama lain.
0 comments:
Post a Comment