Laela
Nur Komariah
14121301313
PBI-B
Class
Review
Lika - Liku
Literasi
Pada
pertemuan kemarin kami masih membahas tentang literasi. Pada dasarnya literasi
itu sangat berguna untuk kita semua. Literasi juga mencakup dua hal yaitu
reading (membaca) dan writing (menulis). Lalu mengapa kita harus terus menerus
belajar baca-tulis? Sedangkan kita tahu dan sadari bahwa kita belajar
baca-tulis dari kita masih kanak-kanak atau sekolah dasar sampai dengan sekolah
menengah atas, bahkan hingga saat ini kita masih harus belajar baca-tulis.
Jawabannya
adalah karena kita ingin menjadi orang yang berliterasi tinggi. Kita memang
belajar baca-tulis dari kita kecil, tetapi tentunya dengan tahapan-tahapan yang
berbeda. Saat kita sekolah dasar kita hanya mengenal huruf-huruf dan kita bisa
membacanya dengan lancar. Lalu pada saat sekolah menengah pertama kita mulai
dikenalkan dengan tujuan kita menulis untuk apa, kemudian dikenalkan dengan
artikel-artikel dan bahan bacaan lainnya. Kemudian saat sekolah menengah atas
barulah kita dituntut untuk memahami isi tulisan tersebut. Dan saat ini kita
diharuskan menciptakan sebuah karya dengan menggunakan ilmu yang kita dapatkan
sejak kita masih kecil.
Tapi
itu semua tergantung bagaimana kita memahaminya. Terkadang ada orang yang akan
paham dengan sesuatu apabila diimbangi dengan praktek, dan ada juga orang yang
hanya mengandalkan teori. Menurut saya keduanya harus balance karena keduanya
saling melengkapi satu sama lain. Misalnya ada dua orang siswa, yang satu
pintar tapi pasif, dan yang satu bodoh tapi aktif. Sepintar-pintarnya orang
tidak akan diketahui atau berkembang kalau hanya diam. Dan sebodoh-bodohnya
orang pasti akan pintar kalau ia berani dan aktif. Itu sebabnya mengapa
kepintaran seseorang tidak menjamin ia akan sukses.
Oleh
sebab itu menjadi orang yang berliterasi tinggi itu tidak hanya menitikberatkan
pada satu aspek, misalnya baca atau tulis saja. Karena keduanya harus seimbang.
Orang yang tidak pandai membaca pasti akan sulit dalam menulis karena ia akan
kesulitan dalam menuangkan ide-ide yang ia miliki. Lain halnya jika kita gemar
membaca, maka kita akan dengan mudah menuangkan ide-ide yang ada di dalam otak
kita. Karena kita memiliki wawasan yang luas sehingga kita tidak akan pernah
kehabisan kata-kata untuk kita tuangkan.
Sebenarnya
literasi itu mrncakup banyak hal seperti sosial, politik, dan ekonomi. Misalnya
kita mulai dari hal-hal yang kecil yang bisa kita temukan dalam lingkungan
sekitar kita, yaitu sampah. Mengapa Ibu Kota kita rawan banjir? padahal kita
tahu banyak pejabat-pejabat yang tinggal di sana, orang-orang penting,
mahasiswa dan orang berpendidikan lainnya. Tetapi mereka belum menjadi orang
yang berliterasi tinggi karena mereka masih membuang sampah sampah sembarangan,
tidak tertib lalu lintas, dan masih banyak lagi hal-hal yang membuat kita jauh
dari kriteria orang yang berliterasi tinggi. Oleh sebab itu kita tidak boleh
sepenuhnya menyalahkan pemerintah atau gubernur setempat apabila terjadi
banjir. itu semua kembali kepada diri kita masing-masing, apakah mau stuck atau
berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
Banyak
sekali dampak-dampak positif apabila kita mau berubah. Misalnya, tempat tinggal
kita akan lebih bersih dan lebih nyaman, kemudian tingkat kriminalitas juga
akan rendah. Sebenarnya saya sering merasa heran dengan orang-orang, mereka
mengaku bisa baca-tulis. Tetapi mereka masih suka membuang sampah sembarangan
padahal sudah jelas sekali di sana terdapat tulisan “Buanglah sampah pada
temapatnya”. Lalu baca-tulis seperti apa yang mereka lakukan selama ini?.
Dari
dulu hingga sekarang Indonesia banyak menghasilkan mahasiswa-mahasiswa lulusan
terbaik dari Universitas ternama, tetapi mereka enggan untuk mengabdi, merubah
Indonesia agar lebih baik lagi. Mereka lebih memilih ke luar negeri atau
bekerja di perusahaan keluarga. Mungkin mereka takut menghadap dunia luar
sehingga mereka lebih memilih dam dan tidak ikut campur.
Jadi
kesimpulannya literasi itu sangat penting untuk kita lakukan, literasi sangat
berguna untuk kita. Jangan sampai kita belajar baca-tulis sejak kecil sampai
sekarang tetapi kita masih belum mengerti untuk apa kita belajar baca-tulis.
Semua
keputusan ada di tangan kita sendiri, apakah kita ingin maju atau tidak. Ingin
menjadi orang yang berlitera atau tidak. Kita sudah cukup dewasa untuk mengerti
mengapa Indonesia seperti ini. Apa yang kita lakukan selama ini adalah
menunjukan bagaimana kita sebenarnya. Literacy is everything we do.
0 comments:
Post a Comment