Media Sebagai Ajang Literasi
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang tidak lepas
dari adanya sebuah media, setiap sudut pandang di manapun sering di jumpai
sebuah media salah satunya media internet, keberadaanya dapat mudah di akses
oleh semua orang. Media internet ini salah satu langkah untuk mempermudah
gerakan literasi, karea mudah di akses, sebagai penunjang gerakan literasi
sebagai kunci pembuka jendela dunia. Media masa juga berperan dalam mengasah
kemampuan intelektual dalam hal menambah wawasan, menambah daya berfikir dan
menambah sebuah konsep ilmu.
Secara ringkas dan komprehensif, sonia livingstoen
(2003) menjelaskan bahwa literasi media adalah kemampuan untuk mengakses,
menganalisis, mengevaluasi dan mengkomunikasikan pesan dalam berbagai bentuk media.
Melalui pendidikan bermedia di harapkan seseorang dapat mereflesikan
nilai-nilai pribadinya, serta menguasai ilmu teknologi , untuk sebuah kemampuan
berpikir kritis, memecahkan masalah dan kreatif, mendorong demokrasi. Menurut
(bucking ham, (2004) pendidikan media dapat di jalankan melalui beberapa model
diantaranya yaitu pertama, protectional
model dalam hal ini penonton harus memilih tontonan yang baik, menghindari
tontonan yang bersifat buruk. Kedua, uses
and gratification adalah model yang mengandalkan penonton bahwa penonton adalah
untitas aktif, yang memiliki kemampuan yang luar biasa untuk memilih dan
memilah sendiri konten media. ketiga, cultural studies model yang beranggapan bahwa
pengertian budaya sangat luas dan mencangkup lingkungan sosial. Sehingga bukan
hanya megetahui semua conten dalam media tapi juga bisa mempelajari kebudayaan
dalam conten media masa. Keempat, active
audience model (inquiry model), metode ini yakin bahwa audiens mampu
menginterpretasikan konten media berdasarkan latar belakang pengetahuan yang
dimiliki latar belakang sosial dan cultural yang berbeda akan memahami media
dengan cara berbeda.
Dari model-model diatas para pembaca di indonesia di
harapkan mampu menerapkan literasi melalui media masa, dalam hal ini internet,
sebaga salah satu ajang literasi bagi semua penggunanya. Setelah melihat konsep
pendapat menurut (buckim ham, 2004) yaitu mengenai pendidikan media masa yang
dapat di jalankan melalui 4 model berikut ilustrasi peta konsep mengenai hal
tersebut.
Buckim ham, 2004
Pendidikan media masa
Di jalankan melalui 4 model
Dalam sebuah konsep literasi
literasi sebagai modal untuk mengembangkan kemampuan literasi sangatlah
berpengaruh, karena menjadi sumber kekuatan seorang penulis dan pembaca.
Informasi yang di dapat banyak yang terdapat dari media di antaranya koran,
majalah, artikel dan media internet yang menjadi salah torikoh atau jalan
menuju sebuah kegiatan literasi, saya tertarik dengan istilah ketrampilan dasar
melek informasi yang tidak lain adalah kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi,
dan menggunakan informasi.
Konsep “literasi informasi” di
perkenalkan pertama kali oleh paul zurkowski, presiden informasi industry
association dalam proposalnya yang di tujukan pada nasional commision on
libraries and information science (NCIS) di amerika serikat pada tahun 1974.
Proposal tersebut merekomendasikan tentang di mulainya sebuah program nasional
untuk pencapaian masyarakat melek informasi dan juga pendapat lain beliau mengenai masyarakat melek informasi yaitu “masyarakat yang mampu dan terampil
dalam menggunakan sumber informasi dalam bidang pekerjaan mereka dapat di
katakan sebagai masyarakat melek informasi”.
State university of newyork
memberikan definsi literasi informasi sebagai kemampuan untuk mengenali saat
informasi dibutuhkan, di tempatkan, di evaluasi untuk kemudian di gunakan
secara efektif dan sekaligus mengkomunikasikanya kedalam berbagai bentuk dan
jenis. Banyak berpendapat bahwasanya peradaban masyarakat kedepan adalah
masyarakat informasi (informasi society) di mana masyarakat sudah menjadi
kebutuhan utama sebagai interaksi antar manusia, sudah berbasis teknologi
informasi, karena pada masa ini masyarakat dapat mudah mengakses, atau
mempublikasikan dengan dengan mudah. Walaupun demikina masyarakat informasi
mengalami kebingungan memilih informasi atau sumber yang layak untuk di kutip,
karena banyak orang yang sudah memposting kan argumen atau artikelnya dan
muncul sebuah rasa khawatir dengan informasi yang diaksesnya
Dalam literasi informasi
(literacy informasi)yang sudahmenjadi suatu perhatian yang utama dalam hal
pendidikan, saya termotifasi dengan negara amerika yang warga negaranya,
berkontribusi dalam mencapai pembelajaran seumur hidup. Informasi literasi
penerapanya bukan hanya sekedar pengetahuan yang berada dikelas tapi juga
praktek langsungpada diri sendiri dan lingkungan masyarakat guna menunjang
literasi informasi.
Literasi juga memiliki beberapa elemen dalam
menggunakan informasi dalam berbagai bentuk, ada beberapa jenis berliterasi
yang berperan dalam elemen literacy information.
1.
Visual literacy
Kemampuan
memahami dan menggunakan sebuah gambar, termasuk juga kemampuan brpikir,
belajar.
2.
Media literacy
Kemampuan warga
negara untuk mengakses, menganalisi dan memproduksi informasi untuk hasil yang
spesifik.
3.
Computer
literacy
Kemampuan untuk menciptakan
dan memanipulasi dokumen dan data dengan menggunakan perangkat lunak.
4.
Digital literacy
Keahlian yang
berkaitan dengan penguasaan sumber dan perangkat digital.
5.
Network literacy
Kemampuan untuk
mengakses, menempatkan dan menggunakan informasi dalam dunia berjejaring
misalnya media internet.
Jadi setelag
mengkaji beberapa literasi yang dilihat dari sudut media masa, ada beberapa
manfaat dalam meningkatkan skill literasi dalam ajang peningkatan mutu
literasi. Dalam mengguankan media sebagai ajang informasi seorang pembaca dalam
menggunaka inforamsi ada beberapa model yaitu protectional model, uses and
gratification, Curtural studies, Active audience. Pada masa sekarang ini konsep
literasi lebih menuju masyarakat informasi di mana masyarakat lebih banyak
menggunakan media sebagai ajang literasi karena penggunaanya mudah di manapun
dan kapanpun kita bisa mengakses.
0 comments:
Post a Comment