Seperti biasa class riview
ini ditujukan untuk masuk kelas Mr. Lala. Namun, kali ini ada penambahan materi
untuk class riview ini.
Kenapa Writing like
Chili (cabe rawit) yang identik dengan dengan pedas? Karena begitulah bahwa
yang namanya menulis membutuhkan tenaga dan pikiran, menguras tenaga karena
seluruh energi bertumpu pada jari, dari mulai tangan, mata, dan badan yang
berubah-ubah posisi. Juga memeras pikiran karena selalu memikirkan apa yang
akan ditulis. Namun, seperti yang sudah ditulis sebelumnya bahwa ini merupakan
sebuah tantangan. Kita diibaratkan dipaksa memakan cabe rawit yang rasanya
pedas sekali seperti menulis.
Sepeti yang diharapkan
nantinya bahwa kita harus jadi Multilingual Writer yang nantinya bisa
berubah yang tadinya Student of Language menjadi Student of Writing.
Selain harus menjadi Student of Writing, kita juga harus menjadi Critical
Thinking yang artinya bahwa seseorang Critical Thinking tidak memerlukan
teks. Hanya dibacakan saja sudah mengerti apayang ditulis.
Wrting juga
memiliki cara-cara tertentu untuk mempersembahkan sesuatu. Seperti halnya cara
mengetahui sesuatu (Ways of Knowing Information). Ini mengindikasikan
bahwa dengan menulis kita bisa memberi informasi seorang pembaca (Reader)
bahwa ada sesuatu yang perlu disampaikan. Kemudian cara merepresentasikan
pengetahuan (Ways of Representing Knowledge). Ini yang mengindikasikan
bahwa dalam tulisan (Text) bisa mewakili pengetahuan yang diberikan oleh
si penulis (Writer). Yang terakhir adalah cara membagi pengalaman (Ways
of Reproducing Experience) yang artinya bahwa dengan menulis kita bisa
membagi sesuatu kepada pembaca yang tidak atau perlu dilakukan. Seperti halnya
baca-tulis, pembaca (Reader) sangat berkaitan dengan penulis (Writer)
satu dengan yang lainnya. Bisa dibilang Reader-Writer adalah penari (Dancer)
yang selalu saling mengikuti pada tiap-tiap langkahnya. Mungkin hubungan
ini dengan kata lain bisa dibilang seni.
Reader dan Writer
tentunya tidak lepas dengan Text, Context, yang intinya memproduksi Meaning
(Arti). Seperti yang dikatakan Lehtonen, pembaca mencari sebuah inti dari
susunan arti dan membaca adalah tempat dimana Meaning berada. Membaca
juga termasuk memilih apa yang dibaca, mengatur, menghubungkan bentuk Meaning
kepada teks.
Reader-Writer
sama halnya dengan Text-Context. Text-Context berkaitan dengan
apa yang dibaca. Seperti halnya apa isi, tema, pesan, dan juga pengetahuan yang
ada di dalamnya. Semuanya tentu merujuk pada Meaning (makna), yaitu
tujuan utama dari seorang penulis dalam menyampaikan pesan dalam tulisan (Text)
tersebut.
Dalam hal ini, menulis
juga perlu beberapa prinsip supaya pesan (Meaning) yang dimaksudkan bisa
sampai kepada pembaca (Reader), tentunya tidak lepas dari segi Text dan
Contextnya.
1. Writing
is Social Activity
Komunikasi harus punya tujuan
tentunya, isi, dan pesan yang dimaksudkan. Artinya, perlu hubungan dalam
pengalaman menulis yang relevan dalam menganalisa, menginvestigasi, sesuatu
yang digambarkan.
2. Learning
to Write Requires Explicit Outcomes and Expectation
Dalam tulisan, diperlukan keterangan
yang sangat mendetail sehingga apa yang diharapkan para pembaca bisa sampai
secara akurat.
3. Learning
to Write is Needs-Oriented
Menulis merupakan cara mengidentifikasi target yang sampai kepada pembaca. Makannya disebut Needs-Oriented (Kebutuhan Utama).
4. Learning
to Write is a Social Activity
Belajar menulis adalah aktifitas
sosial yang didukung oleh kegiatan yang sudah umum dengan menghubungkan Context
dan pemahaman yang diketahui.
5. Learning
to Write Involves Learning to Use Language
Mungkin prinsip ini yang paling
berbeda dari pada prinsip yang lainnya. Karena seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa menulis sama dengan bicara. Artinya, dengan menulis kita juga
bisa belajar menata bahasa, meningkatkan
daya jelajah pikiran kita untuk mencoba bahasa lain, mengungkapkan ekspresi
atau perasaan dan lain sebagainya.
Pada intinya, menulis
merupakan cara kedua setelah bicara untuk menyampaikan pesan yang dimaksudkan
kepada Audience atau dalam hal ini adalah pembaca (Reader). Mungkin
prinsip-prinsip di atas bisa diajarkan kepada siswa dalam hal menulis untuk
menata dan menyampaikan pesan (Meaning) yang dimaksudkan.
0 comments:
Post a Comment