Nanda Qurrotul ‘Aini
14121310329
PBI-B
Writing 4
Class Review
ESENSI MENULIS
Pertemuan pertama dalam writing 4,
pada tanggal 03 februari 2014, berjumpa dengan membawa semangat baru. Hal yang
harus selalu ada ialah semangat itu sendiri, seperti adanya antusias untuk
menerima materi. Disamping itu bersamaan dengan semangat tentunya adanya niat
dalam hati. Tercapainya segala keinginan, sesungguhnya hal yang baik terjadi
dari hal yang terkecil. Suatu keinginan tanpa adanya niat dan usaha tidak akan
tercapai, hal itu sebagai acuan yang seharusnya didasari dalam diri ini.
Berawal dari pembahasan silabus yang
ada pada semester 4. Terasa berbeda dengan atmosfir kelas yang seketika
berubah, memberi motivasi yang tinggi, sehingga antusias dalam belajar dapat
memacu lebih baik. Menulis terlihat suatu hal yang mudah, akan tetapi
tergantung bagaimana kita menerapkan pemikiran yang akan dituangkan sesuai
keinginan kita atau ketentuan yang seharusnya. Beliau menekankan bahwa kita
harus lebih baik lagi, menulis dengan sebuah kata atau isi yang dikemas lebih
menarik untuk dibaca, dalam balutan yang mengena. Kalaupun begitu kita harus
berlatih seperti halnya beliau yaitu pak Lala, dengan bias karena terbiasa.
Penjelasan tentang writing 4
syllabus, yang mana terisi dengan my current works and professional activities.
Dalam kegiatan beliau akan menjadi presenter maupun adjudicator disebuah
university, yang tersebut membuat kita bangga kepada beliau, dengan kegiatan
yang penuh beliau dapat membagi waktu. Saya harus lebih belajar dari keseriusan
beliau, dengan begitu banyak cerita yang menginspirasi, membuat kita agar lebih
mengeksplorasi tulisan kita. Sebuah pengalaman membaca dari kecil hingga
dewasa, akan mendapat kesan menulis yang luar biasa. Dengan menulis kita dapat
mengekspresikan diri, memberi opini, penulis itu perlu digali secara dalam dan
jelas, dalam kegiatan tersebut kita akan melewati rintangan selama proses
menulis berlangsung.
Dalan suggested from Maria Popova :
perfection is like chasing the horizon, keep moving. Sesuatu yang sempurna
seperti halnya mengejar cakrawala, so jangan berhenti bergerak. Penjelasan
beliau mengatakan bahwasannya hari-hari kedepan, kita akan merasakan kembali,
bagaimana tidur larut malam, badan terasa capek ataupun buku yang tengah berserakkan.
Kita juga dapat mengetahui course work evaluation, yang didalamnya terlihat ada
yang berbeda dalam point 4 yaitu terdapat blogging. Dan perbedaan yang terasa
selanjutnya class review have to complete is five pages, dan chapter minimal 10
pages in bahasa.
Writing 4 untuk sekarang bertujuan
agar lebih intens, terdapat suatu hal yang paling menarik pada writing course,
menurut Hyland 2003 : bagaimana belajar dengan dua bahasa yaitu yang pertama,
suatu aspek yang sangat sulit dan yang kedua, mempelajari bahasa tersebut.
(Hyland 2003 ; Hyland 2004) adapun dengan berbicara bahasa inggris harus
memiliki kemampuan menulis secara efektif, ialah dengan sesuatu yang
membutuhkan exensive and specialized instruction. Team position on the table
last season adalah posisi ke 3 dari 4 kelas dengan point 82,87, nilai tersebut turun
dari semester sebelumnya. Nilai tersebut membuat pak Lala heran, kita juga
merasa akan itu jika semester 3 kemarin ini kurang maksimal dan beliau
menanyakan, kalian ingin posisi naik atau turun ? teman-teman menjawab, yang
tentunya kita harus diposisi atas. Dengan ini kita harus belajar ekstra lagi.
Dengan itu our current challenges,
dapat melalui ujian teori dalam menulis dan belajar menulis sehingga
melibatkannya. Menulis yang baik secara alami, dengan text dan genre menulis
secara almi dan diantara relasi menulis dengan satu dan dua bahasa sekaligus.
Yang mana kurikulum dapat dikembangkan dalam writing course, melalui computer
lebih dari satu menulis instruction. Suatu harapan yang tulus menurut Hyland,
untuk membantu teachers dari bahasa menjadi guru terkhusus menulis. Sebagai
guru yang efektif adalah sesuatu yang dapat memilki informasi tentang metode,
materials dan proses didalam ruangan mendasarkan pada clear understanding dalam
sikap dan latihan agar kita professional. Seorang pengajar yang kuat adalah
guru yang cekatan dan member ilmu dengan tidak membosankan dalam ruangan.
Peringatan yang sederhana yaitu yang
melibatkan menulis mengubah ketrampilan dan knowledge melalui texts, contexts
dan penulis diibaratkan seperti :
Ø Texts
Ø Context
Ø Reader
Menulis juga dapat
diperbaiki dengan latihan dalam first language (L1), didalam suatu lembaga dan
second language (L2). Dan selanjutnya L2 writing teaching digolongkan sebagai
berikut :
Ø Language
structures
Ø Text
functions
Ø Themes
or topics
Ø Creative
expression
Ø Composing
processes
Ø Content
Ø Genre
and contexts of writing.
Tidak hanya itu menulis dapat
dikembangkan melalui berbagai cara, dengan hasil yang baik, karena memilki
pengalaman yang banyak. Jadi jangan heran ketika orang yang sukses, ia menuntut
dari hal yang terkecil. Oleh karena itu jangan cepat putus asa, hal ini
dipahami oleh berbagai pembicara atau orang besar karena sebagian orang itu
masih kekurangan dalam budaya menulis. Bisa kita survey, seperti banyak yang
kita lihat yaitu pada mahasiswa/I yang sedang menulis skripsi, tesis maupun
disertasi, terlihat sangat sulit karena kurangnya pengalaman dan tertinggalnya
budaya menulis yang sedikit diterapkan.
Ajaran menulis dapat merancang
bahasa dengan sedemikian rupa, agar menjadi menarik yang menuju ranah menulis.
Kita dapat menggunakan fungsi text dengan tema atau topic, sehingga terlihat
ekspresif dan kreatif. Menyusun bahasa dalam proses dengan kadar yang
mencukupi, dengan tulisan menjadi menarik dapat member imbuhan dalam genre apa
yang sesuai konteks dalam menulis. Dalam ceritanya beliau mengulas tentang
craftsmanship, yang mana tersebut adalah good work di negara Finlandia, dengan
menggunakan seni dia bekerja dengan baik. Dalam hal tersebut bahwa menganalisis
bahasa tidak hanya dengan mengulas pengalaman, informasi dan pengetahuan.
Disini kita mengharapkan progress
yang signifikan dalam menulis, agar terciptanya penulis-penulis hebat. Jangan
berharap kita sering membaca itu bakal dapat mempermudah menulis, tapi yang
saya rasakan seringnya membaca tidak mempengaruhi karena tidak dipraktekkan,
dan dapat merespon dengan baik. So, kesimpulannya adalah tergambar jelas
kurangnya budaya menulis dapat menghambat generasi penulis hebat. Tidak hanya
itu, menulis didalamnya terlihat memilki banyak bagian yang sulit, tergantung
kita bagaimana mengeksplorasikannya. Yang saya ambil dalam beliau mengatakan,
bahwa orang-orang yang memilki kualitas tinggi yaitu orang-orang yang menulis.
Kita dapat membentuk karakter penulis dengan sesuai cita rasa yang berbeda,
dengan kreatif expression yang dapat memacu generasi penulis lainnya.
0 comments:
Post a Comment