Monday, February 10, 2014

Nama : Maftuhah Rizqiyah
Nim    : 14121310315
Kelas  : PBI – B /IV
Dosen : Mr. Lala Bumela M.pd

Appetezer

Artikel 1

Arti Sebuah Tulisan “.

                   Setelah saya membaca dan mengamati sebuah artikel dari Prof. Dr. A. Chaedar yang berjudul ( Bukan ) Bangsa Penulis. Saya merasa tidak setuju dengan artikel dari Prof. Dr. A. Chaedar walaupun judul ini sesuai dengan kalangan perguruan tinggi pada saat ini. Jika kita melihat Indonesia pada masa lalu yang mana banyak para penulis hebat pada angkatan 45-90 an. Di Indonesia pun banyak melahirkan penulis yang hebat seperti Mochtar Lubis, Hilman Hariwijaya ( Penulis Cerpen Lupus ).
                 Kemudian dari penelitian di perguruan tinggi yang menunjukkan seorang penulis produktif di mulai dari masa SMA. Tapi di zaman yang sekarang ini, banyak orang yang sulit untuk menulis sebuah essay dan karya ilmiyah. Kenapa bisa terjadi? Dan kenapa kita malas untuk menulis?. Jawabannya adalah karena paradigma pemikirannya selalu berfikir bisa bicara dan tidak harus menulis. Dengan adanya jaringan informasi di zaman sekarang yang sangat cangggih, membuat banyak orang memilih plagiatisme tanpa harus menulis sedikitpun. Dalam hal ini membuat mereka bagi para pelajar tidak bisa produktif dalam menulis. Dan orang yang suka membaca pasti bisa menulis.   
Akan tetapi sebelum berkembangnya jaringan informasi dan komunikasi yang modern, contoh pada pengguna gadget, handphone, dan iasl internet. Kegiatan positif bagi anak-anak SMA dalam menulis cukup tinggi, dan dengan media perantaranya melalui surat dan diary. Tetapi di zaman yang modern ini, mereka malah memilih menggunakan sms ( pesan pendek ) untuk berkomunikasi dengan siapapun karena lebih praktis, murah, bahkan lebih cepat. Berbeda dengan orang zaman dahulu yang memilih surat karena lebih murah daripada menelpon.
Jadi untuk memproduksi dosen dan mahasiswa ang produktif menulis, perlu adanya latihan dan pengembangan baca-tulis yang baik dan benar. Kemudian untuk menyiapkan para ilmuan dan peneliti yang produktif menulis, maka harus ada rasa jatuh cinta terhadap karya sastra dan kita harus dipaksa untuk ias menulis juga.



                            Latar  Belakang :
                           Alasan mengapa orang Indonesia tidak suka menulis ?. jawabanya yaitu :
·         Alasan pertama adalah Karena paradigma rakyat Indonesia yang selalu berfikir bahwa menulis itu sulit dan  menyebalkan. Selain itu ada yang paling utama yaitu kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap kita, mulai dari kurikulum ang menekankan untuk bisa menulis. Dengan kita giat membaca, banyak pengetahuan,wawasan  yang baru yang akan kita dapatkan dan bisa juga menuangkan ide kita melalui menulis. Rakyat indonesia bila dikatakan sebagai bukan bangsa penulis itupun salah, karena banyak penulis di tahun 30an yang sangat berbakat. Pemerintah Belanda saat itu sangat mensuport para penulis dan munculnya sastrawan di daerah-daerah. Bahkan pada saat kemerdekaan Indonesia juga di dapat dari pemikiran para penulis. Tapi setelah merdeka, para sastrawan yang minat dengan menulis semakin menurun. Salah satu penyebabnya adalah adanya pengekangan dari pemerintah terhadap rakyat terutama dalam hal kebebasan berpendapat. Dari faktor inilah yang menyebabkan menurunya prokuktifitas para sastrawan di Indonesia.

      Artikel 2

·         Alasan kedua: karena banyak para pembaca yang tidak mengerti tentang buku yang dibacanya.
Intinya adalah tentang mahasiswa Indonesia yang suka menyalahkan dirinya sendiri gara-gara tidak punya background menulis dengan baik. Dan penulisnya pun terlalu ahli sehingga tidak sesuai dengan kapasitas dia sebagai pemula. Kemudian dosen yang selalu memaksakan mahasiswa untuk membaca buku import yang bahasanya kurang dimengerti. Sehingga menjadi mahasiswa menjadi intelektual reader dari pada writer.
·         Alasan ketiga: kurangnya buku yang berkualitas yang berbahasa indonesia sehingga kita lebih percaya pada buku asing atau luar. Akibatnya banyak yang tidak mengerti dari buku yang mereka baca.
·         Alasan keempat: karena penulis selalu merasa benar terhadap tulisan nya sendiri, tetapi belum tentu menurut pembaca isi buku itu benar.
·         Penulis tidak dihargai.

Artikel 3
          Setelah saya membaca artikel yang ketiga dari buku prof. chaedar yang isinya mengungkapkan tentang sistem pendidikan yang mengutamakan keaktifan siswa di kelas. Contohnya siswa yang di anggap pintar atau cepat dalam menangkap materi, dan jika dia aktif  berbicara. Namun apakah bisa di anggap sebagai satu faktor bahwa bangsa kita bukan bangsa penulis.? Jawabannya adalah bisa karena faktor tersebut lebih mengutamakan bagi para murid untuk aktif dalam berbicara, berdebat daripada menulis materi ang sudah dipelajari.  
  Sedangkan di Indonsia para guru lebih memperhatikan keaktifan siswa, terutama dalam hal aktif  berbicara dan bahkan sisw tidak bisa menulis.
Di Indonesia dalam dunia pendidikan yang lebih penting adalah bukan hasil melainkan apa yang mereka tulis
( proses). Contohnya yang mempengaruhi kelulusan siswa adalah dilihat dari hasil UN. Sedangkan di negara maju dalam kelulusan siswa dilihat dari proses pembelajaran yang sudah dilakukan oleh siswa tersebut. Jadi di Indonesia lebih efektifitas berbicara daripada menulis. Contohnya dosen memberikan pengajaran melalui berbicara saja, daripada meningkatkan pengembangan dalam menulis, seperti membuat essay dan membuat jurnal. Dengan hal tersebut membuat mahasiswa bebas untuk beragumen dan bebas berimajinasi sesuai dengan nalar mereka.
           Kemudian banyak orang yang belum bisa berbicara dengan benar, kalaupun bisa bicara belum tentu bisa menulis. Dan inti dari artikel ketiga ini adalah lebih baek mahasiswa dilatih untuk mengkritik daripada fokus untuk UN.
         Kesimpulan dari ketiga artikel ini saling berkaitan dan memotifasi seseorang untuk minat membaca, dan bisa juga menuangkan ide mereka melalui tulisan. Membahas juga tentang pentingnya menulis, karena dengan menulis kita lebih berkreatif lagi dengan ide yang bagus yang akan di tulis. Bahkan banyak orang yang lebih memilih berbicara dari pada menulis, dan banyak juga lulusan di perguruan tinggi yang tidak bisa menulis. Menulis itu sangat bermanfaat dan dengan menulis kita tidak akan lupa dengan pengalaman, pengetahuan yang udah kita dapatkan. 
.


0 comments:

Post a Comment