Menuju Jalan Pengetahuan
Pertemuan kedua ini banyak sekali ilmu yang saya dapatkan. Merasa
bersemangat untuk mengikuti pertemuan
kali ini karena ini merupakan pertemuan kedua yang banyak membahas tentang
materi dari writing. Ketika kelas di mulai, semua mata tertuju pada mr.lala.
Tak ada satupun yang tidak memperhatikannya. Dengan gayanya yang berwibawa, beliau
mulai menerangkan materi. Serius tetapi masih diselingi dengan selera humor
beliau. Kelas tidak terasa bosan dan merasa hidup. Apapun yang beliau katakan
semuanya menarik untuk di dengar. Apalagi ketika membicarakan tentang
pengalaman-pengalaman beliau ketika kuliah. Semuanya menarik untuk di simak.
Menulis itu seperti bentuk meditasi. Membutuhkan ketenangan ketika
menulis dan dengan tidak ada gangguan dari luar. Sama halnya dengan berdzikir
pula. Pusat energi kalian ketika menulis semuanya tertuju pada jari-jari tangan
kalian. Kalian harus memusatkan energi dari tubuh kalian ke jari-jari. Menulis
merupakan scientific writing yang didapatkan melalui academic writing. Menulis
juga harus mampu critical thinking. Harus berfikir kritis ketika menulis agar
tulisan tersebut lebih menarik untuk dibaca.
Menulis itu bersifat
mengikat.Ketika kita menulis maka semuanya itu akan tersimpan secara rapih
dalam buku ataupun artikel. Ways of knowing something itu seperti seorang chef.
Ketika mau tahu cara chef memasak itu harus gimana dulu? Bumbu-bumbu apa yang
akan di masak. Bahan-bahannya apa saja. Bagaimana cara memasaknya. Semuanya harus
kita ketahui jika ingin memasak. Adapun yang membedakan masakan pinggir jalan
dengan masakan-masakan restoran itu bisa kita lihat dari segi kebersihannya.
Harga makanan di restoran lebih mahal dibandingkan makanan di pinggir jalan
karena chef yang ada di restoran lebih mengetahui keinginan pelanggannya
seperti apa. Jadi akan mempunyai sense yang berbeda dengan makanan pinggir
jalan. Sama halnya dengan menulis. Ketika kalian ingin menulis, maka kalian
harus tahu betul topik atau tema apa yang akan kalian tulis.
Menulis juga harus ways of representing something. Ketika menulis
pasti membutuhkan informasi. Informasi pendukung untuk tulisan kita. Ketika
menulispun membutuhkan banyak informasi yang akan dijadikan bahan dalam bentuk
tulisan tersebut. Menulis juga ways of reproducing something. Artinya bahwa
sebelum kita memproduksi suatu tulisan. Kita harus mecari informasi
sebanyak-banyaknya sebagai acuan untuk tulisan kita. Dengan kita mengetahui
banyak informasi dari berbagai sumber. Maka informasi itu bisa menjadi
pengetahuan untuk kita. Pengetahuan akan bisa menciptakan suatu pengalaman.
Kalian itu sebenarnya mempunyai status yang luar biasa yaitu
sebagai mahasiswa yang bisa menulis. Memahami bahasa L1 dan bisa memahami L2.
Penulis juga bisa dikatakan bisa merubah dunia karena tulisan-tulisannya yang
mendunia. Mencerdaskan bangsa-bangsa. Contoh kecil untuk penulis seperti kita
cobalah untuk merubah pembaca dengan hasil karya tulisan kalian. Kita bisa
melihat negara-negara maju seperti amerika, jepang, korea, china. Mereka hebat
karena mereka mempunyai roh pendidikan literasi. Tingkat membacanya sangat
tinggi. Teknologi yang mereka hasilkan karena mereka banyak membaca dan
menulis. Sehingga produk yang mereka hasilkan berkualitas tinggi. Contohnya
saja seperti negara korea. Mereka itu bisa menciptakan produk-produk besar
seperti KIA, SAMSUNG, HYUNDAI dan bisa menguasai pasar dunia terutama di ASIA.
Sebagai mahasiswa kita harus bisa
multilingual writing yaitu seseorang yang efektif menulis dalam dua
bahasa dan juga harus bisa menjadi critical reader dalam dua bahasa tersebut
yaitu L1 dan L2 yang akan merubah kita dari student of language menjadi student
of writing. Yang dapat memilih sendiri pilihan informasi yang ia dapatdan
dengan tulisan atau karya yang kita buat bisa merubah dunia. Merubah dunia
dengan tulisan-tulisan kita yang menarik, berkualitas dan bisa mempengaruhi
pembaca dengan hasil karya tersebut. Menulis harus berdasarkan ekspetasi kita. Siapa
kalian di kelas ini? Apakah hanya duduk diam di kelas tanpa mempunyai tujuan.
Ataukah hanya untuk menyelesaikan setiap tugasnya tanpa ada manfaat sedikitpun
untuk dirinya. Apakah hanya untuk mendapatkan nilai yang besar. Apakah datang
hanya untuk memenuhi kontrak belajar saja. Semua jawaban ada pada diri kalian.
Hubungan antara
reader dengan writer saling berhubungan karena keduanya akan menghasilkan suatu
information meaning. Menurut Hoey
(2001), seperti dikutip dalam Hyland (2004), mengibaratkan para pembaca dan
penulis sebagai penari mengikuti langkah-langkahnya, setiap rasa pembuatan dari
teks dengan mengantisipasi kemungkinan lain yang akan dilakukan dengan membuat
koneksi ke teks. Dengan kata lain, pembaca dan penulis membuat sambungan yang
disebut dengan seni.
Menurut artikel Hawe Setiawan masayrakat indonesia sudah mulai
kritis. Dengan semakin modernya negara kita. Semakin canggihnya alat
komunikasi. Semuanya akan terasa mudah. Kita bisa membaca dimanapun yang kita
inginkan. Kita bisa membaca apapun yang kita inginkan. Untuk mendapatkan suatu
informasi kita tidak dibatasi oleh lembaran koran saja, tetapi kita bisa
berselancar di dunia maya sesuai keinginan kita. Menurutnya masyarakat sudah kritis karena sudah mampu update
dalam internet secara langsung. Menulis bukan secara formal, dengan adanya
media sosial sedikit demi sedikit sudah bisa menulis. Sumber-sumber bacaan kian
banyak dan terbuka untuk di akses.Sebenarnya hawe bertolak belakang dengan pak
haedar. Menurut beliau menulis itu
berbentuk artikel tetapi menurut hawe menulis itu bisa dimana saja. Seperti di
jejaring sosial, lama kelamaan akan bisa mangasah ketrampilan menulis kita.
Lehtonen (2004:74) dari barthes menyatakan bahwa:
Bahasa Saussure adalah salah satu sistem yang didefinisikan sendiri
maknanya, Barthes melihat peran orang-orang yang berlatih aktifitas linguistik
juga sebagai pusat dalam pembentukan makna. Barthes menyatakan bahwa kematia
penulis, sekaligus menandakan kelahiran pembaca.
Lehtonen lebih jauh lagi berpendapat bahwa:
·
Reader
atau pembaca adalah nukleus inti dalam pembentukan makna dan membaca merupakan
tempat dimana meaning tersebut berada.
·
Teks
dan pembaca tidak pernah berdiri sendiri satu sama lain tetapi keduanya saling
membutuhkan.
·
Membaca
termasuk memilih apa yang harus dibaca, mengorganisasi dan menghubungkan untuk
membentuk makna sehingga dapat membawa pengetahuan pembaca.
Teks itu berada diantara pembaca dan penulis. Teks merupakan bentuk
fisik dan multiplicity meaning. Teks juga merupakan bahan baku dalam
pembentukan makna. Sedangkan pembaca sebagai inti dari pembentukan makna.
Konteks tidak mungkin ada sebelum adanya teks dan penulis. Konteks mencakup
semua faktor-faktor seperti penulis dan pembaca membawa proses ke pembentukan
makna. Konteks juga membantu interaksi dengan pembaca. Meaning ini letaknya
selalu di akhir, melibatkan pembaca,penulis,teks,konteks.
Kesimpulannya adalah sebagai mahasiswa bahasa inggris bagaimana caranya
agar kita juga bisa menjadi penulis. Penulis merupakan seseorang yang bisa
mencerdaskan bangsa berkat hasil karya tulisannya. Bisa memberitahukan sesuatu
yang kita tidak tahu. Sesuatu yang tidak nyata menjadi nyata. Tentunya apabila
kita ingin menjadi penulis, mulailah dengan menjadi seorang pembaca. Apabila
tidak banyak membaca maka akan sulit untuk menuangkan buah pemikirannya dalam
suatu tulisan. Mari
kita rawat literasi bahasa Indonesia dengan giat membaca, menulis dan
melahirkan karya-karya literasi yang lebih kaya dan berkualitas.
0 comments:
Post a Comment