Pertama selalu membuat penasaran. Sama
halnya dengan pertemuan pada semester dua, dalam mata kuliah writing dua
bersama Mr. Lala Bumela, yang membuat penasaran apa sebenarnya yang di inginkan
oleh Mr. eL Bi ini. Dari rasa penasaran itu, saya pun semakin berharap akan
adanya pertemuan yang kedua, ketiga dan seterusnya. Akhirnya secara kebetulan
pada semester tiga kami dipertemukan kembali untuk yang kedua kalinya dalam
mata kuliah yang berbeda yakni dalam mata kuliah phonology, tak ada yang
berbeda dalam dirinya dan cara mengajarnya. Yang kedua memang membuat rasa
rindu itu datang, inilah yang dirasakan pada saat semester tiga,
kerinduan-kerinduan datang disaat pertemuan-pertemuan yang membuat saya semakin
mengenali apa yang di inginkannya.
Sangat indah di jalani sehingga membuat
banyak kenangan, ketika saya merasakan butuh dengan ilmu yang diberikannya,
merasakan motivasi-motivasi yang menjadi pegangan saya, bahkan ketika saya
merasakan kejenuhan dengannya, bosan dengan caranya, bosan dengan
tugas-tugasnya, tapi dari kejenuhan itu saya mengetahui inilah kelebihannya.
Yah, kelebihan yang tidak saya dapatkan dari yang lain. Berbeda, yang membuat
ciri khas dan familiar untuk dikenal.
Bukan yang pertama tapi yang ketiga,
pertemuan ini semoga menjadi pertemuan yang menghasilkan ibrah begitu berlimpah.
Dengan pengetahuan-pengetahuan baru yang diberikannya sangat bermanfaat, yang
selalu membuat saya merasa bodoh, karena saya merasa semakin saya tahu semakin
saya tidak tahu. Perubahan-perubahan yang diciptakannya dalam diri mahasiswa
untuk terus maju dan berkembang dengan sebuah tulisan, menulis bagaikan
pentingnya makan untuk pasokan energi tubuh kita, menulis yang ditanamkan
beliau kepada mahasiswanya sebagai kebutuhan yang harus di penuhi. Sehingga
beliau telah menanam benih-benih kemajuan yang akan tumbuh dengan revolusinya
dan mencetak penulis-penulis yang berkelas. J
Terbiasa dengan peraturan yang di
buatnya atau sering di sebut dengan kontrak belajarnya, hanya saja terdapat
tambahan-tambahan seperti pembuatan blog kelas untuk menampung semua tulisan
mahasiswa di kelas, tujuannya agar hasil karya tulisan-tulisan mahasiswa bisa
di apresiasi oleh orang lain, tidak hanya di wilayah IAIN SNJ saja. Hal ini sangat
bagus sekali, apalagi masa yang sekarang dunia dalam genggaman teknologi yang
modern, kita bisa membuktikan pada dunia
bahwa kita mempunyai karya yang bisa di perlihatkan oleh dunia.
Dalam pertemuan kali ini, beliau tidak
begitu banyak menyampaikan materi, tetapi beliau banyak memberikan motivasi dan
mengembalikan semangat untuk kembali kepada aktivitas yang sebenarnya setelah
satu bulan melalui masa liburan, yakni mencari ilmu (kuliah), dan memberikan
sugesti untuk memulai kembali menulis.
Menulis sangat penting dalam proses
mengembangkan intelektual mahasiswa, karena menulis terdapat di dua aspek
sekaligus yakni menjadi subjek dan objek dalam perkembangan intelektual
mahasiswa, menjadi subjek yakni menulis sebagai cara dalam mengembangkan
kecerdasan dan pengetahuan. Dan menjadi objek yakni dengan menulis akan
menghasilkan karya tulis yang akan mengabadikan nama kita. Menurut pa chaidar
masyarakat madani adalah masyarakat baca-tulis artinya suatu masyarakat harus
membudayakan membaca dan menulis. Mengapa harus membaca dan menulis? Karena
dengan membaca kita akan menguasai dunia, sedangkan dengan menulis kita telah
menjaga sejarah peradaban manusia.
Seseorang yang progres adalah orang
yang selalu melakukan evolusi terhadap dirinya, karena jika tidak melakukan
perubahan akan tertinggal. Peradaban akan selalu maju dan budaya akan terus
berkembang, jika kita tidak mengikuti perkembangan tidak akan terlihat oleh
dunia, bahkan kita akan tenggelam karena perbuatan kita. Analoginya seorang yang
mengikuti lomba lari dan bertujuan untuk memenangkan lomba tersebut, dia
mengetahui peraturan lomba yang disampaikan oleh panitia, dan yang menang
adalah yang sampai duluan pada garis finish, kemudian pada saat lomba dimulai
dia hanya berdiri diam tanpa melakukan gerakan, sedangkan lawannya sudah
berlari jauh dengan membawa tujuan yang sama tetapi dengan usaha yang berbeda,
dia akan sangat tertinggal, dan tujuan dia itu bohong karena sesungguhnya dia
telah membohongi dirinya sendiri.
Menulis adalah skill, keterampilan yang
tidak dimiliki oleh setiap orang, banyak orang yang pandai dalam berdiplomatis
tetapi tidak pandai dalam menulis, tetapi skill itu bisa dimiliki ketika kita
mempunyai passion dan usaha yang keras untuk mau memulainya. Ketika menulis hal
yang harus diperhatikan adalah konteks, teks dan reader. Konteks yang menjadi
kerangka dalam terbentuknya tulisan, kemudian dari konteks akan tersusun
menjadi sebuah teks. Dan yang paling penting adalah pembaca (reader), mengapa
penting? Karena berhasilnya seorang penulis tergantung pada pembacanya, maka
dari itu penulis harus menentukan buku yang dia tulis itu teruntuk siapa,
karena jika salah pembaca akan merugikan penulis sendiri.
Bahasa dalam menulis juga sangat
mempengaruhi hasil tulisan, apalagi mahasiswa jurusan pendidikan bahas inggris
atau sastra inggris, mereka di tuntut untuk bisa menghasilkan suatu karya
akademik yang berbentuk skripsi, atau karya tulis ilmiah dengan menggunakan
bahasa inggris. Jika menulis dalam bahasa sendiri saja tidak bisa bagaimana
bisa menulis dengan bahasa asing. Penulis pemula harus menjadikan bahasa
sehari-hari dalam menulisnya sebahgai pondasi atau landasan untuk menghasilkan
karya tulisan dalam bahasa asing. Apapun bahasanya menulis harus dibenahi
terlebih dahulu.
Kesimpulannya, dari panjang lebar pembahasan
di atas saya menggaris bawahi titik yang sangat krusial yakni menulis. Menulis
sangat penting dalam perkembangan manusia, untuk itu membangun budaya menulis
harus di benahi dari sekarang, jangan bepikir untuk perubahan secara makro
artinya membuat perubahan budaya menulis secara makro, tetapi membuat perubahan
secara mikro dan perubahan yang lainnya akan mengikuti. Membuat basis yang
berbeda maka akan terlihat yakni membuat perubahan itu terhadap diri sendiri,
menulis sebagai bagian dari hidup kita, untuk itu menulis, menulis, menulis.
0 comments:
Post a Comment